Valentino Rossi, Dani Pedrosa, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo sering disebut dengan nama Fantastic Four oleh para penggemar Motogp.
Sebutan ini diberikan karena empat pembalap ini pernah mendominasi barisan depan balapan GP pada pertengahan tahun 2000an.
Apalagi pada awalnya empat pembalap ini membela tiga pabrikan utama Motogp pada saat itu yakni Yamaha, Honda dan Ducati.
Duo Rossi dan Lorenzo tampil kuat dan bahkan sering mendominasi jalannya balapan dengan Yamaha. Dani Pedrosa dan Casey Stoner menjadi tumpuan Honda dan Ducati untuk tetap mempertahankan pundi-pundi kemenangan.
Mereka berempat sangat kuat, sampai-sampai pembalap jaman sekarang belum bisa mengimbangi karisma dan legacy yang ditinggalkan oleh mereka berempat.
Dani Pedrosa yang baru saja comeback sebagai wild card di GP Spanyol dan GP Misano dengan KTM menjadi bukti kalau memang level Fantastic Four itu istimewa.
Bagaimana tidak? Pedrosa yang sudah lama tidak turun balapan itu berhasil finish di posisi empat pada balapan sprint dan balapan utama GP Misano.
Hal itu bahkan sampai membuat juara seri GP Catalunya, Aleix Espargaro terkagum-kagum. Karena itu coba kita lihat perjalanan dari masing-masing Fantastic Four dari awal sampai akhir karir mereka.
Dominasi Valentino Rossi (2001-2005)
Valentino Rossi adalah yang tertua dibandingkan pembalap Fantastic Four yang lain. Rossi sendiri sudah punya tujuh gelar sebelum Pedrosa, Stoner maupun Lorenzo debut di kelas Motogp.
Tujuh gelar tersebut diraih pada tahun 1997 (125cc), 1999 (250cc), 2001 (500cc), 2002-2005 (Motogp). Dua kali bersama Aprilia (125 & 250cc), Tiga kali bersama Honda (500cc & Motogp) dan dua kali bersama Yamaha (Motogp).
Valentino Rossi mendominasi jalannya Motogp awal 2000an nyaris tanpa perlawanan yang berarti. Bahkan Rossi berhasil menjadi juara dunia dengan dua pabrikan yang berbeda.
Walaupun lawan-lawan Valentino Rossi pada waktu itu juga bukan pembalap sembarangan, namun umur yang masih muda dan talenta yang besar menjadi alat Rossi untuk selalu jadi yang paling depan.
Pergantian Kekuatan (2006)
Tahun 2006 bisa dibilang terjadi pergantian kekuatan, dimana pada saat itu Valentino Rossi mulai terlihat bisa dikalahkan.
Tahun 2006 adalah pertama kali Valentino Rossi kalah, waktu itu mendiang Nicky Hayden berhasil mengalahkan Rossi setelah satu tahun kompetisi yang sangat ketat.
Kekalahan Rossi ini dibarengi dengan debut dari Casey Stoner dan Dani Pedrosa di kelas Motogp.
Keduanya naik setelah mendominasi kelas 250cc setahun sebelumnya. Dani Pedrosa langsung membela tim pabrikan Repsol Honda dan Casey Stoner membela tim satelit LCR Honda.
Pedrosa meraih satu kemenangan dan Stoner meraih satu podium. Pedrosa berhail duduk di peringkat lima dan Stoner selesai di tempat ke delapan.
Bertiga Dulu (2007)
Tahun 2007, Pedrosa dan Stoner sudah punya pengalaman satu tahun dan kini lebih matang sebagai pembalap di kelas utama.
Pada awal musim, Pedrosa masuk kedalam salah satu pembalap yang difavoritkan menjadi juara dunia.
Perubahan motor dari 990cc ke 800cc, menghasilkan motor yang lebih ringan dan juga lebih lincah di rasa cocok pada Pedrosa yang punya perawakan kecil.
Sementara Yamaha kesulitan karena pada waktu itu baik Rossi dan Edwards sama-sama punya perawakan yang besar, sehingga lebih sulit menyetting motor yang lebih kecil.
