Artikel kali ini penulis akan membahas seorang Jones. Yap, Jones! Bukan Jono. Tapi Jones kali ini bukan pula Doktor Jones yang identik dengan Indiana Jones, tokoh Sejarawan rekaan Holywood. Bukan, bukan itu!
Kali ini kita akan bahas seorang Australia bernama Alan Stanley Jones. Tapi diantara mereka, antara Indiana Jones dan Alan Jones nggak ada hubungan apapun. Walau nama keluarga mereka sama-sama Jones. Karena Indiana Jones hanyalah tokoh fiktif.
Darah balap Alan Jones diwariskan dari sang ayah, Stan Jones, Stan Jones adalah seorang pembalap Australia yang menjadi pemenang Grand Prix Australia 1959. Sebagai mana anak, tentu ingin melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan sang ayah.
Alan Jones awalnya bekerja di dealer Holden milik ayahnya sambil membalap Mini dan Cooper. Lalu Alan Jones pergi ke Eropa, tepatnya Inggris pada tahun 1967 untuk memulai debutnya. Kedatangannya ke Inggris mirip-mirip apa dengan yang dilakukan Mark Webber beberapa puluh tahun kemudian, yaitu ke Inggris hanya bermodal nekat, tanpa sponsor manapun. Tapi selanjutnya Alan sadar diri bahwa dia tidak mampu membeli mobil Formula Ford.
Lalu Alan kembali lagi ke Australia. Selanjutnya Alan mencoba ke Inggris lagi pada tahun 1970, tapi bukan untuk membalap. Melainkan bekerja di untuk rekan senegaranya Brian McGuire. Mereka usaha jual beli mobil bekas dan Jones. Dari uasha itu akhirnya Alan mampu membeli Formula Tiga, sebuah mobil Lotus 41 .
Mobil hasil jerih payahnya itu di modifikasi agar sesuai spek yang disyaratkan Formula 2, lalu dibawa ke Australia untuk dijual. Hasil penjualan itu dipakai Jones untuk biaya dia masuk ke Formula 3.
Tapi naas, Alan kecelakaan saat pengujian di Brands Hatch dan dia mengalami patah kaki.
Pada tahun 1970, Alan menandatangani kontrak dengan Mcguire. Dia dipromosikan untuk serangkaian balapan di Brazil. Tapi lagi-lagi nasib baik belum berpihak. Pada balapan pertamanya Alan mengalami gagal mesin. Cobaan masih berlanjut ke balapan ketiga. Kali ini gearboxnya jebol. Pupus sudah kesempatan Alan kali itu.
Pada tahun 1971, Alan memodifikasi sebuah Brabham BT28, lalu dengan serangkaian perubahan, jadilah Brabham BT35. Sebuah mobil yang cukup kompetitif dan sukses membawanya ke tes awal musim pada bulan maret 1971 di Sirkuit Silverstone.
Namun, terlepas dari keberhasilan tes, Jones tidak ditawari membalap pada bulan Maret tahun 1972.
Setelah sekian tahun berjuang, akhirnya Jones dapat kesempatan membalap untuk kali pertama di grandprix Catalunya, Spanyol. John bergabung dengan tim Hesketh. Tapi, Alan tak menyangka bahwa pada debut pertamanya itu akan disuguhi kejadian tragis, paling tragis di Formula 1. Yaitu ketika Rolf Stommelen kecelakaan yang mengakibatkan meninggalnya lima orang penonton.
Setelah empat race musim itu, Jones ditunjuk menggantikan Rolf Stommelen di tim yang dimiliki Graham Hill. Di tim ini, Jones berhasil mencatatkan hasil terbaik ketika finish kelima di sirkuit Nuburgring, Jerman.
1976 adalah tahun dimana Jones mendapat kesempatan penuh untuk tampil total di Formula 1. Jones mendapatkan seat di tim milik John Surtees. John surtess yaaa…bukan John Sutris!
Yang unik, dan bikin ngakak adalah ketika BBC nggak mau meliput balapan sepanjang musim itu. Bukannya apa, mobil Surtess ST19 yang dikendari Jones disponsori oleh Durex, sebuah merk kondom. Dan tulisan Durex terpampang dengan sangat jelas di wing depan mobil berkelir putih tersebut.
Anehnya, mobil kedua yang dikendarai oleh Brett Lunger di sponsori oleh Campari. Produk minuman keras.
Entah mengapa, pada tahun berikutnya (1977) Jones menolak untuk balapan untuk tim Surtees lagi. Bisa jadi John kesal, karena dimoncong mobilnya ada tulisan DUREX.
Baru pada tahun 1978 John kembali balapan dengan tim asal Amerika, yaitu Shadows. Jones menggantikan pebalap Tom Pryce yang tutup usia karena kecelakaan di grandprix Afrika.
Kehadirannya disini membawa keberuntungan buat Jones maupun tim. Jones berhasil mempersembahkan kemenangan perdananya di Grandprix Austria yang digelar di sirkuit Österreichring. (sekarang Redbull Ring). Jones mengakhiri musim itu dengan mempersembahkan 22 poin dan menduduki posisi tujuh klasemen pebalap.
Pada akhir 1977, rupanya sepak terang Jones menarik perhatian dua bos tim. Yaitu Enzo Ferrari dan Frank William.
Enzo pun mengundang Jones untuk bertemu di markas besar Ferrari di Maranello. Tapi entah mengapa Enzo lebih memilih Gilles villenuve ketimbang seorang Alan Jones.
Akhirnya seperti dugaan, Jones masuk tim baru bernama Williams. Sebuah tim yang didirikan dua orang Inggris bernama Patrick Head dan Frank William.
Selanjutnya Jones bergabung dengan Williams pada tahun 1978. Dua tahun debutnya, tanggal 16 November 1980 merupakan musim yang tak terlupakan. Baik oleh Jones, Williams, maupun seluruh warga Australia.
Itulah kemenangan pertama buat local Hero di kandang sendiri, kemenangan pertama buat Williams juga.
Yap, mimpi Frank William dan Patrick head melalui Williams FW07 bermesin Ford Cosworth DFV diterjemahkan dengan baik oleh Alan Jones diatas lintasan yang akhirnya membuat bangga seluruh benua Kanguru.
Sebenernya pada tahun 1981 Jones sudah mengumumkan pengunduran dirinya beberapa saat setelah menyelesaikan Grandprix Las Vegas, Amerika, dengan kemenangan.
Tapi entah mengapa, pada tahun 1983, dua tahun setelah pensiun, Jones justru terlihat balapan dengan Arrows yang dihelat di United States Grandprix west, tepatnya di Long Beach. Pada kesempatan itu Jones tidak dapat menyelesaikan balapan. Setelah lap ke 58 Jones retired karena mengalami kelelahan.
Namanya jiwa balap, walau udah pension pun nggak bisa jauh-jauh dari mobil kan.
Dan Jones benar-benar berhenti dari panasnya aspal lintasan pada tahun 1986, setelah sebelumnya sepanjang 1985 Jones membalap untuk Haas. Haas adalah sebuah tim baru yang disponsori Amerika, tapi berbasis di Inggris, seperti kebanyakan tim F1.
Itulah Tim terakhir Jones di Formula 1. Tim mengumumkan bangkrut karena tidak ada sponsor masuk serta kesulitan keuangan.
Jones pergi dari Formula 1 dengan mmenorehkan 12 kemenangan, 6 kali pole, dan sekali juara dunia ( Untuk William).
So, well done, sir…