Dengan Lahirnya seorang juara dunia MotoGP yang baru, 9 pemenang balapan yang berbeda dan 15 pembalap peraih podium yang berbeda membuat musim balap MotoGP 2020 akan selalu dikenang, meski ada banyak halangan dari situasi pandemi yang membuat jadwal balapan harus banyak diubah
Banyak pembalap yang memanfaatkan absennya juara dunia 2019 yang sangat dominan yaitu Marc Marquez, namun diantara mereka hanya Joan Mir yang bisa memanfaatkan situasi ini, sementara banyak pembalap lainnya menyia-nyiakan kesempatan musim balap di tahun ini
Berikut kami rangkum para pembalap dan tim yang tampil baik dan buruk sepanjang musim balap 2020 ini
- Joan Mir dan Suzuki
Di awal tahun 2018, saat sudah terlihat jelas antara Ducati dan Jorge Lorenzo akan berpisah, Suzuki muncul sebagai kandidat utama untuk tempat persinggahan Lorenzo. Motor GSX-RR tampaknya sangat cocok dengan gaya balap Lorenzo dan diyakini dapat membawa Suzuki ke level yang lebih tinggi, namun tampaknya karena alasan finansial yang kurang kuat dari Suzuki, pilihan ini tidak pernah terwujud
Suzuki malah langsung memilih Joan Mir yang saat itu statusnya baru meraih juara dunia Moto3 dan bahkan saat di Moto2 dia belum meraih 1 kemenangan pun. Di tahun 2019, Mir seringkali mendapat cidera yang membuat musim debutnya tidak berjalan baik, namun kepercayaan Suzuki pada Joan Mir akhirnya terbayar di tahun 2020 ini dengan memperoleh gelar juara dunia kedua dalam karirnya, begitu juga Davide Brivio yang bisa melihat ada sesuatu yang spesial dari Joan Mir. Dan tak lupa peran penting dari Sylvain Guintoli dalam membantu mengembangkan motor hebat Suzuki
- Takaaki Nakagami
Di sepanjang karir MotoGPnya, pencapaian Taka Nakagami tidaklah menonjol dan cenderung konsisten finish di barisan tengah.
Nakagami direkrut dari Moto2 dan ditempatkan di tim satelit LCR Honda karena HRC menginginkan ada seorang pembalap Jepang di kelas MotoGP, meski saat itu prestasinya di Moto2 biasa saja
Jadi bisa dibayangkan kejutan yang bisa dia buat saat dirinya tiba tiba bisa tampil impresif di pertengahan musim balap 2020 ini. Sedikit tambahan dukungan dari insinyur Honda akhirnya diberikan karena absennya Marc Marquez, dan ini akhirnya membuat potensi asli dari Nakagami muncul
Nakagami memang masih belum bisa meraih podium ataupun kemenangan, namun beberapa kali hampir bisa meraih podium di musim 2020 ini, hanya soal waktu saja sebelum akhirnya dia bisa memaksimalkan potensinya untuk meraih podium kemenangan
- Franco Morbidelli
Di tahun pertamanya dengan Yamaha di tahun 2019 sebenarnya tidak buruk, namun benar benar kalah bersinar dari seorang debutan Fabio Quartararo. Kesempatannya untuk mendapat dukungan penuh dari Yamaha pabrikan akhirnya masih harus menunggu beberapa tahun lagi
Tapi begitu musim balap 2020 dimulai, Morbidelli dan Quartararo menunjukan performa yang lebih baik dari pembalap Yamaha lainnya, dengan raihan lebih banyak podium, pole position dan kemenangan
Valentino Rossi bahkan mengatakan bahwa Mobidelli adalah pembalap MotoGP tercepat di paruh kedua musim balap tahun ini. bahkan titel juara dunia mungkin saja bisa jadi miliknya, namun yang terpenting adalah di tahun ini Morbidelli telah menunjukan dia sudah mampu untuk memperebutkan gelar juara dunia di tahun mendatang
- kemudian KTM
KTM sudah banyak diperbincangkan sejak kedatangannya di kelas MotoGP, meskipun baru bisa meraih podium di 2018 dan menikmati musim balap yang cukup impresif dengan Pol Espargaro di 2019,,namun di musim 2020 ini mereka benar benar sudah mulai mewujudkan harapan yang mereka impikan
Motor KTM RC16 telah menjelma dari motor yang hanya bisa dikendalikan oleh Pol Espargaro menjadi motor yang sekarang bisa dimaksimalkan oleh pembalap lain KTM, bahkan 3 kemenangan KTM diraih oleh dibutan Brad Binder dan Miguel Oliveira
Disamping juga karena memang Brad Binder dan Miguel Oliveira adalah pembalap yang sangat berbakat , musim 2020 ini juga merupakan musim yang cukup aneh, karena absennya Marc Marquez dan hadirnya ban baru Michelin . Tapi yang jelas KTM telah membuat sebuah langkah besar yang maju di tahun ini
Test rider seperti Dani Pedrosa bisa dibilang punya andil sangat besar dengan kemajuan KTM, tapi tidak lupa ada andil besar juga dari para mekanik, insinyur, pembalap utama Pol Espargaro yang memimpin kemajuan KTM saat ini dan juga Mika Kalio
Meskipun Motor KTM saat ini masih sedikit tidak konsisten, tapi misi KTM untuk mengubah menjadi pabrikan yang bisa bersaing di puncak MotoGP sudah terlaksana, seperti impian dari bos KTM ketika mulai masuk ke kelas MotoGP
- Johann Zarco dan Avintia Ducati
Masa keemasan Zarco di MotoGP tampaknya akan berakhir saat kepindahannya ke KTM gagal total. Sikapnya yang dengan sepihak berpisah dengan KTM pun merupakan tindakan yang tidak baik, ini dilakukan karena dia merasa tidak bisa mengendalikan motor KTM dengan baik.
