Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Formula 1

Menilik Sejarah Sirkuit Sentul, Arena Balap MotoGP Pertama Indonesia

Tahun sembilan puluhan masyarakat Indonesia mempunyai satu kebanggaan baru, yaitu sirkuit Sentul.

Ciput by Ciput
23 Desember 2022
in Formula 1, MotoGP
Reading Time: 7 mins read
334 4
0
Menilik Sejarah Sirkuit Sentul, Arena Balap MotoGP Pertama Indonesia
1.1k
SHARES
5.6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Layout baru sirkuit Sentul karya Herman Tilke. Tilke menambah varisasi tikungan dengan karakter fast cornering. ( Foto: Kompas Otomotif)

Tahun sembilan puluhan masyarakat Indonesia mempunyai satu kebanggaan baru, yaitu sirkuit Sentul. Tentu saja ini kabar yang sangat menggembirakan, terutama buat pecinta olahraga otomotif. Bagaimana tidak, saat itu Sentul menjadi sirkuit yang rencananya akan digunakan sebagai ajang balapan Formula 1. Tentu saja kita dibuat bangga, mengingat di Asia, saat itu baru Jepang saja yang punya sirkuit yang layak dan masuk kalender balap Formula 1. 

Apalagi era itu merupakan masa dimana menjadi puncak kejayaan motorsport di seluruh dunia, termasuk tanah air. Bisa dimaklumi, tahun segitu banyak bermunculan berbagai teknologi baru dunia balap. Apalagi peraturan tentang sponsorship juga belum seketat sekarang. Sponsor rokok misalnya, yang dulu masih leluasa menggelontorkan dana untuk tim-tim yang di support.

Dunia balap tanah air pun saat itu semarak. Berbagai ajang balap boleh dikata terselenggara secara rutin. Baik balap motor atau mobil. Berbagai ajang di helat di tanah air.

Sedangkan saat itu sirkuit yang yang ada di tanah air hanya beberapa saja. Itupun yang paling bagus cuma di Jakarta , dan sudah mulai usang, yaitu Sirkuit Jaya Ancol. Malaysia saat itu sudah punya Sirkuit bertaraf internasional dan layak dipakai balap motor GP500 .

Seiring dengan perkembangan dunia motorsport tanah air dan usulan berbagai insan otomotif, digagas lah pembangunan Sirkuit bertaraf Internasional, Sentul. 

Berbagai sumber menyebut bahwa ide dan gagasan pembangunan sirkuit adalah Tommy Soeharto. Tapi ada beberapa versi yang layak dipercaya, bahwa sebetulnya Tinton Soeprapto lah yang pertama kali mengajukan proposal ke Tommy untuk membangun sebuah sirkuit. 

Sedikit info, Tinton Suprapto adalah seorang pembalap senior saat itu. Tinton bukan orang sembarangan di dunia otomotif tanah air. Kiprah balapnya bahkan sampai sempat mengikuti Rally Paris Dakar, sebuah ajang Rally terganas di dunia saat itu. 

Selain itu, Tinton sebelumnya juga pernah dipercaya oleh mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali sadikin, untuk menjadi duta sirkuit Ancol sejak era tujuh puluhan. 

Berdasarkan hal itu, masih menurut sumber yang pernah kami dapat pada tahun sembilan puluhan,  Tinton akhirnya berhasil meyakinkan Tommy untuk pembangunan Sirkuit Sentul. 

Sirkuit Sentul akhirnya dibangun di atas lahan pegunungan dengan total luas area 75 hektar. Menurut laporan Tempo, pembangunan Sirkuit Sentul menelan biaya sebesar Rp 120 miliar. Sirkuit ini memiliki panjang total mencapai 4,12 kilometer dengan 11 tikungan. 

Sirkuit Sentul di foto dari udara ( Foto: Sirkuit Sentul)

Satu hal mendasar yang membedakan Sirkuit Ancol dan Sentul adalah soal letak geografis pemerintahan, kalau Ancol ada dalam wilayah DKI Jakarta, sedangkan Sentul ada di Kabupaten Bogor, tepatnya di KM 42 tol Jagorawi. Dengan akses tak jauh dari pintu Tol Jagorawi, tentu Sentul tempatnya sangat strategis, gampang dijangkau dari Ibukota. 

Tentu saja secara teknis, lahan ini jauh lebih luas dan layak dijadikan sebuah sirkuit  ketimbang sirkuit Ancol yang memiliki luas area hanya 40 Hektar. Kendati demikian, untuk panjang trek secara keseluruhan, tak jauh beda. Kalau Sentul punya panjang 4,12 kilometer, maka Ancol punya panjang total 3,95 Kilometer. 

