Sejak kembali ke Yamaha di tahun 2013, Valentino Rossi sudah membangun gaya baru dalam karirnya di MotoGP. Rossi tetap menjadi pembalap unggulan di MotoGP dan secara konsisten terus memperebutkan posisi podium hampir tiap minggu balapan
Faktanya memang konsistensinya itu telah menjadi ciri khas Rossi sehingga hampir memberinya gelar juara dunia di musim MotoGP 2015, tahun dimana dia meraih 4 kemenangan, sementara Jorge Lorenzo dan Marc Marquez meraih 7 dan 5 kemenangan. Di taun itu pula Rossi habis habisan memperebutkan gelar dunia hingga sampai seri balap terakhir
Namun, performa hebatnya itu telah hilang dari Rossi di beberapa seri balap tahun ini. dengan crash yang terjadi di GP Perancis lalu menandai crash ketiganya dalam 3 balapan terakhir, ini terjadi setelah kesalahan yang dibuatnya di balapan kandangnya di GP Emilia Romagna dan GP Catalunya
Di GP Catalunya Rossi sebenarnya bisa dengan mudah meraih podium dan bukan tidak mungkin juga bisa meraih kemenangan karena saat itu Fabio Quartararo yang berada didepan sempat melambat di lap lap akhir.
Dan saat balapan di Le Mans lalu Rossi kembali mengalami crash, Rossi terjatuh di tikungan chicane di lap pembuka saat kondisi hujan.
Rossi mengaku bahwa dia memasuki tikungan dengan lambat seperti pembalap lainnya, namun dengan kondisi aspal yang basah dan dingin, ban belakangnya kehilangan grip saat berakselerasi
Inkonsistensi yang dialami Rossi sebenarnya tidak terjadi hanya di tahun ini saja, namun sudah terjadi beberapa tahun lalu. Rossi crash lebih banyak di 9 balapan yang sudah digelar tahun ini daripada crash yang terjadi di 5 tahun pertamanya di Yamaha, dan jika di total dengan jumlah crash yang dialaminya tahun lalu dan tahun ini, total sudah ada 7 crash yang terjadi karena kesalahan yang dibuatnya.
Jadi apa yang membuat Valentino Rossi sering crash ?
Bisa dibilang itu karena saat ini MotoGP sudah sangat berbeda di jaman saat Rossi berjaya. Saat ini para pembalap MotoGP banyak diisi para pembalap muda berbakat sekaligus lapar akan kemenangan, dan selalu berusaha mencari batas maksimal ketika melibas setiap tikungan, sebab itulah kita sering terpukau melihat banyak pembalap muda, terutama bagaimana Marc Marquez bisa menikung dengan kemiringan lebih dari 60 derajat tanpa terjatuh. Bisa dibilang saat ini Rossi sudah tidak sehebat dulu saat melibas tikungan
Disamping itu juga motor Yamaha ini belum sempurna dalam hal top speed, menyebabkan motor ini menuntut para pembalapnya untuk mengerem lebih keras saat akan masuk ke tikungan untuk menebus ketertinggalan top speed dari motor lain. Ini berarti Rossi harus bermain main dengan resiko crash di sepanjang balapan. Inilah yang membuat malapetaka sering menghampiri juara dunia 9 kali ini
Meski begitu, itu adalah sesuatu yang harus dia atasi dengan cepat mengingat Rossi sudah pasti akan lanjut balapan di tahun 2021 di kelas premier, dan bila masalah ini bisa diatasi bukan tidak mungkin tahun 2022 akan ada kemungkinan Rossi akan lanjut balapan