Dalam sebuah balapan, fokus, konsistensi dan konsentrasi sealu menjadi bagian krusial yang tak terpisahkan dalam memperoleh kemenangan di setiap seri. Balapan akan berjalan dengan jumlah putaran yang cukup banyak, sehingga menjadi cepat dalam beberapa lap saja tidak akan banyak membantu, jika dalam beberapa lap lainnya pembalap kehilangan momen akibat kesalahan pribadi seperti terjadi senggolan dengan motor lain atau terlalu banyak melebar saat menikung karena salah memperkirakan titik pengereman yang ideal.
Diatas kertas, pembalap sudah tau apa yang harus mereka lalukan dengan motor dan apa strategi yang akan dijalankan tim. Namun saat race telah dimulai, semua persiapan tersebut bisa saja menjadi berantakan ketika emosi dan adrenalin meningkat dengan kondisi yang sulit atau tidak menguntungkan. Misalnya saja saat tidak mendapatkan set up terbaik atau mendapati perlawanan yang cukup sulit sulit dari pembalap lainnya.
Biasanya dalam kondisi seperti ini Rider akan lebih mudah kehilangan konsentrasi untuk merespon informasi yang diberikan tim balap mereka. Dalam keadaan lain, pembalap juga dapat terganggu fokusnya kala mereka terlalu bahagia dan senang dengan posisi yang didapat. Hal ini terjadi pada Aleix Espargaro di GP Catalunya 2022, dimana podium 2 di depan mata harus pupus akibat melakukan sebuah blunder, selebrasi yang terlalu dini.
Sebuah balapan dikatakan selesai apabila pembalap telah menuntaskan semua putaran dan melintasi garis finish. Nah, disinilah masalah kerap muncul. Pembalap yang kurang fokus bisa saja salah menghitung berapa banyak lap yang telah dilewati dan mengira balapan telah usai. Di masa lalu ada pula Premature Celebration yang lebih menyakitkan, di overtake di depan garis finish.
Kepercayaan diri yang berlebihan tanpa memantau keadaan pembalap di belakang juga menjadi penyebab utama kenapa dalam 1 dekade terakhir, tercatat ada 10 pembalap professional yang terkena jebakan Premature Celebration. Lalu adakah cara untuk menghindarinya? Apa yang seharusnya dilakukan pembalap agar tidak menjadi korban Premature Celebration. Nah, berikut ini beberapa tips yang dapat diterapkan untuk menghindari Premature Celebration saat balapan.
1. Melihat Informasi Pada Pit Board
Pit Board merupakan papan informasi yang memberikan informasi penting pada pembalap yang meliputi gap dengan Rider didepan/ dibelakangnya, jumlah lap tersisa, posisi pembalap saat itu dan informasi lainnya seperti sanksi penalty jika pembalap melakukan pelanggaran.
Ketika pembalap memasuki 2 Lap terakhir, maka pada Pit Board akan tertera informasi L1 yang berarti balapan masih menyisakan 1 lap lagi. Dan jika telah Last Lap, L1 akan berubah menjadi L0, yang berarti tidak ada lap lagi setelah itu atau di akhir lap adalah garis finish.
2. Melihat Informasi Pada Dashboard Motor
Terkadang ketika pembalap melaju kencang di Straight Line, pembalap tidak bisa melihat dengan jelas apa informasi yang ada pada Pit Board. Oleh karena itu, mereka dapat menggunakan informasi pada Dashboard motor untuk mengetahui berapa jumlah lap yang telah dilalui. Pembalap harus mulai melihatnya sejak awal race karena jika tidak, informasi yang dibaca mungkin bisa salah.
Contohnya saja, Warm Up lap dapat dihitung sebagai 1 lap, sehingga dapat mempengaruhi informasi kalkulasi total lap yang ditempuh menjadi tidak akurat. Beberapa pembalap yang tidak memperhatikan Dashboard sejak awal biasanya menggunakan informasinya hanya untuk memahami perkiraan lap yang tersisa dan tidak mempercayai sepenuhnya informasi pada Dasboard tersebut.
3. Melihat Kru Yang Berselebrasi Di Pit Wall
Sebagian kru team biasanya akan memberikan apresiasi dan ucapan selamat atas keberhasilan pembalap dari pinggir trek. Mereka akan mulai memanjat Pit Wall dan menunjukkan gesture kebahagiaan dengan sorakan-sorakan kemenangan. Hal ini selain memberikan pengaruh positif pada pembalap, namun juga dapat digunakan sebagai tanda bahwa balapan telah selesai dan garis finish di depan mata.
Karena jika belum berada pada lap terakhir, kru tim balap belum akan mulai bersorak ria di area Pit Wall. Pembalap bisa memahami sorakan kru tim itu sebagai akhir dari sebuah balapan. Dengan cara ini, tanpa melihat Pit Board atau Dashboard motor, pembalap akan tetap tau kapan lap terakhir mereka lewati. Bahkan jika pembalap lupa melakukan penghitungan jumlah lap sekalipun, cara itu dapat sangat membantu.
4. Melihat Chequered Flag Yang Dikibarkan
Di MotoGP bendera digunakan sebagai simbol untuk menandai sebuah momen dan memberikan instruksi atau informasi kepada pembalap tentang apa yang sedang terjadi di lintasan. Bendera tersebut terbagi menjadi berbagai warna dan pola yang masing-masing memiliki arti yang berbeda. Seperti Yellow Flag yang berarti pembalap dilarang melakukan aksi overtake.
Biasanya ini terjadi setelah ada kecelakaan yang membuat material motor berhamburan di aspal atau terdapat bahan bakar dan oli yang tercecer sehingga akan berbahaya jika dilewati. Kemudian ada Red Flag yang berarti Race dihentikan, bisa dikarenakan oleh cuaca yang tidak mendukung atau kecelakaan fatal dari salah seorang pembalap.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah Chequered Flag. Chequered Flag adalah bendera hitam putih yang digunakan untuk menandai bahwa balapan telah berakhir. Chequered Flag hanya akan dikibarkan 1 kali sehingga pembalap dapat memakainya sebagai acuan pasti bahwa race telah selesai. Chequered Flag adalah cara paling akurat untuk menentukan kapan balapan berakhir.
Pembalap yang lupa/tidak mengetahui pasti jumlah lap yang ditempuh, sebaiknya tidak melakukan selebrasi apapun sebelum bendera ini dikibarkan. Dan ketika melihat Chequered Flag, pembalap juga perlu memastikan bahwa mereka memiliki gap yang aman dari pembalap di belakang agar selebrasi yang nantinya dilakukan tidak merugikan diri sendiri.
5. Melihat Menara Papan Angka Di Tepi Lintasan
Cara ini bersifat alternatif dan kondisional, bergantung pada fitur dan infrastruktur yang dimiliki tiap sirkuit. Pada sirkuit yang masuk kalender balap MotoGP akan memiliki fasilitas papan angka LED untuk memberikan informasi tertentu pada pembalap. Informasi umum yang diberikan adalah urutan posisi pembalap saat itu dengan nomor pembalap di samping nomor urutan balap.
Pada beberapa sirkuit terdapat juga informasi tentang berapa lap yang masih tersisa. Namun tidak semua sirkuit menggunakan tambahan informasi ini. Sehingga pembalap bisa menyesuaikan diri apakah akan menggunakan informasi tersebut atau tidak. Jika memungkinkan ada, maka informasi itu akan banyak membantu pembalap memahami berapa lap lagi yang harus mereka tempuh tanpa melihat Pit Board dan Dashboard motor.