Sirkuit Mugello yang berlokasi di dataran tinggi Tuscany sudah menyelenggarakan balapan pertama dari tahun 1914 di jalanan umum sepanjang 66km. Kompetisi balap yang berlangsung di jalanan umum ini akhirnya di hentikan sampai tahun 1970. Saat itu untuk alasan keamanan munculah ide untuk membangun sirkuit permanen.
Di tahun 1973 sirkuit baru Mugello mulai dibangun dan mulai selesai di tahun 1974. Sejak saat itu Sirkuit Mugello digunakan untuk berbagai kejuaraan balap seperti World Superbike, A1 GP, Formula 1 dan MotoGP. Bahkan satuan polisi italia juga memanfaatkan sirkuit Mugello untuk mengasah keterampilan mereka dalam mengemudi mobil, hal ini dilakukan untuk persiapan mereka dalam mengatasi situasi khusus, seperti pengejaran dalam kecepatan tinggi pada tindak kriminal dan lain sebagainya
Sirkuit yang kemudian Dibeli oleh Ferrari pada tahun 1988 ini, dianggap sebagai pusatnya lokasi balap motor bagi orang Italia. Banyak penggemar olahraga balap di Italia datang ke sirkuit Mugello sampai menginap dengan mendirikan tenda di tanah lapang yang ada di bukit sirkuit, yang mana banyak area kosong di sekitar sirkuit kemudian berubah menjadi tempat perkemahan besar selama berlangsungnya pekan balap MotoGP.
“Al Mugello non si dorme”, sebuah moto bagi sirkuit Mugello yang mempunyai arti ‘Di Mugello Kalian Tidak Akan Bisa Tidur Nyenyak”. Ini artinya di Mugello selalu diadakan pesta yang dibuat setiap malam, khususnya pada malam minggu. Para fans fanatik ini selalu menyemarakan suasana pekan balap dengan memberikan kebisingan di malam hari, entah dari suara motor yang digeber, memainkan musik dengan loudspeaker yang keras dan sebagainya.
Karena hal tersebut, banyak pembalap MotoGP yang biasanya tidur di motorhome mereka di area paddock sirkuit akhirnya memutuskan untuk keluar dari area sirkuit dan memilih menginap di Hotel sebelum hari balapan agar mereka bisa tidur nyenyak
Satu hal yang unik dan berbeda dari sirkuit lainnya adalah setelah balapan MotoGP selesai, para penonton bisa langsung mamasuki area lintasan dan langsung membanjiri area di sekitar podium. Masuknya para penonton ke lintasan ini ternyata sudah menjadi tradisi dan memang diizinkan oleh Race Direction.
Sirkuit sepanjang 5.245 meter ini telah direnovasi dengan standar yang tinggi dan memiliki reputasi yang terus meningkat sebagai salah satu sirkuit balap dunia yang indah. Mugello memiliki lintasan lurus sepanjang 1.141 meter, serta enam tikungan ke kiri dan sembilan tikungan ke kanan,
Dari 15 tikungan itu banyak tikungan diberi nama sesuai dengan pertanian yang ada di area tersebut sebelum sirkuit ini dibangun, contohnya seperti tikungan Correntaio, Scarperia, Borgo San Lorenzo and Luco
Namun ada satu tikungan tanpa nama di Mugello yang bisa membuat bulu kuduk para pembalap MotoGP berdiri. Di bagian trek ini kecepatan motor MotoGP bisa menyentuh 361 km/jam seperti rekor yang dicatat oleh pembalap Andrea Dovizioso saat menjalani Free Practic di musim 2015, Di area ini pembalap harus sedikit berbelok ke kiri dengan jarak pandang pembalap yang tidak bisa melihat tikungan berikutnya karena lintasannya sedikit menanjak. Melaju di area ini dengan kecepatan seperti itu membuat kedua ban motor MotoGP bisa melayang tidak menyentuh aspal, kemudian para pembalap harus sigap mengerem dan langsung mengambil tikungan kanan San Donato di kecepatan 250 km/jam
7 tahun lalu, Marc Marquez pernah terjatuh dari motornya di area itu dengan kecepatan 338 km/jam. Yang menyebabkan Marquez crash di area itu adalah dia sedikit memiringkan motornya ke kiri melewati tanjakan, lalu tiba di turunan dengan minimnya tekanan di ban depannya. Jadi saat dia mengerem ban depannya langsung terkunci dan akhirnya crash.
Di tahun 2018, Michele Pirro juga pernah crash di tempat yang sama seperti Maquez dalam kecepatan 265 km/jam. Yang menjadi penyebab crashnya adalah masalah pada rem depannya. Jadi saat dia menekan rem ternyata rem depannya tidak bekerja, lalu saat dia menekan remnya lagi tuas rem depannya langsung terkunci, membuatnya langsung terlempar dengan keras dari motornya
Meskipun kedua pembalap ini mengalami crash hebat, ajaibnya tidak ada luka serius yang dialami, ini berkat perlengkapan balap yang mereka pakai sangat baik dalam meredam benturan yang keras. Namun bila nantinya ada pembalap MotoGP yang crash disana lagi, bisa saja nasibnya tidak seberuntung Pirro dan Marquez
Jadi bagaimna para pembalap MotoGP ini bisa mengatasi tikungan yang berbahaya ini ?
Menurut Jack Miller, sebelum dia menuju di tanjakan dan lalu turunan menuju tikungan San Donato. Yang dia lakukan hanyalah menggenggam erat stang motornya di lintasan lurus sepanjang 1 km itu agar motornya selurus mungkin dan tidak banyak goyangan yang terjadi akibat dari laju kecepatan motor yang sangat tinggi. Lalu di lintasan lurus yang panjang itu dia menggunakan kerb pitlane di sebelah kanan sirkuit sehingga dia bisa tiba di tanjakan tikungan kiri ini dengan posisi motor yang lurus. Dengan cara ini ketika motor sedikit melompat dengan kecepatan 350 km/jam, pembalap bisa dengan aman mengerem dengan posisi motor yang tidak miring ke kiri dan mendapat grip yang kuat di ban depannya
Mugello merupakan sirkuit yang indah dan menjadi favorit bagi banyak pembalap. Satu hal yang menjadi kritikan dari pembalap top seperti Marc Marquez dan Valentino Rossi adalah di tanjakan dan turunan sebelum masuk ke tikungan San Donato.
Meskipun pengelola sirkuit sudah membuat sedikit ubahan pada tembok sebelah kiri yang dimundurkan sedikit ke belakang setelah crash hebat yang dialami Marquez, ancaman keselamatan pembalap masih menjadi poin terpenting di area ini, karena saat pembalap melakukan pengereman di area tanjakan dan turunan ini, membuat motor tidak stabil dan resiko kecelakaan akan semakin besar seiring motor MotoGP dibuat semakin cepat setiap tahunnya