Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Formula 1

Ketika Hidup Dan Mati Hanya Dibatasi Kertas Tipis Berisi Regulasi

Menyeruak demi mempertahankan posisi pertama, lalu melakukan pengereman mendadak sehingga menyebabkan Ralf Schumacher menabrak dan 'menerbangkan' mobilnya, ada apa dengan Rubens Barrichello?

Ciput by Ciput
3 Februari 2022
in Formula 1
Reading Time: 3 mins read
318 6
0
Ketika Hidup Dan Mati Hanya Dibatasi Kertas Tipis Berisi Regulasi
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Foto: Ralf Schumacher’s flying car. (Sumber: Motorsport image)

Dalam Formula 1, hidup dan mati hanya dibatasi kertas tipis berisi regulasi-regulasi keselamatan yang kadang disisipi intrik politis khas olahraga super mahal ini.

Yup, tak dapat dipungkiri soal hal-hal yang sifatnya politis yang dibalut dengan nama ‘peraturan’, regulasi, dan entah apalagi. Ya iyalah, karena di F1, semua berbicara tentang duit, cuan, dan kehormatan..

Maka demi mendapatkan kemenangan kadang harus menghalalkan segala cara.

Seringkali soal aturan yang salah dipahami oleh tim-tim ketika mereka terlibat satu insiden di lintasan. Mereka lalu sibuk cari siapa yang salah, siapa yang benar. Itulah yang penulis sebut sisi politis dan menghalalkan segala cara

Seperti kejadian di Melbourne 2002 pada seri pembuka Grand prix.
Entah apa yang ada dalam benak Rubens Barichello, ketika tiba-tiba menyeruak maju dan memotong laju mobil William-BMW Ralf Schumacer yang saat itu memimpin lomba. Tak ada masalah kalau sekedar memotong dan mendahului.

Karena dalam regulasi FIA, pada balapan apapun, siapapun boleh mendahului kalau memang kendaraannya lebih cepat. Sebaliknya, bagi yang kendaraannya lebih lambat, wajib ‘kasih jalan’.

Masalahnya, setelah mendahului, Rubens seperti sengaja melakukan pengereman. Tak pelak, mobil Ralf menghantam bagian belakang Rubens. Mobil Ralf pun melayang beberapa detik diudara sebelum akhirnya mendarat dengan tidak mulus di rumput pinggiran track, and then meluncur menghantam pagar pembatas sirkuit.

Ralf tidak mengalami cedera berarti dalam kejadian ini. Entahlah, apa FIA kasih sanksi kepada Rubens dan atau Ferrari.

Yang jelas, pada musim yang sama, tepatnya pertengahan musim 2002, pada Grand Prix Austria, Rubens dipaksa melambat oleh tim untuk memberi jalan pada Michael Schumacher yang merupakan pembalap nomor 1 di Ferrari. Itulah namanya Team Order. Itu pula yang saya sebut bahwa di regulasi, terselip kepentingan politis tim raksasa. Ada beberapa tim raksasa kala itu menerapkan tim order, bukan untuk kemenangan tim semata, melainkan mereka punya ‘agenda’ lain, yaitu memuluskan jalan pembalap utama dalam meraih kemenangan. Sebenernya bukan rahasia umum, dibalik setiap balapan pasti adalah yang namanya tim order ya. Diakui atau tidak, pasti pasangan pebalap, pasti melakukan itu atas nama Tim.

Masalah akan beda ketika Ferrari melakukan strategi itu untuk memuluskan jalan Michael Schumacher untuk meraih podium nomor satu.

Sedangkan tim order yang lazim terjadi adalah, siapapun pembalap yang lebih cepat, biarkan dia melaju di depan. Dan pembalap di tim yang sama yang berada di belakang, ‘bertugas’ menghalangi pebalap lain.

Pada insiden itu, tentu saja Rubens gondok bukan alang kepalang. Padahal menjadi nomor satu adalah impian setiap pembalap. Sementara, sebagai pembalap ‘nomor dua’, seolah Rubens selalu diganjal oleh tim-nya sendiri. Dia ada untuk menghalangi pembalap yang mencoba melibas Michael. Untuk itulah Rubens ada. Bukan untuk jadi nomor satu dan menang.

Tapi gimana lagi, ketika direkrut tim asal Modena itu, salah satu klausul yang harus disepakati kayak gitu.
Padahal secara kemampuan, Rubens tak kalah dengan Michael.

