Kesuksesan MotoGP dalam kurun waktu yang panjang untuk menyajikan tonton balap yang menarik, tak pernah lepas dari dukungan banyak pihak. MotoGP senangtiasa menghadirkan duel-duel memukau di lintasan. Persaingan antar pembalap dalam berebut kemenangan di setiap seri selalu menjadi magnet tersendiri untuk menarik minat para pecinta balap di seluruh dunia.
Dibalik megahnya level balap motor kelas para raja, ada pihak-pihak yang berperan penting pada penyelenggaraan balap MotoGP. Mereka memiliki kompetensi yang bagus serta visi yang cemerlang untuk membangun dunia balap ke arah yang lebih baik, dengan menyesuaikan kompetisi dan motor balap sesuai perubahan teknologi yang semakin canggih.
Mereka jugalah yang memiliki wewenang untuk menentukan regulasi tentang banyak hal, seperti kelayakan, keamanan, bisnis dan juga regenerasi pembalap masa depan. Dari semua pihak yang terlibat langsung pada gelaran balap MotoGP, terdapat 4 organisasi yang sangat lekat pengaruhnya pada jalannya balapan sepanjang musim.
Lalu siapa sajakah mereka? Bagaimana mereka bisa memegang peran vital dalam keberlangsungan balap di MotoGP? Untuk mengetahui informasi lengkapnya, mari kita simak ulasannya berikut ini.
1. Dorna Sports
Dorna Sports adalah sebuah perusahaan manajemen olahraga yang didirikan pada 1988 oleh Banco Banesto dengan nama awal Dorna promocion del deporte. Dorna berbasis di Madrid, Spanyol dan memiliki kantor cabang anak perusahaan yang tersebar di beberapa kota besar dunia, seperti Barcelona, London, Roma dan Tokyo. Dorna berfokus pada bidang olahraga, media televisi dan pemasaran iklan berskala internasional.
Pada 1991, Dorna resmi menjadi penyelenggara FIM Road Racing World Championship Grand Prix yang saat ini kita kenal sebagai MotoGP. Dengan kata lain, Dorna adalah promotor kejuaraan balap MotoGP. Dorna bertanggungjawab pada kualitas event balap dan juga mengurusi sponsor event. Pihaknya juga memegang hak komersial dan hak penyiaran eksklusif.
Pada 1998, Dorna promocion del deporte dijual ke CVC Madrid dan namanya berubah menjadi Dorna Sports. Disinilah cikal bakal penggunaan nama Dorna Sports hingga saat ini. Sejak 2001, Dorna juga memegang hak komersial dan televisi untuk Supercross GP World Championship. Sementara pada 2013, Dorna mengembangkan sayapnya dengan memegang hak komersial dan televisi untuk Superbike World Championship.
Dorna juga berpartisipasi dalam manajemen dan pemasaran properti balap motor lain, seperti Spanish Road Racing Championship (CEV), British Superbike Championship (BSB), serta Trials World Championships (Indoor dan Outdoor). Tak hanya itu, Dorna Sports juga menjadi penyelenggara utama dalam berbagai ajang balapan lain.
Di antaranya FIM CEV Repsol, Idemitsu Asia Talent Cup, Honda British Talent Cup dan menjadi co-organizer Red Bull MotoGP Rookies Cup sejak didirikan pada tahun 2007. Total pada 2021, Dorna telah menghelat 65 event dengan 201 balapan di 18 negara bersama tak kurang dari 457 pembalap kelas dunia. Setelah mayoritas sahamnya dikuasai Bridgepoint pada 2006, Dorna berkembang semakin cepat.
Kini pendapatan bersih mereka mencapai USD 69.1 miliar. Pendapatan ini diperoleh dari bisnis balap motor dan bisnis pemasaran iklan, seperti menawarkan sistem papan iklan LED berputar yang kerap digunakan dalam olahraga sepak bola, baseball, bola basket, dan olahraga lainnya.
Kini Dorna dipimpin oleh Carmelo Ezpelata yang telah menjabat sebagai CEO Dorna sejak tahun 1994, 2 tahun sebelum Valentino Rossi turun di ajang balap 125cc pertamanya.
2. FIM (Federation Internationale de Motocyclisme)
FIM pertama kali didirikan di Paris pada 21 Desember 1904 dengan nama Federation Internationale de Clubs Motocyclistes (FICM). British Auto-Cycle Union (ACU) merupakan salah satu anggota pendirinya. Baru 2 tahun berdiri, pada periode 1906, FICM dibubarkan. Namun kemudian dibentuk ulang di tahun 1912 dengan kantornya yang berpusat di Inggris.
Six Days Reliability Trial adalah ajang olahraga pertama yang berhasil di selenggarakan FICM. Ditahun 1949 nama FICM diubah menjadi Federation Internationale de Motocyclisme (FIM) dan nama tersebut terus bertahan hingga sekarang. Kantor pusatnya dipindah ke Jenewa, Swiss pada tahun 1959. Pada 1994, kantor pusat FIM kembali berpindah.
Kali ini ke wilayah Mies, Swiss dengan bentuk bangunan seperti roda motor dengan gaya khusus. Dalam dunia balap motor, FIM termasuk badan tertinggi yang mengurusi berbagai kepentingan balap. Peran utama mereka adalah mengawasi kelayakan motor balap termasuk juga motor-motor yang di produksi massal, terkait sisi keamanannya.