Di akhir musim lalu, Ducati dan Sete Gibernau memutuskan untuk berpisah setelah hanya satu tahun menjalin kerja sama.
Kursi yang ditinggalkan oleh Gibernau itu akhirnya di isi oleh Casey Stoner. Stoner yang waktu itu kesulitan di LCR Honda tampil baik di tes pramusim.
Berbeda dengan Honda dan Yamaha yang membangun motor dengan handling yang baik, Ducati saat itu membangun mesin yang sangat bertenaga namun kurang handal dalam berbelok.
“Saat saya menandatangani kontrak dengan Ducati, saya sangat bersemangat dan senang. Waktu itu saya pembalap tahun kedua, punya kontrak dengan tim pabrikan adalah hal yang mengembirakan. Tapi begitu saya menaiki motor itu (Desmo GP7), saya berkata ke diri saya sendiri, ‘Apa yang saya lakukan, sepertinya saya melakukan kesalahan’” Kata Stoner di documenter singkat Resurrection Ducati.
“Semua orang berfokus pada handling, karena waktu itu adalah tahun pertama 800cc. Semua pabrikan Jepang membangun motor yang lincah dan ringan. Sementara Ducati membuat mesin yang sangat bertenaga namun tidak terlalu memikirkan chasis, kami bekerja sepanjang tahun untuk membuat motor itu untuk bisa berbelok dengan benar,” Lanjut Stoner.
Namun talenta istimewa Stoner ternyata bisa menutupi semua kekurangan Ducati dan bahkan mendominasi jalannya kejuaraan.
Stoner sering kali lebih cepat ketimbang pembalap-pembalap lain, bahkan Valentino Rossi dan Dani Pedrosa sulit untuk mengimbangi Stoner.
Bisa dibilang balapan paling seru di tahun itu adalah GP Catalunya di Spanyol. Waktu itu Valentino Rossi start dari pole position.
Sesudah start, Rossi kemudian langsung disusul oleh Stoner dan Pedrosa yang start dari posisi tiga dan empat.
Ketiganya memperebutkan kemenangan. Walaupun lintasan lurus utama dari sirkuit Catalunya cukup panjang, namun kemampuan handling Yamaha YZR M1 dan Honda RC212V membantu Rossi dan Pedrosa untuk mengekor Stoner.
Beberapa aksi overtake membuat penonton menahan nafas. Stoner akhirnya berhasil memenangkan balapan, diikuti oleh Rossi dan Pedrosa dengan jarak kurang dari satu detik.
Stoner kemudian berhasil menjadi juara dunia dengan 10 kemenangan dan punya keunggulan 125 poin dari Dani Pedrosa yang finish di tempat kedua.
Pedrosa sendiri hanya mampu memenangi dua balapan dan beruntungnya berhasil duduk di tempat kedua.
Sementara Valentino Rossi hanya mampu duduk ditempat ketiga, kendati punya empat kemenangan. Namun konsistensi Pedrosa mengalahkan Rossi dengan selisih poin hanya satu poin saja.
Lorenzo Datang, Fantastic 4 Lengkap (2008)
Di tahun 2008 publik MotoGP dibuat geger oleh penampakan garasi Yamaha. Kini kedua tim dibatasi oleh sekat yang membatasi kedua pembalapnya untuk berinteraksi.
Pada waktu itu Yamaha berkelit tentang adanya konflik antara Rossi dan Lorenzo dengan mengatakan bahwa Lorenzo ingin mengembangkan motornya sendiri.
Namun wawancara BT Sport dengan Rossi pada tahun 2021 silam, mengonfirmasi ketidaksukaan Rossi kepada Lorenzo pada waktu itu.
“Saya marah kepada Yamaha. Saya marah karena saya datang ke Yamaha lalu membawa Yamaha juara setelah lebih dari 10 tahun tidak juara. Saya pantas mendapatkan rekan setim yang selevel dibawah saya (jadi pembalap utama). Namun Yamaha memutuskan untuk berjalan seperti ini, jadi ya sudahlah,” Kata Rossi saat itu.
Sebelumnya Casey Stoner juga sempat hampir menandatangani kontrak dengan Yamaha untuk musim 2007, tapi Valentino Rossi kemudian menolaknya.
