Keberhasilan sebuah gelaran event balap sebesar MotoGP tentu saja tidak luput dari dukungan berbagai faktor, seperti infrastruktur, finansial tim, media yang meliput aktivitas balap dan juga kesiapan sirkuit tempat berlangsung balapan.
Ya, di era modern seperti sekarang ini sirkuit balap dituntut untuk memiliki kelayakan dalam berbagai hal seperti kondisi aspal, akses menuju sirkuit, ketersediaan tribun yang baik untuk penonton, lokasi yang strategis dan juga tingkat keamanan sirkuit yang tinggi. Jika diamati dengan seksama, beberapa sirkuit yang digunakan untuk race sering berubah-ubah, meski sebagian lainnya telah tetap dipakai untuk race dalam kurun waktu yang lama.
Biaya perawatan sirkuit biasanya menjadi alasan utama kenapa sebuah sirkuit tidak selalu bertahan lama di MotoGP. Jika pengelola sirkuit merasa tidak memiliki kapasitas untuk menggelar balapan, maka mundur dari kalender balap MotoGP adalah opsi yang paling realistis untuk diambil. Hilangnya sebuah sirkuit tentu saja akan digantikan dengan sirkuit lainnya agar balapan dapat berlangsung penuh satu musim di MotoGP.
Phillip Island adalah contoh terbaru dari sirkuit yang akhirnya hengkang dari MotoGP pada tahun 2021 akibat pandemi Covid19 yang melanda Australia. Balapan di trek tersebut pun dibatalkan menyusul pertimbangan Dorna, FIM dan IRTA terkait pembatasan pengiriman logistik dari pemerintah Australia setelah Lockdown diterapkan di beberapa area untuk mencegah varian Delta dari Covid19 dan kerumitan izin perjalanan menuju Australia, ditambah dengan proses vaksinasi yang berjalan lambat disana.
Dan Portimao terpilih untuk menggantikan sirkuit Phillip Island untuk balapan di tahun 2021. Keputusan ditunjuknya Portimao sebenarnya dipengaruhi juga oleh beberapa hal. Salah satunya karena desain Layout sirkuitnya yang mirip dengan Phillip Island. Ini memungkinkan pembalap lebih cepat beradaptasi dengan trek untuk mendapatkan Racing Line terbaik mereka saat race.
Meski begitu Portimao dengan karakteristik sirkuitnya yang memiliki kontur naik turun, selalu menghadirkan tantangan tersendiri bagi pembalap. Sirkuit ini lebih menuntut kondisi fisik dan konsentrasi tinggi. Pasalnya, di Portimao terdapat 5 spot area dengan High Speed Corners. Ditambah juga banyaknya Blind Corners, tanjakan dan turunan tajam di trek.
Di sirkuit itu akan dijumpai Undulasi, yaitu perbedaan level permukaan tanah dari start hingga garis finish, dimana cukup menyulitkan bagi pembalap yang belum terbiasa dengan trek tersebut. Di beberapa titik, terdapat area dengan pengereman keras yang diikuti tikungan buta dengan sudut keluar yang tidak nampak dan cukup beresiko untuk melakukan overtake di sektor itu.
Layout Sirkuit Portimao memang cukup mampu memacu adrenalin pembalap untuk menaklukannya. Namun untuk bisa membalap dengan baik di Portimao, pembalap harus mempunyai kemampuan khusus dan pemahaman yang baik agar pembalap bisa bermanuver di tikungan dengan sempurna. Dan itu tidaklah mudah, karena kesalahan pengambilan keputusan di trek selalu berimbas besar pada resiko yang mungkin muncul setelahnya.
Lalu bagaimana Teknik Cornering yang benar di Sirkuit Portimao?
Secara teknis, cara menikung di Sirkuit Portimao selalu berdasar pada bentuk tikungan itu sendiri. Di mulai dari tikungan 1 setelah Straight panjang. Pembalap akan mulai mengerem pada Braking Zone dan berjalan menuruni bukit secara cepat, kemudian melaju dengan kecepatan sedang menuju Turn 2.
Tikungan 2 cukup datar dan tidak menyulitkan pembalap untuk melewatinya. Lalu berlanjut ke tikungan tajam pada Turn 3. Di titik ini pembalap harus berhati-hati dan mencoba untuk sehalus mungkin memilih Racing Line. Kemudian motor mendekati Tikungan 4, dimana menjadi spot terbaik di Sirkuit Algavre, karena ada area puncak buta (tidak terlihat sudut Exit Cornernya).
Di bagian ini Rider perlu menjaga kecepatan agar tidak Oversteer. Lalu pembalap akan mulai menuruni bukit dan berbelok tajam ke kiri di Turn 5 dan Turn 6 secara cepat. Pada tikungan 7 yang berbelok ke kanan cukup beresiko. Rider harus menjaga kestabilan motornya saat menikung.
