Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Inside GP

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Dika Cielers by Dika Cielers
9 Desember 2022
in Inside GP, MotoGP, Uncategorized
Reading Time: 3 mins read
353 11
0
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika
1.2k
SHARES
6.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Salah satu hal yang paling menonjol dari kalender MotoGP 2023 nanti adalah masuknya negara negara baru dalam gelaran Grand Prix MotoGP. Sebelumnya kita sudah membahas tentang tuan rumah Kazakhstan, dan sekarang kita akan membahas tentang negara baru lainnya yang akan menjadi tuan rumah MotoGP, yaitu India.

Grand Prix India akan digelar pada ronde ke 14 tahun depan dan akan diselenggarakan mulai tanggal 22-24 september 2023 di sirkuit Buddh, yang berlokasi di luar kota Greater Noida, yang berjarak hanya sekitar 1 jam dari ibukota India, New Delhi.

India bukanlah sekedar negara biasa. India mungkin menjadi negara dengan populasi terbesar di dunia, predikat ini bisa jadi masih diperdebatkan karena populasi India hanya kalah beberapa juta jiwa saja dengan negara China. Diperkirakan pada tahun ini, populasi India sudah lebih dari 1,4 milyar penduduk, yang mana negara India bisa dibilang merupakan negara yang besar, baik dari sisi luas wilayah maupun keberagaman yang melimpah.

Sementara itu, Greater Noida adalah kota dengan penduduk hanya 1 juta jiwa saja yang lokasinya ada di sekitar Ibukota India, New Delhi, tepatnya di bagian utara India. Itulah mengapa Sirkuit Buddh dikelilingi oleh segala macam kebutuhan dasar infrastruktur dan akomodasi yang bagus.

Pembangunan Buddh International Circuit sendiri sudah dicanangkan sejak 2007 silam. Namun, proses pembangunannya baru dimulai 2009 dan selesai dua tahun setelahnya. Lintasan yang berada di area green sport center tersebut memiliki panjang 5.137 meter dengan 16 tikungan yang menantang, termasuk beberapa tikungan yang sempit.

Buddh International Circuit sejatinya bukan lintasan sembarangan. Pantas saja, sirkuit yang berkapasitas penonton 120 ribu orang tersebut memiliki kualitas aspal dan fasilitas yang jempolan. Bahkan, desainernya sendiri merupakan arsitek ternama asal Jerman, Hermann Tilke, yang mana pernah merancang sirkuit-sirkuit populer lainnya.

Herman Tilke pernah mendesain Sirkuit Sachsenring, Catalunya, Aragon, Sepang, dan yang terbaru Jeddah. Meski sempat mendapat kritik akibat pola lintasan yang begitu-begitu saja, namun Tilke tetaplah arsitek andal. Karyanya beberapa kali mendapat penghargaan dari federasi balap dunia.

Dan konon, sirkuit kebanggaan rakyat India tersebut menghabiskan dana hingga US$ 400 juta atau hampir Rp 6,1 triliun. Nominal tersebut jauh lebih besar dari Sirkuit Mandalika yang hanya memerlukan dana sekira Rp 1,2 triliun.

Sebelum menggelar MotoGP, sirkuit yang namanya diambil dari Buddha Gautama tersebut pernah menggelar ajang balap F1, yang mana balap mobil paling wahid di dunia ini langsung bisa digelar segera setelah sirkuit Budhh rampung pembangunanya di 2011. Total sudah 3 kali berturut turut sejak edisi Grand Prix Formula 1 India pertama kali diselenggarakan disana.

Pembalap Jerman, Sebastian Vettel memenangkan  3 kali balapan di India, yang mana juga menjadi tempat pengukuhan gelar juara dunia keempatnya sekaligus yang terakhir di 2014. Kala itu, penonton yang hadir di tribun sampai membludak. Bahkan di area depan main stand Sirkuit Buddh pun sampai sekarang masih ada  bekas burn out ban yang berbentuk donat yang dibuat Vettel saat merayakan gelar dunianya.

