Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Formula 1

Suspensi Aktif, Puncak Teknologi Formula 1 yang Dilarang!

Saking canggihnya, (Dan mahal), suspensi aktif akhirnya dilarang pada musim 1993 dan selanjutnya. Kini diperhitungkan lagi?

Ciput by Ciput
27 Maret 2022
in Formula 1
Reading Time: 4 mins read
303 23
0
Suspensi Aktif, Puncak Teknologi Formula 1 yang Dilarang!

FW14B, puncak teknologi Formula 1 saat itu! (Foto: wtf1)

1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Lotus 99, mobil bersuspensi aktif pertama yang menang balapan dengan pilot Sang Senna! (Foto: Official Senna)

Sebagai ‘embahnya’ teknologi transportasi, Formula 1 selalu menemukan hal-hal baru. Dari tahun ke tahun Formula 1 hampir selalu memberikan sumbangsih untuk perkembangan teknologi di bidang transportasi. Paddle shift, ABS, dan DRS adalah sedikit diantara ratusan penemuan di ajang yang sangat mevvah ini.

Bahkan ada teknologi yang sudah ditemukan puluhan tahun silam, dan baru digunakan akhir-akhir ini pada mobil produksi masal, itu pun hanya untuk mobil tertentu yang notabene mewah.

Kenapa? karena saking canggih dan mewahnya teknologi tersebut.

Ambil contoh suspensi aktif yang dikontrol oleh komputer.

Yup, teknologi ini sudah ada sejak tahun 80an. Pertama kali sistem ini didevelop oleh tim Lotus-nya Colin Chapman. Dengan suspensi aktif, grip atau daya cengkeram masih terjaga dengan bagus karena kemampuan suspensi mengontrol ketinggian mobil di atas permukaan aspal trek, sekalipun melewati jalan bergelombang.

Pengaplikasiannya pada mobil Formula 1 adalah dengan cara mengganti pegas dan shockbreaker dengan perangkat yang dinamakan aktuator hidraulis atau elektro magnet.

Perbedaan mendasar pada suspensi konvensional adalah,  sistem aksi reaksi dimana permukaan jalan mendorong roda keatas dan pegas mendorong ke bawah untuk mempertahanan keseimbangan beban pada mobil.

Sedangkan pada suspensi aktif, perangkat aktuator mengontrol posisi ( sudut) roda serta secara aktif mengangkat  roda jika bertemu dengan kondisi permukaan trek yang bergelombang, dan atau mendorong kearah sebaliknya/bawah jika bertemu dengan permukaan cekung pada lintasan, sehingga mampu menjaga sasis/body mobil pada posisi yang tetap balance.

 Walhasil, mobil akan tetap stabil di segala kondisi jalan. Melibas tikungan pun akan tetap mantap.

Pada jalan bergelombang, suspensi aktif mampu mengatur tingkat kekerasan peredaman pada roda, sehingga keempat roda bisa tetap terjaga daya cengkeramnya.

Di Lotus, ini merupakan puncak teknologi tertinggi yang bisa dicapai era itu kepemilikan Colin Chapman. Mungkin Colin Chapman tidak tahu, bahwa puluhan tahun kemudian banyak mobil masal mewah mengadopsi sistem suspensi ini.

Penemuan suspensi aktif ini adalah jawaban tim Lotus tentang pelarangan side skirt dan pembatasan tinggi kendaraan ( Ground Clearance) yang terbatas hanya 6 cm dari permukaan aspal. Tentu saja hal ini akan menjadi masalah besar buat menuntaskan persoalan down force. Karena saat itu side skirtlah yang menjadi senjata dari permasalahan persoalan gaya tekan ke bawah atau downforce.

Side skirt menghasilkan ground effect, ground effect menghasilkan downforce, begitu runutannya. Dengan downforce maksimal, mobil akan sangat stabil. Terutama ketika dipacu di tikungan. Ketika keberadaannya dilarang, tentu saja akan membuat Lotus dan kebanyakan Tim waktu itu kelimpungan.

Lotus akhirnya ‘bermanuver’, mencari cara buat persoalan ground effect.

Lalu mulailah mereka bereksperimen dengan suspensi aktif yang dikontrol secara elektronik. Walau itu pilihan mahal, setidaknya jauh lebih mahal dari side skirt, tapi tidak ada jalan lain bagi Lotus untuk bisa menghasilkan mobil yang kompetitif.

Lotus dengan suspensi aktif pertama adalah pada tahun 1983 pada mobil Lotus 92. Tapi Lotus belum bisa menghasilkan performa seperti yang diinginkan.  Dua pembalapnya, Elio de Angelis dan Nigel Mansell tak bisa menghasilkan poin barang satu pun!

Mansel yang notabene pembalap pertama yang mengemudikan mobil bersuspensi aktif justru kesulitan dan menyebabkan terkikisnya kepercayaan diri pembalap Inggris itu.

Lotus 99T yang digeber Ayrton Senna lah yang membuahkan prestasi. Boleh dibilang, inilah debut paling sukses Lotus pada pengaplikasian suspensi aktif. Dalam 16 race, Senna berhasil naik podium 8 kali, dan kemenangan dua kali.

Selanjutnya pada awal tahun 1990 an ada tim lain yang mengembangkan suspensi aktif. Tim itu adalah Williams Renault yang memulai riset pada tahun 1991. Walau sama-sama suspensi aktif, tentu Williams melakukannya dengan cara sedikit beda dengan Lotus.

Mengawali pengembangan pada tahun 1991, Williams dengan mesin Renault langsung dominan di tahun berikutnya.

Nigel Mansel, artis lintasan asal Inggris itu memenangkan 5 seri pertama musim itu.

