Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Analisa

Sejarah Penggunaan Kerb Dan Fungsinya Di Dunia Balap MotoGP

Harum MF by Harum MF
30 Oktober 2022
in Analisa, Inside GP, MotoGP
Reading Time: 4 mins read
324 3
0
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dewasa ini gelaran balap MotoGP berlangsung semakin ketat dan sengit. Kompetisi antar pembalap kian rapat dalam urusan mendulang point dan meraih kemenangan seri. Kini motor-motor yang bersaing di trek mengalami peningkatan performa yang cukup signifikan dari sisi kecepatan, akselerasi, manuver di tikungan, kestabilan dan ketahanannya di lintasan.

Perubahan itu dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang semakin canggih dan riset serta pengembangan motor yang berlansung secara berkelanjutan dan membuahkan hasil positif pada performa motor. Dengan segala peningkatan di berbagai sektor, membuat para pembalap lebih nyaman berkendara dan menciptakan gaya balap yang lebih agresif dan nekat untuk meraih kemenangan seri.

Untuk mengimbanginya, dibutuhkan fasilitas pendukung keselamatan yang baik. Salah satu bagian keselamatan pembalap di trek adalah Curbstone/Kerb yang melekat pada sirkuit dan memiliki kegunaan besar pada pembalap ketika menjalani sebuah balapan.

Ya, bisa dibilang dengan adanya Kerb ini, keselamatan pembalap dapat ditingkatkan ke level yang lebih tinggi dan membuat pembalap berani mengambil risiko lebih tanpa harus terlalu khawatir pada keamanan mereka di sirkuit. Lalu seperti apakah bentuk Curbstone/Kerb itu?

Bagaimana mulanya Kerb dipakai untuk ajang balap MotoGP? Dan apa saja fungsinya untuk para pembalap? Nah, untuk mengetahui jawabannya, mari kita langsung saja simak pembahasannya berikut ini.

 

Sejarah Penggunaan Kerb Di Grand Prix (MotoGP)

 

Kerb pertama kali digunakan pada balapan Grand Prix awal era 70-an. Sebelum tahun 1970, balapan masih berlangsung di lintasan yang sederhana. Bahkan aspal yang dipakai belum memenuhi standar keamanan balap, dimana permukaannya yang tidak rata biasanya menggunakan area jalanan kota untuk melangsungkan event balap tersebut.

Di era 60-an teknologi memang belum berkembang terlalu pesat di dunia otomotif, sehingga balapan dilangsungkan dengan level performa motor dan tingkat safety yang berbeda jauh dibandingkan MotoGP sekarang. Hal itu dapat dilihat pada dokumentasi balap masa lampau yang mana menunjukkan seberapa sederhananya balapan di era 60-an.

Memasuki tahun 70-an, barulah muncul ide pemakaian Kerb sebagai bagian dari keamanan pembalap di lintasan. Sejak saat itu Kerb terus berkembang dari segi bentuk, warna dan material yang digunakan hingga fungsinya semakin efektif diterapkan pada balapan era modern.

 

Apa Itu Curbstone/Kerb Di MotoGP?

 

Banyak pecinta balap MotoGP yang kerap mendengar istilah Kerb saat menyaksikan balapan di lintasan. Ya, Kerb memang menjadi salah satu bagian vital saat balapan. Kerb/Curbstone merupakan garis tambahan di sepanjang tepi lintasan dengan tekstur bergerigi.

Tujuan keberadaannya adalah sebagai panduan bagi pembalap dan memudahkannya dalam berbagai kebutuhan saat race, seperti menyalakan motor yang mati setelah Crash, mendorong ban kembali ke dalam sirkuit ketika pembalap terlalu kencang melintasi tepi lintasan, membantu mengurangi kecepatan berlebih saat Exit Corner dan mengurangi resiko Crash akibat motor melebar keluar lintasan.

Gerigi pada Kerb berguna untuk memberikan grip pada ban terhadap permukaan lintasan sehingga dapat membantunya berada di jalur dalam ketika terlalu banyak memberikan putaran pada ban motor di tikungan. Tanpa adanya Kerb, peluang motor untuk keluar lintasan akan semakin besar dan risiko akan bertambah tinggi.

Sehingga di era balap modern, keberadaannya sangatlah penting untuk menunjang jalannya balapan lebih menarik dan lebih aman.

 

Jenis Curbstone/Kerb Di MotoGP

 

Ada 2 jenis Kerb yang dipakai pada lintasan balap MotoGP, yaitu Entry Kerb dan Exit Kerb. Entry Kerb berada di titik dimana pembalap akan mulai memasuki tikungan (Et-x corner). Sedangkan Exit Kerb dipasang pada area lebar tikungan dimana pembalap akan melintasinya saat keluar tikungan untuk mendapatkan kecepatan terbaik dengan grip yang bagus hingga mampu berakselerasi maksimal dengan motornya.

Apakah Kerb itu licin? Banyak penggemar balap motor yang bertanya-tanya tentang pengaruh Kerb pada ban motor ketika terjadi gesekan antar keduanya. Apakah itu akan memberikan efek tergelincir pada ban? Pada dasarnya Kerb dapat membantu mengurangi kecepatan motor yang terlalu over.

