Di MotoGP kita biasa menjumpai tim-tim besar seperti Yamaha, Honda, Suzuki dan Ducati yang memiliki masa kejayaannya tersendiri. Jika kita melihat sejarah balap, di tahun 70-80an balapan selalu di dominasi oleh Yamaha dan Suzuki. 2 pabrikan ini selalu merajai kompetisi balap tertinggi yang dulu masih bernama Grand Prix 500. Kemudian memasuki tahun 90-an giliran Honda yang berkuasa semenjak Mick Doohan terjun di kelas 500cc, Honda tidak menemui masalah berarti untuk meraih kemenangan demi kemenangan pada race. Bahkan era keemasan mereka berlanjut saat Valentino Rossi masuk ke tim Honda pada tahun 2000.
Dominasi Honda sempat terhenti di tahun 2004-2005. Dan Rossi sendirilah yang berhasil menghentikan dominasi Honda di MotoGP kala itu. Sementara Ducati baru sekali menjadi jawara melalui rider Australia, Casey Stoner di musim 2007.
Meski begitu, perubahan besar pada motor kini membuat Desmosedici lebih mudah di kendarai dan bahkan di tahun 2021 Ducati menurunkan 8 rider untuk sebuah ambisi besar, titel juara dunia pembalap dan konstruktor.
Tapi taukah kalian jika di Grand Prix terdapat motor legendaris selain Yamaha, Honda, Suzuki dan Ducati? Apakah itu KTM? Aprilia? Bukan. Motor yang satu ini lebih legendaris, namun keberadaannya terlupakan. Bahkan mungkin banyak pecinta MotoGP yang belum mengenal motor ini sebelumnya. Ya, sebenarnya motor ini hanya sempat mencicipi kelas 2-tak saja dan belum pernah tampil di MotoGP. Lalu motor apakah itu? Sabre (baca: Seiber) V4.
Pernah mendengar nama motor yang satu ini? Jika kalian mengikuti MotoGP sejak Grand Prix 2000 maka kalian akan melihat motor ini ikut berkompetisi dalam balap Grand Prix. Kehadiran Sabre di kelas 500cc menambah ragam tersendiri untuk persaingan balap. Meski bersatus pendatang baru saat itu, namun munculnya Sabre ini menjadi terobosan baru untuk menambah jenis motor yang bisa ikut dalam kejuaran Grand Prix.
Pasalnya, Sabre merupakan motor yang rencananya akan dikembangkan lebih jauh untuk menambah ketatnya persaingan antara tim-tim balap Grand Prix 500.
Lalu bagaimana sejarah motor ini bisa masuk ke GP500? Dan apa yang mampu dicapai Sabre V4 di kelas 500cc?
Sejarah Sabre V4 Di Grand Prix 500
Sabre 500 V4 adalah motor 2-tak dari pabrikan Sabre Sport yang mengikuti kejuaraan Grand Prix pada 2001. Awal mula kemunculan motor ini di Grand Prix berawal ketika pertengahan tahun 1999 Sabre Sport mendapat penawaran dan slot untuk tampil di kejuaraan 250cc. Menerima tawaran bagus tersebut, Sabre Sport pun memutuskan masuk dalam kompetisi 250cc sekaligus sebagai pengganti tim lain, Docshop 250 yang hengkang dari kelas 250cc.
Karena performanya yang cukup kompetitif, Sabre Sport pun mendapat promosi untuk naik ke kelas yang lebih tinggi, yaitu 500cc pada musim balap 2000. Di kelas ini Sabre Sport menyewa 2 motor Honda NSR500V untuk ikut bersaing dengan kompetitor lainnya. Sabre Sport mengontrak Shane Norval sebagai rider utamanya. Pada tahun perdananya, Sabre Sport mendapatkan hasil yang cukup memuaskan dengan motor V-twin yang mereka gunakan.
Shane Norval beberapa kali meraih hasil yang baik, sayangnya Shane sempat mengalami insiden ketika terlibat kontak dengan Max Biaggi dan akhirnya menderita patah tulang hingga harus diganti dengan pembalap baru, Phil Giles sebagai Replacement Rider untuk sisa musim 2000. Setelah melihat hasil balap, Sabre Sport merasa jika performa motor bisa lebih berkembang.
Tapi untuk mewujudkan hal itu mereka membutuhkan motor yang lebih bertenaga dengan mesin V4. Sayangnya, kondisi finansial mereka tak memungkinkan untuk tetap menyewa motor pabrikan Honda dalam waktu lama. Akhirnya Sabre Sport memilih untuk membangun motornya sendiri. Pengembangan motor pun kemudian dilakukan di Essex, Inggris.
Mereka pun menggunakan mesin V4 dari Yamaha YZR500 1994 dengan sasis yang dirancang sendiri. Alasan penggunaan mesin Yamaha YZR500 tersebut adalah karena Yamaha YZR500 dianggap sebagai motor terbaik dari versi YZR untuk kelas 500cc. Untuk ban sendiri, Sabre Sport menggunakan Dunlop yang dinilai lebih cocok untuk motor tersebut.
Motor buatan Sabre Sport ini diklaim mampu menghasilkan tenaga mencapai 175 Brake Horse Power dengan berat basah 131 kg. Pada tahun 2001 Johan Stigefelt dikontrak untuk mengendarai Sabre sebagai pembalap tunggal dan menjalani tes IRTA pertamanya di Estoril, pada April 2001.
Mesin Sabre rupanya mampu mencetak 3 point pertamanya dalam 3 kesempatan. Dan finish di posisi ke-13 pada GP Estoril menjadi pencapaian terbaik Sabre di kelas 500cc pada tahun tersebut. Sabre menyudahi kejuaraan dengan menempati peringkat ke-5 konstruktor dan mengumpulkan 6 point. Tercatat, Sabre sukses menjadi Tim Privateer terbaik di musim 2001.
Mundurnya Sabre V4 Dari Grand Prix 500
Eksistensi Sabre Sport mulai terusik kala muncul pemberitaan tentang rencana penggunaan mesin 4-tak untuk musim 2002. Sementara waktu itu Sabre sedang dalam tahap pengembangan lebih lanjut. Sabre Sport sempat khawatir mereka tak bisa bertahan di ajang 500cc. Dan ketakutan mereka pun menjadi kenyataan ketika FIM menyatakan hanya ada 11 tim yang memperoleh alokasi slot grid untuk 5 tahun ke depan.
Karena Sabre tergolong dalam tim baru dan slot untuk tahun 2002 telah terisi penuh oleh tim lain yang lebih lama di Grand Prix 500, akhirnya Sabre memutuskan untuk tidak lagi berpartisipasi pada MotoGP 2002. Di akhir tahun 2001 hanya ada 2 mesin yang tersisa. 1 mesin adalah mesin yang berhenti dikembangkan dan 1 mesin lainnya dijual pada kolektor pribadi. Selepas akhir 2001 hingga kini Sabre tak lagi berkompetisi di Grand Prix karena mereka tak bisa turun dalam kelas 4-tak dan tak memiliki arah pengembangan motor untuk mesin 4-tak.