Usaha Yamaha untuk menggaet pembalap hebat lain ini sebenarnya didasarkan ketakutan Yamaha kehilangan mesin pemenang. Pasalnya saat itu Rossi santer dikabarkan akan pindah ke kejuaraan Formula 1.
Namun nyatanya Rossi tidak pergi ke mana-mana, sementara Lorenzo sudah dikontrak oleh Yamaha sejak musim 2006. Kontrak itu bahkan di sahkan sebelum Lorenzo memenangkan gelar pertamanya.
Musim 2008 akhirnya Lorenzo debut di MotoGP dan di balapan pertama GP Qatar, Lorenzo langsung membuat gebrakan.
Lorenzo berhasil merebut pole position dan juga memimpin balapan. Sebelum akhirnya Lorenzo berhasil ditaklukkan oleh Casey Stoner di lap-lap terakhir.
Sementara pada balapan pertama, Valentino Rossi belum terbiasa memakai ban Bridgestone dan finish di posisi lima.
Tidak perlu waktu lama bagi Lorenzo untuk meraih kemenangan pertama. Di balapan ketiga tepatnya di GP Portugal, Lorenzo berhasil meraih kemenangan pertamanya.
Namun performa awal musim Lorenzo ini perlahan mulai menurun, utamanya karena sering terjatuh
Lorenzo di awal karir ini punya gaya balap yang lumayan berbeda jika dibandingkan Lorenzo di puncak karirnya.
Lorenzo di awal-awal karirnya ini punya gaya balap yang lebih kasar, agresif dan nekat. Karena itu Lorenzo sering terjatuh di musim 2008 ini.
2008 menjadi tahunnya Valentino Rossi vs Casey Stoner. Sang juara bertahan harus melawan juara dunia tujuh kali waktu itu.
Rossi yang perlahan menemukan settingan yang pas untuk Yamaha M1 miliknya yang sekarang memakai ban Bridgestone. Rossi tampil semakin kuat seiring dengan berjalannya musim dan juga menjadi semakin sering menang.
Sementara Stoner yang berstatus juara bertahan, memberikan perlawanan yang sengit bagi Rossi.
Titik balik dari persaingan Rossi dan Stoner ini terjadi di GP Laguna Seca 2008. Dimana pada saat itu, Rossi berhasil mengalahkan Stoner lewat manuver di tikungan corkscrew yang terkenal hingga kini.
Di akhir musim, Rossi berhasil merebut kembali gelar juara dunia dengan sembilan kemenangan dan pada waktu itu mencetak rekor sebagai juara dunia dengan poin terbanyak yakni 373 poin.
Sementara Stoner berhasil menjadi runner up dengan enam kemenangan dan Dani Pedrosa duduk diperingkat tiga dengan dua kemenangan. Lorenzo di peringkat empat.
Rossi vs Lorenzo (2009)
Musim 2009 bisa dibilang menjadi puncak persaingan Rossi dan Lorenzo di Yamaha pada waktu itu.
Lorenzo yang sudah punya pengalaman lebih dan juga mengikuti pelatihan di bootcamp Kenny Roberts tampil lebih kuat jika dibandingkan musim sebelumnya.
Lorenzo yang kini juga memakai ban Bridgestone juga semakin menjadi satu dengan YZR M1 dan memiliki gaya balap yang lebih halus sehingga dapat tampil lebih konsisten.
Sepanjang tahun Rossi dan Lorenzo selalu menjadi sorotan utama di setiap pekan balapnya. Tentu saja balapan paling terkenal pada musim ini adalah GP Catalunya 2009.
Dimana pada saat itu Valentino Rossi berhasil mengalahkan Lorenzo di tikungan terakhir pada lap terakhir.
Di akhir musim, Rossi keluar menjadi juara dengan enam kemenangan, Lorenzo runner up dengan empat kemenangan, Pedrosa peringkat tiga dengan dua kemenangan dan Casey Stoner di peringkat empat dengan empat kemenangan.
Musim yang kurang beruntung dialami oleh Casey Stoner, dimana sejak GP Catalunya dia mengalami penyakit aneh yang membuatnya lemas dipertengahan balapan.