Kalau  dilihat dari rentang panjangnya, sirkuit sentul ini boleh dikatakan mirip-mirip atau setara dengan sirkuit Estoril yang ada di portugal yang memiliki rentang panjang 4,182 kilometer. Kalau dibandingkan lagi dengan sirkuit yang dimiliki Malaysia saat itu, yaitu Shah alam, maka Sentul lebih panjang 1 kilometer lebih, saat itu Shah Alam cuma sepanjang 3,693 kilometer. 

tabloid Otomotif terbitan Edisi 27 tahun 1991

Untuk desainer sirkuit, tidak diketahui secara spesifik, tapi Tommy Soeharto selaku kepala tim pembangunan mengatakan kepada tabloid Otomotif terbitan Edisi 27 tahun 1991, bahwa layout dan desain digarap oleh tenaga-tenaga ahli dari FIA dan FISA, tentu saja desain awal disesuaikan dengan kondisi permukaan tanah. 

Secara karakter, Sentul adalah jenis sirkuit stop and go. Mayoritas trek sentul adalah trek lurus, dengan lintasan lurus terpanjang 900 meter. Gaya Fast and Go dalam arti, sewaktu para pembalap di lintasan lurus bisa menekan gas penuh sebelum akhirnya ketemu tikungan patah dan memaksa pembalap melakukan pengereman selambat mungkin, sebelum akhirnya harus menekan gas lagi. 

Di semua bagian, hampir tidak ada bagian fast cornering atau tikungan cepat. Semua tikungan yang disajikan dalam bentuk tikungan lambat. 

Pada masa lalu, sirkuit Sentul juga turut mendongkrak perekonomian warga sekitar. 

Bagaimana tidak, sejak sirkuit Sentul di bangun, turut dibangun pula berbagai fasilitas pendukung seperti misalnya hotel-hotel berbintang dengan taraf internasional. Para investor berdatangan menanamkan modalnya untuk meraup cuan di sekitaran sirkuit. Tentu saja warga sekitar juga kecipratan rezeki. 

Faktor eksternal lain yang turut serta membantu mendukung pembangunan Sirkuit Sentul adalah dibangunnya beberapa Bungalow, lapangan Golf bertaraf internasional, restoran yang bertebaran, serta pusat rekreasi.

Untuk fasilitas pendukung internal yang tersedia adalah, paddock yang di dalamnya terdapat SPBU, menara kontrol,sub stand, lahan parkir, serta pembangkit listrik, baik dari PLN maupun daya cadangan berupa genset untuk antisipasi pemadaman listrik. 

Di segmen scrutineering   terdapat pula helipad, room media and press center, victory tower, water storage atau untuk penampungan air, serta suites.

Untuk ruang istirahat pembalap difasilitasi pula dengan pos security, cottage, parkir VIP serta fasilitas kesehatan. 

Untuk Pit, terdapat 50 pitstop, serta dua tribun duduk tertutup yang secara total seluruhnya  bisa menampung 100 ribu pengunjung . Sedangkan untuk lebar lintasan adalah 15 meter, dengan aspal jenis porus setebal 9 sentimeter untuk melapisi permukaan lintasan, dengan sudut kemiringan lintasan sebesar 3 derajat. 

Untuk awal rencana pembangunan, banyak versi yang menyebut. Ada sebuah sumber bahwa Sirkuit Sentul sudah mulai direncanakan pada tahun 1986, Tapi karena kesulitan sponsor, akhirnya pembangunan baru bisa dilaksanakan pada  tahun 1990. Serta ground breaking secara resmi adalah januari tahun 1992. 

Dan pada akhirnya Sirkuit Sentul selesai dikerjakan sebesar 80  persen dan dibuka secara resmi pada tahun 1993, tepatnya Minggu pada tanggal 22 agustus. 

Formula Brabham 1993

Walaupun baru 80 persen, toh waktu itu Sentul sudah berani menghelat balapan Indonesian Grand prix 1993 atau yang sering disebut Formula Brabham, tepat di hari diresmikannya sirkuit yang dulu jadi kebanggaan warga Indonesia ini. Itulah momen bersejarah, terutama bagi insan otomotif tanah air.

Namun, meskipun diharapkan untuk bisa masuk kalender Formula 1, tentu saja tidak semudah itu bagi Sentul untuk memperoleh standar kelayakan supaya bisa menyelenggarakan balapan yang bagai sirkus termahal tersebut.

