Agar dapat mengikuti kejuaraan Motogp tentu memerlukan biaya yang besar dan dukungan yang mumpuni dari sponsor.
Tidak jarang banyak tim yang berminat untuk mengikuti Motogp, namun pengembangan motor mereka terhenti karena kurangnya biaya dan sponsor.
Ada juga kasus dimana pabrikan atau tim yang sudah mengikuti Motogp sebelumnya tidak jadi mengembangkan motor baru, karena permasalahan biaya ataupun sumber daya manusia.
Hal ini mengakibatkan ada beberapa motor yang sudah diumumkan ke publik untuk mengikuti Motogp, namun motor tersebut tidak pernah mengikuti balapan.
Beberapa diantaranya memiliki cerita, konsep dan latar belakang yang unik. Berikut adalah motor-motor Motogp yang sayangnya, tidak pernah turun balapan.
BMW M800RR Motogp
Musim lalu BMW santer diberitakan untuk mengikuti Motogp menggantikan posisi Suzuki yang mundur secara tiba-tiba.
BMW Motorrad Jerman sendiri sudah mengkonfirmasi bahwa rumor tersebut tidak benar adanya, dan BMW tidak tertarik untuk mengikuti Motogp.
BMW lebih memilih memfokuskan diri di World Superbike Championship (WSBK) agar dapat segera meraih kembali kemenangan, terakhir kali BMW menang di WSBK adalah pada 2013.
Namun dulu BMW sempat berminat untuk membalap di Motogp saat perubahan regulasi 800cc diberlakukan.
Minat BMW tersebut dipicu karena perubahan regulasi yang terjadi membuat peta kekuatan antar pabrikan kembali ke titik nol, sehingga BMW bisa mengembangkan dari nol tanpa harus mengejar pabrikan lain terlalu jauh.
BMW lalu membuat motor prototype mereka, M800R. BMW bahkan sampai mengkontrak Jeremy McWilliams dan Luca Cadalora sebagai pembalap penguji mereka.
Walau tidak pernah dibocorkan ke publik, namun M800R ini rumornya ditenagai oleh mesin Tiga silinder 990cc pada awal pengembangan.
Rencananya saat motor hampir sempurna, BMW baru akan mengurangi kapasitas mesinnya ke 800cc.
Namun proyek BMW ini tidak pernah sampai ke grid Motogp. Tidak ada yang tahu pasti kenapa BMW tidak pernah merealisaikan proyek ini, namun permasalahan biaya disinyalir menjadi pemicu utamanya.
Walau begitu, dipercaya bahwa beberapa konsep dari M800R ini nantinya akan BMW pakai untuk membuat senjata utama mereka di WSBK, BMW S1000RR.
Sauber Petronas GP1
Sauber Petronas adalah nama yang cukup mentereng di gelaran WSBK pada awal tahun dua ribuann.
Di handle langsung oleh mantan juara dunia empat kali dan waktu itu pemegang rekor kemenangan terbanyak di WSBK, Carl Fogarty.
Proyek Sauber Petronas ini sukses berada di baris depan WSBK pada 2003 dan 2006. Namun sebelum akhirnya turun di WSBK, Sauber Petronas sebenarnya mengembangkan motor mereka sebagai motor prototype untuk turun di Motogp.
Sauber bahkan sudah melakukan test pada pekan GP Malaysia 2001. Rencananya Sauber akan turun secara penuh pada 2002 saat Motogp beralih ke mesin empat tak.
Sayang, tim Sauber kemudian memutuskan untuk mundur dari proyek ini, meninggalkan Petronas yang masih tetap ingin melanjutkan proyek.
Tidak patah arang, Petronas lalu menggaet Carl Fogarty dan merubah konsep dari Sauber Petronas GP1 menjadi Petronas FP1 Superbike.
Ilmor X3 Motogp
Ilmor X3 mungkin jadi salah satu motor yang punya kesempatan untuk turun di Motogp, walau hanya tiga kali.
