Motogp rekat dengan aksi dilintasan. Para pembalap saling mendahului dan berusaha jadi yang tercepat dan terbaik.
Tidak jarang dari aksi-aksi itu, muncul momen heroik yang membekas di hati para penggemar. Aksi heroic itu bisa bermacam-macam.
Mulai dari menyelesaikan balapan sesudah terjatuh, membantu pembalap lain atau menyelesaikan balapan dengan cedera.
Determinasi pembalap yang kuat, semangat pantang menyerah dan dukungan penggemar adalah faktor yang sangat penting dalam terciptanya momen-momen ini.
Karena itu, mulai dari Johan Zarco yang kehabisan bensin, sampai Jorge Lorenzo yang balapan dengan tangan patah, ini dia beberapa momen heroik yang pernah terjadi di Motogp.
Valentino Rossi, GP German 2010.
Musim 2010 bisa dikatakan bukan merupakan musim yang baik untuk Valentino Rossi. Walaupun memuncaki hampir semua sesi test preseason dan juga memenangkan balapan pembuka di Qatar, berbagai ketidak beruntungan kemudian silih berganti menghampiri.
Dimulai dari dislokasi bahu karena insiden motocross dua minggu sebelum GP Spanyol sampai crash parah di GP Italia, Valentino Rossi harus absen beberapa seri karena cedera-cedera ini.
Crash di GP Italia 2010 itu kemudian menjadi titik awal menurunnya performa Valentino Rossi seteleh itu.
Tepat pada sesi Free Practice dua, Valentino Rossi mengalami kecelakaan highside pada tikungan Biondetti, salah satu tikungan chicane paling cepat di Mugello.
Rossi terjatuh dengan kecepatan 190 Km/Jam dan membuat kakinya mengalami patah tulang dan harus menjalani operasi serta absen beberapa seri sesudahnya. Menjadikan harapan gelar 2010 menghilang.
Operasi berhasil dilaksanakan di rumah sakit kita Cattolica dan dipastikan bahwa Valentino Rossi harus absen paling tidak dua sampai tiga bulan untuk memulihkan kakinya.
Tapi Rossi adalah Rossi, dia tidak betah duduk di sofa dan melihat para rivalnya melenggang bebas meraih kemenangan dan podium.
Secara konsisten dan sering, Rossi menjalani terapi agar bisa segera kembali berjalan dan menunggang motor.
Pada tanggal 7 Juli 2010, tepat satu bulan setelah kecelakaannya, Rossi melakukan test bersama tim Yamaha WSBK di sirkuit Misano untuk melihat seberapa jauh pemulihan kakinya.
Rossi menggunakan YZF-R1 2010 yang memiliki spek sama persis dengan yang dipakai oleh tim Yamaha WSBK.
Pada tes pertama ini, Rossi masih mengeluhkan sakit pada kaki dan pundaknya, sehingga hasil tes dianggap tidak maksimal, walau begitu Rossi berhasil menyelesaikan 26 lap pada tes tersebut.
Kemudian pada tanggal 12 Juli 2010, Valentino Rossi menjalani tes kedua di sirkuit Brno. Masih bersama dengan tim Yamaha WSBK, kini Valentino Rossi merasa lebih enakan.
Dia bahkan bisa membuat waktu yang lebih cepat daripada waktu kualifikasi tercepat WSBK di Brno yang dicetak beberapa hari sebelumnya. Btw waktu tercepat yang dia kalahkan adalah waktu kualifikasi dari Max Biaggi.
Sesudah pengecekan medical lebih lanjut, Rossi kemudian boleh berpartisipasi pada GP German 2010. Rossi kembali balapan setelah 41 hari menjalani pengobatan dan terapi, jauh lebih cepat dari perkiraan awal pemulihan yang berjalan dua bulan.
Pada balapan itu Rossi finish di posisi empat, hampir podium. Rossi bahkan hanya berjarak 0.4 detik dari posisi ketiga, Casey Stoner.