Stoner kemudian terpaksa absen beberapa balapan karena penyakitnya ini.
Rossi Cedera, Lorenzo Juara (2010)
Musim 2010 dibuka dengan Rossi yang berhasil memuncaki semua hasil tes pramusim. Rossi berhasil menjadi yang tercepat di semua sesi pramusi, meninggalkan jauh pesaing-pesaingnya.
Rossi juga memenangkan balapan pembuka di GP Qatar, semuanya berjalan sempurnya bagi Rossi sampai akhirnya performa Lorenzo membuatnya ketar-ketir.
Rossi yang kala itu punya cedera bahu karena latihan motocross harus memaksakan diri untuk mengejar Lorenzo yang menang di GP Spanyol dan GP Prancis.
Rossi berusaha untuk membalikan keadaan di GP Italia, tempat dia menang tujuh kali berturut-turut. Sayang, kecelakaan pada latihan bebas membuat kaki Rossi mengalami cedera yang cukup parah.
Rossi terpaksa keluar dari balapan GP Italia dan bahkan dinyatakan harus absen selama beberapa bulan.
Hal ini membuat Lorenzo semakin melenggang leluasa di barisan depan. Perlawanan dari Dani Pedrosa dan Casey Stoner tidak terlalu berarti, Lorenzo tetap mendominasi.
Pada tanggal 7 Juli 2010, tepat satu bulan setelah kecelakaannya, Rossi melakukan test bersama tim Yamaha WSBK di sirkuit Misano untuk melihat seberapa jauh pemulihan kakinya.
Rossi menggunakan YZF-R1 2010 yang memiliki spek sama persis dengan yang dipakai oleh tim Yamaha WSBK.
Pada tes pertama ini, Rossi masih mengeluhkan sakit pada kaki dan pundaknya, sehingga hasil tes dianggap tidak maksimal, walau begitu Rossi berhasil menyelesaikan 26 lap pada tes tersebut.
Kemudian pada tanggal 12 Juli 2010, Valentino Rossi menjalani tes kedua di sirkuit Brno. Masih bersama dengan tim Yamaha WSBK, kini Valentino Rossi merasa lebih enakan.
Dia bahkan bisa membuat waktu yang lebih cepat daripada waktu kualifikasi tercepat WSBK di Brno yang dicetak beberapa hari sebelumnya. Btw waktu tercepat yang dia kalahkan adalah waktu kualifikasi dari Max Biaggi.
Sesudah pengecekan medical lebih lanjut, Rossi kemudian boleh berpartisipasi pada GP German 2010. Rossi kembali balapan setelah 41 hari menjalani pengobatan dan terapi, jauh lebih cepat dari perkiraan awal pemulihan yang berjalan dua bulan.
Pada balapan itu Rossi finish di posisi empat, hampir podium. Rossi bahkan hanya berjarak 0.4 detik dari posisi ketiga, Casey Stoner.
Rossi kemudian melakukan aksi heroic di GP Malaysia 2010. Dimana pada balapan itu, Rossi yang sempat tercecer berhasil memenangkan balapan dengan overtaking-overtaking yang indah.
Kemenangan Rossi di GP Malaysia 2010 itu adalah kemenangan ke 46 Valentino Rossi bersama Yamaha.
Kendati begitu, Lorenzo yang finish di urutan ketiga berhasil mengamankan gelar juara dunia pertama miliknya.
Lorenzo berhasil menjadi juara dunia dengan torehan 10 kemenangan dan 383 poin. Sementara peringkat runner up diisi oleh Dani Pedrosa dengan empat kemenangan, diperingkat tiga ada Rossi dengan dua kemenangan dan peringkat keempat ada Stoner dengan tiga kemenangan.
Stoner di Honda, Auto Juara (2011)
Pada 2011 terjadi perubahan kursi antara Stoner dan Rossi. Stoner yang sudah muak dengan kritikan yang dia terima di Ducati memutuskan pindah ke Repsol Honda.
Sementara Rossi yang sudah bukan pembalap nomor satu Yamaha lagi pindah ke Ducati. Perpindahan ini menimbulkan berita besar di media.
