Seperti yang kita tahu bahwa hanya pembalap-pembalap terbaik dari mancanegara saja yang dapat berlaga di perhelatan balap motor teragung sejagad, MotoGP. Para pembalap yang menunjukkan bakat cemerlangnya dari berbagai kompetisi balap dunia berpotensi dilirik oleh tim-tim yang ada di MotoGP, atau mungkin dengan prestasi ditambah dana dan sponsor yang mereka miliki, mereka dapat mendekati ke tim tertentu dan berharap direkrut. Namun, ternyata pihak MotoGP juga memfasilitasi para ‘bibit muda’ dunia balap untuk menunjukkan kebolehannya dalam ajang yang bernama “Red Bull MotoGP Rookies Cup”.
Red Bull MotoGP Rookies Cup memudahkan tim-tim balap, yang umumnya berada di kelas Moto2 dan Moto3 untuk menentukan pembalap mereka selanjutnya jika pembalap andalan mereka hengkang ke tim lain atau promosi naik kelas. Sementara itu, bagi para pembalap, keberhasilan mereka di ajang yang pertama kali diselenggarakan tahun 2007 tersebut akan membuat CV mereka cemerlang, dan potensi direkrut tim yang ada di Moto2 dan Moto3 akan semakin besar.
Austria, walau belum lagi menyumbang pembalap kelas dunia untuk berlaga di MotoGP, tetapi punya kontribusi berbeda untuk MotoGP. Selain memiliki sirkuit Red Bull Ring yang megah, produk minuman mereka Red Bull, dan pabrikan mereka KTM, memegang peran vital dalam terselenggaranya kompetisi Red Bull MotoGP Rookies Cup. Seluruh pembalap yang beradu cepat di kompetisi tersebut disponsori oleh Red Bull dan diwajibkan menggunakan KTM sebagai motor mereka, dengan spesifikasi yang seragam pula.
Perihal jadwal perlombaan, Red Bull MotoGP Rookies Cup tidak mengikuti semua sirkuit yang dilombakan oleh MotoGP. Oleh karena itu, agar lebih kompetitif dalam penilaiannya, sejak tahun 2008 diberlakukan regulasi satu sirkuit digunakan untuk dua kali balapan, kecuali sirkuit Misano, San Marino yang hanya satu kali balap saja. Babak kualifikasi biasa diselenggarakan hari jumat, sedangkan hari balapan dapat berlangsung di hari minggu dan senin. Khusus balapan di sirkuit Assen, Belanda, balapan diselenggarakan pada sabtu dan minggu.
Walaupun terjadi penyeragaman spesifikasi motor, tetapi Red Bull MotoGP Rookies Cup tetaplah menarik untuk diikuti. Sejak pertama kali digulirkan pada tahun 2007, kompetisi ini telah melahirkan pembalap-pembalap yang terbukti kompetitif di ajang MotoGP, baik di kelas Moto3, Moto2, dan di kelas utama MotoGP. Berikut ini, beberapa di antara mereka yang mulai menunjukkan prestasi di MotoGP:
- Yang pertama ada Johann Zarco
Pembalap asal Cannes, Prancis ini adalah juara Red Bull MotoGP Rookies Cup tahun 2007. Saat itu, kompetisi tersebut masih menggunakan format satu sirkuit, satu kali balapan. Unggul 57 poin dari Lorenzo Savadori yang kini berlaga di MotoE.
Zarco mengawali karirnya di arena MotoGP pada tahun 2009 di kelas 125 cc, yang sekarang Moto3. Di awal karirnya, ia tidak begitu baik. Barulah di tahun 2011, ia berhasil menjadi runner up di akhir klasemen bersama tim Avant-AirAsia-Ajo, dengan motornya Derbi.
Prestasinya tersebut mengantarkannya ke kelas Moto2 di tahun 2012. Namun, setelah gonta-ganti tim, ia baru kembali berjaya bersama tim lamanya di tahun 2015, yang telah berganti nama menjadi Ajo Motorsport, dengan motornya Kalex. Zarco menjadi juara dunia kelas Moto2 sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 2015 dan 2016.
Tahun 2017 adalah tahun pertamanya di kelas utama MotoGP. Pembalap kelahiran 16 Juli 1990 itu bersama tim Monster Yamaha Tech 3 bersaing menjadi yang terbaik dengan Marc Marquez, Valentino Rossi, Andrea Dovizioso, dan pembalap-pembalap hebat lainnya.
- Yang kedua ada Joan Mir
Pembalap Spanyol ini hanya menjadi runner up di Red Bull MotoGP Rookies Cup tahun 2014, kalah 57 poin dari rekan senegaranya, Jorge Martin. Akan tetapi, pembalap kelahiran Palma de Mallorca, Spanyol ini mulai menunjukkan penampilan yang menjanjikan. di tahun 2017, bersama tim Leopard Racing, Mir dengan motor Honda-nya sukses menjadi juara dunia Moto3. Dan sekarang ia sudah berada di kelas MotoGP dengan membela tim Ecstar Suzuki bersama rekan senegaranya Alex Rins.
- selanjutnya ada Jorge Martin
Sebelum berkiprah di Moto2, Jorge Martin terbilang sempat 3 tahun berlaga di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup. Tahun 2012 adalah tahun pertamanya, dimana ia bermasalah dengan cedera. Tahun 2013, ia menjadi runner up akhir tahun, dan barulah di tahun 2014 ia menjadi juara umum, mengungguli Joan Mir.
Pembalap asal Spanyol yang usianya hanya berselisih satu tahun dari Joan Mir ini menjadi salah satu pembalap potensial di ajang Moto2 2019. Tercatat, ia sudah mengoleksi 2 kali podium di tahun pertamanya di Moto2.
- Yang keempat, Luis Salom
Pembalap yang satu tanah kelahiran dengan Joan Mir ini mungkin adalah alumni Red Bull MotoGP Rookies Cup yang nasibnya paling tragis. Saat sedang menjalani sesi latihan bebas 2 di GP Catalunya, ia terjatuh dan nyawanya tidak tertolong. Pada hari Jumat, 3 Juni 2016, Luis Salom menghembuskan nafas terakhirnya di usia 24 tahun.
Prestasinya di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup adalah menjadi runner up akhir musim 2008. Prestasinya tersebut mengantarkan Luis berlaga di MotoGP kelas 125 cc pada tahun berikutnya.
Tahun 2012 menjadi tahun terbaiknya, dimana ia berhasil menjadi runner up akhir musim kelas Moto3 dengan mengoleksi 214 poin, kalah selisih 111 poin dari pembalap Jerman, Sandro Cortese. Tahun 2013, ia menempati urutan ke-3 di akhir tabel klasemen Moto3 dengan koleksi 302 poin, hanya berselisih beberapa poin saja dari Alex Rins dengan 311 poin dan Maverick Vinales dengan 321 poin. Barulah pada tahun 2014, ia promosi ke Moto2.
Banyak jalan menuju Roma. Banyak cara sebenarnya untuk dapat berlaga di ajang MotoGP. Kita tahu banyak juga pembalap hebat MotoGP yang sebelumnya tidak pernah mengikuti ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup. Namun, tetap saja ini merupakan salah satu ajang yang paling dekat kaitannya dengan MotoGP.
Ada banyak nama pembalap yang tidak juara satu atau dua di ajang Red Bull MotoGP Rookies Cup, yang pada akhirnya dapat pula dikontrak oleh tim-tim MotoGP dan Superbike. Masalah prestasi, pada akhirnya, kembali ke pembalap itu sendiri.