Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1949, tercatat Motogp tidak pernah memiliki promotor dan segala sesuatunya dipegang oleh FIM.
Sampai pada akhirnya pada tahun 1991, Dorna Sports datang dan menjadi promotor Motogp sampai pada 2023 ini.

Sebagai promotor, Dorna sports bertanggung jawab dalam menyelenggarakan balapan, memegang hak siar televisi dan mengatur pemberitaan media terhadap Motogp.
Utamanya pada hak siar televisi dan juga sekarang pada streaming on demand, Dorna mengontrol penuh penayangan dan publikasi media Motogp.
Sekarang tidak hanya Motogp, namun Dorna juga menjadi promotor kejuaraan-kejuaraan lain seperti WSBK, MotoE, Red Bull Rookies Cup, Junior GP dan banyak kejuaraan lain.

Dari kerja keras Dorna ini, sekarang Motogp menjadi kejuaraan balap motor paling dikenal di dunia. Lalu sebenarnya bagaimana sih sejarahnya dan bagaimana cara Dorna menjadi promotor Motogp?
Berdiri Tahun 1988
Dorna pertama kali didirikan pada tahun 1988 oleh salah satu bank kredit paling besar di Spanyol, Banco Banesto dengan nama Dorna promocion del deporte.
Awalnya Dorna adalah bagian dari Banco Banesto yang bergerak pada bidang management dan marketing olahraga yang bermarkas di Madrid.

Banco Banesto bertahan sebagai pemilik Dorna sampai pada tahun 1998 sebelum akhirnya di jual ke CVC Madrid dan berganti nama menjadi Dorna Sports International.
Pada tahun 1994, Carmelo Ezpeleta diangkat menjadi CEO Dorna setelah sebelumnya menjabat sebagai director pada departemen motorsport.

Hingga sekarang Carmelo Ezpeleta masih menjadi CEO Dorna dan memimpin operasional Dorna di Motogp.
Menjadi Promotor Motogp
Dorna kemudian secara resmi menjadi promotor Motogp sejak akhir 1991. Tepatnya pada balapan pembuka musim 1992 di Suzuka Jepang, Dorna memulai kiprah mereka di Motogp.

Dorna bertanggung jawab atas kualitas siaran, penyebaran berita dan siaran sekaligus menjadi media utama penyiaraan Motogp.
Dorna kemudian bersama dengan FIM yang tadinya adalah penyelenggara dan promotor tunggal Motogp, mengembangkan Motogp agar bisa lebih diterima oleh masyarakat luar.
Banyak regulasi dan hal yang ada di Motogp saat ini karena pengaruh dari Dorna.
Pada tahun 90an, popularitas Motogp tengah terancam karena munculnya kejuaraan World Superbike Championship (WSBK).
Karena ancaman itu, Motogp bahkan sampai diwacanakan akan dilebur bersama WSBK membuat satu kejuaraan dunia yang baru.
Namun, bersama dengan gagasan Kenny Roberts dan juga upaya Yamaha untuk membuat motor yang lebih murah untuk team privateer.
Dorna kemudian melobby berbagai pabrikan lain untuk membuat motor yang lebih murah untuk tim-tim independent, hal ini juga yang akhirnya mendasari terciptanya penghargaan tim satelit terbaik di Motogp.
Upaya Dorna ini berhasil mempertahankan Motogp dari gempuran WSBK pada tahun 90an.

Pada tahun 2000, Dorna mengusulkan kepada FIM untuk merubah kejuaraan Motogp yang pada saat itu masih menggunakan mesin dua tak untuk berpindah ke empat tak.
Walau sempat dengan keras ditentang berbagai pihak termasuk legenda Motogp Kenny Roberts Sr, namun Dorna berhasil untuk menyakinkan FIM untuk berganti regulasi pada tahun 2002.

Sesudah berganti menggunakan mesin empat tak, era Motogp modern kemudian dimulai. Perubahan mesin Motogp ini kemudian mulai diikuti kelas-kelas dibawahnya.
GP250 berubah menjadi Moto2 pada 2010 dan GP125 berubah menjadi Moto3 pada 2011. Untuk menarik minat banyak tim, Dorna merancang kelas Moto2 untuk menggunakan satu mesin yang disuplai oleh satu pabrikan dikombinasikan dengan chasis prototype.
Konsep kelas Moto2 ini kemudian digunakan oleh Dorna untuk membuat kelas CRT pada tahun 2012 untuk mengatasi kurangnya peserta karena imbas dari krisis ekonomi.
Dorna juga yang kemudian mengusulkan kepada FIM untuk Motogp menggunakan ecu dan perangkat elektronik yang seragam agar balapan kembali menjadi ketat pada 2016.
Terakhir pada 2023 ini, Dorna mencoba format baru balapan yakni dengan menambahkan sprint race pada hari sabtu agar dapat menarik lebih banyak penonton pada satu pekan balap.
Melebarkan Sayap ke Kejuaraan Lain
Dorna kemudian juga melebarkan jangkauan ke kejuaraan lain di luar Motogp. Salah satunya adalah WSBK yang diakusisi pada tahun 2013.

Walau sebelumnya sempat mengancam popularitas Motogp, namun Dorna kemudian mengakusisi WSBK dari promotor sebelumnya pada 2013, menjadikan WSBK masih ada hingga sekarang.
Dorna juga menciptakan kejuaraan-kejuaraan pembinaan talenta muda seperti Talent Cup dan Rookies Cup.
Tidak hanya mengurus kejuaraan motor-motor bermesin bensin, Dorna juga melebarkan sayapnya ke kejuaraan motor elektrik.
Pada 2019 yang lalu, Dorna bekerjasama dengan FIM menciptakan kejuaraan dunia motor elektrik pertama yakni MotoE.

Walau sekarang ini MotoE hanya berkompetisi di Eropa, namun lambat laun akan diperluas ke teritori lain.
Punya Kebijakan Kontroversial
Pada 2005, Dorna diketahui memiliki kebijakan yang kontroversial mengenai penyebaran informasi Motogp di Internet.
Pada waktu itu website-website informasi Motogp mulai bertebaran di internet, dan Dorna ingin menjaga informasi mengenai Motogp serahasia mungkin dari website pihak ketiga ini.

Sehingga, Dorna memberikan harga untuk informasi-informasi penting bagi website-website informasi di Internet ini.
Harganya bervariasi dari 100-euro sampai dengan 1000 euro tergantung trending dan “hot” nya informasi yang disampaikan.
Tentu akhirnya sekarang Dorna tidak lagi menerapkan kebijakan ini, namun pada saat kebijakan ini berlangsung, kebijakan ini dianggap tidak pantas karena memberikan harga kepada informasi yang seharusnya dinikmati secara gratis oleh publik.
Kebijkan kontroversial selanjutnya adalah penerapan sprint race pada tahun 2023 ini. Karena format baru ini, tim-tim kelabakan bernegosiasi ulang dengan sponsor untuk meminta tambahan modal.
Pasalnya Dorna tidak memberikan bantuan biaya apapun pada sprint race ini, Dorna menyebutkan bahwa hal tersebut adalah urusan tim dan sponsor.

Selain dari sisi biaya, kebijakan ini juga memberikan masalah pada safety pembalap. Dimana balapan sprint dinilai dapat menimbulkan kecelakaan besar karena semua pembalap tampil all out pada balapan tersebut.
Sejauh ini Dorna belum memberikan tanggapan resmi pada banyaknya complain pembalap dan tim ini, namun melihat apa yang terjadi pada lima seri pertama ini, sudah sewajarnya bahwa Dorna harus cepat mengevaluasi sprint race ini.