Nama Scott Redding mengemuka di kancah balap World Superbike. Ia direkrut untuk menduduki kursi kosong yang ditinggalkan Alvaro Bautista, Tim Aruba Racing nampaknya memilih nama yang tepat untuk melawan dominasi Kawasaki dalam 5 tahun terakhir.
Meski pada seri pertama di sirkuit Phillip Island Australia hari minggu lalu, Redding hanya mampu merebut podium ke tiga di Race 1 dan Race 2, hal itu sudah menunjukkan tren positif bagi Ducati untuk dapat bertempur di barisan depan selama musim 2020. Sebab pebalap Inggris itu mampu mengungguli rekan setimnya yang lebih senior di atas motor Ducati Panigale V4, Chaz Davies.
Redding dan Bautista adalah 2 dari sekian banyak nama pebalap yang pernah mengenyam pertarungan di ajang Motogp.
Redding adalah runner up Moto2 musim 2013 dan sempat berada di list pebalap kelas utama selama 5 tahun dari 2014 hingga 2018. Membalap di bawah bendera Honda, Ducati dan terakhir Aprilia, prestasi terbaiknya adalah berada di posisi ke-12 klasemen akhir.
Dibanding Redding, Bautista memiliki pengalaman yang lebih panjang di grandprix motor. Juara dunia GP 125cc tahun 2006 itu membalap di kelas utama dari 2010 hingga 2018. Membela tim Suzuki, Honda, Aprilia dan Ducati, Bautista mampu menempatkan diri di posisi ke-5 klasemen akhir pada 2012.
Jika Redding baru menapaki tahun pertamanya di World Superbike, Bautista sudah membuktikan kemampuannya di 2019 lalu. Berhasil mendominasi di awal kompetisi, pebalap Spanyol itu mengoleksi 16 kemenangan race dan menempatkan diri di posisi ke dua di bawah juara bertahan, Jonathan Rea. Namun sayang, Bautista memutuskan mundur dari Ducati dan memilih Honda sebagai tempat berlabuh di musim 2020.
Selain Redding dan Bautista, pebalap superbike yang menyeberang dari arena Motogp diantaranya adalah Max Biaggi, Carlos Checa (baca: Ceka), Marco Melandri, Eugene (baca: Yujin) Laverty, Silvain Guintoli dan beberapa nama lainnya. Di antara mereka bahkan mampu menjadi kampiun di arena barunya.
Siapa sajakah mereka?
- yang pertama ada Max Biaggi
Pria bernama asli Massimiliano Biaggi ini mengawali tradisi juara dunia World Superbike oleh eks pebalap Motogp.
Biaggi memiliki karir panjang di gelaran balap motor prototype Motogp dari 1991 hingga 2005. Mengantongi 4 gelar juara dunia GP 250cc tidak membuatnya mudah meraih titel di kelas utama GP 500cc dan Motogp 1000cc. Peringkat terbaiknya adalah runner up selama beberapa musim yaitu di tahun 1998, 2001 dan 2002.
Pada 2007, the Roman Emperor menapakkan kaki di kejuaraan motorsport produksi massal, World Superbike. Suzuki adalah pabrikan pertama yang dibela dan mengantarkannya pada peringkat ke-3 klasemen akhir. Tahun ke dua dilaluinya bersama Ducati dan berakhir ke posisi ke-7.
Pindah ke pabrikan Italia lainnya, Aprilia,, Biaggi berhasil meraih gelar juaranya pada musim 2010. Titel itu sempat terlepas pada 2011 namun kembali direbutnya pada 2012. Di tahun itu juga dia memutuskan untuk pensiun dari superbike. Namun dia sempat comeback dalam 2 seri di musim 2015.
Pada awal tahun ini, Biaggi diberitakan mengganti peran pebalap regular Aprilia Motogp yang tengah tersandung kasus doping, Andrea Ianone. Namun akhirnya Aprilia menggunakan jasa Lorenzo Savadori yang membalap untuk Aprilia di kejuaraan superbike pada 2016 hingga 2018.
- kemudian yang kedua, Carlos Checa
Bernaung di bawah bendera Marlboro Yamaha, Checa menjadi tandem Max Biaggi saat membalap di GP 500cc. Tak kalah dari Biaggi, Checa pun memiliki nafas panjang di grandprix motor.
Berkiprah secara kontinyu di musim 1993 hingga 2007, Checa sempat menjadi wild card untuk Ducati pada 2010 sebanyak 2 seri.
Checa masuk ajang balap superbike pada tahun 2008, tepat selepas pensiun dari Motogp. Selama 6 tahun berkarir di World Superbike, pebalap Spanyol itu meraih 1 gelar juara dunia. Yakni saat dia merebutnya dari juara bertahan, Max Biaggi pada 2011. Gelarnya itu menambah koleksi kemenangan bagi pabrikan Italia, Ducati. Kakak kandung David Checa itu mengakhiri karir balapnya pada tahun 2013
- kemudian yang terakhir adalah Sylvain Guintoli
Di grandprix motor, prestasi pebalap Perancis ini tak terlalu mentereng. Memulai partisipasinya di tahun 2000, Guintoli undur diri sebagai pebalap full season pada 2008. Tiga tahun terakhir, dia didaulat untuk menjadi pebalap uji atau test rider oleh Suzuki dan sempat turun sebagai pembalap wild card.
Mundur dari Motogp, pebalap kelahiran 1982 ini mengaspal secara penuh di kejuaraan superbike mulai musim 2010. Bernaung di beberapa tim yang berbeda membuatnya kaya akan pengalaman. Suzuki, Ducati, Aprilia, Honda dan Yamaha tercatat sebagai motor yang pernah dipacunya.
Titel juara dunia diraihnya saat berada di tim Aprilia di tahun 2014 setahun setelah Biaggi memenangkan titel ke dua bagi Aprilia.
Setelah mereka bertiga, hingga kini belum ada lagi mantan pebalap grandprix yang mampu memenangkan gelar di kejuaraan superbike.
Tahun lalu, Bautista sempat digadang meneruskan tradisi yang diawali Biaggi. Namun akhirnya dia tersusul oleh Jonathan Rea yang masih perkasa di atas Kawasaki. Dan tahun ini Scott Redding lah yang digadang gadang akan mengakhiri dominasi Kawasaki dan Jonathan Rea.