Terutama Rossi yang akhirnya pindah ke Ducati. Publik Italia dibuat semangat dengan dream line up Rossi dan Ducati ini.
Namun nyatanya sejak awal menguji Desmosedici di preseason test Valencia, Rossi sudah punya firasat buruk tentang Ducati.
“Vale bilang ke saya kalau motor itu (GP11) adalah motor yang sangat aneh. Di luar terlihat cantik dengan bentuknya, tapi tidak mudah untuk dikendarai. Mesinnya sebenarnya enak dikendarai namun casisnya seperti bongkahan besi dan karbon yang disusun secara asal-asalan.” Ujar Uccio Saluco di documenter resurrection Ducati.
“Saya punya feeling jelek sejak hari pertama di Valencia. Dan bisa dikatakan saya sangat takut kalau saya melakukan kesalahan,” Ujar Vale di documenter Hitting The Apex.
Benar, Vale hanya mampu finish di posisi 15 pada tes Valencia tersebut. Sementara Stoner duduk diperingkat pertama.
Benar saja, musim 2011 adalah milik Casey Stoner. Stoner berhasil memenangkan 10 balapan, membungkam kritik yang dilayangkan padanya saat masih membela Ducati dan yang paling penting baginya, melihat Rossi kesulitan di Ducati.
Pada saat Rossi dan Stoner mengalami kecelakaan bersama di GP Spanyol. Stoner yang waktu emosi kepada Rossi, bertanya kepada Rossi saat dia mengunjungi garasi Stoner.
“Apa ambisimu melebihi bakatmu?” Tanya Stoner.
Stoner sendiri pernah mengatakan di documenter Hitting The Apex bahwa dia menikmati melihat Rossi kesulitan di Ducati.
Karena Rossi dan kepala mekaniknya, Jeremy Burgess sering mengkritik cara kerja Stoner saat masih di Ducati.
Musim 2011 sayangnya diwarnai dengan tragedy. Marco Simoncelli harus merenggang nyawa di GP Malaysia.
Kecelakaan yang melibatkan Rossi dan Colin Edwards itu kemudian dinyatakan sebagai race insiden.
Kematian Simoncelli ini membuyarkan imajinasi fans yang melihat Simoncelli membalap di tim pabrikan Honda.
Di akhir musim, Casey Stoner berhasil menjadi juara dunia, Lorenzo duduk diperingkat runner up, Pedrosa yang sempat mengalami cidera bahu duduk diperingkat empat dan Rossi duduk diperingkat tujuh dengan satu podium.
Lorenzo vs Pedrosa, Stoner Pensiun (2012)
Musim 2012 adalah musim yang penuh dengan kejutan. Casey Stoner mengumumkan pensiun dari Motogp pada GP Prancis, Rossi mengumumkan kembali ke Yamaha pada GP Indiana Polis dan Marc Marquez diumumkan akan langsung membela Repsol Honda.
Stoner sendiri mengatakan bahwa alasan dirinya pensiun adalah karena dia sudah tidak lagi menikmati balapan. Dia bilang bahwa 90% dari pekerjaannya adalah menjawab wartawan dan bukan balapan, hal itu membuat dia muak.
Stoner memang terkenal sebagai pembalap yang mudah murung dan sangat terpengaruh dengan mood. Dia menanggapi semua komentar secara personal dan itu menyakiti mentalnya.
Namun sebelum Pensiun Stoner ingin merebut satu gelar lagi dan dia berusaha keras untuk itu. Sayang kecelakaan di GP Ceko membuat Stoner harus absen beberapa balapan dan membuyarkan kesempatannya meraih gelar.
Musim 2012 adalah pertarungan antara Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa. Kedua pembalap Spanyol itu tampil kuat dan memperebutkan gelar sepanjang tahun.
Berbeda dengan musim 2010 dimana Lorenzo menang telak, sebenarnya tahun 2012 lebih banyak dimenangkan oleh Pedrosa.
Pada tahun itu Lorenzo hanya menang enam kali dan Pedrosa menang tujuh kali. Namun keberuntungan dan konsistensi lebih berpihak pada Lorenzo.
