Semua orang yang sudah biasa mengendarai motor atau kendaraan lainnya di jalan raya pasti tahu betapa bergunanya spion dalam hal keamanan berkendara. Saat menyalip, berbelok dan mengerem akan jadi berbahaya bila kita tidak bisa melihat kendaraan yang di belakang.
Di MotoGP, dimana motor bisa melaju lebih dari 300 km/jam, kalian mungkin berasumsi motor MotoGP seharusnya mempunyai spion yang besar dan berkualitas untuk mendukung keamanan dan lain sebagainya. Namun kenapa motor MotoGP tidak mempunyai spion ?
Motor MotoGP tidak memasang spion justru karena tidak aman, tidak praktis dan juga tidak aerodinamis. Kaca spion mudah pecah dan menimbulkan bahaya bagi para pembalap lain di lintasan. Kemudian kepala pembalap yang secara konstan bergerak berganti posisi membuat tidak ada tempat yang tepat di motor untuk memasang spion. Aerodinamika juga sangat penting dalam balapan, dan memasang spion akan menciptakan hambatan angin yang besar.
Getaran yang disebabkan oleh motor bermesin 1000cc dan kemiringan pembalap ketika menikung akan menjadi tidak mungkin bagi pembalap melihat ke arah spion dengan baik.
Lalu kenapa balap mobil dilengkapi dengan spion sedangkan MotoGP tidak?
Di ajang balap mobil, pembalapnya dibatasi hanya pada satu posisi saja dengan pergerakan tubuh yang minimal, sehingga memungkinkan kaca spion ditempatkan di tempat yang tepat. Di motor MotoGP, pembalapnya harus bergerak ke kiri dan kanan terus menerus demi mengeluarkan potensi penuh motor.
Lutut dan siku pembalap rapat ke dalam motor saat di trek lurus, dengan kepala yang hampir menyentuh tangki, lalu pembalap harus menggeser badannya dari sisi ke sisi untuk menikung, membuat pemasangan kaca spion sangat tidak mungkin dilakukan.
Jelas tidak ada tempat yang tepat untuk menempatkan kaca spion di motor MotoGP, yang mana kegunaan kaca spion ini cuma hanya sepersekian detik saja, dan jika mau pembalap sebenarnya bisa menoleh ke belakang sebentar untuk melihat pembalap yang di belakang.
Selain itu, ketika ada pembalap di belakang, akan terdengar suara motor yang mendekat ketika ada pembalap di belakang yang mau menyalip.
Jadi jelas kaca spion tidak akan membantu di situasi seperti ini.
Lalu bagaimana para pembalap MotoGP bisa melihat ke belakang ?
Sebagai seorang pembalap tentu saja fokus utama mereka adalah apa yang ada di depan, bukan apa yang di belakang. Ketika balapan, pembalap harus fokus pada garis finish, jadi sudah jadi tugas pembalap yang di belakang untuk melakukan manuver overtake yang aman, bukan dari pembalap yang di depan.
Bila dibandingkan kaca spion, bukankah akan lebih ideal bila pembalap punya layar onboard kecil, dimana gambar yang diambil dari kamera yang sudah dipasang di belakang motor bisa merekam pembalap yang di belakang, sehingga pembalap bisa mengantisipasi lawannya ?
Dengan teknologi kamera onboard yang canggih saat ini, bisa saja kamera belakang dipasang agar pembalap bisa melihat ada pembalap yang mendekat dari belakang. Gambar yang muncul kemudian bisa diaktifkan melalui tombol yang ada di handelbar motor, seperti tombol tombol mapping motor.
Tentu gambar ini akan bisa dilihat di dasbor motor , yang mana lebih aman ketimbang menoleh ke belakang di kecepatan 300km/jam.
Tentu saja, tidak mungkin untuk melirik layar saat di tikungan atau saat menyalip, tetapi di sektor lintasan lurus di mana pembalap ingin mencegah pembalap lain melakukan slipstreaming, kamera dan layar di onboard pasti akan membantu.
Namun menurut salah satu manajer tim MotoGP, semakin sedikit gadget dan elektronik yang harus dikendalikan oleh seorang pembalap malah akan lebih baik. Karena semakin banyak gadget yang harus dihafal oleh pembalap akan semakin berbahaya. Karena dengan 20 orang lebih pembalap di lintasan berada dalam kecepatan tinggi, pengambilan keputusan di lintasan harus sangat cepat dan tepat, sehingga dengan hadirnya tambahan perangkat ini akan meningkatkan resiko crash pembalap.
Sejauh ini juga, para pembalap sudah mempunyai layar onboard motor yang menyediakan banyak informasi, seperti;
- Instruksi dari crew untuk mengganti mapping motor selama balapan
- Peringatan track limit dari race director
- Dan long lap pinalty
Seperti yang kita tahu motor MotoGP mempunyai banyak tombol di kiri handlebar, yang mana mengontrol fungsi spesifik dan pengaturan selama balapan. Bisa dibayangkan dengan tombol tombol ini ditambah layar onboard untuk informasi, konsentrasi pembalap sudah sangat sibuk selama balapan berlangsung. Tambahan gadget lain akan sangat mendistraksi pembalap, apalagi kaca spion bisa sangat berbahaya.
Di MotoGP, Pit Board lebih berguna ketimbang kaca spion.
Pit board selalu punya peran penting dalam balap motor. Hal penting ini semakin meningkat dengan diperkenalkannya flag-to-flag race, yang mana pit board digunakan untuk memberitahu pembalap kapan untuk masuk ke pit.
Menurut tim manajer LCR Honda, Lucio Cecchinello, setiap komunikasi penting harus dilakukan melalui pit board. Para kru secara rutin memberikan posisi pembalapnya tiap lap, jarak waktu antar pembalap yang di depan dan belakang, dan siapa pembalap yang ada di belakang.
Pit board juga memberikan catatan waktu pembalap dan bisa saja memberitahu pembalap rival yang crash atau bermasalah di belakang, sehingga memungkinkan pembalap bisa merencanakan strategi di sisa balapan.
Mantan tim manajer Suzuki, Davide Brivio mengatakan bahwa ada faktor lain yang harus dipertimbangkan. Bila mulai memasuki musim akhir MotoGP dan ada pembalapnya yang bertarung untuk memperebutkan gelar dunia, pit board inilah ibarat otak dari pembalapnya yang menjaga agar pembalap benar benar mendapat informasi yang lengkap mengenai apa yang pembalap rival lakukan di lintasan. Bisa dibilang pit board sudah menggantikan kaca spion dan bisa memberikan update informasi pada pembalap manapun yang mulai mendekat dari belakang.
Walaupun pembalap mendapat informasi tertentu dari pit board, keputusan akhir tetap pada pembalap itu sendiri, seperti jika pembalap melihat pembalap yang di belakang dengan kaca spion. Jika ada pembalap yang mendekat dari belakang, maka pembalap yang di depan akan lebih waspada, sama seperti informasi jarak pembalap yang di belakang dari pit board yang dilihat pembalap .
Kesimpulannya kaca spion tidak diperlukan karena pembalap akan menjadi lebih waspada dari pembalap yang ada di belakang dengan cara pemberitahuan dari pit board, suara motor yang semakin mendekat atau bahkan melihat dengan menengok ke belakang.