Di MotoGP, FIM lebih berfungsi dalam mengurusi regulasi dan teknis pelaksanaan balap yang terkait pada status, taraf dan kriteria dari sebuah kejuaraan balap motor. FIM terdiri dari 112 federerasi sepeda motor yang terbagi dalam 6 benua. Ada 3 jenis balapan dibawah pengawasan FIM, mencakup 65 kejuaraan balap dunia seperti MotoCross, SnowCross, Trial, Enduro, Rally dan MotoGP.
Diluar balap, FIM terlibat dalam pihak yang memiliki wewenang untuk menentukan kebijakan tentang keselamatan pada sebuah event olahraga internasional.
3. IRTA (International Road Racing Team Association)
IRTA dibentuk pada 1986 dan merupakan organisasi balap yang terdiri dari tim-tim partisipan MotoGP. IRTA kini dikepalai oleh Mike Trimby. IRTA dibentuk dengan tujuan sebagai wadah aspirasi bagi tim dan para pembalap yang tergabung di dalamnya. Mereka dapat menyalurkan ide atau saran yang sekiranya bermanfaat untuk kemajuan balap lewat organisasi ini.
Kehadiran IRTA akan memudahkan para pembalap ketika mereka ingin memberikan masukan dan menentukan hak-hak dan kepentingannya, seperti nilai kontak, keamanan balap, serta kelayakan sirkuit yang mereka ikuti. Dengan adanya IRTA, segala kepentingan pembalap akan terwakilkan dan terlindungi sehingga pembalap juga dapat ikut andil dalam memajukan balap di MotoGP melalui hak-hak suara yang mereka miliki.
Selain mengurusi kepentingan dan aspirasi pembalap, IRTA juga menjadi kunci penting peningkatan level kompetisi pada sebuah kejuaraan. IRTA dapat berfungsi juga sebagai penyeimbang antara tim pabrikan dan tim independen. IRTA dapat membantu finansial bagi tim-tim yang membutuhkan.
Contoh nyatanya, mereka pernah membantu Moto2 dan Moto3 disaat pandemi Covid19 tengah melanda. IRTA menyumbangkan sejumlah dana pada 2 kelas tersebut termasuk 30 jenis part yang diperlukan tim dengan pembagian masing-masing 15 part untuk kelas Moto2 dan Moto3.
4. MSMA (Motor Sport Manufacturer Association)
MSMA merupakan organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari pabrikan-pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, dan pabrikan lainnya. Fungsi dari organisasi ini adalah memutuskan peraturan teknis mengenai regulasi motor serta pemenuhan kebutuhan tim bersama dengan organisasi lain yang tergabung di komisi Grand Prix.
Tim pabrikan yang menjadi anggota MSMA dapat meminta MSMA untuk mengkaji ulang regulasi teknis yang dapat menguntungan salah satu pihak dan merugikan tim lainnya. Contohnya seperti pada kasus penggunaan Winglet/Aero Fairing.
KTM pernah meminta MSMA untuk melarang pemakaian perangkat tersebut karena para pembalapnya, termasuk beberapa pembalap dari tim lain merasa bahwa Winglet/Aero Fairing menyebabkan sulitnya aksi overtake di lintasan. Pembalap kesulitan mengukur jarak untuk melakukan overtake. Jika mereka terlalu dekat dengan motor di depan, maka ban depan mereka akan menjadi terlalu panas.
Otomatis, mereka harus menjaga jarak. Namun jika terlalu jauh, saat tiba di tikungan, manuver overtake tak bisa dilakukan akibat jaraknya yang tidak memungkinkan. Setelah melalui proses perundingan panjang dengan Ducati sebagai pelopor penggunaan Aero Fairing, MSMA akhirnya memutuskan tetap memperbolehkan pemakaian Aero Fairing.
Namun dengan modifikasi desain yang telah ditentukan sesuai regulasi terbaru MSMA. Hal ini menjadi solusi yang berimbang antara KTM, Ducati dan tim lainnya yang terpengaruh pada Aero Fairing.
MSMA Menjatuhi Sanksi Pada Yamaha
Pada 2020 Yamaha pernah dijatuhi hukuman dari pihak MSMA lantaran kedapatan menggunakan katup pada mesin M1 tanpa homologasi. Peristiwa itu terjadi di GP Jerez 2020. Direktur teknik MotoGP, Danny Aldridge menjelaskan bahwa Yamaha terbukti melakukan pelanggaran teknis dengan menggunakan perangkat yang tidak diizinkan oleh MSMA.
Akibatnya, Yamaha menerima sanksi pengurangan 50 point dan 20 point lagi untuk konstruktor (jumlah yang sama dengan point Maverick Vinales di GP Jerez 2020). Pengurangan point ini menyebabkan Yamaha kehilangan kesempatan dalam persaingan point konstruktor. Sedangkan pembalap Yamaha tidak dihukum oleh MSMA, karena mereka tidak tau tentang masalah ini. Sebab, kesalahan utama berada pada tim yang menggunakan cara ilegal untuk mendapatkan hasil lebih baik.