Pada kejadian A1 Ring (Austria), banyak tim melayangkan protes, seolah mewakili suara hati Rubens. Tapi FOA (Formula One Administration) saat itu udah kayak dikuasai Tim Merah asal Modena.

Akhirnya, Rubens hanya bisa kesal. Mengawali musim dengan buruk. Musti mengalah pada pertengahan musim hanya demi team order. Dan entah nasib buruk apalagi.

Tapi, sekali lagi, begitulah. Itulah yang harus dilakukan oleh Barrichello. Dia di Ferrari sekedar ‘bekerja’. Dan bagaimana pun hebat dia, tidak akan naik grade. Kecuali terjadi sesuatu pada Michael Schumacher, atau misalnya Ferrari ‘membuang’ Schumacher. Tapi itu kecil kemungkinan. Karena pada faktanya toh Schumacher bertahan di Ferrari sampai dengan tahun 2006 setelah posisinya digantikan oleh Kimi Raikkonen.

Kembali ke pokok bahasan, akhirnya pada gelaran Grandprix Melbourne, akhirnya lomba dimenangkan oleh Michael Schumacher. Posisi kedua ditempati oleh Juan Pablo Montoya, rekan setim Ralf Schumacher dari William-BMW, sedangkan urutan ketiga direbut oleh Kimi ‘ice man’ Raikonen.

Tempat ke empat diduduki oleh pebalap nyentrik asal Irlandia, siapa lagi kalau bukan Eddie Irvine dengan mobil Jaguar Cosworth-nya. Tuan rumah Mark Webber di posisi lima dengan Minardi Asiatech.

Itulah kisah pria-pria pemberani yang mempertaruhkan nyawanya dan ditukar dengan kehormatan dimasa lampau.

Tags: F1Formula 1Kisah Pembalap Formula 1williamF1
Share411Tweet257Pin92Scan
Previous Post

Masalah Umum Balapan di “Street Circuit”

Next Post

Damon Hill, Juara dunia 1996, Sekali Berarti, Sudah itu Terhenti.

Related Posts

Balapan Makin Membosankan, Kenapa Motogp Tidak Pakai Mesin Turbo Saja?
Inside GP

Balapan Makin Membosankan, Kenapa Motogp Tidak Pakai Mesin Turbo Saja?

31 Mei 2023
Lima Pembalap Satelit Terbaik di Era Motogp
Inside GP

Kelebihan dan Kekurangan Aero Fairing Motogp

30 Mei 2023
Ford comeback ke Formula 1, dengan tim mana?
Formula 1

Ford comeback ke Formula 1, dengan tim mana?

4 Februari 2023
Kenapa Mobil F1 Semakin Tahun Menjadi Semakin Besar ?
Formula 1

Kenapa Mobil F1 Semakin Tahun Menjadi Semakin Besar ?

31 Januari 2023
Formula 1: Senggol dikit, rugi berapa milyar?
Formula 1

Formula 1: Senggol dikit, rugi berapa milyar?

30 Januari 2023
Fakta tentang persaingan antara Lewis Hamilton dan Nico Rosberg
Formula 1

Fakta tentang persaingan antara Lewis Hamilton dan Nico Rosberg

29 Januari 2023
Next Post
Damon Hill, Juara dunia 1996, Sekali Berarti, Sudah itu Terhenti.

Damon Hill, Juara dunia 1996, Sekali Berarti, Sudah itu Terhenti.

Mengenal Tiga Pebalap F1 Dari Asia Tenggara, Salah Satunya Dari Indonesia!

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

Melihat Sirkuit MotoGP di India yang 5 Kali Lebih Mahal dari Mandalika

9 Desember 2022

Mengenal Sesi Free Practice & Qualifying Practice dalam MotoGP

3 September 2020
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

Mesin Formula 1 dari waktu ke waktu

29 Juni 2022
Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

Pengembangan Motor Yamaha M1 2024 di Misano Gagal Total ?

15 September 2023
Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

Motor Honda RC213V 2024 Produk Gagal ?

14 September 2023
Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

Melihat Modifikasi Teranyar Motor Honda RC213V & KTM RC16 Jelang MotoGP Misano

8 September 2023
Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

Sering Dipandang Sebagai Penggembira Saja, Ini dia Deretan Tim Satelit Terbaik di Sepanjang Era Motogp.

31 Agustus 2023
Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

Jumlah Kompon Dikurangi, Ini Dia Jatah Ban dan Cara Mengolah Ban Pembalap Motogp

31 Agustus 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1302 shares
    Share 521 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In