Kemudian pada Turn 8, motor akan berbelok cukup sulit hingga mendekati akhir tikungan dan rem dapat dilepas untuk mendapatkan akselerasi menuju area puncak menanjak. Tikungan 9, pembalap perlu memiliki insting yang responsif karena disini belokannya sangat cepat. Tikungan 10 dan 11 lebih kepada teknis dimana pembalap bisa melibasnya dengan Riding Style masing-masing yang paling nyaman untuk mereka.
Setelah sampai di Turn 11, Rider kembali menuruni bukit ke sektor pucak dengan belokan cepat di Turn 12 sebelum menanjak lagi ke Hairpin Corner di tikungan 13. Pada Turn 14, Rider harus waspada dengan kecepatannya, karena bagian ini menurun jauh dan tajam atau disebut Off Chamber.
Di titik ini motor tidak bisa dipacu terlalu kencang. Dan terakhir di Turn 15, pembalap akan menjumpai tikungan kanan bergelombang yang dilewati dengan kecepatan tinggi. Feeling yang baik antara momen membuka Throttle dan mengerem dapat menjadi kunci penting di tikungan terakhir ini.
Dan jika dibuat dengan metode pembagian sektor, maka Portimao dapat dibagi menjadi 4 sektor utama. Masing-masing sektor memiliki teknik khusus untuk bisa melewatinya. Pembalap akan dituntut untuk mengetahui bagaimana pemilihan Racing Line yang tepat, sudut Entry Corner dan Exit Corner, jarak pengereman dan momen saat membuka gas di tikungan. Untuk bisa memahaminya lebih jelas, maka dapat disimak lebih lanjut pembahasan teknik Cornering di Sirkuit Portimao berikut ini.
Sektor 1: Start Line hingga Turn 5
Saat start, pembalap akan melaju lurus di Straight Line dan bertahan di 1 level kecepatan konstan di gigi 5 hingga mendekati Turn 1 dan bergerak terjun kebawah sambil mengerem keras dan mengubah gigi menjadi 2 untuk masuk pada Haripin Corner. Fase pertama ini sangat cepat dan teknikal karena hanya ada trotoar yang dicat tipis yang memisahkan antara trek dari lintasan aspal.
Entry Corner yang tepat di bagian Hairpin Corner akan membuat pembalap berada di Racing Line tengah saat Exit Corner. Mengubah gigi menjadi 3 adalah opsi terbaik karena akan mengubah sudut tengah dan lebih cepat berakselerasi keluar tikungan. Lintasan lurus pendek berikutnya terus menanjak sebelum turun ke Hairpin Corner dengan gigi 2.
Sektor 2: Turn 5 hingga Turn 10
Di Hairpin Corner tikungan ke 5, pembalap harus menggunakan gigi 2 dan memakai insting sensitif saat trek mulai menurun. Pembalap harus melepas rem sebelum berbelok. Jika tidak, maka akan muncul resiko selip pada ban depan di bagian aspal yang bergelombang. Engine Break dapat dipakai untuk membantu menarik motor ke bagian puncak.
Ini adalah perubahan elevasi dimana secara bertahap pembalap akan membuka Throttle dan menanjak sepanjang lintasan sisi kiri dengan gigi 3 sebelum masuk ke bawah dan melewati Hairpin Corner yang lebih rumit dengan gigi 2.
Ketika tangan mulai terasa sakit ketika menikung, maka perut harus diposisikan lebih turun dan menarik tubuh sejauh mungkin ke depan untuk menuju bagian Jonesy. Pada puncak ini, Rider harus memakai gigi 3 dan menutup Throttle. Posisi motor harus terus berada di sisi kanan trek untuk melalui tikungan Craig Jones.
Sektor 3: Turn 10 hingga Turn 13
Masuk ke tikungan 10 yang terdapat Blind Spot, penting untuk melihat posisi sudut trek. Disini naluri lebih diperlukan karena tidak titik referensi yang jelas dimana sudut yang tepat. Pembalap akan menggunakan instingnya untuk memilih sudut yang mereka pikir terbaik untuk dilewati.
Rider harus memastikan tidak datang terlalu kencang karena itu berarti resiko Crash akan meningkat. Cara terbaik adalah menjaga jarak 1 meter dari sisi kanan trek dan mulai mengerem di aspal licin sebelah kiri sebelum area puncak. Ini membuat pembalap bisa mengerem lebih aman saat mengubah gigi menjadi 2 dan menemui Apex ganda yang rumit.
Saat berada di Turn 11, motor mungkin akan Wheelie sebelum mengerem keras di tanjakan Turn 12. Di bagian ini dibutuhkan Entry yang lebar dan Late Apex sehingga bisa berada di posisi tengah saat Exit Corner. Masih di gigi 2, pembalap akan berbelok ke tikungan 13 yang sangat kencang dengan gas penuh di trek lurus.
Sektor 4: Turn 13 hingga Finish Line
Trek lurus pendek akan membawa pembalap menuju tikungan 14, tikungan kedua dari Finish yang mengarah ke sisi kanan dengan menuruni bukit menuju Turn 15. Ini adalah area lain dimana pembalap dapat lebih berani membuka Throttle dan mereka akan mendapati roda depan mengais udara di gigi 4 saat mendaki tanjakan di bagian lurus menuju Finish Line.