Ada banyak komponen komponen motor MotoGP baru yang keren dan menarik di tes Sepang kemarin. Jadi tanpa panjang lebar lagi mari kita lihat beberapa di antaranya.
- Fairing Ground Effect Honda
Fairing ground effect Honda terlihat pertama kali semenjak Honda pertama mengujinya di tes Misano 2022 lalu. Fairing ini bentuknya relatif masih konservatif ketimbang versi yang dibuat oleh Ducati, Aprilia dan bahkan KTM. Fairingnya tidak besar dan area permukaannya terlihat lebih kecil dari fairing buatan pabrikan rival lain, jadi tidak mengejutkan bila pembalap Honda tidak sering menggunakannya, dan malah lebih menyukai fairing downwash duct ala Ducati.
Meski begitu, Honda kembali mengujinya lagi di tes Sepang kemarin, kemungkinan besar Honda ingin kembali melihat efek dari komponen lama ini apakah bermanfaat atau tidak, walaupun sebelumnya para pembalap Honda tidak menyukainya. Namun mungkin Honda melakukan ini hanya sekedar untuk mengecek kembali dan mengkonfirmasi saja bahwa arah pengembangan dengan fairing ini tidak akan dilanjutkan lagi.
- Wingnut Ducati
Di tes sepang kemarin, Ducati terlihat sedang menguji wingnut mereka yang berfungsi sebagai activator holeshot device depan dan belakang.
Ducati saat ini punya 3 setup. Yang pertama, setup standard dengan 2 wingnut di atas triple clamp di antara handlebar. Kemudian setup keduanya adalah salah satu wingnutnya dipindahkan dari posisi tengah ke posisi lebih ke kiri dan seperti bertengger di handlebar.
Namun setup ketiga ini terjadi perubahan besar. Di setup ketiga ini hanya ada satu wingnut di posisi handlebar yang sangat dekat dengan tangan kiri pembalap. Sementara itu wingnut yang ada di atas triple clamp sudah tidak ada. Tentu ini membuat kita berandai andai, mungkin saja Ducati telah mengupdate sistem perangkat holeshot device untuk mengaktifkan kedua holeshotnya secara bersamaan melalui satu wingnut yang diputar ini.
- Swingarm Alumunium Honda
Salah satu motor Honda yang dibawa di tes Sepang kemarin dipasangkan swingarm aluminium yang berbeda. Sangat jelas bahwa swingarm ini bukanlah buatan Kalex dan tampaknya ini merupakan swingarm alumunium lama Honda. Kemungkinan besar swingarm ini adalah swingarm yang Honda pernah pakai di tahun 2018.
- Downwash duct Yamaha
Di tes Sepang kemarin Yamaha telah lebih serius menguji perangkat aerodinamika ketimbang tahun tahun sebelumnya. Tujuan pengaplikasian perangkat aerodinamika saat ini tidak hanya untuk mengurangi efek wheelie saat keluar tikungan, namun juga untuk membantu motor menikung dan cepat di tikungan.
Corner speed atau kecepatan di tikungan memang bukanlah masalah bagi Yamaha. Mesin inline4 yang dipakai Yamaha memang punya karakteristik yang bagus dalam hal menikung, karena crankshaftnya yang lebih panjang dari mesin V4. Itulah salah satu alasan kenapa motor Yamaha punya kestabilan yang bagus saat melibas tikungan. Oleh karena itu, sangat menarik melihat apa yang dicari Yamaha saat melakukan banyak pengujian perangkat aero.
Sebagian orang mungkin berpikir, dengan motor Yamaha yang sangat berbeda dengan motor V4 bisa saja pengembangan aero yang dikembangkan oleh Ducati, dan bahkan sekarang pabrikan dengan motor V4 lainnya akan sangat tidak cocok dengan Yamaha yang bermesin inline4.
Menarik untuk dinantikan apakah Yamaha nantinya akan memakai aero downwash duct atau tidak, dan jika akhirnya dipakai, maka mungkin saja tujuan utama Yamaha bukanlah untuk meningkatkan kemampuan menikung karena memang secara natural performa menikung Yamaha sudah bagus. Pol Espargaro pernah menyebutkan bahwa aero downwash duct baru KTM selain membantu meningkatkan performa menikung ternyata juga bisa meningkatkan sedikit top speed.
Logikanya mungkin seperti ini. Bentuk aero downwash duct yang agak miring ke atas ini tentu menyebabkan sedikit daya angkat, yang mana hal ini sedikit mengurangi efek aero winglet lainnya yang didesain untuk mendapatkan downforce atau daya tekan ke bawah pada kecepatan tinggi. Dengan berkurangnya efek downforce dan hambatan angin akibat downwash duct ini seharusnya membantu meraih top speed lebih tinggi, yang mana top speed adalah sesuatu yang paling dicari Yamaha.
- S-Duct Aprilia
Berbicara soal aero dan dampak tak langsungnya dari aero tersebut dalam meningkatkan top speed. Aprilia telah berinovasi dengan membuat perangkat saluran kecil yang bisa mengalirkan udara dari fairing depan dan kemudian dikeluarkan ke fairing atas. Tampaknya inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi aerodinamika dari udara yang mengalir ke punggung pembalap.
Karena dengan mengalirkan udara melalui salah satu bagian depan motor lalu membuang udara itu ke bagian atas pembalap dan diteruskan ke belakang, tentunya akan memuluskan aliran udara di area ini. Bisa dibilang S-Duct Aprilia ini inovasi yang sangat cerdas.
- Aero belakang Aprilia
Aprilia juga menguji sayap belakang yang pertama kali terlihat di Mugello tahun lalu. Kita sekarang paham bahwa aero belakang ternyata sangat bermanfaat bagi motor MotoGP, ini dibuktikan oleh Ducati dan Honda yang sudah sering menggunakannya di motor mereka, bahkan bagi Suzuki dan Yamaha pun mencobanya tahun lalu.
Namun bentuk sayap belakang Aprilia berbeda dari yang lainnya, bentuk sayapnya horizontal bukan miring tegak seperti sayap belakang Ducati dan Honda. Kegunaan sayap belakang horizontal milik Aprilia ini masih sangat ditutup rapat rapat oleh Aprilia, namun bila Aprilia mengujinya lagi di tes Portimao minggu depan semoga saja Aprilia mau membocorkannya.
- Aero Kecil di Roda Depan Aprilia
Aprilia memasang perangkat aero kecil baru yang diletakkan di roda depan. Kegunaan perangkat aero kecil ini tampaknya lebih untuk memberikan pasokan udara yang lebih terkendali ke bagian fairing samping motor, yang mana seperti yang kita tahu, tahun ini Aprilia telah meningkatkan pengembangannya pada aero fairing ground effectnya.
- Swingarm Karbon Yamaha
Yamaha kembali menguji coba swingarm karbon. Biasanya para pembalap Yamaha lebih menyukai swingarm alumunium karena swingarm karbon menurut mereka terlalu kaku. Meski begitu, pada saat penampilan terbaik Franco Morbidelli di tahun 2020 lalu, Morbi sering menggunakan swingarm karbon di motor Yamaha M1 2019 nya, jadi memang swingarm karbon ini terbukti membuat performanya bagus di 2020. Dan tampaknya dengan menguji swingarm karbon ini lagi, Morbidelli sekarang sudah tahu apakah swingarm karbon ini bekerja dengan baik dengan motor Yamaha M1 2023 atau tidak.