
Mesin F1 pada masa sekarang jauh lebih ramping dan mengecil dalam hal kubikasi. Yaitu hanya 1600 cc. Tapi dari mesin yang tergolong kecil itu pulalah keluar tenaga yang fantastis, mencapai 1000 horse power. Tenaga itu tidak hanya dihasilkan oleh unit mesin internal combustion atau mesin berbahan bakar fosil yang menjadi penggerak utama mobil Formula 1. Melainkan disumbang juga oleh unit mesin listrik yang memasok sebesar kurang lebih 184 horse power.
Secara murni, unit mesin konvensional ‘hanya’ menghasilkan sebesar 850 horse power. Kalau pun naik turun, ya sekitarnya 10-20 horse power. Masih saja tenaga yang sangat besar kalau dibandingkan dengan mesin mobil jalan raya. Bandingkan dengan mobil jalan raya yang paling banter hanya sanggup meletupkan tenaga sebesar 200 an tenaga kuda atau lebih dengan kubikasi mesin 1600cc.
Atau kalau mau lebih fair bandingkan dengan supercar sekelas Ferrari 488 pista yang berkapasitas mesn 3900cc V8 yang ‘hanya’ sanggup menghasilkan tenaga di kisaran 670 horse power.
Masih sangat jauh gap keduanya kan? Padahal mesin Ferrari 488 mempunyai kubikasi dua kali lipat dibanding mesin mobil F1.
Pertanyaannya kenapa?
Disini kita akan membahas beberapa faktor yang akan menjelaskan kenapa mesin Formula 1 bisa menghasilkan tenaga yang sangat besar, bahkan di banding supercar jalan raya sekalipun.
Mesin.
Kalau mencari jawaban sederhana mengenai kenapa adalah karena mesin F1 sanggup berputar hingga 15.000 RPM, bahkan 19.000 RPM. Kenapa bisa sebegitu tinggi putaran mesinnya?
Jawabannya cukup sederhana. Soal material atau bahan untuk membuat mesin adalah bahan yang ringan dan sangat kuat. Kekuatan bahan ini menjadi faktor utama karena mesin F1 bekerja sangat keras. Dan komponen tersebut harus tahan dengan kondisi yang sangat ekstrim.
Bahan atau material mesin F1 bukanlah logam biasa. Logam ringan dan kuat menjadi pilihan ideal agar bisa bekerja semaksimal mungkin. Dahulu di penghujung tahun sembilan puluhan bahkan Mc Laren menggunakan material Berilium yang didesain oleh Mercedes-Benz dan ILMOR sebelum akhirnya material tersebut dilarang penggunanya demi keamanan. Meskipun isu keamanan menyangkut bahan itu diragukan, karena faktanya pelarangan bahan itu dilatarbelakangi oleh faktor politis di Formula 1 yang di picu oleh protes Ferrari dan beberapa tim lain.
Untuk masa sekarang bahan mesin menggunakan Iron Alloy dan aluminium Alloy. Sebelum era hibrid malahan pernah juga memakai titanium. Nggak kebayang kan betapa mahalnya material mesin ini.
Sedangkan Titanium Alloy digunakan untuk connecting rod, tapi tidak boleh digunakan untuk piston.
Kekuatan mesin ini bertambah besar lagi salah satunya dengan penambahan kombonen turbocharger. Sebagaimana kita tahu, turbo adalah perangkat induksi mesin yang telah digunakan sejak puluhan tahun lalu untuk menghasilkan tenaga tambahan pada mesin.
Selain hal diatas, besaran tenaga mesin F1 dihasilkan oleh penambahan power unit elektrik yang dipadukan dengan komponen MGUH dan MGUK. Unit elektrik ini bisa menghasilkan tenaga di kisaran 150 sampai dengan 160 horse power. Tergantung tim dan mesin. Jadi kalau di total, besaran tenaga mobil F1 bisa mencapai 1000 Horsepower!
