Gresini Racing adalah salah satu dari sedikit team independent paling berpengaruh di Motogp. Hal ini tidak terlepas dari performa team yang hampir selalu mampu untuk tampil di depan.
Setelah memutuskan berpisah dengan Aprilia pada akhir 2021, Gresini kini menjadi salah satu team satelit dari Ducati.
Bersama Ducati, Gresini berhasil kembali tampil sebagai penantang gelar pada 2022 yang lalu, tentu dengan andil dari Enea Bastianini sebagai pembalap utama.
Meski 2023 tidak sebagus 2022, namun Fabio Diggia dan Alex Marquez mampu untuk menyumbang podium dan kemenangan.
Kini di musim 2024, Gresini akan diperkuat pembalap paling sukses di Motogp saat ini, Marc Marquez.
Ini sekaligus menjadi kali pertama Marc membalap menggunakan motor lain setelah 11 tahun setia dengan Honda.
Dengan duo Marquez dan pengalaman lebih dengan motor Ducati, Gresini tentu berharap untuk mendapatkan hasil yang lebih bagus musim ini.
Setelah kemarin meluncurkan livery baru pada tanggal 21 Januari 2024 yang lalu, menarik rasanya kita melihat Sejarah Gresini di Motogp.
Bediri pada 1997
Gresini Racing pertama kali berdiri pada tahun 1997, team ini didirikan oleh dua kali juara dunia kelas 125cc, Fausto Gresini.
Pada dua musim pertamanya Gresini Racing langsung membalap di kelas 500 bersama pembalap Brazil, Alex Barros.
Musim pertama Gresini Racing ini diperkuat oleh motor Honda NSR500V. Versi murah dari Honda NSR500 yang bermesin dua silinder. Kendati menggunakan NSR500V, Alex Barros berhasil mengamankan satu podium pada GP Inggris.
Kala itu Barros berhasil finish di belakang Mick Doohan dan Tadayuki Okada yang menunggang NSR500 pabrikan. Di akhir musim, Alex Barros berhasil mengamankan posisi sembilan klasemen akhir.
Masuk pada musim 1998, Gresini racing masih diperkuat oleh Alex Barros namun kini dipersenjatai oleh Honda NSR500 empat silinder seperti team-team satelit utama Honda.
Menggunakan salah satu motor paling sukses di Sejarah Motogp, musim 1998 Gresini mampu untuk menambah pundi-pundi podium.
Alex Barros berhasil meraih dua podium pada musim 1998, dua podium itu diperoleh pada GP Ceko dan GP Australia. Pada akhir musim, Barros menduduki peringkat lima klasemen akhir.
Turun ke Kelas 250
Setelah sukses di kelas 500 selama dua tahun, hubungan Honda dengan Gresini semakin bertambah baik.
Honda lalu menunjuk Gresini sebagai salah satu team utama mereka di kelas 250. Penunjukan ini adalah upaya dari HRC yang ingin mengembangkan NSR250 dengan lebih massif sehingga dapat bersaing dengan Aprilia.
Gresini kemudian turun kelas ke GP250 pada musim 1999. Karena Keputusan ini, Gresini terpaksa harus melepas Alex Barros yang lebih memilih bertahan di kelas 500 bersama Honda Pons.
Namun Gresini tidak perlu bingun mencari pengganti Barros, juara dunia GP250 musim 1998, Loris Capirossi kemudian dipilih sebagai pengganti Barros.
Saat itu Capirossi dikeluarkan oleh Aprilia setelah tahun sebelumnya sengaja menabrak Tetsuya Harada yang merupakan rekan setimnya.
Pada seri terakhir dimana keduanya perlu untuk menang, Capirossi sengaja menabrak Harada agar Harada tidak mendapatkan poin maksimal.
Setelah tabrakan Capirossi memutuskan untuk melanjutkan balapan, sementara motor Harada mengalami kerusakan yang terlampau berat untuk melanjutkan balapan. Akibat dari kejadian ini, Capirossi berhasil menjadi juara dunia GP250 musim 1998.
Musim pertama Gresini di GP250 ini tidak buruk dan malah melebihi ekspetasi. Mereka berhasil menjadi salah satu penantang gelar.