Namun dalam kondisi tertentu, Kerb dapat membuat pembalap terkena masalah tak terduga. Jika pembalap menghantam Kerb dengan cara ekstrim atau tidak biasa, maka motor akan terguncang dan ban pun bisa tergelincir, apalagi dalam kondisi trek yang basah saat hujan.

Melintasi Kerb dengan speed tinggi sangat tidak disarankan bagi pembalap. Namun tingkat kelicinan Kerb ini tidak sebesar cat pada aspal di jalanan, sehingga cenderung lebih aman untuk balap. Pembalap umumnya menggunakan Kerb ini sebagai area untuk mendapatkan kecepatan lebih.

Secara sekilas Kerb terlihat seperti perpanjangan lebar area lintasan. Dan banyak pembalap menggunakannya untuk melebarkan motor mereka sedikit keluar untuk meraih kecepatan yang lebih tinggi.

 

Lokasi Dan Ukuran Kerb Di MotoGP

 

Kerb tidak dipasang disemua tikungan. Hanya pada beberapa sektor vital saja Kerb di tambahkan. Misalnya saja di area dimana pembalap keluar tikungan dengan sangat kencang atau berada di tikungan cepat seperti Chicane. FIM sendiri telah memberikan standarisasi yang jelas terhadap ukuran Kerb yang diperbolehkan pada lintasan balap.

Kerb harus memiliki panjang minimal 12 meter dengan bagian awal dan akhir yang bentuknya berupa segitiga. Lebar satu bagian Kerb adalah 80 cm dengan jarak antar bagian sepanjang 2,5 cm. Kerb biasanya ditandai dengan warna khusus.

Sebagian sirkuit menggunakan 2 jenis warna untuk Kerb, sementara pada trek tertentu, warnanya bisa mencapai 3 jenis yang digunakan. Tidak ada aturan khusus terkait warna ini, sehingga pemilihan warnanya biasanya bergantung pada negara penyelenggara balap.

Warna Kerb akan dipilih berdasar warna pada bendera negara penyelenggara race. Seperti warna merah, putih, biru untuk sirkuit Assen di Belanda, warna hitam, merah, kuning untuk sirkuit Sachsenring di Jerman, warna hijau, putih, merah untuk sirkuit Mugello di Italia dan warna merah putih untuk sirkuit Mandalika di Indonesia. Warnanya pun selalu terlihat mencolok dan memiliki nilai estetis yang tinggi sebagai penambah kesan menarik pada sirkuit.

Meski tidak ada rule terkait pemilihan warnanya, namun penyelenggara balap harus tetap menggunakan pilihan warna sesuai dengan apa yang disetujui CCR dan FIM yang tertuang dalam aturan COLORIFICIO SAMMARINESE Vernice Autodromo 85500502 DREW PAINTS, INC. 09NS-Series W/B Circuit Marking Paint LIMBURGER LACKFABRIK LIMBOROUTE Circuitline WBP ORÉ PEINTURE RACE LINE.

Sisi positif lainnya dari penggunaan Kerb adalah sifat cat yang digunakan, dimana akan berkilau jika terkena sinar matahari hingga membuat pembalap lebih mudah mengetahui seberapa dekat ban motor mereka dengan tepi lintasan saat pembalap melihat ke arah bawah.

2 warna berbeda juga memberikan efek tidak monoton yang mampu membuat pembalap lebih fokus pada garis Kerb tersebut saat melihatnya dalam waktu yang lama. Sedangkan untuk ketinggiannya relatif, dan tidak sama antara sirkuit satu dengan lainnya.

Beberapa Kerb dapat dibuat kecil atau besar, bergantung pada seberapa perlunya lebar Kerb itu diperlukan dalam hal keamanan pembalap. Kerb juga akan menghasilkan bunyi khas ketika terlindas ban motor pembalap. Ini bisa membantu Rider mengetahui bahwa mereka hanya tinggal berjarak 1 kaki dari Gravel.

Tags: CurbstoneKerbMotoGPRuleSafety
Share414Tweet259Pin93Scan
Previous Post

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Next Post

Kenapa Pembalap MotoGP Era Sekarang Performanya Tidak Konsisten ?

Related Posts

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?
Analisa

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?
Analisa

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano
Honda

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.
Story

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp
Inside GP

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023
Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat
Story

Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat

31 Agustus 2023
Next Post
Kenapa Pembalap MotoGP Era Sekarang Performanya Tidak Konsisten ?

Kenapa Pembalap MotoGP Era Sekarang Performanya Tidak Konsisten ?

Mengenal Crew Chief Jenius Ducati yang Dulunya Mengantar Casey Stoner Juara, dan Saat ini Menangani Bagnaia

Mengenal Crew Chief Jenius Ducati yang Dulunya Mengantar Casey Stoner Juara, dan Saat ini Menangani Bagnaia

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Struktur Tim di Motogp dan Apa Saja Kerjanya

Struktur Tim di Motogp dan Apa Saja Kerjanya

19 Mei 2023
Detail Soal Sirkuit Buddh International, Sirkuit Terbaru Motogp.

Detail Soal Sirkuit Buddh International, Sirkuit Terbaru Motogp.

31 Juli 2023
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1301 shares
    Share 520 Tweet 325
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In