Teknologi Formula 1 adalah teknolgi sirkuit tingkat tinggi pada alat tranportasi yang nanti turun ke mobil jalan raya. Itu sebuah tujuan. Banyak pengembangan teknolgi balap yang diaplikasikan pada kendaraan jalan raya.
Selain itu, Formula 1 juga dipakai promosi oleh pabrikan untuk membuktikan bahwa teknologi mesin mobil mereka benar-benar bisa diandalkan di jalan raya. Pembuktian yang paling riil ya melalui sirkuit.
Kemenangan dan prestasi di sirkuit seringkali membawa pengaruh penjualan. Honda yang pernah menjadi raja sirkuit jaman memasok McLaren era 1988-1991 sudah jadi bukti konkrit .
Tapi untuk beberapa kasus, kalah atau menang tak begitu mempengaruhi penjualan. Karena citra mobil balap sudah kadung nempel pada roadcar tersebut. Sebutlah Ferrari. Pembeli Ferrari tak peduli tim F1 ferrari kalah atau menang di lintasan. Di benak mereka, asal pakai Ferrari, sudhalah itu..
Toh mereka kebanyakan beli Ferrari bukan untuk balapan. Hanya sebagai citra diri. Yup! Ferrari akan mendongkrak citra diri pemiliknya.
Sedangkan mobil-mobil lain (produsen mesin), kebanyakan punya pabrik mobil (masal) dulu, baru punya tim balap. Ford, Mercy, Honda, BMW adalah empat diantaranya.
Selebihnya, tim balap fokus apda hasil dilintasan, karena itulah ‘ladang’ mereka. Redbull adalah salah satu contoh tim besar yang tak berkeinginan membangun road car, kecuali satu saat mereka misalnya punya pabrik mesin atau bisa mendevelop sendiri mesinnya.
Kembali ke soal Ferrari. Merk ini didirikan awalnya pure sebagai mobil balap seutuhnya. Pada awal didirikan, Enzo Ferrari, betul-betul mendedikasikan hidupnya hanya untuk balap. Boleh dikata, Enzo punya ketertarikan pada dunia balap sejal usia belia.
Setidaknya pandangan tentang sebuah mobil balap didapat ketika Enzo menyaksikan balapan pertama kali di kota Bologna. Hal itu terjadi pada tahun 1908. Enzo, saat itu menjadi salah satu saksi bagaimana seorang Felice Nazzaro memenangkan pertandingan.
Berbekal rasa kagumnya, Enzo terpacu semangatnya untuk ingin jadi seorang pembalap.
Dari angan Enzo kecil inilah unit-unit Ferrari yang sekarang kita saksikan sebagai supercar mahal tercipta. Dari kekaguman, dari passion-nya pada dunia balap, dan kerja kerasnya mewujudkan mimpi-mimpi masa kecil.
Makanya tak heran kalau citra Ferrari adalah sebagai mobil berkecepatan tinggi sampai sekarang. Tak pernah ada mobil Ferari pelan, apalagi murah. Tak akan pernah ada.
Ikhwal awal Ferrari memproduksi mobil jalan raya adalah ide Enzo Ferrari pada tahun 1929, setelah kesuksesannya diberbagai ajang balap.
Meskipun begitu, Enzo tak bisa serta merta merealisasikan ide tersebut. Banyak yang yang mesti jadi pertimbangan. Mengingat Enzo saat itu hanya sebagai pembalap yang bernaung dibawah bendera Alfa Romeo.
Situasi geo politik yang memanas akibat perang dunia dua juga turut berperan terhadap penundaan keinginan Enzo untuk memproduksi mobil jalan raya.
Tahun 1939 Ferrari hengkang dari Alfa romeo.
Setahun kemudian Pada tahun 1940, Ferrari memproduksi mobil balap – Tipo 815, menggunakan platform Fiat. Itu adalah mobil Ferrari pertama dan memulai debutnya di Mille Miglia 1940, tetapi karena Perang Dunia II itu melihat sedikit persaingan. Pada tahun 1943, pabrik Ferrari pindah ke Maranello, sampai saat ini pun Ferrari masih berpusat Maranelo. Paska pengeboman pabrik oleh Sekutu dan kemudian dibangun kembali termasuk pekerjaan untuk produksi roadcar.
Sampai satu saat pada tahun 1947, Ferrari memproduksi sendiri mobilnya. Kalau sebelumnya berbagi platform dengan FIAT, maka kali ini murni semua buatan Ferrari.
Ini lah Ferrari pertama (Road car), tak akan pernah ada kalau tidak ada unit yang sebelumnya dipakai balap. Unit yang dimaksud adalah Ferrari 125S, dalam perkembangannya, mengacu pada kesuksesan mobil tersebut, lahirlah Ferrari 166S yang merupakan cikal bakal Ferrari GT versi jalan raya.