Loris Capirossi berhasil menjadi salah satu contender favorit pada musim itu, dia bersaing melawan Valentino Rossi dari team Nastro Azzuro Aprilia dan Tohru Ukawa dari team Benetton Honda.
Walau begitu, setelah retired di GP Francis, diskualifikasi dari GP Italia dan tidak start pada GP Catalunya, membuat posisi Capirossi tidak menguntungkan di perebutan kejuaraan.
Di saat yang bersamaan, Valentino Rossi yang tampil kurang bagus di dua balapan pertama kini menjadi dominan.
Pada akhirnya Capirossi hanya mampu meraih peringkat tiga klasemen akhir dengan 209 poin. Selisih 100 poin dari Valentino Rossi yang jadi juara dunia.
Capirossi berhasil mempersembahkan tiga kemenangan dan enam podium untuk team Gresini pada musim pertama mereka di GP250 ini.
Dajiro Kato
Pada musim 2000 Gresini kembali kehilangan pembalap. Loris Capirossi memutuskan untuk naik ke kelas 500 bersama Honda Pons.
Gresini kemudian menunjuk Daijiro Kato dan Vincent Philippe sebagai pembalap mereka. Kato yang sebelumnya sudah pernah memenangkan balapan pada dua penampilannya sebagai Wild card langsung membawa dampak yang signifikan bagi team.
Kato mampu untuk selalu finish di podium pada empat balapan pertama. Kato juga mampu untuk memenangkan salah satu dari empat balapan pertama.
Namun performa Kato agak menurun di tengah musim, walau begitu dia selalu berhasil menyelesaikan balapan.
Performa Kato kembali membaik pada GP Portugal dimana dia berhasil memenangkan balapan itu setelah lima balapan tidak finish di podium.
Pada akhir musim pertamanya ini, Kato berhasil memenangkan empat balapan dan lima podium lain.
Kato finish di posisi tiga klasemen akhir di bawah duo Yamaha tech 3, Olivier Jacque dan Shinya Nakano dengan 259 poin.
Gelar Pertama
Musim 2001 diawali dengan naik kelasnya Shinya Nakano dan Olivier Jacque ke kelas 500, meninggalkan Kato dan Tetsuya Harada yang kembali turun kelas menjadi favorit juara dunia.
Harada yang sebelumnya pernah memenangkan gelar pada 1993 dan mengendarai Aprilia lebih diunggulkan sebelum musim dimulai.
Namun Kato langsung tancap gas tanpa ampun dari seri pertama. Kato langsung memenangkan empat balap beruntun pada awal musim.
Performa bagus ini konsisten sampai akhir musim, dimana pada akhir musim Kato berhasil memenangkan 11 balapan dan meraih gelar juara dunia dengan 322 poin.
Sementara Harada, walau konsisten memberikan perlawanan dan mencetak lebih banyak pole position, hanya mampu memenangkan tiga balapan.
Promosi ke Motogp
Gresini racing bersama dengan Kato kemudian dipromosikan oleh Honda kembali ke kelas utama pada 2002.
Pada tahun itu Motogp sedang bertransisi dari mesin dua tak ke mesin empat tak. Akibatnya tidak semua team lansung mendapatkan mesin empat tak, Gresini kemudian memulai kejuaraan dengan Honda NSR500.
Bersama NSR500, Kato berhasil meraih podium dengan finish di posisi kedua pada GP Spanyol.
Gresini dan Kato kemudian diberi RC211V oleh Honda pada GP Ceko 2002. Ini membuat Kato dan Gresini menjadi team satelit pertama yang memakai motor empat tak.
RC211V Kato memiliki perbedaan dengan yang dipakai oleh duo Repsol Honda. RC211V milik Kato ini adalah seri pertama yang belum mendapat pengembangan parts yang dipakai oleh Rossi dan Ukawa.
Kato kemudian berhasil kembali meraih podium di GP Ceko, seri pertama Kato menggunakan RC211V.
Meski berhasil meraih podium pada GP Ceko, performa Kato masih naik turun. Dia malah justru tiga kali tidak finish pada tiga seri setelah GP Ceko.
