Kawasaki kini berstatus sebagai pabrikan Jepang paling sukses di sepanjang sejarah World Superbike Championship (Ducati).
Kawasaki berhasil menyalip Honda yang tadinya merupakan pabrikan Jepang dengan jumlah gelar dan kemenangan terbanyak di WSBK.

Honda memenangkan 89 balapan sepanjang keikutsertaan mereka di WSBK. Selain itu mereka juga mengumpulkan empat gelar konstruktor dan enam gelar pembalap.
Namun Kawasaki sampai musim 2022 yang lalu berhasil memenangkan 174 balapan, mengumpulkan enam gelar konstruktor dan delapan gelar pembalap.
Satu-satunya pabrikan yang ada di atas Kawasaki secara prestasi hanya Ducati. Meskipun nampaknya akan sulit menyalip Ducati, namun tidak ada pabrikan lain yang dekat untuk menyalip prestasi Kawasaki pada waktu dekat ini.

Menyambut musim baru 2023, mari kita lihat sekilas Superbike-Superbike Legend yang pernah Kawasaki pakai di WSBK.
Kawasaki GPX750R
Merupakan motor pertama yang Kawasaki pakai di World Superbike Championship (WSBK) pada tahun 1988.

Kawasaki, bersama Honda, Ducati dan Bimota adalah pabrikan yang menjadi pelopor terbentuknya kompetisi WSBK.
GPX750R dibekali oleh mesin empat silinder segaris empat tak, berpendingin cairan DOHC yang menghasilkan tenaga puncak sebesar 90.4hp pada 10200rpm putaran mesin.
Berbeda dengan motor-motor Kawasaki di masa depan yang merupakan motor sport racing, GPX750R adalah motor sport touring.
Kawasaki meraih kemenangan pertama mereka di WSBK bersama Adrien Morillas di balapan kedua Hungaroring dengan motor ini.

Kawasaki tidak terlalu lama memakai motor ini, karena memang GPX750R bukan motor yang dirancang untuk dipacu dikecepatan tinggi, melainkan dirancang untuk nyaman dipakai jarak jauh.
Karenanya pada tahun 1990, Kawasaki memperkenalkan Ninja ZXR750 yang nantinya mereka pakai sebagai motor utama mereka pada awal 90an.
Total GPX750R mengumpulkan satu kemenangan dan empat podium selama dua tahun mengikuti WSBK.
Kawasaki Ninja ZXR750
Sesudah GPX750R, Kawasaki lalu menggunakan Ninja ZXR750 sebagai senjata utama di WSBK pada awal 90an.

Dibandingkan dengan GPX750R, ZXR750 adalah peningkatan yang signifikan. ZXR750 dibekali dengan mesin empat silinder segaris 16 valve yang menghasilkan tenaga 107hp pada 10.500rpm putaran mesin.
ZXR750 adalah motor sport tulen berbeda dengan GPX750R yang merupakan motor turing, sehingga ZXR750 dapat di setting lebih optimal untuk balapan.
Kemenangan pertaman ZXR750 datang pada tahun 1990 bersama pembalap Amerika, Doug Chandler di balapan kedua seri Brainerd.

Kawasaki kemudian merilis seri ZXR750R secara terbatas sebagai motor homologasi mereka di WSBK pada 1992.
ZXR750R kemudian berhasil merebut gelar juara dunia pembalap pada tahun 1993 bersama dengan pembalap Amerika, Scott Russel.

Pada tahun itu, Scott Russel mampu untuk memenangkan lima balapan dan hanya tujuh kali selesai di luar podium.
Scott Russel berhasil mengalahkan Carl Fogarty dan Ducati 888 miliknya meskipun Foggy memenangkan lebih banyak balapan (11 balapan).
Gelar pada tahun 1993 itu sekaligus menjadi gelar pertama Kawasaki di ajang WSBK, dan yang pertama sejak gelar GP250 mereka pada awal 80an.
ZXR750R terus digunakan sampai tahun 1995 dimana pada tahun 1996 ZXR750R digantikan oleh Ninja ZX7R.
Total ZXR750 memenangkan 25 balapan dengan satu gelar juara dunia, serta mengukuhkan posisinya sebagai motor Kawasaki tersukses pada tahun 90an.
Kawasaki Ninja ZX7R
Kawasaki Ninja ZX7R pertama kali diperkenalkan pada tahun 1996 untuk menggantikan ZX750R yang mulai kuno.

ZX7R dibekali dengan mesin empat silinder segaris 16 valve 750cc yang memiliki tenaga puncak sebesar 122hp pada 11.800rpm putaran mesin.
Kawasaki membawa ukuran bore yang sangat besar pada ZX7R saat peluncuran, ukurannya bahkan lebih besar dari Honda CBR900R yang punya kapasitas lebih besar.
Karena ukuran bore yang tdak biasa ini, akselerasi dari ZX7R bisa lebih spontan dan cepat daripada model ZXR750 sebelumnya.
Walau beratnya meningkat tiga kilogram daripada ZXR750, namun pengendaliannya masih termasuk mudah dibawa dan dikendalikan.
ZX7R meraih kemenangan pertamanya pada seri Amerika 1996 di sirkuit Laguna Seca pada balapan kedua lewat Anthony Gobert.

