Marc Marquez kembali menunjukan kepiawaiannya dalam melakukan strategi “towing” pada kualifikasi GP Portugal Sabtu 25 Maret kemarin.
Hasilnya, Marquez sukses mengunci pole position di seri pertama GP Portugal dengan RC213V yang tidak sempurna untuknya itu.

Strategi mengikuti pembalap lain atau “towing” di kualifikasi sendiri bukanlah strategi yang asing di lintasan Motogp.
Strategi ini paling banyak digunakan oleh pembalap Moto3 yang masih belajar untuk membuat racing line mereka sendiri.

Sehingga strategi ini, selain untuk mendapatkan waktu terbaik, juga diperuntukan untuk meniru racing line dari pembalap tercepat dilintasan.
Masuk akal kenapa pembalap Moto3 banyak yang menggunakan strategi ini, namun kenapa pembalap selevel Marc Marquez yang juara dunia delapan kali juga masih sering menggunakan cara ini?
Gimana sih cara kerja strategi ini? Dan kenapa Marc Marquez suka menggunakannya? Coba kita lihat.
Bisa Meniru Racing Line Rider Lain
Pertama sudah disebutkan sebelumnya, strategi ini memungkinkan pembalap meniru racing line rider lain sehingga menghasilkan waktu yang lebih baik.
Racing line sendiri bila dijelaskan secara sederhana adalah jalan paling efektif yang pembalap pakai untuk memutari sirkuit.

Setiap pembalap punya racing line idealnya masing-masing, dan terkadang ada pembalap yang punya racing line lebih baik dari pembalap lain.
Karena bisa meniru racing line yang lebih baik, mengakibatkan tidak hanya waktu kualifikasi yang lebih baik, melainkan juga mendapatkan refrensi racing line yang lebih baik.
Racing line sangat penting bagi pembalap, karena racing line bisa dibilang merupakan salah satu senjata utama pembalap di balapan.
Jika pembalap punya racing line yang lebih baik, bukan tidak mungkin kalau pembalap bisa setengah detik atau bahkan lebih cepat satu detik dari pembalap lain.

Itulah kenapa, banyak pembalap yang sebal jika menjadi korban dari strategi towing ini. Ibarat kata ujian, ada pembalap yang punya hasil lebih baik karena mencontek racing line mereka.
Meminimalisir Hambatan Angin
Strategi ini juga punya keuntungan lain, yakni meminimalisir hambatan angin saat memacu motor.
Prinsipnya sama seperti strategi slip streaming di balapan, dengan mengikuti pembalap lain, maka pembalap dibelakang akan terkena hambatan angin lebih sedikit.

Sehingga pembalap yang berada di belakang akan mampu meraih kecepatan tinggi lebih cepat daripada pembalap yang ada di depan.
Sehingga walau berada dibelakang, pembalap tersebut mampu mencetak waktu lebih baik daripada pembalap yang ada di depannya.
Marc Marquez pada kualifikasi GP Portugal 2023 kemarin contohnya. Setelah mengekor Enea Bastianini, Marquez malah mendapatkan waktu lebih baik daripada Enea.

Valentino Rossi juga pernah melakukan ini, tepatnya pada kualifikasi GP Qatar 2021, saat dia mengekor Pecco Bagnaia dan berhasil start dari posisi empat, posisi start terbaik Rossi di musim 2021.
Semakin Berbahaya Di Era Winglet
Namun strategi ini dianggap semakin berbahaya terutama pada era penggunaan winglet sekarang ini.
Karena jarak pengereman berkurang, pembalap yang berada di belakang dikhawatirkan bisa terkena efek hisap dari pembalap yang ada di depan.
Alex Marquez pernah mengatakan bahwa kini pembalap bersenggolan di lintasan hampir tidak bisa dihindarkan karena efek dari daya hisap winglet.
“Jika pembalap berada dibelakang dan akan melakukan manuver, akan sangat sulit tidak bersenggolan atau melakukan kontak dengan pembalap yang ada di depan, winglet yang membuatnya menjadi seperti itu,” Kata Alex Marquez (dikutip dari wawancara di Channel Iwanbanaran).

Alex mengatakan itu pada situasi balapan, dimana pembalap tidak mendorong habis-habisan motor karena harus mempertimbangkan jarak balapan.
Apabila terjadi di waktu kualifikasi, maka mungkin akibatnya bisa lebih fatal kalau pembalap melakukan kesalahan.

Maka dari itu banyak pembalap yang tidak menyukai strategi ini, selain dianggap curang karena meniru racing line, juga dianggap berbahaya.
Marc Marquez Sering Melakukannya
Strategi ini sering dilakukan oleh Marc Marquez. Sehingga banyak orang yang heran pada Marquez.
“Dia selalu mengikuti pembalap lain di kualifikasi untuk mencetak waktu yang baik. Tapi saya tidak tahu kenapa, sulit untuk memahami kenapa dia melakukan hal itu, bagaimana juara dunia delapan kali tidak bisa melakukan pekerjaannya sendiri dan selalu butuh untuk mengikuti pembalap lain,” Kata Joan Mir (dikutip dari The Race.com).

Mir kemudian menambahkan, mungkin Marc sengaja melakukannya sebagai strategi untuk mengacaukan mental lawannya.
“Tapi ya, itu adalah permainan dan Marc suka bermain-main, saya pikir begitu. Saya sebenarnya tidak peduli jika diikuti seseorang, saya mencoba memberi 100% yang saya bisa untuk balapan,” Lanjut Mir (Dikutip dari The Race.com).
Marquez sendiri merasa merupakan sebuah hal yang wajar jika pembalap yang lebih lambat mengikuti pembalap yang lebih cepat.
Menurut Marquez, itu adalah hal yang lumrah dilakukan jika pembalap lebih lambat, entah karena motor atau karena pembalap itu sendiri yang tidak bisa menemukan racing line terbaiknya.
Nyatanya memang bukan hanya Marquez yang pernah melakukan strategi ini, sebagian besar pembalap lain pernah melakukannya.
Valentino Rossi contohnya, beberapa kali Rossi mengikuti pembalap lain untuk mendapatkan waktu lebih baik dari yang bisa dia raih sendirian.

Namun begitu, Marc lebih lekat dengan strategi ini karena Marc yang paling sering melakukannya.
Penting untuk Start Dari Posisi Depan
Sekarang ini penting untuk pembalap bisa start di posisi paling depan yang mereka bisa. Keberadaan winglet lagi-lagi yang jadi pemicunya.
Berbeda dengan “jamannya Rossi” yang mana pembalap dari barisan tengah atau belakang punya lebih banyak kesempatan untuk menembus barisan depan.

Kini di Motogp pembalap semakin sulit menyalip dan mengikuti pembalap lain dengan jarak yang dekat.
Mengakibatkan berkurangnya aksi overtake dan dog fight di lintasan. Sehingga lebih sedikit pula terjadi pergantian posisi selama balapan.
Sehingga start dari posisi depan dapat membantu pembalap untuk tetap berada di depan. Maka dari itu banyak pembalap yang habis-habisan tampil dikualifikasi.

Strategi towing efektif untuk memastikan pembalap bisa start dari posisi depan sehingga memudahkan jalannya balapan untuk mereka.