Bos tim MotoGP Yamaha Mario Meregalli mengatakan skuad pabrikan masih mempertahankan keyakinannya bahwa Franco Morbidelli yang masih kesulitan ini akan bisa menemukan jalan keluar dari kesulitan yang dia dapat semenjak dia bergabung di pertengahan musim lalu.
Dan Meregalli yang juga mantan pembalap ini mengatakan bahwa Yamaha melihat ada beberapa sinyal pertanda yang kemungkinan besar menjadi harapan untuk Morbidelli bisa membalikan keadaan di masa depan. Namun, kembalinya Cal Crutchlow yang menggantikan Andrea Dovizioso dengan membawa Yamaha M1 cukup bagus, pastinya akan memberi tekanan besar kepada Morbidelli untuk membawa hasil yang lebih baik.
Lalu apakah harapan Yamaha pada Morbidelli akan cukup membuatnya bisa bertahan di Yamaha ?
Morbidelli sudah kesulitan semenjak menggantikan Maverick Vinales yang hengkang, dan meskipun Morbidelli bisa kembali dari cidera serius dan telah menjalankan operasi di akhir tahun kemarin, dia tidak pernah terlihat seperti pembalap yang telah memenangkan 3 balapan di 2020 dan bisa bertarung memperebutkan gelar dengan Joan Mir, sebelum akhirnya menjadi runner up MotoGP 2020.
Malahan, pembalap keturunan Italia Brazil ini seringkali hanya bisa membalap untuk memperebutkan poin saja di posisi 15 besar, bukan kemenangan di tiap akhir pekan balap.
Di beberapa seri balapan terakhir Morbidelli terlihat lebih optimis pada potensinya, dan setidaknya bisa mulai kembali mendapatkan konsistensi dan kecepatan balapnya. Meskipun peningkatan itu terlalu sering datang setelah performanya yang buruk di sesi kualifikasi.
Buruknya performa di kualifikasi membuat Morbidelli tidak bisa bertarung untuk posisi yang lebih baik di MotoGP, yang mana di era saat ini melakukan aksi overtake akan lebih sulit dari sebelumnya.
Progres tersebut sudah cukup bagi Meregalli untuk paling tidak melihat sedikit harapannya pada Morbidelli di masa mendatang.
Meregalli kemudian menjelaskan progress Morbidelli dimulai di GP Austria ketika dia secara perlahan mulai meningkat dengan selalu berada di barisan 10 atau 12 besar. Kemudian di Misano, Morbidelli cukup konstan berada di 10 besar. Dan lalu di Aragon, Meregalli berharap Morbidelli bisa meraih hasil lebih baik, tapi pada akhirnya harapan itu pupus karena Yamaha tidak bisa menyediakan motor yang Morbidelli inginkan. Dan pada akhirnya di GP Motegi lalu semenjak awal pekan balap Morbidelli sudah menunjukan kecepatan dan konsistensinya, ditambah race pace nya sangat bagus.
Meregalli kemudian menambahkan, Morbidelli adalah pembalap yang bisa melakukan satu putaran lap yang baik tapi kemudian konsistensinya tidak bagus, namun di Motegi Morbidelli membalap dengan bagus bahkan di kondisi hujan.
Tentu Meregalli kecewa padanya karena Morbidelli pembalap yang pantas untuk bisa melangkah ke hasil yang jauh lebih baik dari ini, yaitu paling tidak di lima besar seperti penampilan yang dia tunjukan di musim 2020. Tapi progres yang ditunjukan Morbidelli dalam beberapa seri terakhir tentu saja itu adalah sinyal kebangkitan Morbidell. Ditambah ada perubahan mood yang jelas di dalam garasi tim Morbidelli yang tampak lebih senang.
Jadi apa yang membuat Morbidelli mulai menunjukan progres?
Menurut Meregalli, Morbidelli mulai menyadari dengan jelas masalah yang dia hadapi, yaitu Morbidelli mencoba mengendarai motor Yamaha M1 2022 seperti halnya dia mengendarai motor satelit Yamaha Petronas di tahun 2020 silam, yang mana seperti kita tahu motor ini adalah motor satelit yang pada dasarnya tidak berevolusi sama sekali semenjak dia melakukan debut di MotoGP tahun 2019 sampai dia pindah ke tim pabrikan di pertengahan musim 2021.
Meregalli kemudian menjelaskan bahwa Morbidelli sebagian besar menghabiskan waktunya di tahun 2022 ini mencoba untuk mengadaptasikan motornya ke gaya balapnya. Kemudian pada momen tertentu, Morbidelli sadar, bagaimana jika dirinya yang mencoba beradaptasi pada motor yang dia kendarai. Karena motor Yamaha M1 2022 punya karakter yang berbeda dari motor Yamaha M1 2019 yang biasa dia kendarai ketika masih bersama tim Petronas Yamaha. Di beberapa seri lalu Morbidelli masih mencoba membalap dengan cara dia ketika mengendarai Yamaha M1 2019 tapi dia tidak bisa cepat .
Sekarang Morbidelli sedang beradaptasi pada motor dengan cara belajar banyak bagaimana Quartararo bisa cepat dengan motor Yamaha M1 2022. Karena hanya itulah caranya agar bisa cepat dengan motor Yamaha M1 2022.
Keinginan untuk lebih meningkat tidak pernah sekuat ini bagi Morbidelli, berkat kembalinya test rider Yamaha Cal Crutchlow (baca: Kal Kratchlow) ke grid MotoGP, yang mana dia akan membalap di 6 seri balap terakhir tahun ini menggantikan Andrea Dovizioso yang pensiun.
Kembalinya Crutchlow ke MotoGP menggunakan motor Yamaha di Aragon lalu tidak disangka bisa langsung tampil cukup cepat. Hasilnya Crutchlow bahkan mengalahkan Morbidelli sebagai pembalap pabrikan Yamaha sebelum Crutchlow akhirnya finish di belakang Morbidelli di Motegi. Crutchlow cukup kecewa dengan hasil ini karena dia sangat lemah dalam sesi kualifikasi, yang mana menghempaskan peluangnya meraih hasil lebih baik.
Crutchlow menyoroti bahwa buruknya performa Morbidelli tidak sesederhana akibat motor Yamaha yang buruk dan hanya Fabio Quartararo saja yang bisa mengendarainya, tapi lebih ke sesuatu yang lebih spesifik ke Morbidelinya sendiri. Mungkin saja Morbidelli berada dalam tekanan besar untuk bisa meraih hasil yang bagus saat ini.
Beruntungnya, ketika Morbidelli bergabung ke Yamaha pabrikan menggantikan Vinales, dia mendapatkan tawaran kontrak 2 tahun, yang membuatnya menjadi pembalap yang tak ambil pusing lagi mencari kursi di MotoGP tahun depan karena dia sudah aman di Yamaha sampai 2023.
Tapi bagi Yamaha, sebuah tim pabrikan yang selalu mengumumkan kontrak pembalapnya bahkan sebelum musim berikutnya dimulai, tidak akan mengejutkan bila nantinya Yamaha akan mencari pembalap baru yang bersedia bergabung ke Yamaha menggantikan Morbidelli cepat atau lambat.