Pada masanya, Ferrari bermesin V12, berkubikasi 1,5 liter, sanggup menyemburkan tenaga hingga 118 Break Horse power.
Platform inilah yang akhirnya dipakai Ferrari untuk ikut ajang Formula 1. Nama yang dipakai pun Ferrari 125S F1.
Untuk mempermudah, Ferrari memilah antara Scuderia Ferrari sebagai divisi Formula 1. Serta Ferrari Corse sebagai mobil jalan raya dan jualan untuk kebutuhan masyarakat yang menginginkan mobil performa tinggi ala mobil balap. Hasil dari penjualan roadcar itulah yang dipakai Ferrari membiayai balapan Scuderia Ferrari. Tentu saja, riset dan pengembangan Ferrari sampai saat ini, ada di trek.
Mclaren.
Sedangkan mobil roadcar lain yang dikembangkan dari trek adalah Mclaren. Dibanding Ferrari, Mclaren masih terbilang ‘pemain’ baru. Mclaren lahir pun dari sebuah nama asal Selandia Baru, Bruce Mclaren. Bruce memulai debutnya di Formula 1 pada tahun 1963. Dia adalah salah satu dari dua pria yang menggunakan namanya sendiri untuk mobil yang dikendarainya di trek, dan menang! Kemenangan Bruce ini sekaligus memecahkan rekor pembalap termuda yang berhasil menang. Rekor ini dipecahkan setelah empat puluh tahun.
Bruce menginggal dunia pada tanggal 2 juni 1970 saat menguji coba mobil rancangannya sendiri, yaitu Mclaren M8, di sirkuit Goodwood. Mobil ini sedianya akan diikut sertakan pada balapan CanAm.
Sepeninggal Bruce, bukan berarti Mclaren bubar. Mclaren terus berlanjut. Ibarat pertunjukan, harus tetao di gelar di panggung.
Adalah seorang Teddy Mayer yang meneruskan mclaren untuk tetao berada di grid. Sedikit info tentang Teddy. Dia adalah seorang pengusaha asal Amerika Serikat. Sebagai pengusaha, Teddy mengerjakan apa saja yang bisa mendatangkan untung. Termasuk mengelola tim balap. Selain di Formula 1, Teddy juga berkiprah di Indycar. Iyalah, dia seorang Amerika yang tak bisa ‘lepas’ dari Indycar. Balapan khas Amerika.
Teddy, pada awalnya sendirian dalam mengelola Mclaren. Sempat membawa Mclaren menjuarai konstruktor pada tahun 1974, akhirnya Teddy gabung dengan Ron Dennis pada tahun 1981.
Project Four, adalah tim kontestan di Formula two dan Formula three. Sedangkan Ron Dennis, adalah mekanik jebolan tim Brabham. Yap! Dennis hengkang dari Brabham dan mendirikan tim balapnya sendiri. Meskipun hanya terbatas pada Formula two dan Formula three.
Teddy Mayer, bergabung dengan Project Four dan Ron Dennis untuk selanjutnya mereka membangun bersama mobil-mobil Formula one. Nama Mclaren tetap di pertahankan. Tapi untuk tetap menandakan bahwa dalam Mclaren ada ‘ Project Four’, mereka menakamakan setiap mobil Mclaren dengan kode MP4, yang artinya Mclaren Project Four.
Kesuksesan besar mereka rengkuh tatkala tahun 1988 mereka membangun Mclaren MP4/4 bermesin Honda dengan dua orang jenius yang terlibat dalam pembuatan Mclaren MP4/4, yaitu Steve Nichols dan Gordon Murray.
MP4/4 dominan sepanjang musim, menjadikannnya legenda sepanjang masa. Mobil ini mengantar sukses Arton Senna menjuatrai seri kejuaraan 1988. Tahun berikutnya, giliran Alain Prost dengan MP4/5 nya yang menjuarai seri.
Belum berhenti disitu, tahun berikutnya, 1990, mobil ini kembali menjuarai seri kejuaraan melalui Senna lagi. Hingga tahun terakhir, yaitu 1991, mubil ini juara lagi ditangan Ayrton Senna.
Sayang, tahun 1992 mereka musti mengakui keunggulan Williams FW14 B tunggangan Nigel Mansel.
Selanjutnya, berbekal kesuksesan di grid, Mclaren mengembangkan sebuah mobil jalan raya. Ide tersebut datang dari Gordon Murray sebagai desainer saat itu. Awalnya Gordon ‘iseng’ membuat coretan-coretan sketsa mobil pada tahun 1988.
