
(Foto: Steve Etherington/LAT Photographic.
ref: 17.5mb Digital Image)
DRAMA DUA HONDA DI HOCKENHEIMRING 2001.
Ini adalah tahun pertama Juan Pablo Montoya di Williams-BMW. Berlaga di Sirkuit (old) Hockenheim seolah jadi Surga buat FW23 bermesin BMW yang di klaim sebagai mobil dengan mesin terkuat saat itu.
Terbukti mereka berada di urutan 1 untuk Montoya, 2 untuk Ralf. Sedangkan Michael ( Ferrari) kedodoran berusaha mengejar sang adik ( Ralf).
Awal balapan sebenernya diawali dengan sebuah kecelakaan hebat antara mobil AP04 Luciano Burti dan Ferrari F1-2000 yang di hela Michael Schumacher.
Sesaat sebelum tikungan pertama Schumy melambat karena satu kesalahan pemilihan gigi, Burti yang kaget tak bisa menghindar dan menghajar bagian belakang mobil Schumy!
Tak pelak Burti Flying withtout wing kayak lagunya westlife yang lagi tenar tahun itu! Mobil Burti jatuh di tanah dan lengsung meluncur menghajar tembok pembatas, setelah sebelumnya satu rodanya lepas dan menimpa Orange Arrows A22 yang di kemudiakan enrique Bernoldi dan menyebabkan kerusakan pada pentup mesin ( Engine Cover).
Burti keluar dengan tanpa cedera yang berarti. Schumy berusaha menjelaskan dengan apa yang terjadi sambil berjelan beriringan di sisi trek.
Tapi di video ini saya tampilkan justru pertarungan papan tengah antara Jarno Trulli yang memacu Jordan EJ11 bermesin Honda RA001E, dan Oliver Panis dengan BAR-Honda BAR003-nya bermesin sama.
Kenapa? saat itu adalah kesempatan pembuktian seberapa tangguh sasis Jordan berbanding BAR yang notabene salah satu tim dengan anggaran besar saat itu.
Jordan EJ11 tampak sangat kompetitif disini. Sempat unggul dari BAR pacuan Panis, sebelum akhirnya Panis mengambil alih posisinya secara cantik selepas hairpin menjelang tikungan S.
Trulli seolah tak terima, berusaha mengejar posisinya. Sadly, satu mobil BAR003 yang lain mengejar, dibelakang stir ada si gila dari Kanada, Jacques Villenueve! Trulli yang negrasa mobilnya lebih kencang punya kesempatan mendahuli Panis, peluang itu ada, sangat ada! Tapi Trulli yang merasa tertekan mobilnya hilang kendali menjelang tikungan hingga melintir keluar trek.
Mobil kuning melintir, Eddie Jordan tampak gusar di paddock. Trulli bisa melanjutkan balapan, tapi posisinya sudah jauh tercecer di urutan belakang lagi.
Drama ini terjadi di sirkuit Hockenheimring pada GP Jerman 2001. Hockenheim yang hampir oval itu merupakan trek cepat. Trulli pernah berujar, selepas trek lurus, musti melakukan pengereman ekstrim beberapa detik dan membuat pandangan kabur beberapa saat.

GP Hockenheim 2000: ORANG GILA DI LINTASAN Part 1.
Orang gila itu bebas. Ada yang bilang begitu. Termasuk bebas melintas di lintasan balap pada GP Jerman yang di Hockenheim.
Diwarnai kecelakaan antara Michael Schumacher dan Giancarlo fisichella di tikungan pertama selepas start.
Saat itu Mika Hakkinen melaju kencang mendahului Schumy dan melibas David Coulthard. Melihat hal itu, Schumy panas berusaha mengejar Mika. Sesaat sebelum tikungan pertama Ferrarinya melebar hendak melibas David.
Schumy mengambil jalur terlalu ke kiri, dan semakin kiri sehingga tidak memperhatikan bahwa di belakangnya ada sebuah Benetton B200 yang di piloti Giancarlo Fisichella. Fisi, panggilan akrab Fisichella, entah tak mau mengalah atau memang tak meperhatikan, tetap melaju kencang dan menabrak buritan Schumy, mereka berdua melintir keluar trek dan retired berjamaah.