Lewis Hamilton pernah mengatakan, Buddh International Circuit merupakan trek unik yang menyuguhkan pengalaman berbeda. Meski India bukan negara maju, namun menurutnya, lintasan tersebut mengingatkannya dengan sirkuit Spa Francorchamps (baca: Frankorsyoms) di Belgia atau negara-negara lain yang lebih modern.

Sejak menjadi tuan rumah ajang balap Formula 1, Sirkuit Budhh belum lagi menggelar ajang balap kelas dunia, meski begitu tidak meyurutkan aktifitas yang intens bagi masyarakat India dalam bidang otomotif terutama roda dua.

Masyarakat India dikenal sudah punya tradisi panjang  dalam hal industri motor. Ini terbukti ada beberapa pabrikan India yang terkenal, yang mana lini kerjanya tidak hanya memproduksi untuk kepentingan industrinya sendiri, namun juga untuk kepentingan pabrikan lain atau memelihara kerjasama dengan pabrikan motor lainnya. Contohnya perusahaan Hero MotorCorp, yang sempat sangat dekat menjalin kerja sama dengan Honda, meskipun pada 2010 pabrikan asal Jepang ini tidak lagi menjalin kerja sama dengan Hero MotorCorp.

Lalu ada TVS, Bajaj (baca: bajay), Eicher Motors dan Mahindra adalah beberapa contoh pabrikan terkenal dari India.

Nah, pabrikan Mahindra ini merupakan pabrikan India pertama yang pernah berlaga di Grand Prix. Mahindra pertama kali hadir di kelas 125cc pada 2011, dan kemudian berlanjut di kelas Moto3 dari 2012 sampai 2017, dengan menaungi pembalap hebat seperti Marcel Schrotter, Miguel Oliveira, Brad Binder, Jorge Martin, Pecco Bagnaia dan lainnya. Bahkan Mahindra pernah mengantarkan Bagnaia memenangkan balapan di Assen dan Sepang pada 2016.

Meski begitu, dengan relatif banyaknya pabrikan motor yang ada, pembalap India belum ada yang muncul di kejuaraan balap dunia. Dan faktanya belum ada hasil bagus yang diraih oleh pembalap India manapun di Grand Prix, bahkan di ajang pembibitan pembalap muda di bawah payung “Road to MotoGP” pun pembalap India yang ikut berkompetisi di ajang Asian Talent Cup, seperti pembalap Kavin Quintal belum pernah finish 10 besar.

Bisa dibilang dengan kultur otomotif yang sudah mengakar di masyarakat India, kedatangan event MotoGP ke sirkuit Budhh akan semakin membangkitkan minat masyarakat India pada balap motor. Karena motor bukanlah sesuatu hal yang baru bagi mereka, namun mungkin balap motor masih belum diminati dan berkembang. Oleh karena itu, dengan hadirnya MotoGP, semuanya bisa berubah setelah tahun 2023.

Tags: motogp india 2023sirkuit buddh
Share461Tweet288Pin104Scan
Previous Post

Ada Banyak Orang, Siapa Aja Sih yang Boleh Berada di Pit Wall MotoGP ?

Next Post

Memahami Betapa Pentingnya Rem Belakang di MotoGP

Related Posts

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?
Analisa

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Next Post
Memahami Betapa Pentingnya Rem Belakang di MotoGP

Memahami Betapa Pentingnya Rem Belakang di MotoGP

Apa Saja sih Arti Pesan Dari Pit Board yang Ditujukan Kepada Pembalap MotoGP ?

Apa Saja sih Arti Pesan Dari Pit Board yang Ditujukan Kepada Pembalap MotoGP ?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menguak Sejarah Penggunaan Brake Lever Protector Dan Fungsi Vitalnya Di MotoGP

Mengupas Tuntas Siapakah The Rain Master Terhebat Di MotoGP

5 Mei 2023

Sirkuit Laguna Seca dan Tikungan Corkscrew yang Legendaris

17 Februari 2020
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In