Jika Spanyol memiliki Sirkuit Jerez dan Italia punya Sirkuit Mugello, maka Circuit Le Mans adalah sirkuit kebanggaan Prancis. Balapan ketahanan 24 jam itulah yang membuat Le Mans Bugatti dikenal sebagai satu di antara sirkuit paling klasik dan terkenal di dunia.
Setiap Juni, jutaan mata dari berbagai penjuru dunia bakal mengarahkan pandangan ke sirkuit tersebut untuk mendapatkan suguhan event akbar balapan siang sampai malam. Tak ada balapan lain yang dianggap bisa menandingi aura magis Le Mans saat menggelar lomba balap ketahanan 24 jam.
Disamping itu ada keunikan tersendiri, Circuit Le Mans juga punya sirkuit di dalam sirkuit. Selain lintasan utama sepanjang 13,6 km yang dibangun pada 1923, ada Sirkuit Bugatti, yang salah satunya berfungsi untuk balap MotoGP.
Sirkuit Bugatti alias Sirkuit Le Mans yang berdiri pada 1965 ini memiliki panjang 4,2 km dan menggelar Grand Prix pertamanya pada 1969 di kelas 500cc. Tapi, kecelakaan parah yang menimpa pebalap Spanyol, Alberto Puig, pada 1995 membuat operator grand prix menghapus Le Mans dari kalender balapan. Saat itu Puig terjatuh dengan kecepatan 280 km / jam. Kaki kirinya menembus pagar udara yang kemudian membentur pagar beton. Sirkuit tersebut baru kembali menjadi tuan rumah balapan grand prix pada tahun 2000 setelah ada pembenahan dari sisi keamanan.
Di era MotoGP kini, para pebalap bakal melakoni 27 lap dengan lima tikungan kiri, dan melewati sembilan tikungan kanan termasuk di tikungan pertama dan terakhir. Le Mans juga didominasi tikungan-tikungan yang harus ditaklukkan dengan gear satu, yang memaksa pebalap harus melakukan late braking dan membutuhkan akselerasi yang kuat. Traksi bagian belakang motor menjadi area kunci menaklukan sirkuit ini.
Lintasan lurus terpanjangnya sejauh 674 meter. Adapun, lap record di sirkuit ini dibukukan oleh pembalap lokal, yaitu Johann Zarco kala sedang membela tim Yamaha Tech 3 di 2018, dengan catatan waktunya 1 menit 31,185 detik.
Seperti yang dilansir MotoGP.com , ada empat zona overtaking yang patut dinantikan, yakni Zona 1 di Tikungan ke 2,3 dan 4, Zona 2 di Tikungan 8 , Zona 3 di Tikungan 9 , dan Zona 4 di Tikungan 13 dan 14.
Jika merujuk data di atas, artinya Sirkuit Le Mans merupakan makanan empuk motor yang mumpuni dalam akselerasi seperti Suzuki GSX-RR dan Yamaha YZR-M1.
Melihat rekam jejak, pembalap Yamaha memang sangat dominan di Le Mans. Sejak era MotoGP dimulai 2002, pembalap Yamaha menang sebanyak delapan kali atau terbanyak dibandingkan pembalap lain.
Apalagi Marc Marquez, sang pemenang MotoGP Prancis dua edisi terakhir masih belum bisa mengaspal lantaran sedang menjalani proses pemulihan cedera.
Artinya pembalap Yamaha dan mungkin juga Suzuki akan kembali muncul sebagai unggulan. Pertanyaannya siapa pembalap dari tim asal Jepang itu yang akan berjaya?
Satu nama paling mencolok tentunya pembalap tuan rumah sekaligus pimpinan klasemen sementara, Fabio Quartararo. Dia tentu sangat berambisi untuk kembali menang akhir pekan ini.
Namun yang menarik dari MotoGP Prancis adalah seringnya tercipta kejutan. Tercatat beberapa kali pembalap yang sebelumnya tidak diprediksi menang justru bisa berjaya.
Jika mengingat ke belakang, ada Marco Melandri yang bisa menang pada musim 2006 dengan tim satelit Hondanya. Lalu satu tahun berikutnya giliran pembalap Suzuki, Chris Vermeulen yang berjaya.
Mengingat begitu sulitnya memprediksi siapa pembalap yang bisa menang di setiap seri balapan di MotoGP 2020, persaingan MotoGP Prancis akhir pekan nanti bukan tidak mungkin bisa memunculkan juara baru MotoGP lagi.