McLaren yang tahun sebelumnya, selama tiga musim berturut-turut dominan, ngerasa kebobolan di musim 1992.

Mobil biru Williams bermesin Renault seolah tak terbendung dan jaminan kemenangan, atau paling tidak menempati pole pada hampir tiap balapan.

Sasis Williams F14B dipadu mesin Renault RS 3C, dilengkapi suspensi aktif, seolah langkah Andrian Newey, sang desainer untuk menari bersama teknologi!

Newey yang tergolong ‘Anak baru’ di Williams ( masuk pada Maret 1990) langsung menunjukkan taringnya.

Perpaduan sasis, mesin, serta pembalap seolah menjadi paket yang sangat tepat untuk teknologi suspensi aktif.

Akhirnya musim 1992 diakhiri dengan kemenangan manis buat Williams. Mansel meraih gelar juara dunia pertama, sekaligus mengantarkan Williams merebut juara konstruktor.

9 kemenangan, 3 kali podium 2, menghasilkan 110 poin. Angka ini terpaut jauh dengan juara 2, Ricardo Patresse yang notabene rekan satu tim di Williams.

Tapi rupanya tahun itu tahun terakhir penggunaan suspensi aktif.

Alasannya utama yang dilontarkan terkait pelarangan itu adalah biaya pengembangan suspensi yang mahal. Tidak semua tim bisa melakukan langkah yang sama dengan yang dilakukan Williams, dan pernah dilakukan Lotus.

Sebagai info tambahan, Williams FW14B adalah salah satu mobil dengan biaya pengembangan paling mahal. Salah satu sebabnya karena pengembangan suspensi aktif, selain teknologi lain seperti ABS ( Anti Lock Braking System) dan kontrol traksi.

 Hal lain adalah, suspensi aktif adalah alat bantu yang akan mengurangi penggunaan kemampuan fundamental pilot jet darat dalam hal pengendalian mobil.

Oke, itu dua alasan pertama. Tapi seperti cerita khas di Formula 1, ada pula unsur politik ikut bermain disini.

Bisa jadi, kalau waktu itu Williams masih menggunakan suspensi aktif, tentu tak akan terjadi tragedi Imola 1 Mei 1994 yang berakibat pada tewasnya Ayton Senna da Silva. Tentu saja semua tak terlepas soal takdir ya.

Toh paska pelarangan, keberadaan suspensi aktif ini menjadi sumbangsih tersendiri di dunia otomotif. Banyak mobil masal yang mengadopsi suspensi canggih ini. Kemampuannya menyesuakian dengan kondisi jalan sangat membantu mengendalikan mobil.

Tentu saja semakin hari suspensi aktif ini di rancang semakin canggih.

Sampai puluhan tahun kemudian banyak desas-desus yang menyoal dikembalikannya suspensi aktif dikancah Formula 1.

Tak lain karena isu propoising yang akan jadi fenomena mobil memantul keatas dan kebawah akibat gaya angkat yang dikarenakan aliran udara yang datang dan menyebabkan osilasi naik turun dalam kendaraan.

Ini adalah dampak dari diterapkaknya kembali aerodinamika gaya ground effect.

Fenomena seperti ini bisa diselesaikan dengan cara penggunaan suspensi aktif. Sementara belum ada tanda-tanda bahwa suspensi aktif di perbolehkan untuk musim ini.

Lalu, selanjutnya bagaimana?

 

Tags: active suspensionAyrton SennaLotus 78Lotus 92lotus 99TNigel Mansellsuspensi aktifWilliams FW14BWilliamsF1
Share413Tweet258Pin93Scan
Previous Post

Lima Pembalap Tanah Air Legendaris.

Next Post

Mengenal Lebih Dekat Data Dan Fakta Sirkuit Termas De Rio Hondo

Related Posts

Balapan Makin Membosankan, Kenapa Motogp Tidak Pakai Mesin Turbo Saja?
Inside GP

Balapan Makin Membosankan, Kenapa Motogp Tidak Pakai Mesin Turbo Saja?

31 Mei 2023
Lima Pembalap Satelit Terbaik di Era Motogp
Inside GP

Kelebihan dan Kekurangan Aero Fairing Motogp

30 Mei 2023
Ford comeback ke Formula 1, dengan tim mana?
Formula 1

Ford comeback ke Formula 1, dengan tim mana?

4 Februari 2023
Kenapa Mobil F1 Semakin Tahun Menjadi Semakin Besar ?
Formula 1

Kenapa Mobil F1 Semakin Tahun Menjadi Semakin Besar ?

31 Januari 2023
Formula 1: Senggol dikit, rugi berapa milyar?
Formula 1

Formula 1: Senggol dikit, rugi berapa milyar?

30 Januari 2023
Fakta tentang persaingan antara Lewis Hamilton dan Nico Rosberg
Formula 1

Fakta tentang persaingan antara Lewis Hamilton dan Nico Rosberg

29 Januari 2023
Next Post
Mengenal Lebih Dekat Data Dan Fakta Sirkuit Termas De Rio Hondo

Mengenal Lebih Dekat Data Dan Fakta Sirkuit Termas De Rio Hondo

Inilah Fakta Logistik Dan Biaya Kargo MotoGP Yang Mencengangkan!

Inilah Fakta Logistik Dan Biaya Kargo MotoGP Yang Mencengangkan!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022
Analisa Perbandingan Kecepatan Mesin 2-tak Vs 4-tak Di MotoGP, Mana yang Lebih Cepat?

Analisa Perbandingan Kecepatan Mesin 2-tak Vs 4-tak Di MotoGP, Mana yang Lebih Cepat?

4 Mei 2023

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In