Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Story

Tohru Ukawa, Satu satunya Pembalap Jepang yang Bisa Mengalahkan Valentino Rossi di Kelas MotoGP

Dika Cielers by Dika Cielers
18 Desember 2019
in Story
Reading Time: 2 mins read
354 22
0
1.2k
SHARES
6.3k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tohru Ukawa memulai karir balapnya di Grand Prix di tahun 1994, ia membalap di kelas 250cc sebagai pembalap wildcard di seri Suzuka Jepang. Walau baru pertama kali merasakan persaingan antar pembalap terbaik dunia, dia mampu finish ketiga dibelakang pembalap top di kelas itu sebut saja Tadayuki Okada, Max Biaggi dan Loris Capirossi.

Atas capaiannya ini tak langsung membuat Ukawa memutuskan untuk turun selama satu musim penuh di Grand Prix di kelas 250cc. Di tahun 1994 dan 1995 dia masih berkompetisi di kejuaraan nasional di jepang dan menjadi juara nasional selama dua tahun berturut turut, atas prestasinya ini dia kemudian mulai menjadi pembalap Grand Prix di tahun 1996.

Tahun 1996 bukanlah tahun yang buruk bagi pembalap yang baru pertama kali menjalani satu musim penuhnya di Grand Prix. Ukawa berhasil menempati urutan ke enam klasmen akhir di kelas 250cc, pun di tahun 1997 dan 1998 dia berhasil menempati urutan ke lima di klasmen akhir.

Hasil manis diperoleh Tohru Ukawa di musim ke empatnya di kelas 250cc tahun 1999. Dia berhasil meraih kemenangan pertamanya di Grand Prix di sirkuit Paul Richard Perancis tahun 1999. Di tahun ini juga Ukawa meraih banyak sekali podium kedua.

Tahun 1999 merupakan tahun yang hebat bagi Ukawa, bersaing dengan pembalap hebat seperti Sinya Nakano, Loris Capirossi dan Valentino Rossi. Valentino Rossi bahkan menyebutnya sebagai rival terberatnya saat di kelas 250cc. Walaupun Ukawa tidak berhasil menjadi juara dunia di tahun ini dan harus puas berada di urutan kedua klasmen, tapi penampilannya ini berhasil menarik perhatian tim pabrikan Repsol Honda untuk merekrutnya sebagai pembalap di kelas 500cc.

Menjadi pembalap pabrikan saat di kelas 500cc berarti punya peluang untuk menjadi juara dunia. Tapi penampilannya di tahun pertama kelas 500cc tidak terlalu gemilang. Hanya sekali finish di urutan ketiga dan hanya meraih sekali pole position di Grand Prix seri Brazil. Ukawa pun hanya menempati urutan ke sepuluh klasmen akhir di kelas 500cc.

Saat nama kejuaraan di kelas tertinggi berganti menjadi MotoGP di musim balapan tahun 2002, Tohru Ukawa bisa menang balapan untuk pertama kalinya di kelas MotoGP seri Afrika Selatan. Saat itu pembalap depan diisi oleh Tohru Ukawa, Valentino dan Loris Capirossi. Rossi langsung memimpin balapan sejak awal lomba diikuti Ukawa di posisi kedua. Di pertengahan lomba Rossi sengaja menurunkan kecepatannya agar Ukawa memimpin balapan, dia melakukan ini agar di lap terakhir Rossi bisa menyerang Ukawa dan memenangkan balapan. Tapi sayangnya saat Valentino Rossi memimpin balapan di lap terakhir dia melakukan kesalahan dan melebar di tikungan, Ukawa pun menyalip Rossi dan memenangi balapan di seri Afrika Selatan.

Tahun 2002 merupakan musim terbaik bagi Tohru Ukawa, bisa cukup banyak finish diurutan kedua dan ketiga. Ukawa mengakhiri musim balap 2002 dengan berada di urutan ketiga dibelakang Max Biaggi. Hasil baik ini tak lantas membuat Tohru Ukawa senang, ada nada nada sumbang yang mengatakan jika ‘bahkan ukawa saja bisa menang dengan motor itu’ karena memang di saat itu motor pabrikan Honda adalah motor yang paling cepat diantara motor pabrikan lain.

Hal itu membuat Ukawa lebih termotivasi dan ingin membungkam orang orang yang mengatakan hal seperti itu. Akhirnya di tahun 2003 Ukawa pindah dengan tim lain untuk membuktikan anggapan itu salah. Tapi sesuatunya tidak berjalan seperti yang diharapkan. Tohru Ukawa tidak pernah meraih podium satu kali pun dan mengakhiri musim itu dengan hanya menempati urutan ke delapan klasmen. Di tahun 2003 ini pun Tohru Ukawa memutuskan untuk mengakhiri karirnya di kelas tertinggi MotoGP.

Tags: Honda RepsolTohru UkawaValentino Rossi
Share476Tweet298Pin107Scan
Previous Post

Mengapa Jorge Lorenzo Seharusnya Bisa Menjinakkan Honda?

Next Post

Mengenal Norifumi (Norick) Abe, Pembalap Nyentrik, Pahlawan dari Valentino Rossi.

Related Posts

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.
Story

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp
Inside GP

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023
Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat
Story

Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat

31 Agustus 2023
Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping
Story

Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping

31 Agustus 2023
Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya
Teknologi

Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya

31 Juli 2023
Lima Pembalap Satelit Terbaik di Era Motogp
Inside GP

Banyak Ditentang, Kenapa Aero Fairing dan Holeshot Device Masih Tetap Dipakai di Motogp.

31 Juli 2023
Next Post

Mengenal Norifumi (Norick) Abe, Pembalap Nyentrik, Pahlawan dari Valentino Rossi.

Siapakah Pembalap MotoGP Terhebat Dalam Dekade terakhir ini?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Struktur Tim di Motogp dan Apa Saja Kerjanya

Struktur Tim di Motogp dan Apa Saja Kerjanya

19 Mei 2023
Detail Soal Sirkuit Buddh International, Sirkuit Terbaru Motogp.

Detail Soal Sirkuit Buddh International, Sirkuit Terbaru Motogp.

31 Juli 2023
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1301 shares
    Share 520 Tweet 325
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In