Tech3 Racing, Tim ini didirikan pada tahun 1990 oleh mantan pembalap Hervé Poncharal, insinyur Guy Coulon dan Bernard Martignac . Tim ini mulai balapan di kelas 250 cc menggunakan motor Honda dan Suzuki. Pada 1999, tim Tech3 Racing bermitra dengan Yamaha untuk membentuk tim pabrikan. dan pada 2000 pebalap mereka, Olivier Jacque dan Shinya Nakano, menempati posisi pertama dan kedua dalam kejuaraan dunia GP250. Demi mencapai mimpi mereka untuk bisa meraih kemenangan di kelas tertingi, pada tahun 2001 Tech3 Racing memindahkan seluruh sumber daya mereka ke kelas utama, lagi-lagi dengan Yamaha, dengan pembalapnya Jacque dan Nakano diatas motor YZR500, meskipun status mereka harus berubah menjadi tim satelit hingga saat ini. Menjelang akhir musim 2002, tim diberikan penggunaan motor YZR-M1.
Secara umum Tim Tech3 Prancis telah membalap di kelas premier sejak 2001, dan sejak saat itu sudah mengantongi 31 podium sebelum kemenangan yang diraih Miguel Oliveira, semua podium itu diperoleh saat masih bersama Yamaha. Sinya Nakano adalah pembalap pertama yang mempersembahkan podium untuk tim Tech3, dengan menempati urutan ketiga di GP Sachsenring selama tahun debutnya di kelas 500cc
Selama 18 tahun bersama Yamaha, banyak juga pembalap top yang mempersembahkan podium bagi tim Tech3, diantaranya adalah ; Alex Barros di GP Le Mans 2003, Marco Melandri di GP Catalunya 2004, Colin Edwards di GP Assen 2008, Ben Spies di GP Silverstone 2010, Jonas Folger, Andrea Dovisiozo dan yang tentu yang paling diingat Johann Zarco. Namun dengan banyaknya pembalap bertalenta hebat yang membalap bersama Tech3 dan banyaknya kesempatan untuk meraih kemenangan, entah mengapa kemenangan yang sudah di depan mata itu selalu luput untuk diraih
Johann Zarco pernah 2 kali hampir meraih kemenangan namun selalu gagal. Yang pertama saat dia memimpin balapan di GP Valencia 3 tahun lalu, dia kemudian disalip oleh Dani Pedrosa di lap terakhir dan harus puas dengan runner up, terpaut hanya 0,3 detik dari Pedrosa. Kemudian beberapa bulan kemudian Zarco hampir menang di GP Argentina, ia harus mengakui keunggulan mantan pembalap Tech3 Yamaha, Cal Crutchlow
Ditambah lagi, penampilan mengesankan dari pembalap rookie Jonas Folger yang harus memaksa Marc Marquez bertarung habis habisan di balapan kandangnya GP Sachsenring Jerman. Folger akhirnya finish kedua dibelakang juara dunia Marc Marquez.
Di tahun 2019, kebersamaan yang sudah lama terjalin antara Yamaha dan Tech3 akhirnya harus berakhir. Perjalanan Tech3 yang baru pun dimulai bersama KTM, banyak yang mengkritik saat itu bahwa sulit untuk meraih hasil bagus dengan KTM. Karena memang masih banyak yang harus dibenahi dari motor KTM RC16 dan mesinnya relatif masih baru dibanding para rival yang sudah mapan di MotoGP. Dengan keadaan ini mungkin tim lain yang ingin bekerja sama dengan KTM akan berpikir dua kali, namun tidak bagi Herve Poncharal dan timnya. Seluruh timnya bekerja keras dalam membenahi KTM yang akhirnya kerja keras mereka terbayar di musim 2020 ini
Di seri perdana Jerez tahun ini, Miguel Oliveira langsung menyamai finish terbaiknya tahun lalu di Redbull Ring dengan finish ke delapan. Seminggu kemudian, dia tampil mengesankan dengan menempati posisi ke lima di sesi kualifikasi, sayangnya di balapan ia harus bersenggolan dengan Brad Binder di tikungan pertama.
Hasil yang buruk di GP Jerez tidak membuat Pembalap Portugal ini larut dalam kekesalan, saat tiba di GP Brno ia langsung tampil lebih baik dengan berhasil finish ke enam.
Kemudian datanglah seri Grand Prix Styria. Balapan yang sama gilanya dengan empat balapan sebelumnya di musim MotoGP 2020 yang pasti akan dikenang ini. sudah bertahun tahun lamanya Herve Poncharal hanya bisa duduk dan melihat dari pitwall motor Tech3 nya selalu gagal meraih kemenangan meskipun sepanjang balapan pembalapnya memimpin. Namun kali ini berbeda. Satu satunya saat dimana motornya memimpin balapan adalah saat keluar di tikungan terakhir balapan. Meskipun ia melihat motornya memimpin balapan hanya 5 detik saja, namun 5 detik itulah momen yang paling bersejarah baginya
Momen kegembiraan pun sontak terjadi di pitwall, dan di garasi saat anggota kru seperti Guy Coulon, Steve Blackburn, Jerome Poncharal dan putri Herve, Mathilde Poncharal. Impian mereka 20 tahun lalu akhirnya terwujud. Darah, keringat, dan air mata selama 20 tahun akhirnya terbayar saat tim Tech3 menjadi pemenang balapan MotoGP .