Kato berhasil finish di posisi tujuh klasemen akhir dengan dua podium. Karena hasil ini, Kato berhasil meraih pengharagaan rookie of the year 2002.
Era 990cc dan Menjadi Penantang Gelar
Pada awal musim 2003, Sete Gibernau memutuskan untuk pindah dari Suzuki ke Gresini Honda. Kedatangan Gibernau juga mengajak Movistar untuk menjadi sponsor utama Gresini Honda.
Alhasil pada musim 2003, Gresini Honda akan diperkuat oleh dua pembalap, Daijiro Kato dan Sete Gibernau.
Kato akan memakai RC211V spek factory yang sama dengan motor pabrikan sementara Gibernau akan memakai RC211V tahun sebelumnya yang merupakan spek satelit.
Namun tragis, Daijiro Kato mengalami kecelakaan mengerikan pada GP Jepang Suzuki yang merupakan seri pembuka. Kato kehilangan kendali atas motornya saat memasuki tikungan Casio Triangle dan menabrak dinding dengan kecepatan tinggi.
Meski sempat dilakukan pertolongan pertama dan ditangani oleh dokter terbaik, Daijiro Kato akhirnya gugur setelah dua minggu koma.
Kontroversi lalu menghinggapi penyelenggaraan GP Jepang. Banyak pihak termasuk Dorna dan Pembalap yang mengkritik management GP Jepang yang tidak mengeluarkan bendera merah agar balapan dihentikan sementara
Jika balapan dihentikan, maka upaya pertolongan pada Kato akan lebih maksimal. Maka karena kelalaian ini, sirkuit Suzuka kemudian dicoret dari kalender balap Motogp sampai sekarang.
Gugurnya Kato membuat Sete Gibernau mendapatkan RC211V spek factory milik Kato. Kepergian Kato ini kemudian menjadi dorongan moral lebih untuk Gibernau.
Performa Gibernau kemudian meningkat drastis sepanjang musim. Gibernau secara mengejutkan tampil sebagai penantang gelar utama melawan Valentino Rossi.
Gibernau kemudian memenangkan balapan kedua di Afrika Selatan dan memulai perjalannya mengejar gelar.
Gibernau juga mampu selalu finish di depan Rossi pada tiga balapan beruntun, yakni pada GP Belanda, GP Inggris dan GP Jerman. Dimana pada tiga balapan itu, Gibernau memenangkan dua balapan.
Namun kemudian Rossi membalas dengan memenangkan tiga balapan beruntun pada GP Ceko, GP Portugal dan GP Brazil.
Sementara meski tetap menjadi penantang gelar, Gibernau tidak mampu memenangkan balapan lagi setelah kemenangannya di GP Jerman.
Gibernau kemudian selalu finish di posisi dua atau empat di sisa musim. Sementara Valentino Rossi memenangkan enam balapan dan sekali finish di posisi dua.
Gresini dan Gibernau terpaksa mengakui performa luar biasa Valentino Rossi dan finish di posisi dua klasemen akhir dengan 277 poin, 80 poin dibelakang Rossi dengan empat kemenangan dan enam podium lainnya.
Pada musim 2004 Gresini merekrut juara dunia WSBK dua kali Colin Edwards untuk menjadi pembalap kedua di team, setelah musim sebelumnya, Ryuichi Kiyonari tampil sebagai pengganti sementara Daijiro Kato.
Musim 2004 adalah musim terbaik Gibernau bersama dengan Gresini. Meski sempat mengejutkan banyak pihak karena kemenangannya pada seri pembuka, namun performa Valentino Rossi pada dua GP berikutnya kurang konsisten.
Ini membuat Gibernau berhasil mencuri banyak poin dan mengambil pimpinan klasemen. Gibernau berhasil memenangkan GP Spanyol dan Prancis saat Rossi hanya mampu finish posisi empat.
Butuh tiga balapan dan tiga kemenangan beruntun dari GP Italia hingga GP Belanda untuk Rossi menyamakan poin dan mengambil kembali pimpinan klasemen.
Meskipun setelah GP Belanda Rossi dan Gibernau punya poin yang sama yakni 126 poin, namun Rossi yang punya empat kemenangan berhak untuk memimpin klasemen.