Lalu Murray mendorong Ron Dennis melalui sebuah proposal untuk merealisasikan ide membuat road car, hingga pada tahun 1992 terwujudlah gagasan tersebut.
Akhirnya mobil lahirlah Roadcar pertama Mclaren. Sayang, kerjasama dengan Honda di Formula 1 berakhir pada tahun ini. Bukan karena Honda ngambek karena Mclaren mengembangkan road car bermesin BMW, tapi memang Honda mundur dikarenakan kondisi keuangan global yang sedang tidak bagus, hingga Honda memutuskan mengakhiri hubungan dengan Mclaren.
Padahal, hubungan mereka sedang manis-manisnya, ibarat kata, ditinggal pas lagi sayang-sayangnya.
Tapi ya sudahlah, Mclaren harus tetap berada di grid, dengan atau tanpa Honda.
Mclaren pun melanjutkan riset roadcar-nya.
Untuk mesin, pada awalnya Murray merayu Honda untuk membuat mesin dengan spek yang diinginkan. Tapi Honda tak mau.
Akhirnya pilihan jatuh pada BMW. BMW yang tertarik dengan project ini menyanggupi membuat mesin buat McLaren F1.
Unit mesin BMW yang dibenamkan adalah jenis BMW S70/2, V12 dengan kubikasi 6.1 litre atau 6100cc. mesin ini tidak di pasang pada mobil jalan raya BMW. Dari sumber resmi BMW yang ada di Wikipedia, disebutkan hanya Mclaren F1 yang menggunakan mesin ini.
BMW saat itu belum terlibat lagi di Formula 1. Dan mesin ini diciptakan hanya untuk keperluan Mclaren F1 Supercar dengan teknologi katup variable yang di BMW di beri hak patent sebagai VANOS (variable Nockenwellensteuerung).
Untuk pengembangan sasis, Gordon Murray merangkul Peter Stevens, seorang profesor yang merupakan designer mobil terkemuka.
Peter pernah bekerja di divisi mobil jalan raya Lotus selama lima tahun pada tahun 1980an.
Tentu saja Peter sangat berpengalaman menterjemahkan desain yang ada di Formula 1 ke mobil jalan raya.
Walau bentuk beda, paling tidak konsep rangka (plaform), dibuat berdasarkan ‘input’ dari Formula 1.
Gabungan keduanya, antara Gordon dan Peter, menghasilkan mobil jalan raya tercepat dan legal untuk digunakan jalan raya.
Keduanya punya peran beda. Peter mendesain interior dan eksterior. Dan untuk desain keseluruhan mobil ini adalah hasil karya Gordon Murray.
Mobil ini pada tahun 1993 memecahkan rekor kecepatan yang menembus angka 386.4 km/jam. Rekor ini mengalahkan Jaguar XJ 220 yang saat itu mencapai kecepatan 349 km/jam.
Bagaimanapun, mobil ini adalah penterjemahan McLaren MP4 series yang sudah terbukti kecepatannya di lintasan. Kode F1 pada belakang nama McLaren mengisyaratkan hal itu. Kendati disebut sebagai Roadcar, tapi mobil ini hanya diproduksi sebanyak 106 unit selama kurun waktu 1992-1998.
Lalu bagian mana yang paling mencolok yang diadopsi dari Formula 1? Ada banyak bagian, tapi yang terpenting adalah sasis monokok berbahan carbon fiber.
Kemunduran McLaren akibat hengkangnya Honda dari Formula 1 membuat kubu yang bermarkas di Woking ini agak kelimpungan mencari pemasok mesin.
Selepas Honda, McLaren menggunakan mesin Ford, Peugeot, yang kesemuanya tidak membawa perbaikan dalam tubuh tim Formula 1.
Sampai pada tahun 1995, McLaren mendapatkan pemasok mesin baru, Mercedes-Benz. Mercedes, di McLaren bukan hanya sebagai pemasok mesin. Tapi juga terlibat pada kerjasama lebih dalam lagi. Mercy memberikan dukungan teknis penuh, serta punya 40 persen sahamnya di McLaren. Disini pula ada desainer kampiun bernama Adrian Newey.
Kerjasama manis ini mengantar McLaren mencapai kejayaan lagi dengan mengantar Mika Hakkinen meraih gelar juara tahun 1998 dan dikawinkan dengan juara konstruktor.
Tahun 1999 Mika Hakkinen juara dunia sekali lagi.
Pada tahun 1999, Mercedes mengenalkan sebuah mobil konsep yang saat itu diberi nama Vision SLR yang diilhami oleh Mercedes SLR 300 di masa lalu.