Walau kemudian pada musim 2010 The Doctor gagal memenangkan kejuaraan, namun comeback pada GP German itu membantu Rossi untuk mengalahkan Casey Stoner untuk perebutan tempat ketiga.
Johan Zarco, GP San Marino 2017
Johan Zarco debut di Motogp pada musim 2017. Pada balapan pertamanya Zarco langsung membuat gebrakan dengan sempat memimpin balapan.
Sayang, nafsu Zarco sebagai rookie membuatnya melakukan kesalahan dan kemudian terjatuh. Namun Zarco sudah membuat impresi yang bagus di Motogp.
Sebagai juara dunia Moto2 dua kali, nama Zarco memang menjadi incaran beberapa tim besar saat itu. Salah satunya adalah Suzuki, namun kala itu Zarco lebih memilih membela tim Yamaha Tech 3 yang merupakan tim Satelit.
Kombinasi Zarco dan Yamaha ini ternyata cukup baik, Zarco dengan mudah beradaptasi dengan Yamaha yang mudah untuk dikendarai.
Zarco kemudian bisa meraih podium pertamanya balapan kandangnya pada GP Prancis di sirkuit Le Mans.
Sesudah itu, pole position pertama di Assen kemudian menyusul. Performa Zarco konsisten di barisan tengah dan terkadang tembus podium.
Saat masih rookie, Zarco dikenal sebagai pembalap yang berapi-api saat balapan. Dia pantang menyerah dan selalu ingin menyelesaikan balapan.
Hal ini terlihat pada balapan GP San Marino, Zarco yang start dari urutan 6 mampu untuk tetap di barisan tengah, namun pada lap terakhir dan tikungan terakhir motor Zarco tiba-tiba mogok karena kehabisan bahan bakar.
Zarco kemudian terpaksa mendorong motornya ke garis finish dan berhasil selesai di urutan 15.
“Aku mulai merasakan masalah bensin saat masuk ke tikungan 11, setelah masuk tikungan terakhir motornya malah mogok,” Kata Zarco (dikutip dari otorace.gridoto.com)
Valentino Rossi, GP Qatar 2013.
Perhatian awal musim 2013 tertuju pada Yamaha Factory Racing yang kembali menerima Valentino Rossi setelah dua tahun gagal di Ducati.
Kembali berduet dengan Jorge Lorenzo, tim Yamaha kembali diperkuat dua rider paling kuat mereka.
Namun memang masih banyak yang meragukan apakah Rossi dapat tampil apik kembali bersama Yamaha, mengingat butuh waktu untuk beradaptasi kembali ke M1 setelah menunggang Desmosedeci.
Namun keraguan itu langsung ditepis Rossi pada balapan pembuka di Qatar. Setelah melebar pada lap awal. Rossi sedikit demi sedikit menyusul barisan depan yang dipimpin oleh Dani Pedrosa.
Pada saat Rossi berhasil menyusul pada lap 12, Jorge Lorenzo sudah kabur jauh di depan. Sehingga posisi terbaik saat ini yang bisa dikejar adalah posisi kedua.
Rossi harus melawan duo Repsol Honda, Marc Marquez dan Dani Pedorsa serta Cal Cruthlow dari Yamaha Tech 3.
Duel sengit terjadi antara Rossi dan Marquez pada lap-lap terakhir. Rossi kemudian berhasil unggul dan memperoleh posisi kedua pada waktu itu.
Di parc ferme, Lin Jarvis selaku bos Yamaha langsung menyalami Rossi terlebih dahulu sebelum Lorenzo.
“Selamat datang kembali,” Ujar Lin kepada Rossi (Dikutip dari Motogp.com)
Valentino Rossi & Jorge Lorenzo, GP Assen 2013.
Di GP Assen 2013, dua pembalap Yamaha Factory Racing tampil secara heroik. Meski keduanya tidak berada di podium secara bersamaan, namun momen yang terjadi di Assen 2013 menjadi momen “kemenangan” tersendiri bagi Yamaha pekan itu.