Tak lain adalah keluhan beberapa pembalap tentang kondisi sirkuit Sentul saat itu. Banyak pasir dan debu yang terlempar ke dalam trek, sehingga mengganggu pembalap melahap lintasan. Menanggapi hal itu, Tommy Soeharto mengatakan bahwa para pembalap terlalu ambil dari sisi luar sehingga ketika masuk trek lagi, pasir dan debu ikut masuk mengotori trek.  

Beda Tommy beda Tinton, kalau Tommy mengatakan bahwa gaya balap yang jadi persoalan, maka Tinton mengatakan itu hal yang wajar karena Sentul masih tergolong sirkuit baru. Ujarnya kepada majalah tempo yang kami kutip dari datatempo.co. 

Toh meskipun begitu, ada pula pembalap yang memuji. Tak main-main, Alan Jones, pembalap Formula 1 juara musim 1980 asal Australia mengungkapkan, masih dari sumber yang sama, datatempo.co, bahwa Sentul jauh lebih bagus dari Shah Alam, sirkuit kebanggaan Malaysia waktu itu. 

Lebih lanjut Jones mengatakan, paddock yang tiga tingkat itu malah membuat Sentul lebih bagus dari Suzuka.

Di samping kondisi sirkuit, masih ada syarat yang harus di penuhi kalau Sentul ingin menyelenggarakan dan masuk dalam kalender Formula 1. Paling tidak Sentul sudah harus menyelenggarakan balapan  Formula 2, Formula 3 dan Formula 3000 masing-masing lima musim. 

Hal lain adalah, masih menurut Alan Jones, struktur organisasinya harus betul-betul dibenahi sehingga mampu secara profesional menyelenggarakan kegiatan balapan Internasional. 

Berdasarkan usulan dari Alan Jones, Tinton soeprapto mengatakan, akan belajar dengan Formula Brabham pas pembukaan tersebut. 

Secara total keseluruhan, sirkuit Sentul betul-betul kelar pengerjaannya pada tahun 1994. 

Pada tahun 1994, dilaksanakan kejuaraan dunia superbike. Langkah demi langkah dilakukan pihak pengelola sirkuit, sampai akhirnya tiba hari bersejarah lainnya ketika Sentul dipercaya menyelenggarakan MotoGP yang waktu itu untuk kelas tertingginya masih bernama GP 500. Momen pertama penyelenggaraan motorGP tersebut adalah pada musim 1996 dan jadi saksi sejarah kemenangan Mick Doohan, sang juara dunia dari tim repsol Honda asal Australia. 

Pada even itu, turun pula Valentino Rossi yang waktu itu masih turun di kelas ‘capung’ 125 cc 2 tak dari tim Nastro Azzurro Aprilia. Beberapa pembalap tanah air pun  turut turun dalam balapan tersebut untuk mengisi kelas wild card. Pada gelaran tersebut, jumlah penonton mencapai 100 ribu orang!

Musim berikutnya, yaitu pada tahun 1997, perhelatan GP 500 kembali di selenggarakan dengan pemenangnya Tadayuki Okada dari tim Repsol Honda team.

Sayang itu adalah musim terakhir kejuaraan dunia balap motor diadakan di Sentul. Krisis moneter membuat semua berantakan. Isu politik dan mahalnya biaya perawatan yang saat itu mencapai 100 Juta rupiah per bulan, membuat keberadaan Sentul tidak mungkin lagi untuk di pakai perhelatan selanjutnya. Bahkan, angan untuk menyelenggarakan Formula 1 pun kandas begitu saja.

Hari demi hari, Sentul makin kurang perhatian, tapi toh tetap layak dijadikan ajang balapan sekelas Asia Talent Cup, Asian Road Racing Championship dan beberapa ajang balap Open Wheel. 

Buktinya, pada tahun 2006 Sentul masih dipercaya untuk menggelar balapan A1 GP  di Sentul. Sedikit info, A1 GP adalah balapan open wheel tingkat dunia, dimana masing-masing pembalap mewakili negaranya. Ibarat kata, A1GP ini piala dunia balapan open wheel atau World Cup of Motorsport. 

Beberapa kisah unik terukir dalam sejarah Siskuit Sentul pada momen ini. Dimana jalanan macet membuat warga yang ingin menyaksikan Feature Race terjebak di jalanan, termasuk presiden Indonesia waktu itu, yaitu bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan karena takut terlambat, presiden SBY rela naik motor Paspampres. 

