Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Story

MotoGP Prancis: Kemenangan Sensasional Sete Gibernau Tahun 2003

Dika Cielers by Dika Cielers
8 April 2020
in Story
Reading Time: 3 mins read
303 22
0
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Tahun 2003 adalah tahun di mana Valentino Rossi begitu menunjukkan dominasinya di atas lintasan. Sama sekali tidak ada satu seri balapan pun yang ia lewatkan tanpa menginjakkan kakinya di atas podium. Total 9 podium pertama, 5 podium kedua, dan 2 podium ketiga ia rengkuh. Namun, bukan berarti Rossi menjadi satu-satunya pebalap yang mencuri perhatian di tahun tersebut.

Ada Sete Gibernau (baca: Jibernau). Pria kelahiran Barcelona, Spanyol tersebut sukses membuat kemenangan sensasional di MotoGP Prancis tahun 2003. The Doctor -julukan Rossi- tentunya menjadi pembalap yang paling diunggulkan pada waktu itu. Mengingat ia merupakan juara dunia, sekaligus juara bertahan MotoGP Prancis tahun sebelumnya. Gibernau yang tahun lalu dengan motor Suzuki hanya mampu finish ke-12 di Prancis.

Tahun 2003 memang tahunnya mereka berdua. Pertarungan dua pembalap Honda, Rossi bersama Repsol Honda, Gibernau bersama Telefónica Movistar Honda. Walau pada akhirnya yang juara dunia tetap Rossi, tetapi pemenang MotoGP di Le Mans adalah Gibernau. Balapan di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis tahun 2003 menjadi salah satu kemenangan Gibernau yang paling diingat sepanjang masa karena ia hanya unggul tipis saja atas Rossi.

Rossi mengawali balapan selama total 28 putaran tersebut sebagai pole (baca: pol) position lomba. Disusul oleh Alex Barros dan Loris Capirossi, masing-masing di posisi ke-2 dan ke-3. Gibernau sendiri harus memulai balapan dari urutan ke-7 starting grid. Sementara Pebalap andalan tuan rumah, Olivier Jacque (baca: Olivie Zeck) memulai balapan dari urutan ke-16.

Ketika balapan dimulai, Capirossi langsung menyodok urutan pertama, sementara Rossi membuntuti di posisi ke-2. Terjadi persaingan ketat antara Capirossi, Rossi, dan juga Barros yang berada di posisi ke-3 di awal balapan. Gibernau masih tercecer di posisi ke-9.

Memasuki putaran ke-3, balapan sudah serasa milik Barros dan Rossi saja karena mereka berdua yang masing-masing menempati urutan ke-1 dan ke-2 meninggalkan jauh rival-rival mereka di belakang, termasuk Capirossi. Gibernau masih di urutan ke-6. Alex Barros hanya bertahan sebagai pemimpin lomba hingga putaran ke-6, di mana akhirnya Rossi sukses menyalipnya. Setelah Rossi membalap Barros, maka jarak antar pebalap empat besar menjadi semakin ketat, dan memasuki ke putaran ke-7, Gibernau sudah berada di posisi ke-4, mengasapi Tohru Ukawa dan Marco Melandri di belakangnya dan di depannya ada Max Biaggi.

Memasuki putaran ke-13, Valentino Rossi semakin menjauh di depan, sedangkan Gibernau malah harus tersalip ke urutan 5 karena disalip oleh rekan setim Biaggi di tim Camel (dibaca inggris ya) Pramac Pons Honda, Tohru Ukawa. Saat balapan nampaknya hanya tinggal menyisakan 12 putaran lagi, bendera merah dikibarkan. Artinya, balapan harus dihentikan, dalam hal ini, karena turun hujan di area Sirkuit Bugatti.

Balapan kemudian di-restart untuk 13 lap tersisa dengan urutan grid yang ditentukan oleh urutan yang berjalan setelah penangguhan. Namun, Biaggi, Ukawa, dan Jacque memulai balapan dari pit lane. Barros langsung menyodok ke posisi pertama selepas restart. Rossi ada di posisi ke-2, dan Gibernau di posisi ke-3.

Tidak lama kemudian, Gibernau sukses membalap Rossi di tengah sirkuit yang terhiasi dengan genangan air. Barros di urutan pertama, Gibernau ke-2, lalu Rossi ke-3. Formasi tersebut setidaknya terus bertahan ketat hingga balapan hanya menyisakan 7 putaran lagi karena Gibernau akhirnya sukses menyalip Barros tapi tak lama karena beberapa detik kemudian, Barros kembali mengamankan posisinya. Rossi pun tak mau kalah dengan menyalip pebalap yang lahir pada 15 Desember 1972 tersebut di tikungan terakhir lintasan untuk merebut posisi ke-2.

Di putaran selanjutnya, Gibernau kembali merebut posisi ke-2, Barros tetap kokoh di posisi pertama. Namun, beberapa tikungan jelang putaran ke-9, Gibernau sukses menyalip Barros, begitu juga Rossi yang juga menyalip pebalap Gauloises Yamaha Team asal Brazil tersebut di tikungan terakhir, tikungan yang sama ketika Rossi sempat menyalip Gibernau.

Setelah itu, balapan hanya milik Gibernau-Rossi. Perebutan podium pertama semakin ketat. Rossi sempat kembali mengasapi Gibernau. Namun, keunggulannya berakhir di putaran terakhir. Sete Gibernau mempertahankan keunggulannya atas Valentino Rossi hingga garis akhir finish dengan keunggulan waktu hanya 0,165 detik. Dengan pertarungan ketat dan drama yang terjadi, sungguh tentu layak menjadikan balapan kelas MotoGP di Prancis tahun 2003 sebagai salah satu yang terseru dan tersensasional.

Mengalahkan Valentino Rossi di tahun-tahun keemasannya tentu menjadi cerita dan prestasi tersendiri. Walaupun pada akhirnya tetap ia yang juara dunia, tetapi mampu mengasapi pria Urbino di detik-detik terakhir sudah tentu adalah kebanggaan tersendiri. Beberapa detik pasca memasuki garis finish, Gibernau dan Rossi saling berjabat tangan, lalu memenuhi salah satu sudut lintasan dengan asap dari knalpot motor mereka.

Tags: LegendaSete GibernauValentino Rossi
Share412Tweet258Pin93Scan
Previous Post

Para Pembalap Hebat di MotoGP yang Tidak Merasakan Titel Juara Dunia

Next Post

John Surtees: Satu-satunya Pembalap Juara Dunia MotoGP dan Formula 1

Related Posts

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.
Story

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp
Inside GP

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023
Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat
Story

Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat

31 Agustus 2023
Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping
Story

Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping

31 Agustus 2023
Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya
Teknologi

Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya

31 Juli 2023
Lima Pembalap Satelit Terbaik di Era Motogp
Inside GP

Banyak Ditentang, Kenapa Aero Fairing dan Holeshot Device Masih Tetap Dipakai di Motogp.

31 Juli 2023
Next Post

John Surtees: Satu-satunya Pembalap Juara Dunia MotoGP dan Formula 1

Valentino Rossi Pindah Tim Satelit Yamaha, Jadi Bahan Tertawaan atau Langkah Cerdik?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023

Mengenal Sesi Free Practice & Qualifying Practice dalam MotoGP

3 September 2020
Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

29 Juni 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1301 shares
    Share 520 Tweet 325
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In