Total pada musim debutnya di tahun 1996, ZX7R mengumpulkan tiga kemenangan, semuanya lewat Anthony Gobert.
Sayang nyatanya ZX7R tidak seberhasil pendahulunya, ZXR750. ZX7R hanya mampu mengumpulkan delapan kemenangan dari tahun 1996 sampai tahun 2000.
Meskipun ZX7R tetap dipakai sampai tahun 2003, namun tidak ada kemenangan tambahan pada tahun-tahun selanjutnya.
Ducati sangat mendominasi jalannya WSBK pada masa itu lewat mesin V-Twin 1000cc mereka, bahkan Honda harus membuat mesin V-Twin juga untuk menghentikan Ducati.

Pada akhirnya ZX7R tidak bisa bersaing dengan mesin V-Twin Ducati dan Honda sehingga untuk mendapat podium saja sulit.
Kawasaki akhirnya memutuskan mempensiunkan ZX7R pada akhir 2003, saat regulasi WSBK berubah dengan memperbolehkan mesin empat silinder 1000cc.
Kawasaki ZX10R
Kawasaki memperkenalkan Ninja ZX10R pada tahun 2004 menggantikan ZX9R. Pada tahun yang sama WSBK memperbolehkan motor empat silinder 1000cc.

Kawasaki lalu menerjunkan ZX10R generasi pertama pada tahun 2004. Dibekali mesin empat silinder segaris, 998cc, 16 Valve, DOHC yang menghasilkan 172,6hp pada 11.700rpm putaran mesin.
Kawasaki Ninja ZX10R pertama ini adalah motor yang sangat bertenaga pada jamannya, bahkan bobotnya hanya 170kg, jauh daripada ZX7R yang 203kg.
Power yang liar ini tidak didukung oleh pengendalian yang mantap, akibatnya motor cenderung liar dan sulit dibawa kencang.
Di jalan raya, ZX10R generasi pertama ini dijuluki “Widow Maker” saking menakutkannya membawa motor ini.
Di lintasan WSBK, ZX10R generasi pertama ini gagal mendulang kemenangan. Sama seperti model dasarnya, pengendalian menjadi isu serius juga dilintasan WSBK.
Sesudah dua musim, Kawasaki akhirnya memperkenalkan model baru ZX10R pada tahun 2006.

Model baru ini mempunyai profil tenaga dan mesin yang mirip namun lebih mudah dikendalikan.
Masih menggunakan mesin empat silinder segaris, 16 valve, 998cc, DOHC, namun kini menghasilkan 173hp pada 11.700rpm putaran mesin namun kini beratnya naik menjadi 175kg.
Akhirnya model tahun 2006 ini mampu untuk memenangkan balapan pada seri Belanda di sirkuit Assen, Chris Walker memenangkan balapan pertama yang dihiasi hujan.

Namun sesudahnya ZX10R kembali tidak memenangkan balapan sampai waktu yang lama.
Kondisi keuangan Kawasaki ditambah waktu itu mereka masih berkompetisi di Motogp, membuat pengembangan ZX10R terhambat.
Hasilnya, walau mengalami dua kali pergantian generasi pada 2008 dan 2010, ZX10R masih belum bisa kompetitif.

Sesudah membereskan masalah keuangan mereka pada akhir tahun 2009 dengan memutuskan mundur dari Motogp, Kawasaki lalu memindahkan sumber daya manusia mereka ke proyek WSBK dimulai pada musim 2011.
Pada tahun itu juga Kawasaki memperkenalkan model baru dari ZX10R, kini ditenagai oleh mesin empat silinder segaris 998cc, 16 Valve, DOHC yang menghasilkan tenaga sampai 197hp pada 13.000rpm putaran mesin.

Pada musim 2011, Tom Sykes berhasil mengakiri puasa kemenangan Kawasaki pada bbalapan kedua di sirkuit Nurburgring yang dihiasi hujan.
Kawasaki kemudian menjadi penantang gelar sejak sekian lama pada 2012. Dimana pada saat itu Tom Sykes hanya kalah setengah poin dari Max Biaggi yang menunggang Aprilia pada klasemen akhir.

ZX10R semakin berkembang setiap tahunnya dan kemudian mampu mendominasi jalannya WSBK selama lebih dari setengah dekade pada medio 2010an.
Tom Sykes meraih gelar pada tahun 2013, disusul oleh Jonathan Rea pada tahun 2015, 2016, 2017, 2018, 2019 dan 2020. Mereka juga finish sebagai runner up di tahun 2014 dan 2021.

Kawasaki juga memenangkan gelar konstruktor pada 2015, 2016, 2017, 2018, 2019 dan 2020. Pada tahun 2017, Kawasaki meraih kemenangan ke 100 mereka di WSBK lewat Jonathan Rea di balapan kedua Donington Park.
Pada 2021 yang lalu, Kawasaki melakukan facelift untuk ZX10R. Facelift ini mengubah body depan ZX10R menjadi lebih aero dinamis dan menambah downforce motor.

Total sampai tahun 2022 kemarin, ZX10R memenangkan 140 balapan lewat lima pembalap, Chris Walker (1), Tom Sykes (34), Loris Baz (2), Jonathan Rea (102) dan Alex Lowes (1).
Meski musim 2022 kemarin kurang mengigit, kita harapkan Kawasaki dapat tampil lebih baik musim ini sehingga bisa memberikan perlawanan pada Yamaha dan Ducati.