MotoGP Austria minggu lalu merupakan gambaran yang jelas dari sulitnya pembalap bermesin inline4 dengan tenaga lebih kecil , bertarung melawan pembalap bermesin V4 yang motornya dikenal bertenaga besar dan sulit untuk dikendarai
Motor MotoGP bermesin V4 memiliki horsepower lebih besar karena mesin V4 mempunyai crankshaft yang lebih kuat dan getaran yang dihasilkan lebih sedikit, sementara mesin inline4 MotoGP lebih mudah dikendalikan di tikungan, ini dikarenakan mesin inline4 mempunyai crankshaft yang lebih panjang
Di balapan GP Austria kemarin ada pertarungan di lintasan lurus antara dua motor Suzuki GSX-RR dan dua Ducati Desmosedici. Mesin V4 mempunyai kecepatan pada lintasan lurus, sementara mesin inline4 lebih punya kecepatan pada saat melintasi tikungan, dengan catatan jika motor inline4 punya ruang yang cukup dalam melibas tikungan
Berbeda dengan Suzuki, Motor Yamaha lebih buruk daripada Suzuki di Red Bull Ring. Motor Suzuki mampu menorehkan kecepatan 312km/jam saat berada di tikungan kedua, hanya terpaut 2,5km/jam lebih lambat dari Ducati, sementara motor Yamaha lebih lambat 6km/jam dari Ducati. Ini mungkin terlihat sangat kecil perbedaannya, namun persaingan di ajang MotoGP sangat ketat di era sekarang, yang mana perbedaan kecil saja merupakan masalah yang besar
Motor Yamaha memang dikenal motor yang lemah dalam hal top speed, namun ada dua pembalap Yamaha yang berada di barisan terdepan saat sesi kualifikasi. Ini karena pembalap Yamaha bisa melakukan lap yang sangat cepat pada lintasan yang bersih tanpa gangguan pembalap lain. Tapi saat mereka harus bertarung dengan motor V4 yang lebih cepat di lintasan lurus, mereka akan sangat menderita
Sebagai contohnya dengan apa yang terjadi pada Franco Morbidelli pada saat balapan. Johann Zarco menggunakan power Ducati nya untuk menyalip Morbidelli di lintasan lurus, yang kemudian memblok racing line Morbidelli. Sebenarnya Zarco tidak sengaja melakukan itu, karena dengan Zarco memilih menyalip Morbidelli ke sisi sebelah kiri yang sempit, motornya secara natural akan sulit mempertahankan racing linenya di sisi kiri saat akan memasuki area pengereman keras ke tikungan ketiga
Ada statistik yang membuktikan bahwa mesin inline4 lebih mendominasi apabila tidak dalam pertarungan dengan motor lain saat balapan; dalam 50 seri balapan terakhir, mesin inline4 tampil lebih baik di sesi kualifikasi daripada saat di sesi balapan, dengan meraih 17 kali pole position dan hanya meraih 6 kemenangan
Dalam situasi balapan, kecepatan di lintasan lurus dari motor V4 bukanlah masalah satu satunya bagi motor inline4. Motor V4 secara alamiah tidak begitu kuat di tikungan, jadi para pembalapnya harus melakukan racing line yang lebih kaku atau jika dilihat dari atas lebih seperti huruf ‘V’ saat melibas tikungan. Para pembalap motor V4 harus melakukan late braking sebelum masuk ke tikungan, lalu menikung secara agresif saat masuk ke tengah tikungan, salah satu caranya dengan slide ban belakang dan harus berakselerasi dengan baik saat keluar tikungan.
Sebaliknya motor inline4 sangat kuat dalam melibas tikungan, jadi para pembalapnya harus dengan halus dalam memasuki tikungan, mirip seperti huruf ‘U’ jika dilihat dari atas. Pembalap inline4 melakukan teknik tikungan seperti ini untuk menciptakan corner speed setinggi mungkin
Para pembalap motor bermesin V4 melakukan racing line ‘V’ ini agar mereka bisa mengerem dengan lebih dalam, jadi lebih mudah bagi mereka untuk menyalip motor inline4. Dan saat pembalap motor V4 berada di depan, sangat sulit bagi pembalap motor inline4 untuk menggunakan senjata corner speednya di tikungan. Begitupun saat keluar tikungan, motor inline 4 yang kehilangan corner speed karena tertutup motor di depannya akan sulit keluar tikungan dengan kecepatan yang baik
Lalu Kenapa inline-4 dan V4 memiliki karakter alami seperti itu?
ini disebabkan karena perbedaan karakter dari konfigurasi kedua jenis mesin ini dimana mesin inline-4 memiliki crankshaft yang lebih panjang dan membuat gaya inersia pada mesin mereka bagus buat melahap tikungan dengan cepat, sementara mesin konfigurasi V4 memiliki chankshaft yang lebih kuat dan pendek.
Pada dasarnya, motor inline4 bisa lebih cepat dari motor V4 di mayoritas sirkuit. Namun motor V4 punya keunggulan saat melakukan pertarungan dengan motor inline4, dan di era sekarang sangat jarang pembalap yang menang balapan tanpa melakukan pertarungan dahulu
Di GP Austria kemarin Alex Rins menggunakan keunggulan corner speed motornya untuk menyalip Andrea Dovizioso, tapi dia terlalu menekan motornya sehingga ia kehilangan grip ban depan dan akhirnya terjatuh
Kemudian pertarungan antara Joan Mir dan Jack Miller. Dia berada di belakang Jack Miller cukup lama, Mir terlihat jelas lebih cepat saat melibas tikungan, tapi sulit untuk menyalip Miller karena hampir tidak mungkin untuk mengungguli kecepatan Ducati di lintasan lurus dan menyalipnya saat akan masuk ke tikungan, namun ia berhasil melakukannya saat Jack Miller melakukan kesalahan di dua tikungan terakhir. ini karena Miller tidak tepat dalam pemilihan ban depannya, ia memilih ban soft pada motornya, yang mana itu juga adalah stok ban terakhirnya karena dia sudah menggunakan semua ban medium yang ada
Contoh lain saat Fabio Quartararo yang menang di dua balapan awal tahun ini tak lepas dari bagaimana ia bisa mengelola balapan dengan baik. ia Langsung menekan motornya secepat mungkin di awal balapan, agar motor V4 tidak bisa mengganggunya dalam memanfaatkan keunggulan motor inline4 yaitu di corner speed
Ini juga yang membuat Jorge Lorenzo menjadi juara dunia 3 kali dengan motor inline4, dia langsung menekan motornya di awal balapan dan meninggalkan lawan lawannya dibelakang. Seperti yang terjadi di tahun 2015, Lorenzo meraih 7 kemenangannya dengan cara Memimpin balapan sejak lap pertama sampai akhir,
Ada fakta sederhana yang menarik bahwa lebih mudah untuk menyalip di lintasan lurus daripada di tikungan. motor bermesin inline-4 mungkin lebih cepat di lintasan dengan tanpa gangguan dari pembalap lain, tetapi di ajang MotoGP yang sangat ketat ini hal itu sulit terjadi.
Inilah alasan mengapa motor inline-4 Suzuki dan Yamaha secara konsisten sangat sulit untuk mengalahkan motor V4.