Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Story

Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat

Yudha Stya Nugraha by Yudha Stya Nugraha
31 Agustus 2023
in List
Reading Time: 4 mins read
325 3
0
Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat
1k
SHARES
5.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jepang punya reputasi yang mentereng di dunia balap motor. Rider-rider Jepang sering menjadi representasi Asia di Motogp maupun WSBK.

Walau sampai saat ini belum ada pembalap Jepang yang mampu menjadi juara dunia di kasta tertinggi, namun beberapa diantaranya berhasil menjadi juara dunia di kelas menengah maupun kecil.

Nama-nama seperti Takazumi Katayama (Juara dunia GP350 1977), Kazuto Sakata (Juara dunia GP125 1994 & 1998), Haruchika Aoki (Juara dunia GP125 1995 & 1996), Tetsuya Harada (Juara dunia GP250 1993), Daijiro Kato (Juara dunia GP250 2001) dan Hiroshi Aoyama (Juara dunia GP250 2009) pernah mengharumkan nama Jepang di dunia balap motor.

Katayama, Juara Dunia pertama dari Jepang. Sumber: Motogp.com

 

Selain mereka, pembalap seperti Norick Abe, Shinya Nakano, Makoto Tamada, Tadayuki Okada, Nobu Aoki, Takuma Aoki dan kini Takaki Nakagami juga tampil kuat di kelas Motogp.

Walau sejak tahun 2009, belum ada satupun pembalap Jepang yang mampu untuk kembali menjadi juara dunia, namun perlahan perkembangan pembalap Jepang mulai mengalami peningkatan kembali.

Namun sebenarnya mungkin Jepang bisa mendapat juara dunia baru lebih cepat, sayang pembalap yang digadang-gadang menjadi harapan baru Jepang itu keburu meninggalkan kita semua.

Hiroshi Aoyama. pembalap Jepang terakhir yang berhasil menjadi juara dunia. Sumber: Motogp.com

Ini adalah cerita tentang Shoya Tomizawa.

Awal Karir

Shoya Tomizawa lahir di Chiba Jepang pada tanggal 09 Desember 1990. Sejak kecil dirinya sudah menunjukan ketertarikan pada dunia balap motor.

Dirinya bahkan sudah berkompetisi pada kejuaraan minibike (di Jepang disebut pocket bike) sejak umur tiga tahun.

Pada tahun 1996, akhirnya Shoya dapat menjadi juara pada kejuaraan pocket bike Chiba Utara dan pada tahun 2003, Shoya menjadi juara nasional Pocketbike Jepang.

Akhirnya pada tahun 2005, Tomizawa debut dikejuaraan regioal Sugo Jepang pada kelas 125cc bersama dengan Honda.

Pada tahun itu, Tomizawa berhasil menjadi runner up dan berhak maju ke kejuaraan All-Japan Championship yang mana merupakan kejuaraan nasional utama di Jepang.

Bersama dengan Honda, Tomizawa tampil selama tiga musim. Dua musim di kelas 125cc dan satu musim di kelas 250cc.

Sembari tampil di kejuaraan nasional, sesekali Tomizawa tampil sebagai wildcard di World Championship pada GP Jepang.

Personality Tomizawa yang ramah dan murah senyum, membuat dirinya lumayan disukai baik di dalam paddock maupun fans.

Tomizawa, full senyum

Gaya balapnya di lintasan juga mencerminkan personality yang berwarna dan dynamic. Sama seperti kebanyakan pembalap pada saat itu, Tomizawa memiliki gaya membalap yang keras, agresif dan memiliki determinasi yang kuat.

Walau begitu, gaya balap yang ambil banyak resiko itu membuatnya kurang konsisten dalam meraih poin maksimal dalam satu pekan balap.

Akibatnya Tomizawa hanya mampu menjadi runner up di All Japan Championship pada 2006 untuk kelas 125cc dan 2008 pada keals 250cc.

Penampilannya pada wildcard GP Jepang 2008, membuat team CIP Moto tertarik pada dirinya dan menawarkan kontrak untuk turun penuh di GP 250 dunia pada 2009.

Sehingga akhirnya Tomizawa debut di kejuaraan dunia pada tahun 2009.

Kejuaraan Dunia

Tahun 2009, Tomizawa berhasil membuat debutnya di kejuaraan dunia bersama CIP Moto team mengendarai motor Honda.