Kemudian Ducati mulai sedikit berjudi dengan mengontrak Zarco, dan Zarco pun segera menerima tawaran tim kecil Avintia saat tahu bahwa Ducati akan mendukungnya di tim Avintia. Dengan keadaan ini, keduanya akhirnya bisa kembali berkarir di kelas MotoGP
Zarco memang tidak terlalu konsisten di musim 2020 ini, yang mana terlihat di klasmen akhirnya di urutan ke 13.
Namun musim ini, tidak ada pembalap Ducati kecuali Jack Miller yang benar benar bisa menampilkan performa yang andal, dan juga Zarco masih menggunakan paket motor Ducati versi 2019 yang cukup rumit sekaligus ia masih kurang berpengalaman dalam mengendarai motor Ducati dibanding rekan sesama pembalap Ducatinya
Begitu juga bagi tim Avintia ini, setelah mengalami masa sulit beberapa tahun lalu, di tahun ini akhirnya untuk pertama kalinya bisa meraih pole position dan podium untuk pertama kalinya
- Honda dan Marc Marquez
Selama bertahun tahun, Honda selalu meraih kesuksesan di Grand Prix. Honda bisa meraih kesuksesan ini tentu dengan menciptakan motor yang luar biasa, namun salah besar bila hanya membangun motor hanya untuk 1 pembalap, ini ibarat menaruh semua telur hanya dalam satu keranjang,
Bisa dibilang Di tahun 2020 ini, keranjang itu terjatuh di seri balap pembuka saat Marc Marquez mengalami kecelakaan hebat di Jerez dan tulang lengan kanannya patah
Tergesa gesa kembali untuk membalap hanya seminggu setelah kecelakaan itu hanya malah membuat masalah jadi lebih buruk, yang akhirnya membuat 8 kali juara dunia itu harus menghabiskan sisa musim balap 2020 hanya dengan bisa menonton dari Tvnya
Tanpa Marc Marquez, Honda berada dalam masalah besar. Tahun ini adalah pertama kalinya Honda menyelesaikan musim balap tanpa meraih 1 kemenangan pun sejak tahun 1981. Honda menyelesaikan musim 2020 ini diurutan kelima dari enam konstruktor, diatas Aprilia dan kalah dari KTM
- Ducati dan Andrea Dovizioso
Rasanya aneh bisa bekerjasama dengan baik bila tim dan pembalapnya sudah tidak lagi bersama di tahun depan, dan inilah yang terjadi pada Ducati dan Dovizioso di tahun 2020 ini. mereka tidak terlihat sebagai suatu kesatuan dalam menjalani musim balap 2020 ini
Ducati dan Andrea Dovizioso adalah 3 kali runner up MotoGP, dan sekarang saat Marc Marquez tidak ada, mereka malah sama sekali tidak bisa memanfaatkan situasi ini
Dovizioso jelas sudah melakukan hal yang terbaik di tahun ini, dan sudah melakukan balapan yang bagus di awal musim, tapi dia mengaku tidak bisa memanfaatkan potensi dari ban belakang baru Michelin ini. ditambah lagi Dovizioso dikenal bukanlah pembalap yang hebat di sesi kualifikasi dan atas hal itu dia seringkali kesulitan untuk merangsek ke barisan depan saat balapan di mulai
Lalu Apakah ini merupakan perpisahan yang menyedihkan antara Ducati dan Dovizioso ? mungkin saja iya
- Fabio Quartararo
Performanya yang naik diawal namun kemudian turun drastis di akhir musim merupakan pengalaman yang berharga bagi Fabio Quartararo di musim 2020 ini. Dengan berhasil menang di 2 balapan awal, tampaknya dia bisa kembali berjaya di seperti di akhir musim debutnya tahun lalu dan meraih kesuksesan dengan absennya Marquez
Namun semua harapan itu runtuh seketika. Fabio harus finish di luar 6 besar di 4 balapan berikutnya karena ada masalah konsistensi mesin yang dialami Yamaha. Fabio akhirnya tidak bisa berbuat apa apa atas kejadian ini
- Yamaha dan Maverick Vinales
Meskipun Yamaha bisa menang lebih banyak dan meraih lebih banyak pole position dari rival rivalnya, sayangnya Yamaha harus menyelesaikan musim balap tahun ini tanpa meraih 1 dari 3 gelar dunia yang diperbutkan tahun ini. ini terjadi karena ada pengurangan 50 poin konstruktor Yamaha akibat dari pelanggaran mesin yang dilakukan, dan fakta bahwa motor Yamaha M1 tidak bekerja secara konsisten dengan keempat pembalapnya
Bagi Vinales, dengan absennya Marquez, musim 2020 ini tampaknya menjadi kesempatan emasnya untuk meraih gelar dunia, namun karena konsistensinya yang buruk hal itu tidak akan pernah bisa diraihnya
- Valentino Rossi
Di tahun ini Valentino Rossi setidaknya bisa meraih 1 podium dan 3 kali bisa finish 5 besar. Namun juga mendapat 3 kali gagal mesin dan harus absen 2 seri balap karena terkena covid 19
Namun bukan berarti itu merupakan hasil yang bagus. Meskipun di awal musim penampilan Rossi cukup menjanjikan, penampilan Rossi tidak pernah bisa menyamai rekan setimnya, Vinales,,apalagi duo Yamaha Petronas. Sebelum Rossi terkena Covid, dia 3 kali crash, namun pasca sembuh dari covid penampilannya malah lebih buruk, ini sama seperti penampilannya di akhir musim 2019