Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Story

Kisah Legenda MotoGP Max Biaggi, Rajanya Sirkuit Brno

Dika Cielers by Dika Cielers
6 Januari 2020
in Story
Reading Time: 2 mins read
327 3
0
1k
SHARES
5.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

“The Roman Emperor“, sebagaimana komentator memanggilnya saat menjadi raja di kelas 250cc (baca: 250 sese) di dekade 90-an. Hubungan antara juara dunia empat kali ini dan sirkuit Brno (baca: berno) selalu spesial.

Mari kita mulai dari kelas di mana Max Biaggi memenangkan gelar dunianya di kelas 250cc. Empat kemenangan berturut-turut diraihnya di sirkuit Republik Ceko dari tahun 1994 hingga 1997. Tiga kali bersama tim Aprilia dan yang terakhir dengan Honda. Beberapa kemenangan diraihnya dengan jarak yang cukup jauh, seperti di tahun 1994 menang dengan enam detik di depan pembalap jerman, Waldmann (baca: Woldmen). Kemudian di tahun berikutnya menang tipis setelah berduel dengan Tetsuya Harada. Pada tahun 1996 dia unggul 6 detik dari Olivier Jacque (baca: olivie Zaq)di garis finish. Dan tahun terakhirnya di kelas 250cc bersama Honda, dimana ia meraih gelar jaura dunia keempatnya, dia kembali mengalahkan pembalap Prancis Olivier Jacque, kali ini hanya selisih setengah detik.

Di tahun 1998 Max Biaggi akhirnya naik ke kelas 500cc dengan tim Honda yang dikelola oleh Erv Kanemoto. Pada tahun tahun itu, pembalap italia yang bersinar hanyalah Max Biaggi, Valentino Rossi belum bersinar di tahun itu. Harapan tinggi publik italia pun hanya tertuju pada Max Biaggi. Meskipun statusnya masih sebagai pembalap rookie di kelas 500cc, ia memenuhi harapan tinggi publik italia dengan tampil mengejutkan, dan tampak sudah pantas menjadi juara dunia di kelas premier pada waktu itu.

Honda sendiri tidak mengharapkan pembalap Italia itu bisa memenangkan balapan pertamanya , di Suzuka Jepang. Honda tidak menyangka bocah yang baru naik ke kelas 500cc itu akan membuat Mick Doohan, juara dunia tak terkalahkan selama empat tahun berturut-turut, gelisah dengan munculnya Biaggi sebagai penantang. Maka dimulailah pertarungan antara keduanya, hingga seri balap Brno pada 23 Agustus 1998. Doohan memulai balapan dengan pole position, Biaggi yang start diposisi kedua, segera memimpin jalannya balapan, diikuti Doohan di posisi kedua. Di lap kesembilan, Doohan yang sangat dekat di belakang Biaggi, kehilangan cengkraman ban depan dan akhirnya terjatuh. Pada saat itu Biaggi berada dalam situasi yang ideal, berada di depan membuatnya leluasa mengatur kecepatan untuk menghindari serangan dari Alex Criville, dan Alex Barros. Setelah 22 lap, “The Roman Emperor” akhirnya menaklukkan Brno lagi, untuk kelima kalinya secara berturut-turut dalam karirnya.

Untuk merayakannya, ia melakukan atraksi wheelie yang terkenal itu sebelum melewati garis finish.  Wheelie yang paling vertikal dalam sejarah balap. Sebuah wujud kegembiraan yang luar biasa darinya.

Brno bagaikan rumahnya sendiri. Biaggi kemudian meraih kemenangan lagi di Brno tahun 2000 saat mengalahkan Rossi, dan pada musim 2002 saat berganti era menjadi MotoGP, ia meraih kemenangannya dengan mengendarai Yamaha M1, saat itu ia mengalahkan Daijiro Kato. Ia secara keseluruhan telah meraih tujuh kemenangan di sirkuit Ceko selama kariernya di Grand Prix. Sebagai tambahan, dalam dua musim terakhirnya di MotoGP saat mengendarai Honda, ia meraih dua kali posisi ketiga di Brno saat musim 2004 dan 2005.

Karir balap Biaggi tidak berhenti saja di MotoGP, karena Max Biaggi menjadi satu-satunya pembalap Italia yang melanjutkan karir balapnya di World Superbike, setelah sebelumnya mengawali karir di Grand Prix. Di kejuaraan ini pun Biaggi masih bisa meraih dua kali juara dunia,  dan meraih 4 kali kemenangan di Brno antara tahun 2007 dan 2015.

Total Biaggi sudah mengantongi 12 kemenangan di Sirkuit Brno selama karirnya. 4 kali di kelas 250cc, 3 kali di kelas 500cc atau MotoGP, dan 4 kali di World Superbike.

Dengan prestasinya yang luar biasa ini di sirkuit Brno, Rasanya pantas kalau salah satu tikungan di sirkuit Brno di namai tikungan Max Biaggi, bagaimana menurut kalian?

Tags: Max Biaggi
Share418Tweet261Pin94Scan
Previous Post

Komponen Paling Kuat dari Motor MotoGP

Next Post

Apa sih Fungsi Tombol Tombol yang ada di Motor MotoGP?

Related Posts

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.
Story

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp
Inside GP

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023
Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat
Story

Shoya Tomizawa, Talenta Jepang yang Pergi Terlalu Cepat

31 Agustus 2023
Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping
Story

Andrea Iannone, Pembalap Hebat yang Karirnya Hancur Akibat Dopping

31 Agustus 2023
Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya
Teknologi

Teknologi-Teknologi Motogp yang Ada di Motor Jalan Raya

31 Juli 2023
Lima Pembalap Satelit Terbaik di Era Motogp
Inside GP

Banyak Ditentang, Kenapa Aero Fairing dan Holeshot Device Masih Tetap Dipakai di Motogp.

31 Juli 2023
Next Post

Apa sih Fungsi Tombol Tombol yang ada di Motor MotoGP?

Honda RC211V, Awal dari Era Baru

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023

Mengenal Sesi Free Practice & Qualifying Practice dalam MotoGP

3 September 2020
Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

29 Juni 2022
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1301 shares
    Share 520 Tweet 325
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In