Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Brand Honda

Randy Mamola : Legenda yang tak pernah Juara

Walau sepanjang kariernya selalu nomor dua, dia adlah legenda..

Ciput by Ciput
1 Juni 2023
in Honda, Inside GP, MotoGP, Suzuki
Reading Time: 4 mins read
336 25
0
Randy Mamola : Legenda yang tak pernah Juara

Foto: MotoGP

1.1k
SHARES
6k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Ide Kenny Robert,Sr, nih! ( Foto: Kompas)

 

 

 

Legenda tak harus juara. Mungkin itu penggambaran terhadap seorang Randy Mamola.

Terlahir pada tahun 1959, pada usia 10 tahun merupakan era-era dimana Beatless merajai blantika musik dunia, membuat seorang Randy Mamola ingin menekuni dunia musik.

Keinginan itu bukan hanya keinginan belaka. Randy Mamola benar-benar nge-band.

Tapi namanya bocah, jiwa labilnya mengubah jalan hidupnya dua tahun kemudian, tepatnya saat usianya 12 tahun.

Mulailah Mamola membalap di track tanah. Kalau di tanah air dulu ada istilah grasstrack, maka di Amerika namanya Dirt track

Dua tahun berkarier di dunia balap, Mamola mendapat Sponsor dari pabrikan Yamaha.

Dengan berbekal sponsorship dari pabrikan motor asal Jepang, Mamola mulai serius untuk membalap di trek jalan raya Alias Road race. Diusia ini lah Randy tampaknya sudah mulai menemukan jati diri.

Ya, bersama Yamaha Randy fokus ke Road race.

Debut pertama Randy adalah ketika berkompetisi di New Zaeland, pada gelaran New Zaeland Marlboro Series. Randy tampil dengan perform yang sangat impresive.

Randy menyelesaikan pendidikan SMA pada umur 18 tahun di tahun 1977. Randy lalu mulai lebih serius dan mengikuti kompetisi secara lebih profesional di ajang kelas 250cc di bawah 250cc  American Motorcyclist Assosiation.

Luar biasa! Debut pada tahun pertama ini menempatkan Randy sebagai Runner up klasemen akhir. Tentu saja ini progress yang luar biasa.

Tahun kedua Randy menorehkan prestasi yang sangat luar biasa. Ini dibuktikan ketika dia menyabet juara pertama  kelas 250cc AMA.

Gaya membalapnya yang mirip Kenny Roberts Senior membuatnya dijuluki ‘Baby Kenny’. Gaya balap Randy didasari karena memang Randy mengidolakan Kenny Roberts.

Kejuaraan Transatlantic Trophy diikuti Randy pada tahun 1979. Kelas ini sebetulnya memperlombakan kelas 750cc. Makanya Mamola nggak mau berharap lebih di seri kejuaraan ini.

Tapi kadang hal tak terduga sering terjadi disaat kita tidak menduganya. Randy menempati klasemen kedua. Lagi-lagi kedua!

Di tahun yang sama, Randy juga memulai debut di kejuaraan Road race dunia. Kali kali ini menggunakan motor Bimota.

Feel tenaganya sama saja. Karena sebagai merk Italia, Bimota juga bermesin tiga garpu tala alias Yamaha.

Tapi karena Randy berselisih paham dengan sponsor Italia-nya, akhirnya memutuskan menggunakan Yamaha TZ-250.

Peluang naik kelas datang ketika Mike Baldwin, bekas rivalnya di 250cc cedera. Mamola akhirnya mengganti posisi Baldwin dengan Suzuki RG500-nya.

Mamola memasuki kompetisi di tengah musim balapan.

Ada hal unik di tahun ini. Perolehan poin ketika Mamola di 250cc tetap di hitung. Dan yang 500cc juga otomatis dihitung.

Sampai musim berakhir, Mamola menduduki posisi keempat klasemen di kelas 250cc, sedangkan di kelas 500cc, ada diurutan yang ke 8.

Tentu saja ini adalah hal yang sangat luar biasa mengesankan. Hal ini yang kemudian membuat Suzuki kesengsem untuk memasukkan Mamola dengan dukungan penuh dari pabrikan Suzuki untuk musim tahun 1980. Kehadirannya menggantikan Barry Sheene yang bergeser ke tim satelit Yamaha.

Lagi-lagi, Mamola menunjukkan bakatnya. Kemenangan pertama kelas 500cc di rengkuh saat di GP Belgia. Disusul kemudian di GP Inggris.

Pada akhir klasemen, ada hal yang sangat membuat Mamola bangga dan bahagia. Dimana dia menempati urutan kedua, dibawah sang idola, Kenny Roberts.

Dari tahun ke tahun, tak henti-henti Mamola tebar pesona.

Mengawali musim pada tahun 1981 dengan dua kemenangan, dua podium di posisi Runner up, Mamola sempat memimpin klasemen sementara, sebelum akhirnya Marco Luccinelli merenggut puncak klasemen akhir dengan empat kemenangan yang memupuskan impian Mamola untuk merenggut juara dunianya.

Randy harus puas duduk di posisi Runner up pada tahun 1981. Semua pasti akan berfikir, bahwa dalam waktu yang tak lama, Mamola pasti meraih gelar juara dunianya. Wajar, karena saat itu Mamola baru berusia 21 tahun. Perjalanan masih sangat akan panjang!