Mobil ini diproduksi masal dari kurun 2003 sampai 2009.
Mercedes ini bukan sembarang Mercedes. Mercedes ini di buat dan dikembangkan bersama McLaren. Ini kolaborasi pertama antara Mercy dan McLaren dalam memproduksi mobil jalan raya (roadcar).
Tentu saya nuansa dan teknologi F1 diusung untuk mobil ini. Nuansa interior maupun eksterior kental dengan Formula 1. Setidaknya kalau melihat Bonet(moncong mobil) yang menyerupai mobil Formula.
Gordon Murray tetap menjadi desainer disini. McLaren masih sangat mempercayai Murray dalam hal mendesain mobil karena keberhasilan di masa lalu.
Setelah Mercedes SLR McLaren dihentikan produksinya pada tahun 2009, kerja sama mereka, antara McLaren dan Mercy mencapai anti klimaks dengan sikap Mercy yang mendua dengan memasok mesin ke BrawnGP.
Konon, di tahun ini pula McLaren mulai melakukan satu riset mobil jalan raya lagi. Mobil ini diberi nama McLaren MP4 12C. Kode MP4 jelas masih merujuk pada McLaren projects Four.
Mercy, sebagai pemegang saham di McLaren sudah mengingatkan McLaren untuk Teto berfokus di balapan. Tapi McLaren mengindahkan.
Akibatnya, Mercy bukan hanya mendua, tapi malah mendirikan tim balap sendiri. Dan McLaren, meneruskan langkah meriset mobil jalan raya.
MP4 12 C pun dijual pada tahun 2011.
Dan inilah mobil pure McLaren yang dijual sebagai mobil jalan raya. Tidak adalagi kerja sama dengan Mercy, McLaren menggunakan mesin yang dikembangkan oleh Tom Walkinsaw berbasis Nissan.
Bagiamanapun juga, McLaren adalah mobil jalan raya yang diproduksi berdasar input dari sirkuit. Setiap McLaren adalah penterjemahan dari mobil Formula 1 dalam bentuk mobil jalan raya.
LOTUS.
Nama ketiga yang akan kita bahas ini masih berasal dari Inggris, yaitu Lotus. Sejatinya Lotus telah malang melintang di dunia balap, khususnya Formula 1 sejak tahun 1958. Lotus yang dimaksud disini adalah Team Lotus. Bukan Lotus F1 team. Apa bedanya? Beda!
Team Lotus didirikan oleh Colin Chapman. Sedangkan Lotus F1 Team seperti yang kita kenal akhir-akhir ini bukanlah Lotus yang kita maksud. Lotus yang kita maksud ini adalah Lotus yang juga memproduksi mobil jalan raya. Lotus yang ini mengawali kiprahnya di Formula 1 pada tahun 1958 dan mengakhirinya di tahun 1994, di GP Australia.
Kendati telah hilang dari grid, toh sebagai produsen mobil masal Lotus tetap berdiri hingg sekarang. Dibanding Mclaren, Lotus jelas lebih dahulu memulai debutnya di pasar mobil jalan raya.
Apakah pengembangan mobil Lotus ada hubungannya dengan mobil Formula 1? Yup! Pastinya! Karena diantara line up model yang ada di situs resminya, terdapat mobil beberapa mobil Formula 1. Salah satu diantaranya Lotus 25 yang menjuarai Formula 1 musim 1962-1964. Mobil ini bermesin Conventry Climax WFMV.
Salah satu contoh mobil jalan raya Lotus di masa lalu yang mengambil teknologi Formula 1 adalah Lotus type 14. Lotus ini diberi nickname Lotus Elite, bermesin 1.2 L Coventry Climax FWE 14. Tapi bukan mesinnya yang dimaksud teknologi yang diambil dari Formula 1, melainkan sasisnya yang dari fiberglass monokok.
Yang unik, selain menggunakan mesin buatan sendiri, seperti pada Lotus type 75 dan 83, Lotus seringkali menggunakan mesin dari pemasok mesin lain. Conventry Climax adalah salah satu contoh pemasok mesin buat Lotus.
Bahkan, pada tahun 2008, Tesla mengembangkan mobil listrik pertamanya bekerjasama dengan Lotus dengan menggunakan Lotus Elise Roadster. Jadinya ada dua jenis Lotus Elise saat itu. Yang bermesin konvensional yang di ambil dari Rover.
Kini Lotus Cars dimiliki oleh group Proton, asal Malaysia. Tentu saja mobil-mobil buatan Lotus masih memang teguh filosofi dari sirkuit. Karena belum pernah ada sampai saat ini Lotus membuat mobil ‘biasa’ selain sportcar.