Kesialan paling pedih yang dialami oleh Dani Pedrosa adalah di GP Misano. Pada waktu itu penghangat ban miliknya tersangkut sehingga melepaskannya perlu waktu lebih.
Akibatnya Pedrosa dianggap mengulur waktu start dan diberikan hukuman start paling belakang.
Pada balapan, awalnya secara pelan tapi pasti Pedrosa sedikit demi sedikit menyusul barisan depan. Namun semuanya buyar saat dirinya ditabrak oleh Hector Barbera.
Pedrosa nihil poin dan Lorenzo menang di depan. Walaupun setelah itu Pedrosa menang tiga kali berturut-turut, namun kecelakaan di GP Australia kemudian mengakibatkan gelar jatuh ke tangan Lorenzo.
Pada akhir musim, Lorenzo keluar sebagai juara dunia, Pedrosa di peringkat kedua, Stoner di peringkat ketiga dan Rossi di peringkat ke enam dengan dua podium.
Rossi kembali, Tantangan Baru Menanti (2013)
Musim 2013 bisa dibilang sebagai musim terakhir anggota fantastic 4 yang tersisa tampil kompetitif di Tengah gempuran para pembalap baru.
Rossi kembali ke Yamaha dan langsung memperoleh podium di balapan perdananya. Dani Pedrosa memang tidak menang sesering tahun 2012 tapi dia masih ada di atas.
Highlight dari musim ini adalah persaingan antara Lorenzo melawan alien baru jebolan Moto2, Marc Marquez.
Sepanjang musim, Marc dan Lorenzo sering memperebutkan tempat pertama. Beberapa battle mereka yang memorable terjadi di GP Spanyol, GP Inggris dan GP Valencia.
Di Akhir musim Lorenzo terpaksa mengakui keunggulan poin Marquez. Meskipun Lorenzo menang delapan kali dan Marquez hanya enam kali, namun karena Marquez lebih konsisten, Lorenzo kemudian kalah dengan selisih empat poin.
Sementara Dani Pedrosa duduk diperingkat tiga dengan tiga kemenangan dan Rossi duduk diperingkat empat dengan satu kemenangan.
Pensiunnya Para Fantastic 4
Dari musim 2014 sampai 2019, bisa dibilang para Fantastic four yang tersisa kesulitan untuk menghentikan Marc Marquez.
Hanya pada musim 2015, Rossi dan Lorenzo berhasil mengungguli Marquez. Sisanya mereka nampak kesulitan.
Satu persatu Fantastic four ini kemudian menyusul Casey Stoner pensiun. Pertama adalah Pedrosa pada 2018.
Sempat ditawarkan tempat di Petronas Yamaha untuk musim 2019, Pedrosa menolak dengan alasan sudah jenuh dan ingin beristirahat.
Pedrosa juga sebenarnya mau menjadi pembalap penguji Honda, namun usul ini ditolak oleh Alberto Puig.
Pedrosa kemudian mengambil satu tahun penuh pensiun, sebelum akhirnya mau menjadi pembalap tes KTM.
Terakhir Pedrosa turun di GP Spanyol dan Misano pada musim 2023 ini. Hasil yang didapat tidak buruk malah dekat dengan podium.
Lorenzo pensiun satu tahun setelah Pedrosa. Kompilasi cedera dan motor Honda yang tidak cocok untuk Lorenzo membuatnya kemudian mengambil keputusan untuk pensiun.
Sejak pensiun, Lorenzo dihadapkan dengan beberapa kesibukan. Antara lain bisnis, menjadi komentator, pernah menjadi penguji Yamaha dan kini menjadi komentator dan analis di salah satu TV Spanyol.
Ingat kalau Rossi adalah yang paling tua diantara para Fantastic 4? Well Rossi adalah yang paling terakhir pensiun.
Rossi memutuskan pensiun pada akhir musim 2021 setelah gagal tampil baik dan kompetitif bersama Petronas Yamaha.
Rossi kini tetap membalap namun di kejuaraan balap mobil. Rossi juga sesekali mengunjungi tim miliknya di beberapa pekan balap Motogp musim 2023 ini.