Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Analisa

Strategi Towing di Kualifikasi Motogp itu Apasih? Dan Kenapa Marc Marquez Suka Melakukannya?

Yudha Stya Nugraha by Yudha Stya Nugraha
27 Maret 2023
in Tak Berkategori
Reading Time: 3 mins read
324 17
0
Strategi Towing di Kualifikasi Motogp itu Apasih? Dan Kenapa Marc Marquez Suka Melakukannya?
1.1k
SHARES
5.7k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Marc Marquez kembali menunjukan kepiawaiannya dalam melakukan strategi “towing” pada kualifikasi GP Portugal Sabtu 25 Maret kemarin.

Hasilnya, Marquez sukses mengunci pole position di seri pertama GP Portugal dengan RC213V yang tidak sempurna untuknya itu.

Marc Marquez. Sumber: Motogp.com

Strategi mengikuti pembalap lain atau “towing” di kualifikasi sendiri bukanlah strategi yang asing di lintasan Motogp.

Strategi ini paling banyak digunakan oleh pembalap Moto3 yang masih belajar untuk membuat racing line mereka sendiri.

Pembalap Moto3, paling sering menggunakan strategi ini. Sumber: Motogp.com

Sehingga strategi ini, selain untuk mendapatkan waktu terbaik, juga diperuntukan untuk meniru racing line dari pembalap tercepat dilintasan.

Masuk akal kenapa pembalap Moto3 banyak yang menggunakan strategi ini, namun kenapa pembalap selevel Marc Marquez yang juara dunia delapan kali juga masih sering menggunakan cara ini?

Gimana sih cara kerja strategi ini? Dan kenapa Marc Marquez suka menggunakannya? Coba kita lihat.

 

Bisa Meniru Racing Line Rider Lain

Pertama sudah disebutkan sebelumnya, strategi ini memungkinkan pembalap meniru racing line rider lain sehingga menghasilkan waktu yang lebih baik.

Racing line sendiri bila dijelaskan secara sederhana adalah jalan paling efektif yang pembalap pakai untuk memutari sirkuit.

Penjelasan sederhana Racing Line, sumber: Life at Lean

Setiap pembalap punya racing line idealnya masing-masing, dan terkadang ada pembalap yang punya racing line lebih baik dari pembalap lain.

Karena bisa meniru racing line yang lebih baik, mengakibatkan tidak hanya waktu kualifikasi yang lebih baik, melainkan juga mendapatkan refrensi racing line yang lebih baik.

Racing line sangat penting bagi pembalap, karena racing line bisa dibilang merupakan salah satu senjata utama pembalap di balapan.

Jika pembalap punya racing line yang lebih baik, bukan tidak mungkin kalau pembalap bisa setengah detik atau bahkan lebih cepat satu detik dari pembalap lain.

Dengan mengikuti pembalap lain, pembalap yang berada dibelakang mampu untuk meniru racing line pembalap yang ada di depan. Sumber: Motogp.com

Itulah kenapa, banyak pembalap yang sebal jika menjadi korban dari strategi towing ini. Ibarat kata ujian, ada pembalap yang punya hasil lebih baik karena mencontek racing line mereka.

 

Meminimalisir Hambatan Angin

Strategi ini juga punya keuntungan lain, yakni meminimalisir hambatan angin saat memacu motor.

Prinsipnya sama seperti strategi slip streaming di balapan, dengan mengikuti pembalap lain, maka pembalap dibelakang akan terkena hambatan angin lebih sedikit.

Berada di belakang pembalap lain, membuat hambatan angin menjadi minim. Sumber: Gridoto.com

Sehingga pembalap yang berada di belakang akan mampu meraih kecepatan tinggi lebih cepat daripada pembalap yang ada di depan.

Sehingga walau berada dibelakang, pembalap tersebut mampu mencetak waktu lebih baik daripada pembalap yang ada di depannya.

Marc Marquez pada kualifikasi GP Portugal 2023 kemarin contohnya. Setelah mengekor Enea Bastianini, Marquez malah mendapatkan waktu lebih baik daripada Enea.

Marc Marquez, mengekor Enea Bastianini. Sumber: Motogp.com

Valentino Rossi juga pernah melakukan ini, tepatnya pada kualifikasi GP Qatar 2021, saat dia mengekor Pecco Bagnaia dan berhasil start dari posisi empat, posisi start terbaik Rossi di musim 2021.

 

Semakin Berbahaya Di Era Winglet

Namun strategi ini dianggap semakin berbahaya terutama pada era penggunaan winglet sekarang ini.

Karena jarak pengereman berkurang, pembalap yang berada di belakang dikhawatirkan bisa terkena efek hisap dari pembalap yang ada di depan.

Alex Marquez pernah mengatakan bahwa kini pembalap bersenggolan di lintasan hampir tidak bisa dihindarkan karena efek dari daya hisap winglet.

“Jika pembalap berada dibelakang dan akan melakukan manuver, akan sangat sulit tidak bersenggolan atau melakukan kontak dengan pembalap yang ada di depan, winglet yang membuatnya menjadi seperti itu,” Kata Alex Marquez (dikutip dari wawancara di Channel Iwanbanaran).

