Musim balap MotoGP 2020 ini akhirnya ditetapkan akan dimulai kembali dalam waktu dekat ini, namun ini tentu tidak akan berjalan sama seperti musim musim sebelumnya. Sebagai contoh beberapa seri balapan terpaksa harus dilaksanakan dengan 2 kali balapan berturut turut di setiap minggunya di sirkuit yang sama,, dan tampaknya kemungkinan besar tidak ada seri balapan yang diadakan di luar Eropa. Ini tentu akan mengacaukan rencana yang sudah dibuat oleh para pembalap top MotoGP.
Sebagimana yang selalu terjadi dalam balapan, akan selalu ada pemenang dan yang kalah, begitu juga dari jadwal balapan di musim 2020 ini, ada yang diuntungkan dan juga ada yang dirugikan.. Lalu apa dampak yang akan terjadi pada balapan tahun ini,? dan pada akhirnya, siapa yang paling diuntungkan dari musim balap tahun ini?
Banyak orang yang berpendapat bahwa di musim ini pembalap spanyol akan mendapat banyak keuntungan, karena dengan 2 kali balapan di Jerez, Aragon dan Valencia, dan sekali di Catalunya ini berarti setengah dari musim balap tahun ini akan digelar di Spanyol.
Namun ini mungkin juga suatu hal yang paling tidak, akan menguntungkan juga bagi banyak pembalap. Karena dengan banyaknya pembalap yang memulai karirnya dari junior class di Spanyol, mereka tentu sudah sangat mengenal sirkuit di Spanyol. Dan juga dengan digelarnya balapan tanpa penonton di beberapa seri balapan pembuka,,sedikit kemungkinannya bagi pembalap tuan rumah untuk mendapatkan dukungan di balapan kandang mereka, karena para pembalap akan melewati tribun penonton yang kosong
Kalau dilihat dari sisi karakter sirkuitnya, lalu siapa pembalap ataupun motor yang paling diuntungkan?
Musim balap tahun ini akan dimulai di lokasi bersejarah yaitu sirkuit Jerez. Suzuki, Honda, Ducati dan Yamaha semuanya menunjukan performa yang bagus dalam beberapa tahun terakhir ini di Jerez.
Jerez juga salah satu sirkuit MotoGP yang paling sering dipakai untuk uji coba tim MotoGP, dan dengan dua balapan awal yang nantinya digelar di Jerez, tampaknya tidak akan memberi kejutan berarti bagi para pembalap dan tim MotoGP karena mereka sudah cukup beradaptasi di setiap minggunya.
Namun, ada faktor yang harus jadi perhatian penting saat balapan di Jerez nanti, yang normalnya bukan hal yang perlu jadi perhatian. Kemungkinan besar balapan di Jerez nanti akan menjadi balapan yang sangat panas karena digelar pada bulan antara Mei sampai Juli,,yang mana perubahan musim di bulan ini akan terjadi kenaikan suhu dari 25 derajat celsius menjadi 35 derajat celsius. Ini tentu akan merugikan motor seperti Honda dan Ducati, yang mana mereka akan kesulitan pada cengkraman ban depan dan ini bisa meningkatkan resiko crash.
Ini tentunya juga bisa menjadi penanda penting bagi Yamaha, jika motor Yamaha M1 bisa tampil cepat dan konsisten di Jerez di bulan Juli nanti, maka ini sebagai konfirmasi bahwa Yamaha sudah bisa mengatasi masalah grip ban belakang yang mereka alami di tahun tahun sebelumnya.
Ada banyak juga keuntungan bagi Yamaha di musim balap tahun ini. 2 balapan yang akan digelar di Valencia dan Misano, dan 1 balapan di Le Mans dan Catalunya akan dimanfaatkan dengan baik oleh Maverick Vinales, Valentino Rossi dan khususnya Fabio Quartararo.
Tahun lalu Fabio berpeluang besar untuk meraih podium untuk pertama kalinya di Jerez setelah ia berhasil meraih pole position, namun kerusakan mesin motor membuatnya harus mengakhiri balapan lebih awal. Dia kemudian meraih podium pertamanya di Catalunya, lalu bertarung dengan Marc Marquez sampai tikungan terakhir di Misano, dan bahkan secara mengejutkan berhasil meraih podium ketiga di Red Bull Ring. Bisa dibilang, jadwal balap tahun ini tampaknya dibuat untuknya karena track recordnya di musim lalu sangat bagus di 3 sirkuit tersebut.
