Tahun ini boleh di bilang tahun keberuntungan Indonesia. Keberuntungan pecinta balap motor tepatnya. Pasalnya, ada dua kejuaraan kelas dunia di gelar di tanah air, tepatnya di Sirkuit Mandalika yang ada di Lombok, Nusa tenggara Barat. Pertama gelaran WSBK yang di helat pada 19-21 November 2021 silam. Dan menyusul MotoGP yang merupakan puncak kelas di ajang adu cepat roda dua.
Pada gelaran WSBK, walau masih baru, Indonesia termasuk sukses dalam penyelenggaraan. Setelahnya, gelaran MotoGP turut di gelar pada 18 Maret hingga 20 Maret 2022.
Sejarah demografi Indonesia dengan jumlah penduduk 270 jiwa dan mayoritas kendaraan yang digunakan adalah motor, harusnya gelaran itu sukses. Dan memang sukses!
Tapi di balik kesuksesan itu tentu masih ada aja yang belum paham perbedaan antara dua balapan kelas dunia itu. Tentang apa itu MotoGP, serta bedanya dengan WSBK. Ada pula yang sudah tahu bedanya, tapi tidak tahu kenapa justru MotoGP yang lebih tenar dari WSBK. Pada pembahasan kali ini, fokus kita, selain perbedaan spek kendaraan, juga kenapa WSBK kalah populer dengan MotoGP.
Mari kita kupas sedikit sejarah serta hal-hal yang berkaitan dengan kedua even itu.
Pertama terlebih dulu kami akan bahas World SuperBike. Menurut berbagai Sumber yang layak dipercaya, WSBK bernama resmi FIM Motul World Superbike championship. Biasa disingkat sebagai WSBK, SBK, ada pula yang menyebut Superbike. Sebutan superbike sendiri ngetrend di tahun 90 an.
Superbike atau WSBK pertama kali di gelar pada tahun 1988. Awalnya, FIM, badan motor dunia memberikan hak kelola terkait penyelenggaraan dan penjualan hak siar Superbike kepada FGSport. Tapi sejak tahun 2012, diambil alih oleh Dorna. Satu organisasi yang menangani penyelenggaraan MotoGP.
Beda mendasar dengan MotoGP dan WSBK adalah jenis motor yang di gunakan. Dimana WSBK menggunakan motor produksi masal atau Superbike yang telah diproduksi dan dipasarkan secara umum. Dan kalau MotoGP merupakan motor konsep yang notabene tidak dijual secara masal.
Untuk kapasitas silinder motor yang di perlombakan, ada pembatasan, tidak boleh melebihi 1000cc. Dalam hal ini, sama dengan MotoGP. Hal lain diluar teknis kendaraan adalah anggaran biaya tim balap. WSBK punya anggaran lebih ‘murah’ dari MotoGP.
Tentul murah, karena basis motor WSBK kan motor masal, tinggal modif, langsung siap balapan. Berbeda dengan MotoGP yang musti membangun dan mengembangkan konsep dari motor yang belum ada di pasaran.
Perkembangan WSBK juga relatif lebih lambat di banding MotoGP. Bisa jadi karena tim balap tidak bisa maksimal me-riset motor balapnya. Karena cuma mengubah, bisa jadi ada beberapa ide engineer yang mentok di soal regulasi.
Tentang kenapa popularitas WSBK kalah populer dibanding dengan MotoGP, hal ini pernah diungkap Paul Denning, prinsipal Tim Pata Yamaha.. Paul menyebutkan, bahwa Dorna sengaja menganaktirikan WSBK. Padahal sama-sama di bawah DORNA.
Lebih lanut, Paul mengungkap bahwa sejak hampir 20 tahun, DORNA membenci ajang WSBK.
Maksud Paul, mungkin secara promosi dan pengelolaan DORNA masih kurang maksimal menangani WSBK. Beda dengan MotoGP yang ditangani secara lebih serius. Ya iyalah, kan DORNA sudah puluhan tahun ‘pegang’ MotoGP. Bisa jadi, itu hanya soal perhatian Dorna yang terpecah jadi dua, dan kebetulan MotoGP mendapat perhatian lebih, karena secara bisnis lebih menguntungkan.
Nah, sekarang mari kita bahas motoGP. Perjalanan motoGP ini terbilang panjang. Tepatnya gelaran ini di gelar pertama kali pada tahun 1949. Awalnya, MotoGP merupakan sebutan untuk balapan kelas puncak Grand Prix. Disebut puncak karena MotoGP berada di kelas mesin paling besar, yaitu motor 2 tak 500cc. Dibawahnya ada dua kelas lagi. Kelas 250cc, yang sekarang dikenal dengan Moto2, dan 125cc, yang sekarang di kenal sebagai Moto3.