Bahan bakar
Yang tak kalah penting dalam memproduksi tenaga mesin adalah bahan bakar. Bahan bakar adalah faktor yang sangat penting. Tanpa bahan bakar yang bagus mesin F1 tak akan bisa bekerja dengan sempurna.
Bahan bakar ini harus fresh. Artinya tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama.
Dan jenis bahan bakar yang digunakan adalah E10 yang merupakan campuran bio ethanol sebesar sembilan atau sepuluh persen. Tentu saja bahan bakar ini tanpa timbal.
Sebetulnya bahan bakar E10 malah bisa mengurangi tenaga mesin sebesar 20% dari jenis yang digunakan sebelumnya. Jenis bahan bakar sebelumnya adalah E5.
Lantas kenapa lebih memilih E10?
Pertama memang karena aturan yang telah ditetapkan. Jadi suka tak suka, musti mengikuti aturan main yang telah ditetapkan.
Alasan FIA kenapa menggunakan bahan bakar jenis E10 adalah soal isu ramah lingkungan. E10 adalah salah satu solusi bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Karena bio Ethanol diproduksi dari hasil penyulingan tumbuh-tumbuhan.
Hal lain, tentu saja ini sebagai salah satu upaya untuk mengurangi tenaga mesin, agar kecepatan mobil F1 nggak gila-gilaan lagi. Ini sangat penting, karena menyangkut keamanan balapan itu sendiri.
Karena dari hari ke hari mobil F1 makin kencang dan akan sangat mengerikan apabila terjadi sesuatu. Dari jauh hari sebelumnya FIA sudah melakukan berbagai upaya dalam merumuskan aturan agar mobil F1 berkurang kecepatannya demi keamanan, tapi banyak tim berhasil memanfaatkan celah regulasi yang bisa membuat mereka justru makin kencang.
Namanya juga balapan, ya harus kencang kan..?
Dari serangkaian hal tadi, kalau tujuan dari pengurangan kubikasi mesin bertujuan untuk pengurangan kekuatan mesin, adalah salah. Karena engineer-engineer di Formula 1 akan terus menerus bekerja supaya mesin yang mereka desain bisa menghasilkan tenaga yang gahar, kendati dengan kapasitas mesin kecil.
Satu hal lagi yang jadi perhatian, kendati punya kekuatan mesin yang sama, kenapa di lintasan kecepatan mobil berbeda satu sama lain. Bahkan bisa berbeda jauh?
Jawabannya, secara teknis, karena sistem aerodinamika yang berbeda. Setelan suspensi, serta beberapa hal lain yang turut memberi kontribusi sukses atau tidaknya mesin F1 di lintasan. Dan yang paling penting dari semua hal diatas adalah, soal pembalap!
Pelumas
Dengan semua kondisi tadi, tak akan ada arti apabila pelumasan tidak maksimal. Untuk itulah dibutuhkan pelumas yang sanggup memenuhi mesin high performance pada Formula 1.
Pelumas haruslah bisa melumasi seluruh bagian mesin secara sempurna demi mengoptimalkan kinrja mesin. Selain itu fungsi pelumas adalah harus bisa meningkatkan lapisan pelindung oli yang tertinggal di bagian logam. Mesin pun terlindungi dari kerusakan yang disebabkan panas dan keausan ekstrim.
Bisa dimengerti sih kenapa pelumas pun harus menggunakan pelumas khusus untuk setiap mobil F1. Karena tiap tim menggunakan mesin yang beda dan kondisi, serta performa yang beda pula. Sangat beda dengan pelumas yang di jual di pasaran yang kebanyakan digunakan untuk mesin secara umum dan relatif sama satu sama lain, tergantung merk jenis dan kapasitas mesin mobil jalan raya tersebut.
Sebagai contoh RBR pernah menggunakan pelumas yang di produksi oleh Exxon. Exxon meramu pelumas itu dengan bahan pembuat kosmetik!
Itulah faktor-faktor yang menjadi kunci kekuatan mesin mobil Formula 1.