Meskipun tampil tidak sebagus ekspetasi, Tomizawa tetap dipertahankan oleh CIP Moto team, dikarenakan prestasi sesama pembalap Jepang pada waktu itu, Hiroshi Aoyama yang berhasil menjadi juara dunia.

Tomizawa tercatat jatuh sebanyak lima kali, sekali tidak start dan sekali tidak finish pada poin. Sementara prestasi terbaik Tomizawa pada waktu itu datang dari GP Jepang dan Valencia, dimana Tomizawa finish di posisi 10.

Pada akhir musim, Tomizawa duduk di posisi 17 klasemen akhir dengan 32 poin. Shoya Tomizawa menempati tempat ketiga rookie of the year di bawah Raffaele De Rosa dan Mike Di Meglio.

Tomizawa, 2009. Sumber: Motogp.com

Musim 2010, terjadi perubahan regulasi dan kelas GP250 digantikan oleh kelas Moto2. Dimana pada waktu itu, mesin disuplai oleh satu pabrikan yang sama, yakni oleh Honda.

Honda mensuplai mesin CBR600R empat silinder pada semua tim. Sementara chasis dibebaskan untuk dibangun oleh tim bersama rekanan mereka.

Perubahan regulasi ini ditunjukan untuk menghemat biaya, daripada membangun motor secara utuh dengan biaya mahal, lebih baik digunakan hanya untuk pengembangan chasis dan biaya pun bisa menjadi murah.

Tomizawa tetap dipertahan oleh CIP Moto team dan pada 2010, Tomizawa akan mengendarai motor dengan Chasis racikan Suter, pabrikan chasis dari Swiss.

Shoya Tomizawa, 2010. Sumber: Motogp.com

Tomizawa tampil luar biasa pada balapan pembuka di Qatar, Tomizawa berhasil tampil kuat dan bahkan meninggalkan lawan-lawannya dengan selisih yang jauh.

Tomizawa berhasil menang setelah start dari posisi sembilan dan meninggalkan Alex Debon dan Jules Cluzel yang finish di posisi dua dan tiga dengan selisih lebih dari empat detik.

Tomizawa mencatatkan Sejarah sebagai pemenang pertama kelas Moto2 disepanjang Sejarah Moto2.

Performa bagus Tomizawa ini kemudian kembali terulang di seri kedua pada GP Spanyol. Dimana Tomizawa berhasil mengamankan pole position. Sayang, Tomizawa hanya bisa finish di posisi kedua.

Tomizawa berhasil memenangkan GP Qatar 2010. Sumber: Motogp.com

Tomizawa kemudian harus jatuh pada GP Prancis dan gagal meraih poin. Prestasi Tomizawa kemudian mulai mundur ke papan Tengah pada pertengahan musim.

Tomizawa kemudian kembali gagal mencetak poin pada GP Catalunya, GP German dan GP Indianapolis, walau sebelumnya kembali berhasil mencetak pole position pada GP Ceko.

 

Kecelakaan Tomizawa

Tomizawa mencoba untuk membalikkan keadaan pada GP San Marino di sirkuit Misano. Berhasil kualifikasi di posisi delapan, Tomizawa tampil agresif.

Pada lap 12, Tomizawa jatuh dan terlindas oleh Alex de Angelis serta Scott Redding yang saat itu berada dibelakang Tomizawa.

Kecelakaan Tomizawa. Sumber: Eurosport

Tim medis kemudian dengan cepat tanggap menolong Tomizawa. Tomizawa kemudian langsung dibawa ke Rumah Sakit Riccione di San Marino.

Sayang, bagian tulang leher Tomizawa mengalami rusak parah dan akhirnya Shoya Tomizawa meninggal dunia beberapa jam kemudian.

Kepergian Tomizawa membawa duka yang mendalam pada dunia balap motor khususnya pada dunia balap motor Jepang.

Tomizawa adalah korban meninggal pertama di semua kelas Motogp sejak senior sesama pembalap Jepang, Daijiro Kato juga meninggal di trek pada GP Jepang 2003.

Sebagai penghormatan, nomor #48 Tomizawa dipensiunkan di Moto2 dan tidak ada pembalap lain yang menggunakan nomor 48 di semua kelas Motogp sampai Ivan Ortola memakainya di kelas Moto3.

Tags: MotoGPSejarahValentino Rossi
Share416Tweet260Pin94Scan
Previous Post

Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping

Next Post

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Related Posts

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?
Analisa

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Next Post
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In