Dengan adanya track baru di Vietnam, bertambahlah hitungan “Street Circuit” yang ada di kalender tahunan Formula 1. “Street Circuit” adalah sirkuit balapan yang berada di dalam kota. Ia menggunakan jalanan umum yang di rubah untuk bisa melakukan balapan di sana. Contoh-contoh “Street Circuit” yang ada di Formula 1 adalah:
Baku Street Circuit, Azerbaijan
Circuit de Gilles-Villenueve, Canada
Circuit de Monaco, Monaco
Marina Bay Street Circuit, Singapore
Albert Park Circuit, Australia
Hanoi Street Circuit, Vietnam
Jeddah Corniche Circuit, Saudi Arabia
Di track-track ini, ada beberapa masalah yang agak sering terjadi, yang umum di semua “Street Circuit.” Masalah yang ada pun tidak hanya ada di Formula 1, tetapi bisa terjadi juga di acara balapan lain, seperti Formula E dan Super GT. Di artikel ini, kita akan membahas beberapa masalah umum yang ada di “Street Circuit.”
Benjolan dan Saluran Air
Benjolan dan saluran air adalah hal yang sangat sering kita lihat di jalanan yang kita gunakan di kehidupan sehari hari. Tetapi, pernahkah hal hal itu ada di sirkuit balapan tradisional? Di Silverstone, Red Bull Ring, bahkan di sirkuit Mandalika, tidak ada sama sekali benjolan dan saluran air. Ini karena sirkuit balapan memperlukan permukaan yang stabil dan rata, agar pembalap bisa merasa nyaman saat mendorong mobil kepada batasnya. Jika ada permasalahan dengan benjolan tiba tiba di track, ban mobil bisa saja tidak mendapatkan cengkaman yang kuat, dan pebalap tidak bisa mengkontrol mobil dengan sempurna.
Karena permukaan yang ada di kebanyakan “Street Circuit” adalah permukaan jalan sehari-hari, terpaksa ada benjolan dan saluran air. Karena jalan sehari-hari dibuat agar bisa menjadi murah untuk dibangun, dan juga tahan lama, jalanan ini tidak bisa rata dengan sempurna. Hal yang terjadi adalah jalanan mendapatkan benjolan natural. Untuk kebanyakan orang, yang melewati jalanan “Street Circuit”, benjolan kecil ini tidak berpengaruh besar, dan terkadang tidak terasa di mobil jalanan. Di saat balapan tetapi, benjolan kecil pun bisa mempunyai pengaruh yang sangat besar kepada performa mobil. Di Monaco, ada benjolan yang sangat besar. Di lintasan lurus antaran turn 4 dan 5, pembalap harus melakukan manuver yang sangat agresif untuk menghindari benjolan tersebut.
Track Baku, di Azerbaijan, mempunyai masalah besar dengan saluran airnya. Penutup dari salah satu saluran air sempat beberapa kali mengenai mobil. Satu kali di 2016, Valtteri Bottas terkena penutup tersebut, memaksa dia untuk mengundurkan diri dari Free Practice 3 karena mobil Williams dia rusak karena benda berat tersebut. George Russell, sekali lagi di mobil Williams, terkena hal yang sama di 2019, memaksa Free Practice 1 untuk di red flag, dan akhirnya dibatalkan. Dari dua kejadian ini, bisa dilihat bahwa obyek asing di track bisa menjadi resiko yang sangat berbahaya untuk para pebalap.
Bukan hanya benjolan dan saluran air, tepi jalan (curbs) yang di pasang untuk membantu pebalap juga bisa jadi masalah di “Street Circuit”. Karena tepi jalan yang digunakan perlu dipasang setiap tahun, tidak seperti tepi jalan yang ada di sirkuit permanen, mereka perlu dipasang menggunakan baut. Di track Baku, tahun 2016, baut yang digunakan untuk memasang tepi jalanan ini adalah alasan kenapa 90 persen dari ban belakang mobil Formula 1 yang ikut sesi Free Practice 1 rusak.
Track Yang Tidak Optimal
Karena jalanan yang digunakan untuk dijadikan “Street Circuit” awalnya bukan untuk balapan, terkadang agak sulit untuk membuat track track ini optimal untuk balapan. Di dalam dan di luar track, ada beberapa masalah yang umum terjadi di semua track jalanan.
Permukaan jalan yang tidak optimal untuk balapan sering menjadi hal yang di debatkan oleh beberapa orang. Oli dan kotoran lainnya yang didapat dari mobil biasa yang menggunakan jalanan ini setiap hari, walaupun bisa dibersihkan, tidak mungkin optimal. Ini membuat permukaan kurang baik untuk menggunakan ban Pirelli, dan ban balapan lainnya, yang kurang bisa menemukan cengkaman di kondisi yang tidak sesuai. Inilah kenapa beberapa pebalap kurang merasa yakin saat mengerem dan membelokkan mobilnya. Bukan hanya kotoran yang membuat mobil balap tidak bisa menemukan cengkraman yang optimal, tetapi dari pembuatan jalannya sudah tidak optimal. Aspal yang digunakkan untuk membuat sirkuit, dan yang digunakkan untuk membuat jalanan pasti berbeda. Karena jalanan memperlukan daya tahan lama, aspal yang mempunyai cengkraman yang lebih baik untuk balapan tidak digunakkan untuk membuat kebanyakan “Street Circuit.”
Saat balapan, ada beberapa masalah yang ada juga di tata ruang yang ada di jalanan. Karena di beberapa tempat ruang untuk jalan sangat sempit, tidak ada kesempatan untuk mengadakan daerah limpasan (runoff area) untuk driver. Contoh yang sangat baik adalah di Baku Castle Section. Tidak adanya daerah limpasan membuat Steward memperlukan untuk menghentikan balapan untuk menyingkirkan mobil yang menabrak. Hal ini juga membuat pebalap tidak mempunyai kesempatan untuk pulih dari kesalahan mereka.
Oposisi Publik
Terkadang, masalah yang terjadi di sirkuit jalanan tidak hanya terjadi di balapan. Politik diluar balapan pun bisa menjadi masalah yang besar saat menggelar balapan di sirkuit jalanan ini. Di Indonesia, kita baru melihat hal ini terjadi, di perencanaan balapan Formula E di Jakarta. Banyak masyarakat yang tidak setuju, dan terjadilah demonstrasi untuk menolak balapan di Jakarta. Alhasil, sampai sekarang, masih belum ada kejelasan untuk masalah ini. Hal yang sama terjadi di Amerika Serikat, dimana permasalahan tentang macet dan pengunaan jalan berakibat Miami Grand Prix 2022 merubah tata letak, dan susunan track balap.
Simpulan
Dengan adanya tambahan Jeddah Corniche Circuit di kalender 2021 Formula 1, dan juga Hanoi Street Circuit di kalender 2022, banyak perasaaan campur aduk yang dirasakan, bukan hanya dari sisi fans, tetapi dari pebalap dan juga panitia balap. Baru di tahun 2021 ini, di Monaco Grand Prix, kita melihat balapan yang hanya mengadakan satu overtake di 78 lap. Mick Shumacher melewati rekan setimnya, Nikita Mazepin di lap pertama. Karena ruang yang kecil, sangat sulit untuk pebalap untuk melakukan overtake. Apakah lebih banyak “Street Circuit” itu bagus di Formula 1, atau malah track jalanan ini akhirnya mengurangi kualitas balapan yang ada di olahraga motor terbesar di dunia?