Kisah lain di tahun yang sama adalah kecelakaan yang melibatkan pembalap tuan rumah Moreno Soeprapto, yang tak lain adalah putra dari Tinton Soeprapto, terlibat dalam kecelakaan parah pada balapan Formula 3 asia musim 2006. 

Mobil Moreno saat itu meluncur tak terkendali menabrak bagian belakang pembalap Inggris, James winslow. Untung keduanya selamat, meskipun mobil Moreno terbakar dan terbalik. 

Kejadian yang masih segar dalam ingatan adalah meninggalnya pembalap Kevin Safaruddin Madria yang tutup usia usai mengalami kecelakaan pada balapan Idemitsu bLU CRU Yamaha Sunday Race 2022 di Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, Minggu 28 Agustus 2022. 

Kevin meninggal usai mengalami kecelakaan / terjatuh di tikungan keempat. Kevin terjatuh dan tubuhnya tertabrak dua rivalnya yang menempel ketat. 

Kami kutip dari laman skor.id edisi 31 augustus 2022, penyebab jatuhnya Kevin karena kondisi aspal lintasan kurang rata dan tidak layak untuk balapan motor. Bahkan, masih menurut skor.id, sirkuit Sentul sudah tidak layak untuk menggelar balapan apapun!

Padahal, dengan kondisi sirkuit seperti itu, wacana dan segala rencana renovasi dan perbaikan Sentul sudah digaungkan jauh-jauh hari sebelum kecelakaan itu terjadi. 

Setidaknya, pada bulan Mei tahun 2022, sudah ada rencana untuk renovasi, bahkan perubahan nama untuk Sirkuit sentul. Seperti yang kami kutip dari gridmotor, bahwa ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI), sekaligus ketua MPR, Bambang Soesatyo, bahwa IMI, bersama pihak pengelola sirkuit akan mematangkan rencana  pembangunan ulang sirkuit sentul.

Dipaparkan lebih lanjut, bahwa pihak IMI bersama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengundang pelaku usaha otomotif untuk mempresentasikan rencana renovasi sirkuit legendaris tersebut. Nantinya, bukan hanya di renovasi, tapi namanya pun rencananya diganti menjadi West Java Sentul International Circuit. 

Tapi rencana itu seolah alot sekali. Sedangkan kalau kita runut ulang, rencana renovasi itu sudah ada sejak tahun 2015. Desainer sirkuit kondang sekaliber Hermann Tilke pun pernah sempat mengajukan ide desain. Hermann mengusulkan perubahan karakter Sirkuit sentul yang stop and go itu. Hermann memberi beberapa sentuhan baru, yaitu menambahkan beberapa tikungan cepat atau fast cornering. 

Tapi sampai sekarang ide-ide itu tak kunjung terlaksana. Padahal beritanya sudah sejak tahun 2015. 

Hingga saat ini, belum ada perkembangan lebih lanjut terkait pembangunan sirkuit sentul. Padahal kalau Sentul benar-benar diperbaiki, bukan tak mungkin mendongkrak pendapatan asli daerah dan menarik potensi wisata daerah sekitar. 

Kemudian kalau jadi di renovasi, siapa yang akan menangani perubahan sirkuit? Hermann Tilke, atau Populous? Belum tahu pasti. 

Lalu apa masalahnya kok sampai sekarang belum ada progress perbaikan? 

Tidak tahu pasti juga. Tapi kalau dilihat gelagatnya adalah soal anggaran dana. Sangat Klasik!

Tags: Mick DoohanMotoGPSentulValentino Rossi
Share428Tweet268Pin96Scan
Previous Post

Punya Tim Satelit Dan 4 Rider Hebat, Mampukah Aprilia Meraih Gelar Dunia MotoGP 2023 ?

Next Post

Lebih Hebat Mana, Pembalap F1 Jaman Dulu, atau Pembalap Modern?

Related Posts

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?
Analisa

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Next Post
Nino Farina, Gentleman of Turin

Lebih Hebat Mana, Pembalap F1 Jaman Dulu, atau Pembalap Modern?

Kenapa Denyut Jantung (Heart Rate) Pembalap MotoGP Bisa Sangat Tinggi ?

Kenapa Denyut Jantung (Heart Rate) Pembalap MotoGP Bisa Sangat Tinggi ?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Menguak Sejarah Penggunaan Brake Lever Protector Dan Fungsi Vitalnya Di MotoGP

Mengupas Tuntas Siapakah The Rain Master Terhebat Di MotoGP

5 Mei 2023
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022

Tim Nastro Azzurro Honda nya Valentino Rossi Sebenarnya Tim Satelit atau Pabrikan ?

9 Juni 2020
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In