Sayangnya setelah GP Belanda Gibernau tidak mampu untuk merebut puncak klasemen lagi. Rossi perlahan meninggalkannya.
Meski menang pada GP Ceko, Gibernau kini tertinggal 17 poin dari Rossi dan setelah insiden GP Qatar, Gibernau kemudian dibantai dan tidak pernah menang balapan lagi.
Pada akhir musim, Gibernau meraih peringkat dua klasemen dengan 257 poin, 47 poin di belakang Rossi.
Marco Melandri dan Akhir Era 990cc
Colin Edwards memutuskan untuk pindah ke team pabrikan Yamaha pada musim 2004. Gresini kemudian merekrut Marco Melandri dari team Yamaha Tech 3.
2005 diawali oleh insiden antara Rossi dan Gibernau pada GP Spanyol. Keduanya bersenggolan pada lap terakhir di tikungan terakhir, alhasil Rossi memenangkan balapan.
Namun 2005 bukan tahun yang baik bagi Gibernau. Gibernau sulit untuk bersaing di depan, beberapa kali finish podium namun hanya finish posisi ke dua.
Pembalap terbaik Gresini pada musim itu adalah Marco Melandri. Meski tidak seperti Gibernau yang konsisten menantang gelar, performa Marco yang konsisten mampu untuk mengantarnya menjadi runner up musim.
Musim 2005 memang merupakan dominasi total dari Valentino Rossi. 2005 menjadi musim paling sukses Rossi bersama Yamaha, hasil terjeleknya adalah finish podium ke tiga di GP Amerika dan jatuh di GP Jepang.
Selebihnya dari 16 seri, Rossi memenangkan 11 balapan, finish di posisi dua tiga kali dan finish di posisi tiga dua kali.
Alhasil, Gresini dan Melandri hanya mampu sedikit menggangu Rossi. Perebutan gelar bahkan selesai di GP Malaysia, empat balapan sebelum balapan terakhir.
Membuat Marco dan Gresini bersaing ketat dengan Nicky Hayden untuk memperebutkan posisi kedua.
Marco Melandri kemudian sukses memenangkan GP Turki dan GP Valencia yang merupakan dua balapan terakhir. Marco finish di posisi runner up dengan dua kemenangan, lima podium dan 2020 poin, unggul 14 poin dari Hayden namun kalah 147 poin dari Rossi.
Sementara Sete Gibernau finish di posisi tujuh dengan empat podium dan 150 poin.
Teruntuk musim 2006, Gresini Honda kehilangan Sete Gibernau yang memutuskan pindah ke pabrikan Ducati. Kepergian Gibernau ini juga berdampak pada perginya Movistar yang merupakan sponsor utama baru.
Alhasil Toni Elias dipilih sebagai pengganti Gibernau mendampingi Marco Melandri, kedatangan Elias ini membawa sponsor baru, Fortuna.
Musim 2006 adalah musim yang ketat. Persaingan pada musim itu adalah yang terketat sejak Valentino Rossi berkuasa di Motogp.
Marco Melandri berhasil memenangkan tiga balapan dengan GP Australia menjadi kemenangan terakhir Marco Melandri di Motogp.
Toni Elias juga berhasil memenangkan balapan di GP Portugal mengalahkan Valentino Rossi dengan selisih waktu 0.002 detik.
Kemenangan Elias tersebut menjadi penting bagi jalannya kejuaraan, karena kemenangan tersebut membuat Rossi akhirnya lengser dari status juara dunia pada seri berikutnya.
Di akhir musim, Marco Melandri finish di posisi empat dengan 228 poin kalah satu poin dari Loris Capirossi yang finish posisi tiga. Sementara Elias finish di posisi sembilan dengan 116 poin.
Awal Era 800cc dan Masa Sulit
2007 adalah tahun pertama era 800cc di Motogp. Sebagai team satelit Honda, Gresini mendapatkan motor baru RC212V 800cc.
RC212V sangat berbeda dari RC211V terutama dari segi ukuran dan dimensi. Hal ini dipengaruhi oleh Dani Pedrosa yang kini menjadi pembalap utama di Repsol Honda.
