Beberapa waktu lalu, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, datang ke Pulau Lombok untuk meninjau lokasi pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika. Hal itu karena pada tahun 2021, Indonesia direncanakan akan masuk ke dalam kalender balap Grand Prix MotoGP.
Namun, hal yang membuat publik bertanya-tanya adalah sirkuit di Mandalika tersebut mengusung konsep sirkuit jalan raya. Di era modern MotoGP, nampaknya kita sama sekali belum pernah lihat para pebalap memacu motor mereka di sirkuit jalan raya, selalu saja mereka balapan di sirkuit permanen.
Tentu saja prosedur keamanan menjadi perhatian karena keberadaan gravel dan run-off area adalah penting untuk balapan motor kelas internasional seperti Grand Prix MotoGP. Kecelakaan adalah keniscayaan sebuah balapan. Gravel dan run-off area menjadi salah satu unsur pengaman bagi pebalap agar tidak terjadi cedera fatal jika terjadi kecelakaan.
Akan tetapi, tahukah kalian bahwa sampai sekarang masih tetap ada ajang balap motor bergengsi yang diselenggarakan di jalan raya? Salah satu yang paling menarik perhatian adalah Macau Grand Prix.
Macau GP diselenggarakan di Sirkuit Guia yang terletak di wilayah tenggara Semenanjung Macau. Sirkuit ini tidak hanya digunakan untuk kejuaraan balap motor saja, tetapi juga untuk kejuaraan balap mobil. Sirkuit Guia disebutkan tidak pernah mengalami modifikasi yang berarti sejak pertama kali digunakan untuk balapan mobil tahun 1954. Layout sirkuit tidak berubah, melainkan hanya relokasi kompleks paddock dan pit saja pada tahun 1993.
Panjang sirkuit adalah 6,2 kilometer dengan total 19 tikungan. Sirkuit ini mengombinasikan lintasan lurus yang panjang dan cepat, serta tikungan tajam. Tak heran, sirkuit ini diakui sebagai salah satu sirkuit yang paling menantang di dunia. Khusus untuk balapan motor, pertama kali diselenggarakan pada tahun 1967.
Walaupun terpisah dari Kejuaraan Dunia MotoGP yang prestisius itu, tetapi nyatanya ajang Macau GP menarik minat dari para pebalap dunia. Sebut saja Kevin Schwantz (baca: Shwanz), juara dunia MotoGP kelas 500 cc tahun 1993 asal Amerika Serikat; dan juga Ron Haslam asal Inggris, yang beberapa kali sukses merebut posisi podium di MotoGP.
Ada juga nama pebalap hebat lainnya yang turut berpartisipasi di ajang ini, seperti legenda Kejuaraan Dunia Superbike, Carl Fogarty; lalu ada juga nama Michael Rutter, Michael Dunlop, dan John McGuinness selaku legenda ajang balap prestisius Isle of Man.
Ron Haslam sendiri 6 kali memenangkan balap motor Macau GP, kalah banyak dari rekan senegaranya Michael Rutter, yang masih memegang rekor pebalap dengan jumlah kemenangan terbanyak, yakni 8 kali. Kevin Schwantz hanya sekali memenangkannya , begitu juga dengan Carl Fogarty dan John McGuinness.
Sejak tahun 1981 hingga sekarang, pebalap British memang sangat mendominasi podium pertama. Selain Schwantz, ada nama orang non-British lain yang mencuri dominasi mereka, yaitu Andreas Hofmann asal Swiss yang juara tahun 1997.
Kenapa orang Inggris bisa sangat mendominasi? Disinyalir karena gaya balapan sirkuit jalan raya mirip dengan ajang balapan jalanan terbuka yang kerap diselenggarakan di wilayah Britania Raya. Sebut saja Isle of Man.
Seperti yang sudah dijelaskan bahwa risiko cedera dari kecelakaan di ajang Macau GP bisa sangatlah fatal. Tercatat ada 8 pebalap motor yang meregang nyawa akibat kecelakaan di Sirkuit Guia. Salah satunya adalah Juara Isle of Man TT tahun 2016. Daniel Hegarty meninggal usai ia dan motornya menabrak pembatas di sisi luar sirkuit. Beberapa saksi mata melihat bahwa tabrakan itu sampai mengakibatkan helmnya terlepas.
Sirkuit Guia bukannya tanpa pengaman sama sekali, tetapi tetap saja mereka tidak memiliki run-off area dan gravel. Seluruh bagian sirkuit dibatasi dengan pengaman berupa pembatas armco, yaitu besi lunak yang sangat murni, khusus digunakan untuk pagar pembatas jalan yang dicat dengan garis-garis hitam dan kuning.
Lalu, mari bicara kecepatan. Sejauh ini, rekor kecepatan dipegang oleh Andrea Dovizioso yang membukukan rekor kecepatan tertinggi baru 356,4 kilometer per jam di Mugello, Juni 2018, yang memecahkan rekor terbaik sebelumnya, yaitu 354,9 kilometer per jam milik Andrea Iannone pada tahun 2016. Peter McLaren yang merupakan pengamat MotoGP memprediksikan kecepatan motor MotoGP dapat mencapai 360 kilometer per jam.
MotoGP adalah kejuaraan balap motor tercepat di dunia, lebih cepat dari Macau GP. Artinya, dapat diasumsikan bahwa Daniel Hegarty mengalami kecelakaan fatal kala mengendarai motor dengan kecepatan rata-rata di bawah kecepatan rata-rata motor MotoGP.
Akan tetapi, Carmelo Ezpeleta nampak antusias dengan rencana sirkuit jalan raya MotoGP di Mandalika. Kira-kira akan seperti apa prosedur keamanan balap MotoGP di sirkuit jalan raya kelak? Kita tunggu saja.