Alex Marquez. Sumber: Motogp.com

Alex mengatakan itu pada situasi balapan, dimana pembalap tidak mendorong habis-habisan motor karena harus mempertimbangkan jarak balapan.

Apabila terjadi di waktu kualifikasi, maka mungkin akibatnya bisa lebih fatal kalau pembalap melakukan kesalahan.

Strategi ini dianggap berbahaya. Sumber: Motogp.com

Maka dari itu banyak pembalap yang tidak menyukai strategi ini, selain dianggap curang karena meniru racing line, juga dianggap berbahaya.

 

Marc Marquez Sering Melakukannya

Strategi ini sering dilakukan oleh Marc Marquez. Sehingga banyak orang yang heran pada Marquez.

“Dia selalu mengikuti pembalap lain di kualifikasi untuk mencetak waktu yang baik. Tapi saya tidak tahu kenapa, sulit untuk memahami kenapa dia melakukan hal itu, bagaimana juara dunia delapan kali tidak bisa melakukan pekerjaannya sendiri dan selalu butuh untuk mengikuti pembalap lain,” Kata Joan Mir (dikutip dari The Race.com).

Joan Mir dan Marc Marquez. Sumber: Motogp.com

Mir kemudian menambahkan, mungkin Marc sengaja melakukannya sebagai strategi untuk mengacaukan mental lawannya.

“Tapi ya, itu adalah permainan dan Marc suka bermain-main, saya pikir begitu. Saya sebenarnya tidak peduli jika diikuti seseorang, saya mencoba memberi 100% yang saya bisa untuk balapan,” Lanjut Mir (Dikutip dari The Race.com).

Marquez sendiri merasa merupakan sebuah hal yang wajar jika pembalap yang lebih lambat mengikuti pembalap yang lebih cepat.

Menurut Marquez, itu adalah hal yang lumrah dilakukan jika pembalap lebih lambat, entah karena motor atau karena pembalap itu sendiri yang tidak bisa menemukan racing line terbaiknya.

Nyatanya memang bukan hanya Marquez yang pernah melakukan strategi ini, sebagian besar pembalap lain pernah melakukannya.

Valentino Rossi contohnya, beberapa kali Rossi mengikuti pembalap lain untuk mendapatkan waktu lebih baik dari yang bisa dia raih sendirian.

Valentino Rossi juga pernah memakai strategi ini. Sumber: Motogp.com

Namun begitu, Marc lebih lekat dengan strategi ini karena Marc yang paling sering melakukannya.

 

Penting untuk Start Dari Posisi Depan

Sekarang ini penting untuk pembalap bisa start di posisi paling depan yang mereka bisa. Keberadaan winglet lagi-lagi yang jadi pemicunya.

Berbeda dengan “jamannya Rossi” yang mana pembalap dari barisan tengah atau belakang punya lebih banyak kesempatan untuk menembus barisan depan.

Di Jaman Rossi dulu, pembalap lebih mudah menembus barisan depan dari baris tengah atau belakang. Sumber: Motogp.com

Kini di Motogp pembalap semakin sulit menyalip dan mengikuti pembalap lain dengan jarak yang dekat.

Mengakibatkan berkurangnya aksi overtake dan dog fight di lintasan. Sehingga lebih sedikit pula terjadi pergantian posisi selama balapan.

Sehingga start dari posisi depan dapat membantu pembalap untuk tetap berada di depan. Maka dari itu banyak pembalap yang habis-habisan tampil dikualifikasi.

Penting untuk pembalap zaman sekarang untuk start dari posisi depan. Sumber: Motogp.com

Strategi towing efektif untuk memastikan pembalap bisa start dari posisi depan sehingga memudahkan jalannya balapan untuk mereka.

Tags: #GPPortugal#Kualifikasi#Marquez#Motogpsekarang#TowingMarc MarquezMotoGPRossi
Share432Tweet270Pin97Scan
Previous Post

Tim Mana yang Paling Siap Menghadapi MotoGP 2023 ? Apakah Ducati ?

Next Post

Kenapa KTM Bisa Tampil Cepat di Portimao ?

Related Posts

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang
Analisa

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Next Post
Kenapa KTM Bisa Tampil Cepat di Portimao ?

Kenapa KTM Bisa Tampil Cepat di Portimao ?

Apa yang Membuat Franco Morbidelli Tampil Cepat di GP Argentina ? Beneran Comeback atau Kebetulan ?

Apa yang Membuat Franco Morbidelli Tampil Cepat di GP Argentina ? Beneran Comeback atau Kebetulan ?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menguak Sejarah Penggunaan Brake Lever Protector Dan Fungsi Vitalnya Di MotoGP

Mengupas Tuntas Siapakah The Rain Master Terhebat Di MotoGP

5 Mei 2023
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022

Sirkuit Laguna Seca dan Tikungan Corkscrew yang Legendaris

17 Februari 2020

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In