Lalu Mika Hakkinen memimpin lomba.
Sekali lagi, harusnya itu adalah harinya McLaren. Dengan David Coulthard menempati Pole, sedangkan Hakkinen memulai balapan urutan ketiga, kalau tidak ada orgil melintas dengan santai di lintasan pada lap ke 25.
Memakai mantel plastik putih, orang gila itu awalnya berjalan mundur di sisi lintasan. Beberapa petugas Marshal berusaha menegur. Tapi namanya orang stress, bukannya memperhatikan malah semakin berangsur menjauh dan tiba-tiba menyeberangi lintasan. Sontak bendera merah di kibarkan.
Akhirnya petugas penyelenggaraa mengevakuasi orang stress yang belakangan diketahui melakukan aksi itu sebagai bentuk protes karena di pecat dari pekerjaannya di Mercy.
Dimantel putih yang di kenakan dia menuliskan bahwa dia anti Mercedes.
Orang gila itu bebaaaaassss!
Akhirnya kemenangan di rengkuh oleh Rubens Barichello (Ferrari). Itu adalah kemenganan pertama Rubbens.
Akhir musim Ferrari mengukuhkan kemenangan pertama setelah 21 tahun paceklik juara!

GP SIngapore 2014: ORANG GILA DILINTASAN PART 2
Masih tentang orang gila. Kali ini terjadi di GP Singapura pada tahun 2015. Kalau pada kasus Hockenheim gilanya masih rada waras, maka yang di Singapore ini gilanya rada gila.
Lha? Apa bedanya? Kan sama-sama gila?
Ya tapi yang ini lebih gila. Diketahui pria bernama
Yogvitam Pravin Dhokia, berusia 27 tahun tersebut adalah seorang turis asal Inggris. Pada sebuah rekaman CCTV di area sirkuit jalanan singapura semula suasana di tikungan 13 dan 14 adem ayem. Beluma da mobil yang lintas. Tiba-tiba terekam seorang pria menyeberangi are sirkuit dan berjalan dengan santai di pinggiran trek. Itu adalah wilayah terlarang selama balapan. Hanya petugas yang boleh melintasi area itu. Dan Dhokia berjalan santai. Bahkan beberapa kali dia tampak memotret.
Sebastian Vetel yang kala itu merebut kemenangan malah sedikit memuji tindakan gila dari orang yang ternyata waras itu.
” ada orang di lintasan!” serunya kaget pas ngeliat pria itu.
Tapi belakangan Vettel malahan berharap Dhokia mendapatkan hasil jepretan dengan fokus yang bagus. Sedangkan Adniel Ricciardo menimpali, ” Dia menggunakan henpponnya untuk foto-foto. Mungkin untuk nambah-nambahin follower di Instagram kali, ” canda pembalap Redbull yang menjadi runner up GP singapore itu.
” Iya, sekarang kita bilang itu sesuatu yang lucu, coba tadi, kita berfikir bahwa itu sangat bahaya! ” Vettel riang.
” Untung tak terjadi sesuatu antara kami dan dia, ” tambah vettel.
Iya, lagi menang, hal bahaya yang telah lalu bisa di jadikan lelucon. Coba kalau yang ngomong Lewis, pasti bakal beda nada. Maklum, target Lewis apda GP singapore adalah hattrick ( kemenangan tiga kali berturut-turur), tapi Seb, panggilan akrab sebastian Vettel membuyarkan impiannya.
Kembali ke soal Orgil, akhirnya pengadilan memutuskan dia bersalah dan dihukum 6 minggu penjara, tapi belakangan di nyatakan bebas bersyarat dengan jaminan.