Pada hari kamis, pada saat Free Practice kedua. Hujan turun sangat lebat, Jorge Lorenzo yang pada saat itu tengah turun untuk mengumpulkan data hujan terjatuh dan akibatnya, Lorenzo mengalami patah tulan collarbone.
Lorenzo langsung dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi lengan untuk tetap turun balapan. Lorenzo bahkan sampai harus menggunakan jet pribadinya agar bisa kembali ke Barcelona untuk menjalani perasi.
“Rasa sakitnya luar biasa pada hari kamis (FP 2) dan saya tidak ingin menunggu sampai senin untuk operasi. Jadi kami menyewa pesawat pribadi untuk kembali ke Barcelona,” Ujar Lorenzo (dikutip dari Crash).
Sebenarnya Lorenzo sudah tidak berniat untuk turun balapan, namun melihat Dani Pedrosa sedang memimpin klasemen dengan selisih hanya tujuh poin, Lorenzo kemudian memutuskan untuk tetap turun balapan.
Karena kombinasi waktu Lorenzo cukup untuk masuk ke Q2, maka Lorenzo akan memulai balapan di posisi 12.
Pada balapan, Lorenzo melakukan beberapa manuver overtaking yang epic dan mampu finish di tempat kelima. Sementara Pedrosa hanya bisa finish di tempat ke empat, menjadikan Lorenzo hanya kehilangan dua poin dari Pedrosa.
“Saya finish ke lima. Itu adalah hal yang gila. Waktu itu saya masih 25 tahun dan saya melakukannya. Saya pikir itu mungkin tidak akan terulang kembali, benar-benar gila.” Ujar Lorenzo (dari Crash.com).
Saat menyelesaikan balapan, Lorenzo tidak bisa membendung air matanya karena tidak bisa menahan rasa sakit.
Sementara di sisi lain garasi Yamaha, Valentino Rossi sedang mengalami masa sulit. Sesudah podium di GP Qatar, Rossi belum lagi bisa merasakan podium.
Bahkan pada GP Italia yang sudah dia tunggu, dia terpaksa mundur dari balapan pada lap pertama sesudah ditabrak oleh Alvaro Bautista.
Publik mulai bertanya-tanya, apa performa di Qatar hanya kebetulan. Assen yang merupakan salah satu sirkuit kesukaan Valentino Rossi, menjadi kesempatan emas Rossi untuk membuktikan bahwa dia belum habis.
Berhasil mengamankan posisi empat pada kualifikasi, Rossi berhasil memberikan perlawanan yang baik untuk tiga pembalap terdepan, Cal Crutchlow, Marc Marquez dan Stefan Bradl.
Balapan sempat dipimpin oleh Dani Pedrosa, namun sedikit demi sedikit Rossi bisa menyusul.
“Dia bisa menyalip seperti dirinya yang dulu, elegan dan membuat penonton bersorak,” Ujar Stefania Palma (dikutip dari film Hitting The Apex).
Rossi kemudian berhasil mengambil kepemimpinan balapan dari Pedrosa dan mempelebar jarak.
“Saya senang, karena saya bisa sedikit lebih cepat dari pembalap lain di beberapa sektor,” Kata Rossi (dari Hitting The Apex).
Rossi kemudian berhasil menyudahi puasa kemenangan selama dua setengah tahunnya waktu itu di Assen.
Rossi menang sesudah 46 balapan tanpa kemenangan setelah memenangkan kemenangan ke 46-nya bersama Yamaha, bahkan jumlah total poin Rossi waktu itu adalah 4.646 poin setelah GP Assen selesai.
Karena kemenangan ini, lonceng Gereja Tavullia kembali berbunyi setelah dua tahun. Bahkan pastur di Tavullia lupa kalau dia membunyikan lonceng dan meninggalkan lonceng itu menyala sangat lama.
“Ini adalah periode yang sulit (dua tahun tidak menang), tapi saya tidak pernah menyerah, saya selalu bekerja karena ini passion saya, saya senang balapan,” Ujar Rossi setelah balapan (Dikutip dari Motogp).