Masih mengandalkan Marco Melandri dan Toni Elias, Gresini terpaksa membalap tanpa sponsor utama karena sponsor lama mereka yakni Fortuna, terkena imbas larangan sponsor rokok yang berlaku mulai tahun 2007.
Pada musim 2007 juga team Gresini memutuskan untuk berganti supplier ban dari Michelin ke Bridgestone.
Performa Gresini pada musim itu tidak terlalu baik, terlihat RC212V tidak bisa digunakan secara maksimal oleh Marco Melandri maupun Toni Elias.
Marco hanya mampu tiga kali finish di podium pada GP Prancis, Amerika dan Malaysia dan meraih peringkat lima klasemen akhir. Sementara Elias hanya dua kali podium yakni pada GP Turki dan Jepang, hasil ini mengantarkan Elias selesai di peringkat 12 klasemen akhir.
Musim 2008 Gresini mengalami perombakan besar. Dua pembalapnya pindah, Marco Melandri pindah ke pabrikan Ducati sementara Toni Elias pindah ke Alice Ducati.
Gresini kemudian merekrut Shinya Nakano dan Alex De Angelis untuk menjadi line up pembalap mereka tahun itu.
Gresini juga menjalin kerja sama dengan San Carlo, perusahaan makanan ringan dari Italia yang akhirnya menjadi sponsor utama team untuk beberapa tahun ke depan.
Performa Gresini pada musim 2008 adalah yang terjelek sepanjang keikutsertaan mereka pada kelas Motogp sampai pada saat itu.
Meski tampil dengan sponsor dan pembalap baru, namun tidak satu podium bisa diraih oleh pembalap Gresini.
Shinya Nakano hanya menduduki peringkat sembilan dengan finish posisi empat di GP Ceko sebagai hasil terbaiknya. Sementara De Angelis finish di posisi 14 dengan posisi empat sebagai hasil terbaiknya.
Memasuki musim 2009, Shinya Nakano memutuskan pindah ke WSBK dan akhirnya Toni Elias kembali ke Gresini setelah tahun yang buruk bersama Alice Ducati.
2009 adalah musim yang lebih baik bagi Gresini Racing jika dibandingkan musim 2008. Toni Elias dan Alex De Angelis masing-masing berhasil meraih satu podium.
Toni Elias berhasil meraih peringkat tujuh klasemen akhir, sementara Alex De Angelis berhasil meraih peringkat delapan.
Marco Simoncelli dan Gelar Moto2
Musim 2010 kembali membawa perombakan dalam kubu Gresini Racing. Marco Melandri kembali ke team setelah sebelumnya mengalami dua tahun yang sulit di Ducati dan team Hayate.
Toni Elias diturunkan oleh Gresini di kelas Moto2 yang pada waktu itu baru menggantikan GP250, dan Marco Simoncelli naik kelas dari GP250.
Turunya Toni Elias di Moto2 menandakan kembalinya Gresini Racing ke kelas menengah sejak terakhir kali membalap di tahun 2001.
Elias didampingi oleh pembalap asal Ukraina, Vladimir Ivanov untuk Moto2 musim 2010. Bersama dengan chasis Moriwaki, Toni Elias sukses mendominasi musim perdana Moto2 itu.
Elias berhasil memenangkan tujuh balapan dan memperoleh satu podium lainnya yang membuatnya berhak merebut gelar juara dunia.
Tidak ada perlawanan yag signifikan dari pembalap lain untuk Toni Elias yang berhasil mengumpulkan 271 poin. Kemenangan ini adalah gelar pertama team Gresini di kelas menengah sejak menang bersama Daijiro Kato pada musim 2001.
Sementara di kelas Motogp walau kembali diperkuat Marco Melandri, namun performa Gresini tidak terlalu baik.
Tidak ada podium yang berhasil di cetak oleh team Motogp, baik Marco Melandri dan Marco Simoncelli tidak ada yang mampu menembus posisi tiga besar.
Namun meski kembali tidak mendapat satupun podium, team Gresini mendapat angin segar dengan progresi performa Marco Simoncelli yang semakin membaik di setiap balapan.
Simoncelli bahkan kalah tipis dari Andrea Dovizioso saat memperebutkan podium di GP Portugal.
