Mungkin sebagian besar dari pecinta MotoGP yang nonton di tv hanya melihat sesi race nya saja saat dimulainya pekan balap MotoGP. Namun sebelum sesi race dilaksanakan ada beberapa sesi penting yang dijalani para pembalap, yaitu sesi Free Practice atau latihan bebas dan sesi Qualifying Practice atau kualifikasi
mungkin masih ada sebagian pecinta MotoGP yang belum memahami arti dari Free Practise , tentang fungsi dan kegunaannya untuk keberlangsungan race. Nah di video ini akan mengupas tentang sesi Free Practice yang disingkat FP dan juga sesi kualifikasi atau Qualifiying Practice yang disingkat dengan QP.
Sejak musim 2013, MotoGP mulai memberlakukan aturan baru dalam menentukan hasil kualifikasi ataupun posisi start pembalap untuk race MotoGP. Untuk kualifikasi yang baru ini, lebih rumit dibanding MotoGP musim 2012. Jika di musim-musim sebelumnya, Free Practice tidak mempengaruhi jalannya balapan, hanya sekedar menentukan setingan motor yang tepat dengan sirkuit, tetapi mulai musim 2013 diadakan sesi Free Practice 1 sampai Free Practice 4.
Jadi sebelum sesi race, para pembalap akan mengikuti sesi Free Practice yang digelar 4 kali pada hari jumat dan sabtu. Catatan waktu selama Free Practice 1 di hari jumat pagi, Free Practice2 di jumat siang dan Free Practice 3 pada sabtu pagi akan ikut dihitung untuk penentuan masuk kualifikasi. Catatan waktu selama sesi FP1, FP2 dan FP3 akan diakumulasikan, sehingga akan muncul urutan catatan waktu pembalap, dan 10 pembalap dengan catatan waktu terbaik otomatis akan masuk ke fase Qualification Practice 2.
Pembalap yang lolos ke QP2 ini otomatis mereka akan mengisi 10 slot posisi terdepan dalam Race Start. Sedangkan peringkat 11 ke bawah akan diaudisi lagi ditahap Qualification Practice 1. Mereka akan beradu catatan waktu lagi untuk mendapatkan catatan waktu terbaik, dan 2 pembalap yang paling cepat, mereka berhak masuk ke QP2. Dua pembalap yang lolos dari QP1 tadi juga mempunyai hak yang setara dengan para pembalap yang terlebih dulu langsung lolos ke QP2, bedanya cuman pembalap dari QP1 harus melalui seleksi balapan lagi sebelum bisa lolos masuk ke QP2. Lap time 2 pembalap dari QP1 tidak berpengaruh di QP2, jika pada QP2 hasil lap time keduanya lebih jelek dibandingkan saat lap time di QP1, yang dipakai tetep lap time yang di QP2.
Dari sini kita bisa melihat bahwa pembalap yang langsung lolos ke QP2 lebih diuntungkan dari pembalap yang harus ikut QP1 dulu. Keuntungannya adalah pembalap yang langsung masuk QP2 tidak harus memakai ban baru mereka untuk beradu laptime di QP1, sedangkan pembalap di QP1 harus memakai ban baru agar bisa lolos ke QP2, ini tentu merugikan karena stok ban pembalap selama pekan balap ini dibatasi oleh regulasi, dan biasanya pembalap QP1 yang lolos ke QP2 akan kesulitan meraih grid di depan karena mereka terpaksa memakai ban bekas yang dipakai di sesi sebelumnya, beda dengan pembalap yang lolos QP2 yang masih punya cadangan ban
Nah berarti di QP2 bakalan ada 12 pembalap yang beradu cepat lagi dalam waktu 15 menit. Dan yang mencatat waktu paling cepat, dialah yang akan mengisi grid terdepan.. Sedangkan untuk para pembalap yang tersisa dari hasil audisi di QP1, otomatis mereka akan menghuni Grid 13 kebelakang sesuai catatan waktu masing-masing.
Lalu apa gunanya dengan Free Practice 4 ?,
FP4 dilaksanakan tepat sebelum QP 1 dan QP2 digelar, tujuannya agar tim dan pembalap bisa menemukan settingan motor terbaik disaat race day nanti. Karena di sesi FP4 ini, para pembalap tidak mengejar waktu terbaik dalam 1 lap saja, tapi mencari setingan motor yang pas demi meraih konsistensi catatan waktu selama 20 lap lebih saat balapan di hari mingu. Sesi FP4 ini sangat penting, karena jika dilihat dari waktu pelaksanaannya yang mirip dengan waktu balapan di hari minggu siang, maka data yang tersaji di FP4 bisa dijadikan patokan pembalap mana yang akan kuat di saat balapan hari minggu. Jadi para pembalap bisa mengira ngira dan menyusun strategi untuk menghadapi calon lawan yang akan dihadapi di hari minggu besoknya
Memang FP4 terkesan tidak diperhitungkan untuk kualifikasi, namun jangan lupa, sesi ini ikut menentukan limit 107% dari pembalap tercepat.
Apa artinya 107% dari pembalap tercepat?
Jadi, contoh perhitungannya seperti ini, misal waktu tercepat di sesi Free Practice adalah 1 menit atau 60 detik, maka setiap pembalap wajib menyelesaikan satu putaran dalam waktu 64.2 detik untuk dapat ikut sesi kualifikasi. Nah, semua pembalap yang berhak ikut QP otomatis juga berhak ikut balapan di hari minggu.
Untuk alasan kenapa mesti dibuat aturan seperti ini, diantaranya adalah untuk keamanan para pembalap sendiri. Kalau sebelumnya pembalap yang “kelas bawah” beradu satu lap dengan pembalap “kelas atas” dalam satu lintasan, nah untuk system ini menghindarkan hal tesebut terjadi, terlebih dengan system lama, banyak pembalap mengeluhkan banyak sekali motor dalam satu lintasan sehingga sulit untuk berkonsentrasi dan mendapatkan catatan waktu yang maksimal