Tikungan 13 atau tikungan terakhir Sirkuit Jerez banyak memunculkan kisah menarik sepanjang gelaran Grand Prix Spanyol. Tikungan ini bernama Lorenzo Curve. Lorenzo Curve diambil dari nama pembalap MotoGP asal Spanyol yang saat ini berstatus pembalap penguji bagi tim Yamaha Monster MotoGP , Jorge Lorenzo.
Di kelas premier, Lorenzo tiga kali juara di sini yaitu pada tahun 2010, 2011, dan 2015. Namun, Lorenzo juga punya kenangan buruk di tikungan terakhir Sirkuit Jerez.
Pada balapan GP Spanyol 2013, Drama bermula saat Marquez gagal menyalip Lorenzo pada tikungan 6 lap terakhir. Lorenzo yang merasa sudah cukup jauh di depan Marquez melakukan kesalahan pada tikungan terakhir.
Lorenzo yang lengah tak mencoba bertahan dan memberikan sedikit celah kepada Marquez. Lewat manuver yang agresif, Marquez mengambil sisi dalam tikungan. Lorenzo yang tak menduga Marquez bakal mengambil risiko pun terkejut, dan mencoba mempertahankan posisi. Keduanya lalu bersenggolan. Lorenzo yang berada di sisi luar pun terpaksa melebar agar tak crash.
Lorenzo akhirnya finis ketiga di belakang Marquez dan Dani Pedrosa yang jadi juara sehingga gagal merebut puncak klasemen sementara.
Selepas balapan, Lorenzo tampak sangat marah kepada Marquez. Dia bahkan sampai menolak berjabat tangan dengan Marquez. Namun, Marquez tak mendapat hukuman apapun atas manuver agresifnya tersebut.
Persaingan sengit di tikungan terakhir Sirkuit Jerez tidak hanya terjadi antara Lorenzo dan Marquez. Jauh ke belakang, persaingan sengit pernah terjadi di Sirkuit Jerez antara Alex Criville dan Mick Doohan pada GP Spanyol 1996.
Duel antara sesama pebalap Repsol Honda, Mick Doohan dan Alex Criville ini terjadi pada seri balap keempat musim 1996 di Jerez. Sebagai pebalap Spanyol, Criville sangat berambisi menang di kandang sendiri.
Start dari posisi kedua, Criville langsung melesat ke depan melewati Doohan yang memulai balapan dari pole position. Criville terus menjaga jarak dengan Doohan hingga pengujung lomba.
Pada lap terakhir, Criville masih memimpin lomba. Doohan berada persis di belakang Criville dengan selisih kurang dari satu detik. Namun, announcer perlombaan sudah lebih dulu mengumumkan bahwa pebalap kelahiran Barcelona itu yang menjadi pemenang balapan. Penonton yang mendengar hal tersebut langsung turun ke pinggir lintasan. Mereka pun memadati area run-off untuk menyambut pembalap jagoannya.
Aksi berbahaya penonton itu memaksa Criville sedikit melambatkan motornya sehingga Doohan bisa mendekat. Mendapat keuntungan, Doohan melakukan manuver ciamik pada tikungan terakhir dengan menyalip Criville dari sisi dalam. Criville yang kelewat ngotot ingin mempertahankan posisi karena tak mau kalah di kandang sendiri akhirnya melakukan kesalahan. Dia terlalu agaresif membuka gas, yang mengakibatkan highside dan terpelanting dari motor sehingga berakhir di gravel. Doohan juara dan Criville secara tragis gagal finis. Setelah balapan, Criville tampak kesal kepada panitia penyelenggara yang tak becus dalam mengamankan balapan sehingga penonton bisa masuk ke sisi lintasan.
Bagi Doohan, itu merupakan kemenangan keduanya pada 1996 setelah GP Indonesia di Sirkuit Sentul. Pada akhir musim, Doohan keluar sebagai juara dunia.
Maju sembilan tahun kemudian, tepatnya pada GP Spanyol 2005, persaingan hingga tikungan terakhir terjadi antara Valentino Rossi dan Sete Gibernau .
Saat balapan dimulai, Gibernau langsung memimpin lomba sejak melewati tikungan pertama selepas start. Di sisi lain, Rossi sempat melorot ke posisi ketiga sebelum mulai membuntuti Gibernau pada pertengahan lomba.
Gibernau terus mencoba menjauh dari kejaran Rossi. Namun, The Doctor mampu menjaga jarak dengan sang rival. Rossi bahkan akhirnya mampu menyalip Gibernau dan memimpin lomba untuk pertama kali pada tiga lap terakhir.
Duel makin panas setelah Rossi melakukan kesalahan pada lap terakhir. Dia melebar sehingga disalip Gibernau. Kedua pebalap lalu terlibat aksi saling overtake.
Memasuki tikungan terakhir, Rossi melakukan manuver sangat agresif. Dia menyalip dari sisi dalam dan bersenggolan dengan Gibernau. Akibatnya, Gibernau masuk gravel. Rossi pun menjadi yang pertama menyentuh garis finis. Meski sempat masuk gravel, Gibernau tetap finis kedua.
Selepas balapan, Gibernau tampak marah dan tak terima dengan manuver agresif Rossi. Namun, Rossi tak mendapat hukuman apa-apa atas aksinya itu dan tetap berhak menjadi juara.
Tahun ini, GP Spanyol menjadi balapan pembuka dan akan berlangsung pada 19 Juli di Sirkuit Jerez. Akankah ada aksi aksi menarik hingga di tikungan terakhir? Kita nantikan saja.