Diluncurkan pada 2006, Ilmor datang dari histori panjang dalam keikutsertaan mereka pada balapan roda empat. Termasuk beberapa kali mensuplai tim-tim besar di F1 seperti Tyrrell dan Sauber.
Di Motogp, mereka berkerja sama dengan tim pengembangan Suter sebagai pabrikan sasis mereka dalam meracik Ilmor X3.
Di tenagai oleh mesin V4 90 derajat yang mirip dengan mesin Ducati, rencananya Ilmor X3 akan turun secara penuh pada 2007.
Mereka juga merekrut Jeremy McWiliams sebagai pembalap penguji mereka. Ilmor X3 sempat menyicipi start Motogp pada GP Qatar 2007, dimana mereka lebih lambat 4.6 detik dari pembalap tercepat, Casey Stoner.
Ilmor kemudian memutuskan untuk mundur dari kompetisi untuk mencari dana dan kembali mengembangkan motor mereka yang mereka rasa belum siap itu, namun nyatanya mereka tidak pernah kembali setelahnya.
Motorczysz C1
Beruntung motor ini tidak jadi turun dilintasan Motogp, karena kalau motor ini turun, kasihan komentator yang harus membaca nama motor ini.
Motorczysz didirikan oleh arsitek dan penguasaha Michael Czysz yang terkenal di Hollywood. Perusahaannya itu pernah mencoba untuk tampil di Motogp dengan motor mereka yang diberi nama C1.
Di tenagai oleh mesin 990cc empat silinder dengan twin crank sistem yang ditempelkan sejajar dengan sasis, membuat C1 memiliki dimensi yang ramping.
Dalam mendinginkan mesin, C1 dibekali oleh twin radiator yang ada di bagian depan motor. Radiator ini juga masih memiliki tambahan radiator cadangan yang ada di bagian belakang motor.
Sasis motornya terbuat dari bahan carbon fiber, yang mana pada waktu itu merupakan komponen yang belum pernah dipakai untuk sasis Motogp sebelumnya.
Sayang sebelum C1 resmi diturunkan, Motogp kembali merubah regulasi kapasitas mesin menjadi 800cc. Membuat C1 tidak bisa diturunkan di Motogp.
MZ V4
MZ bukan merek yang asing di Motogp. Sebelumnya MZ pernah mengikuti Motogp pada tahun 60an sampai awal 70an di kelas rendah.
Total MZ mengumpulkan 13 kemenangan dan 105 podium dari tahun 1955 sampai 1976, sebelum akhirnya MZ memutuskan mundur.
Pada 2002, MZ juga tertarik untuk kembali meramaikan Motogp dan merancang prototype motor empat tak 990cc mereka.
Motor itu ditenagai oleh mesin V4 990cc bertenaga 220hp dan diumumkan pada February 2002.
MZ V4 ini diuji oleh pembalap GP250 Ralf Waldman dan Jose Luis Cardoso, namun karena tidak bisa mencetak waktu yang kompetitif, MZ akhirnya memutuskan untuk mengundur proyek mereka, namun mereka tidak pernah kembali.
Blata V6
Terakhir ada Blata dengan motor bermesin V6 mereka. Sama seperti yang lain, Blata berencana masuk ke Motogp saat perubahan regulasi mesin tahun 2002.
Motor mereka ditenagai oleh mesin V6 yang rumornya hasil kerja sama antara Blata dan Honda. Namun akhirnya Honda membuat mesin V5 untuk RC211V, Blata harus membuat mesin mereka lagi.
Karena ini Blata menunda rencana mereka sampai pada tahun 2006. Mereka kemudian bekerja sama dengan tim WCM untuk meracik mesin V6 mereka dan direncanakan debut pada GP Ceko 2006.
Namun Blata tidak pernah datang di gelaran GP Ceko itu. Hal ini terang membuat WCM kelabakan.
WCM kemudian terpaksa, dengan izin khusus Dorna dan FIM menggunakan motor YZR500 hasil kerja sama mereka dengan Yamaha dulu.