Setelah seri balap Jerez, lalu berikutnya ada Brno. Sirkuit ini cocok dengan karakter motor Honda dan tampaknya Marc Marquez akan berusaha menang disini. Juara bertahan ini selanjutnya akan menghadapi 2 balapan yang akan digelar di Red Bull Ring. Ducati masih tak terkalahkan di Austria semenjak sirkuit ini masuk kalender balap tahun 2016, dan semenjak itu Andrea Dovizioso sudah menang 2 kali. Disinilah kesempatan yang tidak boleh disia siakan Dovizioso jika dia ingin merebut mahkota juara dunia dari Marc Marquez.
Kemudian ini mengarah pada serangkaian seri balap yang lebih sulit untuk ditebak siapa pembalap yang diuntungkan. Di Misano, sulit untuk memprediksi siapa pembalap yang akan unggul karena banyak pembalap yang bisa menang disini, dan 2 balapan yang akan digelar di Misano akan cukup menarik, terutama karena Valentino Rossi sangat familiar dengan sirkuit ini.
Selanjutnya di Catalunya dan Le Mans, Suzuki mungkin akan mempunyai kesempatan untuk kembali merasakan kemenangan di 2 sirkuit ini. Bisa dibilang Suzuki yang paling menderita di kalender balap tahun 2020 ini, karena harus absennya balapan di Phillip Island, Assen, Silverstone dan Austin. Ini berarti peluang meraih gelar bagi Suzuki mengecil di tahun ini. Sirkuit Catalunya dan Le Mans merupakan kunci bagi Joan Mir dan Alex Rins untuk mengambil poin sebanyak banyaknya.
Berikutnya 2 balapan di Motorland Aragon sebagai seri kedua terakhir musim balap 2020, yang mana ini merupakan sirkuit favorit Marc Marquez. Hanya Aragon dan Valencia lah sirkuit yang jalurnya berlawanan dari arah jam di musim ini, yang biasanya Marquez sangat dominan dengan sirkuit seperti ini,
Namun cuaca di bulan November selalu menjadi masalah di Valencia dan ini terkadang bisa membuat Dovizioso mengungguli Marquez seperti yang terjadi di tahun tahun sebelumnya. Kemungkinan besar kita bisa menyaksikan persaingan perebutan juara dunia Di 2 seri balapan terakhir ini.
Secara keseluruhan, saat ini mungkin sulit meramu strategi untuk mengalahkan Marc Marquez. Ini sama seperti saat musim balap berjalan normal di tahun tahun sebelumnya. Marquez tampak seperti tidak punya kelemahan dan dia bisa menutup kekurangan pada motor Hondanya, tidak seperti pembalap Honda lainnya yang sangat kesulitan mengendalikan motor RC213V di saat saat tertentu.
Ini tentu kabar buruk bagi Dovizioso, karena di musim ini tidak banyak sirkuit yang cocok dengannya. Suzuki juga mengalami kerugian yang sama, dengan Alex Rins dan Joan Mir yang rasanya sulit untuk meraih kemenangan di sirkuit sirkuit musim balap 2020 ini.
Yamaha harus bisa meraih hasil baik tahun ini, dengan sirkuit yang sesuai dengan motor dan pembalapnya, itu bisa menjadi peluang bagus untuk mengakhiri masa minim kemenangan yang telah diderita Yamaha belakangan ini.
Lalu Apakah semua yang akan terjadi di musim ini akan sama bagusnya dengan musim balap sebelumnya?
Singkatnya, itu semua tergantung pada siapa yang akan menjadi juara dunia di akhir tahun ini. Jika Marc Marquez yang berhasil menambah koleksi gelarnya yang ke sembilan, maka itu akan dipandang sebagai capaian lain dari rekornya di MotoGP. Hal yang sama juga berlaku dengan Valentino Rossi, jika Rossi bisa melakukan sesuatu yang luar biasa tahun ini dan bisa meraih juara dunianya yang ke 10 kali, maka orang tetap akan mengakuinya sebagai juara sejati
Pembalap yang paling tidak enak dari situasi ini adalah Andrea Dovizioso. Jika dia akhirnya bisa menjadi juara dunia di musim balap yang singkat ini setelah 3 musim berturut turut kalah dari Marc Marquez, maka dia selamanya akan di cap sebagai pembalap yang hanya bisa juara dunia MotoGP karena ada Pandemi Korona, ini sama seperti saat Kevin Schwantz yang bisa juara dunia di tahun 1993 karena rival terberatnya yaitu Wayne Rainey mengalami kecelakaan parah yang membuatnya lumpuh hingga saat ini.