Pada akhir musim, Marco Simoncelli berhasil duduk diperingkat delapan klasemen akhir dengan 125 poin. Sementara Marco Melandri berhasil memperoleh peringkat 10 klasemen akhir dengan 103 poin.
Tragedi Simoncelli
Musim 2011 dibuka dengan hengkangnya Marco Melandri ke WSBK. Gresini kemudian merekrut juara dunia GP250 2009, Hiroshi Aoyama untuk menggantikan Marco Melandri.
Teruntuk musim 2011, Honda memberikan Marco Simoncelli motor spek pabrikan yang sama dengan motor di team Repsol Honda. Sementara Aoyama akan mengendarai motor spek satelit.
Meskipun terbukti kompetitif, namun perfoma dari team Gresini masih naik turun. Simoncelli masih sering mengalami insiden dan jatuh di tengah balapan.
Kerapnya Simoncelli terlibat dalam insiden dengan pembalap lain ini membuat beberapa kali situasi sesama pembalap menjadi tegang.
Tercatat, Simoncelli terlibat senggolan dengan Jorge Lorenzo pada GP Valencia 2010 dan GP Belanda 2011 yang membuat hubungan keduanya panas.
Hal ini kemudian membuat Lorenzo mengkritik Simoncelli dengan keras pada saat konfrensi pers GP Prancis 2011.
Keadaan diperparah dengan komentar balasan dari Simoncelli yang terkesan main-main dan bercanda.
“Menurut saya spirit dari balap motor adalah kami mati-matian di lintasan, mungkin sesekali bersentuhan, namun begitu balapan selesai anda mengulurkan tangan (respect) dan menghormati pembalap lain,” Ujar Simoncelli di documenter Hitting the Apex.
Karena hal itu, Valentino Rossi yang merupakan teman dekat Simoncelli memberikan saran kepada Simoncelli.
“Saya bilang ke Marco, tolong besok (GP Prancis 2011) perhatikan pembalap lain karena semua orang pasti mencari-cari kesalahan kamu,” Kata Rossi, dari documenter Hitting the Apex.
Sayang pada hari balapan, Simoncelli terlibat insiden dengan Dani Pedrosa. Hal ini membuat Simoncelli menerima hukuman ride through penalty.
Bagi Simoncelli, ride through penalty mungkin tidak seberapa namun bagi Pedrosa yang sedang mengejar pimpinan klasemen, insiden tersebut berakibat fatal.
Pedrosa kembali mengalami cedera tulang selangka dan terpaksa absen pada tiga balapan. Karena insiden ini, Simoncelli sampai mendapat ancaman pembunuhan di GP Catalunya.
Carlo Pernat yang merupakan manager Simoncelli pada waktu itu sampai mengungkapkan kalau paddock Gresini racing menerima surat tanpa nama yang isinya terdapat sebuah pistol.
Namun secara mengejutkan, Simoncelli malah meraih pole position di balapan tersebut. Sayangnya pada saat balapan, Simoncelli nampak sangat berhati-hati dan hanya mampu meraih peringkat enam.
Setelah GP Prancis, Simoncelli nampak selalu menahan diri dalam melakukan manuver. Alhasil Simoncelli hanya berhasil finish di posisi tengah saja.
Pada saat Dani Pedrosa kembali setelah selesai melakukan pemulihan, Simoncelli berusaha menjabat tangannya namun Pedrosa tidak mau.
Pada akhirnya Simoncelli berhasil meraih podium pertamanya di GP Ceko 2011. Simoncelli berhasil mengalahkan Lorenzo dengan bersih dan meraih podium bersama Casey Stoner dan Dani Pedrosa.
“Tiba-tiba pada balapan itu dia membalap seperti pembalap sejati,” Ujar Lorenzo di documenter Hitting the Apex.
Simoncelli kemudian berhasil meraih satu podium lagi di GP Australia 2011. Sayangnya pada balapan selanjutnya di GP Malaysia, Simoncelli terlibat insiden dengan Valentino Rossi dan Colin Edwards.
Akibat dari insiden tersebut, balapan GP Malaysia terpaksa di hentikan dan para pembalap kembali ke paddocknya masing-masing.
