MotoGP merupakan kompetisi balap yang selalu menarik untuk di tonton bagi para penggemarnya di seluruh dunia. Persaingan panas di lintasan dengan banyaknya manuver di tikungan selalu identik dengan balapan yang satu ini. Ya, MotoGP adalah level balap tertinggi di kelas para raja. Disinilah tempat berkumpulnya para rider juara dari kelas Moto2, Moto3 dan pembalap muda potensial yang siap untuk bertarung menjadi yang tercepat di lintasan.
Setiap Rider akan berusaha meraih kemenangan di setiap balapan. Untuk mewujudkan kemenangan tersebut, diperlukan persiapan yang matang, baik dari segi skills Rider, jam terbang yang tinggi, kondisi motor yang cukup kompetitif, dukungan dana yang cukup, hingga pada aspek teknologi dan komponen motor. Tak lupa faktor lain seperti fasilitas dan infrastruktur juga memegang peranan vital bagi penyelenggaraan balap motor ini.
Selain persiapan pada motor dan faktor pendukung lainnya, jadwal balapan pun akan diatur sedemikian rupa. Dorna selaku pihak penyelenggara balap MotoGP telah membuat kalender balap sebagai acuan untuk melangsungkan balapan dalam satu musim kompetisi. Jadwal ini mencakup pada kapan gelaran balap tersebut diadakan, termasuk waktu untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan sebelum lomba.
Untuk menjalani sebuah balapan, di perlukan persiapan yang cukup panjang. Persiapan ini dimulai jauh hari, bahkan sebelum kompetisi balap dimulai. Di MotoGP, waktu persiapan sebelum balap ini dibagi menjadi beberapa sesi, seperti sesi Free Practice/latihan bebas, sesi kualifikasi dan sesi Tes Pramusim (Pre Season Test) sebagai sesi paling awal yang dilakukan tim dan pembalap.
Biasanya Tes Pramusim akan dilakukan usai seri terakhir pada musim kompetisi MotoGP. Kenapa perlu dilakukan Pre Season Test di MotoGP? Apa pentingnya sebuah Tes Pramusim ini?
Pentingnya Pre Season Test Di MotoGP
Sebelum musim kompetisi berakhir, tim-tim balap telah menyiapkan paket motor dengan komponen baru dan perubahan pada bagian motor untuk menguji teknologi baru yang mereka terapkan pada motor. Motor dalam pengujian ini masih berbentuk Prototype dan diperlukan banyak data untuk mengetahui kinerja setiap elemen yang terdapat pada motor.
Untuk itulah sesi Pre Season Test dilakukan, karena disinilah pemilihan set up motor dimulai yang akan berdampak pada kompetitif/tidaknya motor tersebut dipakai untuk musim selanjutnya. Pengujian diawali terlebih dahulu dengan Shakedown Test.
Apa itu Shakedown Test? Shakedown Test merupakan test yang diperuntukkan bagi Test Rider, Rookie dan Tim yang masih memiliki konsesi seperti Aprilia. Setelah Shakedown Test selesai, barulah Tes Resmi Pramusim dimulai. Tes ini berlangsung selama 2 hari dimana setiap harinya terbagi menjadi 2 sesi (sesi pagi dan sore hari). Dalam Tes ini tim akan melakukan analisa terhadap mesin, ban, rem, suspensi, sassis motor, ECU serta komponen pendukung lainnya.
Tim akan menggali banyak informasi untuk mengetahui bagaimana masing-masing elemen tersebut bekerja. Data ini sangat penting dan menjadi ide dasar tentang bagaimana motor akan di set up untuk balapan. Dalam masa ini, semua Rider dan tim akan sangat sibuk.
Namun ternyata kesibukan itu juga terjadi pada produsen perlengkapan balap yang ikut dalam ajang balap MotoGP ini. Diantaranya adalah produsen helm, knalpot, hingga Wearpack. Mereka juga membutuhkan feedback dari pembalap tentang bagaimana kinerja produk mereka. Data dan informasi tersebut akan dipakai sebagai bahan untuk peningkatan kualitas produk mereka di masa yang akan datang.
Pembatasan Dalam Pre Season Test
Dorna membatasi waktu pelaksanaan Pre Season Test yang hanya dapat berlangsung selama 3 hari saja. Selain itu, masih ada pembatasan lainnya seperti pembatasan waktu pembukaan sirkuit untuk sesi tes yang tidak lebih dari 8 jam dan juga ada pembatasan biaya yang boleh digunakan tim pabrikan untuk mengikuti Pre Season Test.
Pembatasan waktu dan biaya ini telah ditetapkan oleh GP Commision dengan tujuan agar Factory Team hanya memiliki sedikit waktu untuk berkembang dalam 1 musim. Ketika Pre Season Test berakhir, maka tim tanpa konsesi harus mengumumkan mesin yang akan mereka pakai sepanjang musim.
Setelah mesin dipilih, maka mesin tersebut akan diproduksi lebih banyak sesuai aturan Dorna, kemudian dikemas dan disegel oleh pihak GP Commission. Usai mesin disegel, mesin tersebut tidak boleh di kembangkan/di lakukan proses development saat musim kompetisi berjalan.
Ini berguna untuk meningkatkan tingkat persaingan yang lebih merata. Tim Pabrikan tidak akan menjadi Over Power dalam mengembangkan mesin dan memberikan kesempatan bagi Tim Non Pabrikan dan tim dengan dana yang tidak terlalu besar untuk tetap bisa kompetitif bersaing dengan Factory Team.
Apa Yang Mau Dicapai Dalam Pre Season Test?
Menyiapkan motor dalam sesi Pre Season Test memang bukanlah tugas yang mudah bagi para kru dan mekanik tim. Mereka akan mendapati banyak hal baru, kompenen baru dan data input yang baru untuk dianalisis lebih lanjut. Semua Rider juga pasti memiliki misi tertentu dalam sesi uji coba ini, seperti menemukan feels/kecocokan dengan mesin dan komponen baru lainnya.
Mereka akan bekerja keras mendapatkan set up terbaik untuk musim kompetisi selanjutnya. Ini adalah fase tersulit sebelum lomba bergulir karena semuanya baru dan mungkin tidak dalam kondisi terbaik. Sebenarnya sebelum Pre Season Test, tim-tim telah menyusun daftar program pengujian pada motor. Mereka sudah menetapkan kapan waktu untuk menguji komponen dan suku cadang baru.
Hasil tes hari pertama dan kedua akan dijadikan acuan untuk evaluasi pekerjaan pada sesi tes hari berikutnya. Setiap kinerja komponen motor akan dilihat hasilnya dan pada hari terakhir tes, pembalap akan melakukan Long Run atau simulasi balapan dengan menempuh jarak dan kecepatan yang sama seperti saat balapan.
Semua data yang terkumpul akan di teliti lebih lanjut untuk memecahkan masalah yang masih muncul pada part-part motor yang belum berfungsi maksimal untuk balapan. Dengan data ini, tim akan memperoleh gambaran sebaik apa komponen yang mereka uji dapat bekerja pada motor baru.
Kemudian mereka dapat menentukan bagaimana set up yang tepat untuk pembalap sesuai dengan Riding Style mereka. Dalam proses ini, komunikasi sangat penting karena Rider harus memberikan informasi sedetail mungkin tentang apa yang mereka rasakan saat berkendara dengan motor Prototype itu dan apa yang menurut mereka masih perlu dibenahi untuk memaksimalkan potensi motor saat race.