Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home MotoGP

Kisah Menarik Dibalik Sikap Kalem dan Tenang Dani Pedrosa

Dika Cielers by Dika Cielers
17 September 2020
in MotoGP, Story
Reading Time: 2 mins read
327 3
0
1k
SHARES
5.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Di balik sifatnya yang sangat tenang, kalem, dan jarang sekali terlibat dalam situasi konflik, Pedrosa akan selalu dikenang sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa bagi MotoGP. Bahkan sisi baik The Little Samurai bukan hanya tercerminkan oleh sikapnya saja. Melainkan data statistik pun juga cukup menginterpretasikan pembalap Spanyol ini dalam menyandang gelar tersebut.

tiga kali juara dunia di kelas pemula dan intermediate, meraih posisi runner-up sebanyak tiga kali dalam karirnya di MotoGP, rookie of the year, dan urutan ketiga peraih podium terbanyak sepanjang sejarah MotoGP. Sebagai seorang kuda hitam, record yang ditorehkan Pedrosa sangatlah luar biasa. Namun kini, ia memutuskan untuk tak lagi aktif membalap dan memilih untuk menjalani profesi sebagai development rider untuk KTM.

Akan tetapi ada satu cerita menarik dan sarat akan makna yang melatarbelakangi sikap kalemnya itu. Cerita tersebut berawal dari konfliknya dengan Marco Simoncelli pada kecelakaan di GP Perancis yang berlangsung di Sirkuit Le Mans pada tahun 2011. Manuver tak berperasaan Simoncelli menyebabkan The Little Spaniard terjatuh dan mengalami patah tulang selangka.

Hal itulah yang menjadi penjegal utama bagi dirinya dalam persaingan perebutan title juara di akhir musim. Pedrosa sangat emosional saat itu, dan sama sekali tak terima dengan apa yang menimpanya. Puncaknya adalah pada saat GP Mugello, Pedrosa menolak untuk berjabat tangan dengan Simoncelli.

Tindakan yang dilakukan Pedrosa bagaikan dua sisi mata uang. Di satu sisi sikap itu wajar karena manuver Simoncelli, Pedrosa harus mengalami cedera yang cukup parah dan absen beberapa balapan. Sementara di sisi lain, apa yang dilakukan Pedrosa tak semestinya dilakukan.

Berselang beberapa bulan kemudian, Simoncelli harus meregang nyawa akibat kecelakaan fatal di Sirkuit Sepang Malaysia. Di sinilah titik balik dari sikap yang ditunjukkan oleh Dani Pedrosa. Ia terkejut dan syok, sangat terlihat dari mimik wajahnya sesaat setelah balapan dibatalkan oleh panitia lomba.

Kepergian Marco Simoncelli menuntun The Litle Spaniard ke arah yang lebih sportif. Pembawaannya menjadi jauh lebih tenang dan menghindari konflik dengan pembalap lain. Beberapa hal yang membuktikan hal tersebut adalah GP Misano 2012. Di balapan yang sangat penting ini, Pedrosa ditabrak dari belakang oleh pembalap Ducati Pramac, Hector Barbera. Tidak ada ekspresi yang menunjukkan sikap emosional berlebihan saat berjalan di area run-off. Pedrosa seolah mengerti akan resiko yang harus ia hadapi dan kekecewaan adalah bagian dari itu.

Seterusnya, tidak ada konflik berarti yang melibatkan dirinya. Setiap ada masalah pasti selalu selesai saat itu juga. GP Amerika 2016 saat ia menjatuhkan Andrea Dovizioso. Pedrosa langsung menghampiri untuk meminta maaf. GP Mugello 2018 saat ia menjatuhkan Crutchlow, sikap emosional pembalap Inggris tersebut tak mempengaruhinya untuk terus meminta maaf dan mencoba menjelaskan apa yang terjadi.

Kemudian GP Jerez 2018 saat kecelakaan besar melibatkan dirinya Jorge Lorenzo, dan Andrea Dovizioso. Namun tidak ada sikap emosional yang menunjukkan kekecewaan yang berlebih.

Pedrosa mengaku kematian Simoncelli membuat ia bertekad untuk tak lagi bermusuhan dengan siapa pun di sisa hidupnya.

“Saya telah belajar bahwa hidup ini mungkin terlalu singkat untuk memiliki musuh.” ujar Pedrosa yang dilansir oleh Speedweek.

Inilah pelajaran berharga yang bisa diambil dalam diri Dani Pedrosa. Kita tak tahu sampai kapan kita hidup. Dan seorang musuh adalah noda yang sangat besar dalam jiwa sepanjang hidup kita. Hidup ini terlalu singkat untuk memiliki musuh

 

Tags: Dani PedrosaMarco Simoncelli
Share418Tweet262Pin94Scan
Previous Post

Peluang Tim VR46 Untuk Masuk ke MotoGP 2021

Next Post

Apa yang Membuat Pecco Bagnaia dan Jack Miller Gagal Finish di GP Emilia Romagna ?

Related Posts

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?
Analisa

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Next Post

Apa yang Membuat Pecco Bagnaia dan Jack Miller Gagal Finish di GP Emilia Romagna ?

Mengenal Aturan Track Limit yang Membuat Fabio Quartararo Gagal Naik Podium di GP Emilia Romagna

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Menguak Sejarah Penggunaan Brake Lever Protector Dan Fungsi Vitalnya Di MotoGP

Mengupas Tuntas Siapakah The Rain Master Terhebat Di MotoGP

5 Mei 2023
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022

Tim Nastro Azzurro Honda nya Valentino Rossi Sebenarnya Tim Satelit atau Pabrikan ?

9 Juni 2020

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In