Jeremy Burgess mungkin nama yang kurang begitu dikenal oleh orang pada umumnya dibandingkan para pembalap juara dunia di kelas MotoGP. Namun oleh para pembalap MotoGP namanya sangat dihormati, bagaimana tidak, ditangannya, Jeremy Burgess sukses membantu para pembalap menjadi juara dunia di kelas Premier, sebut saja : Wayne Gardner, Mick Doohan, Freddie Spencer dan Valentino Rossi.
Di awal karirnya, Jeremy datang ke kejuaraan dunia Grand Prix ini pada tahun 1980 di london Inggris, atas ajakan temannya yang sedang mencari mekanik untuk bekerja pada pembalap Randy Mamola di tim Suzuki. Atas hasilnya yang cukup bagus saat menangani Randy Mamola, Kemudian di tahun 1995 dia diminta untuk menjadi kepala mekanik dari pembalap Freddie Spencer, saat itu dia langsung mambantu Freddie Spencer meraih juara dunia di kelas 250cc dan 500cc.
Hasil bagus yang diraih Jeremy, membuatnya kemudian diminta untuk menangani pembalap Wayne Gardner. Bekerja bersama Wayne Gardner, Jeremy kembali berhasil meraih juara dunia, Baginya sebagai kepala mekanik, ini adalah pertama kalinya seorang mekanik asal australia membuat pembalap australia menjadi juara dunia. Seorang pembalap australia menjadi juara dunia adalah sesuatu pencapaian yang besar bagi olahraga motor di australia.
Tiga tahun bersama Wayne Gardner, Honda lalu meminta Jeremy untuk mencari pembalap muda yang baru, dan pembalap itu adalah seorang Australia bernama Mick Doohan di tahun 1989. Setelah tiga musim menangani Mick Doohan, hasil baik sepertinya akan diraih kedua orang australia ini di musim balap 1992, meskipun memulai musim dengan sangat baik dengan meraih empat kemenangan di awal seri musim, dewi fortuna ternyata tidak memihak kepada Mick Doohan. Mick Doohan mendapatkan kecelakaan parah di Assen dan harus absen balapan di beberapa seri. Walau akhirnya bisa melanjutkan balapan di dua seri terakhir namun ia gagal meraih gelar juara dunia pertama kalinya hanya dengan selisih 4 poin.
Hasil itu membuat Jeremy Burgess lebih termotivasi dan Mick Doohan tahu dia bisa menjadi juara dunia. Kemudian di tahun 1994 sampai 1998 Jeremy Burgess dan Mick Doohan bisa menjadi juara dunia, itu adalah hasil yang sangat luar biasa bagi dunia Motorsport australia.
Sayang, di Tahun 1999 merupakan tahun yang buruk bagi Mick Doohan, dia mengalami kecelakaan parah yang membuatnya cidera dan akhirnya memilih pensiun. Atas insiden tersebut, Honda mencari pembalap masa depan dan jelas pilihannya adalah pembalap muda italia Valentino Rossi.
Jeremy terkesan dengan kepribadian Valentino Rossi.
“Valentino Rossi orang yang sangat humble, dia tidak pernah berbicara dengan nada tinggi dengan orang orang, dia adalah benar benar Valentino yang terlihat di media.” Tutur Jeremy via MotoGP.com.
Bekerja bersama Valentino Rossi , Jeremy langsung membantunya meraih juara dunia di tahun 2001 bahkan dengan tim satelit Honda, hasil luar biasa pun berlanjut di tahun tahun berikutnya dengan menjadi juara dunia berturut turut sampai tahun 2005.
adapun momen spesial yang terjadi kala Jeremy bekerja sebagai kepala mekanik Valentino Rossi. Saat seri balap Sachsenring (baca: sahsenring) tahun 2006 mereka kesulitan pada sesi kualifikasi dan latihan, dan belum menemukan setingan motor dengan tepat. Kemudian malamnya saat berdiskusi bersama tim mekanik, Valentino Rossi memberikan solusi yang sangat tepat pada tim dan mereka akhirnya bisa mengubah setingan motor atas arahan Rossi, hanya dalam satu malam saja. Jeremy dan tim akhirnya berhasil meningkatkan performa motor pada sesi pemanasan sebelum balapan dan Valentino Rossi bisa memenangkan balapan walau start dari posisi 11 pada balapan di sirkuit Sachsenring (baca: sahsenring). Ini merupakan salah satu momen yang tidak bisa dilupakan Jeremy saat bekerja bersama Valentino Rossi.
Jeremy suka dengan pembalap yang selalu mencari hasil yang sempurna, ini akan membuatnya bekerja keras mencari setingan motor terbaik dan pembalap pun akan bekerja lebih keras lagi untuk menjadi juara dunia.
“Pembalap yang bagus akan bisa menang dengan motor yang jelek, tapi pembalap yang jelek tidak akan bisa menang dengan motor yang bagus” quote Jeremy Burgess via MotoGP.com