Terkhusus Valentino Rossi, dirinya nampak shock dan hanya bisa diam di paddock bersama kru teamnya.
Insiden tersebut membuat Simoncelli mengalami cedera kepala yang parah. Walau sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawa Simoncelli tidak tertolong.
Balapan terakhir di Valencia posisi Simoncelli digantikan sementara oleh Kousuke Akiyoshi. Pada balapan tersebut, semua rider dari semua kelas melakukan parade sebagai wujud hormat ke Marco Simoncelli.
Pada akhir musim, Simoncelli mengumpulkan 139 poin dan duduk diperingkat enam klasemen akhir, sementara Aoyama mengumpulkan 98 poin dan duduk diperingkat 10 klasemen akhir.
Ekspansi ke Kelas Moto3 dan CRT
Setelah kehilangan Simoncelli pada akhir musim, Gresini juga kehilangan Aoyama yang memutuskan pindah ke WSBK.
Gresini kemudian merekrut Alvaro Bautista dari Suzuki dan Michele Pirro untuk membalap di kelas Motogp untuk musim 2012.
Musim 2012 juga menjadi tahun pertama Gresini racing membalap di Moto3 yang merupakan kelas terendah.
Di Motogp sendiri, Gresini juga ikut ambil bagian pada kelas baru yang diperkenalkan yakni kelas CRT. CRT adalah kelas dengan mesin motor produksi massal dan chasis pabrikan.
Alvaro Bautista mengendari RC213V spek satelit dan Michele Pirro mengendari motor bermesin CBR1000RR dengan chasis FTR yang dinamai FTR-Honda MGP2.
Bautista berhasil meraih dua podium pada GP San Marino dan GP Jepang. Khusus pada GP San Marino, podium tersebut dipersembahkan bagi mendiang Simoncelli.
Di akhir musim, Bautista berhasil menduduki peringkat lima klasemen akhir dan Michele Pirro berhasil meraih peringkat 15 di klasemen akhir.
Musim selanjutnya pada 2013, Gresini mengakhiri kontraknya dengan San Carlo sebagai sponsor utama pada akhir 2012 dan berganti ke Go & Fun pada awal 2013 ini.
Go & Fun sendiri merupakan perusahaan minuman berenergi yang menjadi pesaing Monster, Red Bull dan Drive M7.
Secara line up pembalap, Alvaro Bautista tetap dipertahankan sementara Michele Pirro pindah menjadi test rider Ducati. Bryan Starring kemudian dibawa masuk untuk menjadi pengganti Pirro.
Bautista akan kembali menunggang RC213V sementara Staring akan menunggang motor CRT FTR-Honda.
Musim 2013 kembali menjadi musim tanpa podium bagi Gresini Racing. Bautista hanya bida menyelesaikan musim di posisi enam klasemen akhir dengan posisi empat sebagai finish terbaiknya.
Sementara Staring menyelesaikan musim di posisi 26 klasemen akhir dengan hanya sekali mencetak poin.
Musim 2014 adalah musim terakhir Gresini Racing menjadi team satelit Honda. Setelah musim ini selesai, Gresini akan menjalin kerjasama dengan Aprilia sebagai partner utama mereka di Motogp.
Masih bersama Alvaro Bautista namun karena hasil yang sangat buruk pada musim sebelumnya, Bryan Staring kemudian digantikan oleh Scot Redding untuk musim 2014.
Gresini juga ambil bagian pada musim pertama kelas Open di Motogp. Kelas Open sendiri merupakan kelas pengganti CRT yang sebelumnya digunakan oleh Dorna dan FIM untuk menarik minat team-team privateer untuk ikut ambil bagian pada Motogp.
Berbeda dengan CRT yang menggunakan mesin motor produksi massal, motor-motor kelas open adalah motor-motor prototype yang disediakan oleh pabrikan.
Namun motor-motor ini berbeda dengan motor satelit utama. Gresini yang berpartner dengan Honda kemudian dibekali oleh RCV1000R.
Motor prototype murah yang dibuat oleh Honda dan dijual ke team privateer dengan opsi maintenance yang ditanggung bersama.