Musim berikutnya,  adalah musim yang tidak mudah. Sepanjang musim Mamola terus menerus berjuang untuk sekedar mendapatkan perolehan poin. Tapi rupanya 1982 memang tahun yang jeblok buat Mamola. Mamola mengakhiri musim dengan hanya menempati posisi ke enam klasemen akhir.

Next, pada tahun 1983, Suzuki dan Mamola seolah tak berdaya menghadapi gempuran Yamaha-nya Kenny Robert dan Honda NSR500-nya Freddie spencer.

Dan tahun 1983 klasemen akhir dimenangkan oleh Freddy Spencer bersama Honda NSR500. Menyusul tempat kedua di tempati oleh Kenny Robert, sedangkan Mamola harus puas ada di posisi ketiga.

Sekali lagi, Mamola saat itu masih sangat muda. Dan dua kali dia musti menempati posisi dibawah sang idola, Kenny Robert. Mungkin ini adalah tuah yang di berikan oleh para pengamat, penggemar, dan pembalap lain yang menujuluki Mamola sebagai Baby Kenny. Dan dia musti ada di bawah Kenny. Setidaknya selama dua misum. Pertama, dia runner up ketika Kenny menjadi nomor satu. Salanjutnya menjadi yang ketiga ketika sang Kenny di posisi runner up!

Tahun 1984, Freddy Spencer berusaha membuat kesepakatan dengan takdir. Takdir memang sedang menguji Freedy dengan sebuah kecelakaan yang membuatnya cedera pada latihan pra musim  Trans-Atlantic Match Races.

Honda tidak punya pilihan selain harus mengisi kekosongan jok Honda NSR500 yang sebelumnya di hela Spencer.

Pilihan jatuh pada seorang pembalap muda berbakat. Ya, Honda menarik Mamola masuk timnya.

Debut pertama Mamola di Honda sangat mempesona. Sayang hanya bisa meraih posisi dua di balapan pada Grand Prix Spanyol. Kali ini di bawah Eddie Lawson.

Rupanya, selain Rubens Barichello di Formula 1, di GP500, ada juga orang yang harus selalu jadi nomor 2. Yaitu Mamola. Kalau Barichello nomor dua karena sebagai bagian dari skenario Ferrari, maka Mamola sebagai bagian dari skenario takdir.

Buktinya tahun 1984 dia menempati posisi runner up di akhir klasemen!

Dan ini untuk yang ketiga kalinya!

Kejadian dramatik dilakoni Mamola sewaktu GP San Marino tahun 1985. Ketika motornya sedang melahap tikungan, tiba-tiba ban belakang kehilangan grip! Selepas tikungan, saat motornya sedikit stabil, tubuh Mamola tersodorong ke depan. Sampai dada berada tepat diatas stang motor. Tangan Mamola berusaha memegang handle dengan kuat agar tubuhnya tak terlempar ke depan motor.

Tubuhnya saat situ sudah tak ada lagi diatas motor, melainkan di sisi kanan. Motor pun sudah ada di luar aspal sirkuit. Tubuh Mamola tetap berusaha memegang kendali stir. Pas motor suda stabil tubuh Mamola segera meloncat lagi ke atas sadel motor dan meneruskan balapan.

Tak ada cedera, tapi ada kemungkinan tangan Mamola terkilir karenanya.

Pada tahun 1986 Mamola bergabung dengan tim Yamaha-nya Kenny Roberts. Setahun kemudian Mamola kembali memperoleh gelar runner up klasemen akhir untuk ke empat kali-nya!

Sepanjang kariernya, Mamola memenangi 13 balapan, dengan menempati posisi runner up di klasemen akhir pada tahun 1980, 1981, 1984, dan 1987.

Pada tahun 2018, pas menjelang GP Amerika dinobatkan sebagai salah satu pembalap legendaris. Acara yang di helat di Circuit Of The Americas di Austin, Texas langsung diawah pimpinan CEO DORNA Sport, Camelo Ezpeleta. Walau ada yang kurang setuju dengan pemberian gelar itu, toh keputusan DORNA didasarkan pada track record Mamola selama berkiprah di ajang GP500.

Alasannya, karena Mamola tak sekali pun juara dunia.

 

Tags: Bimota MotoGPGP500Hondarandy mamolaYamaha
Share457Tweet286Pin103Scan
Previous Post

Mengenang Kembali Sabre V4, Motor Legendaris 500cc Yang Terlupakan

Next Post

Bernard Charles Ecclestone: Bukan Pria Biasa!

Related Posts

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?
Analisa

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?
Analisa

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano
Honda

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.
Story

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp
Inside GP

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023
Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat
Story

Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat

31 Agustus 2023
Next Post
Bernard Charles Ecclestone: Bukan Pria Biasa!

Bernard Charles Ecclestone: Bukan Pria Biasa!

Sebuah kisah Epik : Freddie ‘The Fast’ Spencer!

Sebuah kisah Epik : Freddie 'The Fast' Spencer!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Struktur Tim di Motogp dan Apa Saja Kerjanya

Struktur Tim di Motogp dan Apa Saja Kerjanya

19 Mei 2023
Sejarah Ducati di MotoGP.

Sejarah Ducati di MotoGP.

3 November 2022
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1301 shares
    Share 520 Tweet 325
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In