Jaman dulu, perbedaan jenis mesin ini juga menandai perbedaan antara GP 500 dan Superbike. Dimana saat itu Superbike sudah menggunakan motor 4 tak. Dari waktu ke waktu berbagai perubahan regulasi dialami, sampai satu saat dikarenakan isu ramah lingkungan, maka mesin 2 tak tidak boleh lagi digunakan untuk GP500.
Sebagai gantinya mesin 4 tak dengan kapasitas maksimal 1000cc. Nah, disini ketemu persamaan dengan motor yang digunakan pada WSBK kan?
Untuk perbedaan teknis kedua jenis motor lebih lanjut, mari kita kupas satu persatu.
Pertama. Seperti yang sudah dibahas dikit tadi, bahwa MotoGP dan WSBK terletak perbedaan yang sangat mendasar, yaitu pada jenis produksi. Dalam arti, motor WSBK basisnya diambil motor yang sudah di produksi dan dijual masal. Lalu tim-tim WSBK itu mengembangkan sendiri motor itu untuk kebutuhan balap.
Sedangkan untuk motoGP di bangun khusus, hanya untuk balapan, dan tidak dijual masal. Meskipun, jaman dulu ada motor dengan seri yang sama, tapi secara spek beda jauh. Contohnya, Honda RC213V dan Honda RC213V-S. Walau sekilas sama, hanya beda penambahan huruf S saja, tapi secara spesifikasi jauh beda.
Honda RC213V adalah motor yang di bangun Tim HRC Honda untuk keperluan balap, sedangkan Honda RC213V-S adalah versi produksi masal yang bisa dijual di pasaran. Kok Jadi kayak kebalikan dengan WSBK ya. Trus nanti kalau tim mau beli Honda RC213V-S untk di kembangkan jadi motor WSBK gimana?
Tetap saja beda, bray! Kalau mau lebih lanjut, terus baca.
Kedua, bobot motor. Nah, ini berkaitan dengan regulasi yang nantinya mempengaruhi teknis pada motor. Untuk MotoGP, berat minimum yang di perbolehkan adalah 157 Kg. Sementara untuk WSBK ada di angka 168 Kg.
Contohnya kita ambil dari Honda lagi. Untuk menetapkan besaran angka 157KG pada motor prototype Honda RC213V, bisa jadi lebih gampang. Karena dari awal di bangun, sudah tahu perkiraan berapa bobot motor nantinya sesudah jadi. Dari sini pemilihan part-part sangat penting. Mungkin body motor di buat dari bahan yang lebih ringan, atau beberapa komponen yang tak di perlukan bisa ditanggalkan, demi mengejar bobot motor agar bisa seringan mungkin sesuai regulasi.
Hal yang beda akan terjadi pada pengembangan Motor CBR1000RR dimana motor tersebut dipakai pada untuk ajang WSBK. Bobot asli CBR1000RR adalah 196KG untuk spek 2019. Nah, agar lebih kompetitif tentu tim WSBK berusaha memangkas bobot itu. Masalahnya nggak semudah itu memangkas bobot motor. Ada banyak hal yang perlu di perhatikan.
Ketiga, sasis. Sasis adalah kerangka motor. Kerangka motor inilah nantinya yang menopang semua part motor. Mulai menggendong mesin, pemasangan garpu, lengan ayun, roda dan banyak hal pada motor. Seumpama orang, inilah tulang utama. Untuk motoGP, sasisnya menggunakan material yang ringan, tapi sangat kuat, dan tentu saja mahal. Maka serat karbon atau Carbon Fiber, atau yang lebih mahal lagi titanium. Kurang mahal, bisa pakai Magnesium. Sekali lagi, disinilah letak keunggulan MotoGP. Semua bisa di tentukan dari awal. Tergantung seberapa kuat keuangan tim, dan seberapa jenius para Insinyur di tim untuk bisa membangun sebuah motor yang sangat cepat dan kuat.
Sedangkan karena aturan, WSBK musti mempertahankan kontruksi aslinya. Baik secara material ataupun desain. Jadi wajar, kalau bobot akhir dari motor WSBK lebih tinggi dari MotoGP.
Keempat, Engine Management. Sebagaimana kita tahu, hampir semua kendaraan jaman sekarang menggunakan piranti elektronik untuk mengendalikan kinerja mesin dan seluruh aspek kendaraan. Engine Management yang selanjutnya di sebut ECU atau Electronic Control Unit ini memgang peranan penting dalam kinerja motor.
Untuk aturan yang satu ini, WSBK boleh ‘diatas angin’. Dimana aturannya bebas. Artinya boleh memilih segala type merk, dan kinerja ECU itu sendiri, mau di modif kayak apa, di remap kayak apa terserah. Yang menjadi pembatasnya adalah soal regulasi anggaran. Sedangkan di MotoGP ECU haruslah standart pabrik.