Sementara pabrikan lain memiliki interpertasi yang berbeda tentang aturan kelas open ini. Yamaha lebih memilih menyewakan paket mesin mereka ke team privateer.
Ducati di lain pihak malah masuk sebagai pabrikan secara utuh ke kelas open. Hal ini kemudian menjadi awal dari lahirnya regulasi konsesi di Motogp.
Scot Redding akan turun bersama RCV1000R sementara Bautista tetap turun dengan RC213V spek satelit.
Bautista kembali mampu meraih podium, kali ini di GP Prancis 2014. Meskipun begitu, hasil yang kurang konsisten dan sering terjatuh membuat Bautista hanya dapat menyelesaikan musim di posisi 11 dengan 89 poin.
Sementara Scot Redding, walau menggunakan RCV1000R yang inferior jika dibandingkan dengan RC213V Bautista mampu untuk selesai di posisi 12 klasemen akhir dengan 81 poin.
Musim 2014 adalah musim terakhir Gresini racing berstatus sebagai team satelit Honda. Dari 2015 hingga 2021, Gresini bergabung bersama Aprilia untuk membentuk Aprilia Racing Gresini.
Namun setelah musim 2021, Aprilia memutuskan untuk membentuk team pabrikan sendiri terpisah dari Gresini. Gresini akhirnya kembali menjadi team independent pada awal musim 2022.
Kembali Menjadi Team Independen
Musim 2022, Gresini kembali menjadi team independent setelah mengakhiri kontrak mereka dengan Aprilia.
Gresini kemudian memilih bergabung menjadi team satelit Ducati. Carlo Merlini selaku manager team mengungkapkan, alasan dipilihnya Ducati karena Ducati dapat memberikan paket yang kompetitif dengan budget yang lebih baik bagi Gresini.
Karena Aleix Espargaro dan Maverick Vinales terikat kontrak pada Aprilia, maka Gresini memutuskan untuk merekrut dua pembalap baru.
Enea Bastianini ditarik dari team Avintia Racing dan Fabio Diggia ditarik dari team Gresini Moto2 untuk membalap di kelas Motogp. Keduanya akan menunggang Ducati Desmosedici GP21.
Bastianini secara mengejutkan mampu untuk memenangkan balapan pembuka GP Qatar 2022. Ini jadi kemenangan pertama Gresini Racing setelah terakhir kali Marco Melandri menang di GP Australia 2006.
Kemenangan ini kemudian didedikasikan untuk mendiang Faustro Gresini yang wafat tahun 2021.
Kemenangan Bastianini ini juga menjadi pertama kalinya sejak Sete Gibernau di tahun 2004, pembalap Gresini aktif terlibat pada perebutan gelar.
Sementara walau belum menemukan konsistensi, Fabio Diggia juga berhasil meraih satu pole position di GP Italia.
Di akhir musim Enea Bastianini duduk diperingkat tiga klasemen akhir dengan 219 poin, empat kemenangan dan dua podium lain. Sementara Fabio Diggia duduk diperingkat 20 klasemen akhir.
Musim selanjutnya, posisi Enea Bastianini digantikan oleh Alex Marquez yang pindah dari LCR Honda, Bastianini sendiri naik Tingkat membela team pabrikan.
Alex berhasil finish di podium sebanyak dua kali di race utama dan berhasil memenangkan satu sprint race.
Fabio Diggia mampu untuk memenangkan dua balapan utama, sayang kemenangannya di GP Valencia dianulir karena ketidaksesuaian tekanan ban.
Di akhir musim, Alex Marquez berada di peringkat 10 akhir dengan 177 poin, sementara Fabio Diggia duduk diperingkat 12 dengan 151 poin.
Kedatangan Marc Marquez
Memasuki musim 2024, Gresini kedatangan pembalap baru yakni Marc Marquez. Marc sendiri akhirnya berpindah team setelah 11 tahun setia dengan Repsol Honda.
Juara dunia delapan kali itu akan menggantikan posisi Fabio Diggia yang pindah ke team VR46. Berpartner dengan adiknya sendiri, sebelumnya Marc dan Alex sudah pernah menjadi rekan satu team saat berseragam Repsol Honda pada 2020.