Saat ini, Honda sedang mengalami musim balap tersulitnya semenjak kembali mengikuti ajang balap Grand Prix dengan motor Honda NR500 nya di akhir tahun 70an dan awal 80 an
Dengan dua pembalap andalannya Marc Marquez dan Cal Crutchlow yang mengalami cidera di seri balap pertama, tim pabrikan Honda ini sangat kesulitan untuk membawa motor Honda RC213V nya bisa melaju di depan selama musim ini yang didominasi motor inline4, yang mana motor ini tampil lebih baik dengan ban belakang Michelin 2020
Meski begitu, Seri balap Aragon bisa dikatakan adalah titik balik bagi Honda, walaupun tidak ada pembalap Honda satupun yang bisa finish 10 besar di balapan minggu lalu
Pembalap Rookie Alex Marquez berhasil meraih podium pertamanya di balapan kering di GP Aragon, juga Cal Crutchlow juga bisa mengawali balapan di barisan depan, kemudian minggu lalu pembalap satelit Honda LCR Takaaki Nakagami juga berhasil meraih pole position untuk pertama kalinya
Di balapan GP Teruel kemarin jelas Nakagami sangat difavoritkan menjadi pemenang balapan setelah ia bisa menunjukan performa yang mengagumkan dan kecepatan balap yang konsisten di sesi FP1 sampai FP4, Q2 dan bahkan di sesi Warm Up
Hanya saja pada saat balapan sesuatunya tidak berjalan lancar. Nakagami mengawali lomba sempat hampir bersenggolan dengan pemenang balapan Franco Morbidelli di tikungan pertama, dan saat memimpin balapan dia melakukan kesalahan di tikungan kelima yang membuatnya harus crash
Nakagami mengaku bahwa sebelum balapan dia merasakan tekanan yang luar biasa untuk bisa meraih podium pertamanya dan dia tidak mampu mengelolanya dengan baik. Inilah yang membuatnya melakukan kesalahan di tikungan kelima dengan mengerem di racing line yang terlalu luar, yang membuatnya kehilangan grip ban depan ketika akan masuk ketikungan keenam
Meskipun demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa Nakagami sudah mulai menemukan kecepatan pada motor RC213V nya. Jadi bagaimana dia bisa melakukan itu ?
Yang pertama, motor Honda RC213V memang sangat cocok dengan sirkuit Aragon yang mempunyai karakter sirkuit cepat dengan banyak perubahan arah pada tikungan, yang mana dengan karakter sirkuit ini motor Honda bisa menggunakan titik kekuatannya
Yang kedua, tahun ini Nakagami sudah sangat berpengalaman dibanding tahun tahun sebelumnya
Dan yang ketiga, dengan kehilangan Marc Marquez di tahun ini membuat HRC bisa memberi Nakagami lebih banyak dukungan teknis, yang dimulai saat balapan kedua di Jerez dengan memberinya data tahun lalu dari cara Marc Marquez membalap. Ini membuatnya lebih mudah memahami setiap detail perilaku motornya dan mulai membuat kemajuan sedikit demi sedikit. Dan juga motor Honda RC213V versi 2019 yang dipakai Pembalap Jepang 28 tahun ini sudah mendapatkan update pada fork depan Ohlins 2020 dengan karbon fiber, rem Brembo terbaru dan shock belakang Ohlins yang terbaru, ditambah pula mendapat update di sisi elektronik motornya
Honda mengakui bahwa musim balap 2020 ini adalah musim balap yang sangat menantang, karena hadirnya ban belakang Michelin baru yang terbukti membuat HRC sulit beradaptasi dan ditambah pula karena kehilangan pembalap andalanya Marc Marquez
Direktur teknis HRC Takeo Yokoyama mengatakan bahwa baik motor RC213V versi 2019 dan 2020 saat ini sedang beradaptasi dengan ban belakang baru Michelin, yang mempunyai konstruksi lebih lunak yang mana memberikan tantangan besar pada motor V4.
Jadi mau tidak mau dia dan para tim insinyur Honda lainnya harus bekerja keras mencoba berbagai macam perubahan setingan motor pada knalpot, elektronik, geometri sasis, kekakuan frame motor dll demi mendapatakan setingan yang tepat untuk membuat motor Honda bisa cocok dengan ban belakang baru ini, dan akhirnya Honda mulai menemukan jalan terang
Inilah yang menjelaskan kenapa Honda bisa mulai melaju didepan, sementara Ducati masih tetap kesulitan membuat ban belakang Michelin 2020 ini bekerja dengan baik