Kelima, Horse power. Horse power lazim di sebut tenaga motor. Soal tenaga, sejauh ini belum pernah ada yang menyebut pembatasan. Meskipun begitu, pada beberapa pengujian yang pernah dilakukan, motor WSBK memiki horse power di kisaran 200 hingga 250 tenaga kuda. Dalam hal ini MotoGP pebih unggul. Yatiu ada di kisaran 250 sampai dengan 300 tenaga kuda. Kelak, ini menjadi salah satu daya tarik tersendir buat penonton. Penonton suka pada motor-motor yang kencang.
Keenam, anggaran dana. Dalam banyak hal, inilah yang sangat klasik dan krusial. Soal duit. Apapun yang di lakukan di trek, dan seluruh sendi kehidupan, muaranya Cuma satu, duit. Tak terkecuali di MotoGP dan WSBK.
Dalam hal ini, tim MotoGP membelanjakan uang dengan jumlah yang lebih besar. Anggaran tersebut meliputi dana untuk riset dan rancang bangun, biaya uji coba, membayar gaji pegawai, gaji pembalap, transpostasi serta kargo dari sirkuit ke sirkuit.
Untuk WSBK ada pembatsan anggaran. Jadi mau tak mau, agak terbatas juga dalam melakukan pengembangan.
Ketujuh, rangkaian seri kejuaraan. Untuk motoGP, hanya ada single race dalam setiap sesi balapan. Di dahului dengan sesi latihan bebas pada hari pertama, biasanya hari Jumat. Lalu hari berikutya kualifikasi, dan terakhir klasifikasi.
Hal ini berbeda dengan WSBK yang menggelar tiga balapan dari setiap seri yang di gelar. Balapan utama diadakan dua kali, dan sekali sprint atau yang biasa di sebut superpole.
Dari serentetan perbedaan-perbedaan yang kami bahas tadi, tentu sudah bisa disimpulkan kenapa MotoGP lebih tenar dan lebih maju.
Hal pertama adalah soal lama usia even. MotoGP sudah dimulai sejak paska perang dunia dua. Hal ini tentunya berpengaruh pada jumlah penggemar. Orang yang lahir kurun waktu 60 an pun lebih dulu mengenal moto GP, dan mengenal Superbike di usia yang ke 28. Itu pun belum tentu menyukai. Pendek kata, dari lamanya usia even MotoGP, di peroleh kesimpulan, bahwa MotoGP punya fans base yang lebih banyak ketimbang WSBK. ‘Pasar penonton’ inilah yang selanjutnya menentukan popularitas MotoGP.
Faktor lain adalah, karena lebih dulu hadir, tentunya secara organisasi MotoGP lebih mapan. Organisasi yang mapan inilah yang mempermudah pengelolaan. Pengelolaan yang mudah akan berimbas pada semakin lancarnya promosi dan pemasaran. Promosi dan pemasaran yang lancar akan menjadikan keuanganyang lancar pula . Bukankan begitu ?
Kalau di sebut Dorna menganak tirikan WSBK, yang berakibat turunnya popularitas, kok kayaknya kurang tepat ya. DORNA nggak mungkin membeli hak kelola atas WSBK kalau pada akhirnya hanya dibuat anak tiri. Buat apa, malah bikin repot saja.
Tapi yang jelas, karena Dorna mengelola MotoGP terlebih dahulu, maka nggak heran kalau dengan mudah Dorna lebih mudah mendongkrak popularitas MotoGP.
Lebih lanjut lagi, bahwa MotoGP punya teknologi lebih canggih adalah hal penentu terdongkrak nya popularitas adalah hal yang tak bisa dipungkiri.
Logikanya, sama-sama nonton, penonton kan layak mendapat aksi yang lebih bagus. Dan aksi bagus salah satunya ditentukan oleh teknologi yang lebih canggih juga. Bukan berarti WSBK tidak bagus . WSBK juga menyuguhkan aksi dan tontonan yang bagus kok. Tapi ya itu tadi, teknologi MotoGP yang notabene baru,sering kali membuat penonton penasaran. Dari tahun ke tahun selalu aja ada yang baru menyangkut teknologi pada MotoGP.
Kalau WSBK kan udah jelas, karena motornya ada di pasaran, calon penonton sudah tahu lebih dulu tentang jenis motor yang di gunakan, serta teknologi yang di sematkan.
Jadi jelas ya, bukannya kami membela DORNA, tapi kalau kita berfikir secara obyektif, MotoGP memang harusnya lebih maju dan lebih pesat perkembangannya.
Bagaimana opini kalian? Tulis di kolom komentar ya.