GP Inggris ( Silverstone) Orgil di Lintasan part 3
Balapan di Silverstone tahun 2003 harusnya berlangsung seru. Sangat seru. Barichelle yang menempati pole saat itu. Di belakang Barichello, ada pembalap papan tengah Jarno Trulli dengan mobil Renault R23nya. Di urutan nomor 3 ada seorang ice man bernama Kimi Matias Raikkonen. Lampu start berubah hijau ketika Truli melesat meninggalkan Barichello. Pun Kimi, dia melibas Barichello dan menguntit laju Jarno Trulli.
Rupanya pertanda bahwa Renault mulai bangkit tergambar di sini. Sepintas yang terjadi justru persaingan antara Barricello dan Kimi berebut posisi 2. Trulli terus emlenggang tak terkendali, setidaknya sampai lap ke 11. Sampai satu ketika, ada soerang berpakaian ala Skotlandia ( Kilt), berlari ke tengah lintasan!!
Seluruh isi sirkuit kaget di buatnya. Bahkan orang gila tersebut berlari melawan arus tanpa ada rasa takut sedikit pun tertabrak mobil yang saat itu melaju dengan kencang. Jelas saja aksi itu sangat berbahaya. Jauh labih bahaya dengan apa yang terjadi di Hockenheim. Orang gila itu belakangan di ketahui seorang pendeta.
Entah pendeta beneran atau tidak. Tapi yang jelas kertas yang di jawabnya itu bertuliskan, “ Bacalah alkitab. Alkitab selalu benar!”
Sontak keadaan berubah tegang. Sebagian besar pembalap masuk pit.
Melalui sebuah penyelidikan, ternyata pendeta Katolik itu bernama Neil Horan. Seorang berkewarganegaraan Irlandia.
Tak urung aksi itu memicu protes seorang Bernie Ecclestone. Bahkan Ecclestone sempat melontarkan ancaman mencoret balapan di Silverstone.
Dikutip dari berbagai sumber, Rubens Barichello pun melancarkan kritiknya dengan mengatakan: “Saya menyesal itu terjadi. Saya pikir Silverstone telah menerima banyak kritik. Tapi sekarang lebih baik dari sebelumnya dalam hal kemacetan lalu lintas dan yang lainnya,” ujranya tanpa bisa memungkiri bahwa terlepas dari kejadian itu sebenarnya Silverstone juga sirkuit yang bagus, “Ini tempat yang bagus, dan Becketts adalah salah satu tikungan terbaik di dunia.”

GP CHINA 2014 : Orang ‘gila’ di kualifikasi.
Sesi latihan di Formula 1 adalah salah satu sesi terpenting. Terutama bagi pembalap baru yang baru sekali menjalani musim serta belum mengenal trek sama sekali. Ditambah lagi mungkin ada regulasi baru berkaitan dengan penerapan teknologi di Formula 1.
Dan 2014 adalah tahun pertama dimulainya era mesin Hibrid. Bagi pembalap lama macam Kimi Raikonen, bisa jadi ada yang asing. BUkan hanya Kimi sih, seluruh pembalap tahun itu bisa jadi ngerasa asing dengan feel yang dirasakan di masing-masing mobilnya. Maklum, mereka biasa menggeber mobil dengan ‘mesin murni.’
Maka tak heran pada sesi latihan pun sudah harus serius untuk mengenali lebih banyak tentang karakter mobil dan sirkuit. Artinya, mobil Formula 1 punya settingan beda di tiap sirkuit. Dan itu adalah kali pertama buat para pembalap untuk lebih mengeksplorasi Sirkuit Shanghai dengan mesin Hibrid.
Sayang sesi latihan mereka sedikit terganggu oleh keberadaan seorang penyusup. Penyusup tersebut tiba-tiba lari dari tribun penonton, menyeberangi trek lalu memasuki Paddock Ferrari dengan cara melompati pagar setinggi kira-kira 3 meter.
Dengan bermodalkan tiket nonton, pria itu mengatakan pengin sekedar menjajal mobil Ferrari. Tak di ketahui, apakah pria itu mengidap gangguan jiwa atau tidak. Juga tidak dalam keadaan mab uk. Pria itu sadar seratus persen. Tapi yang jelas, dia adalah fans berat Ferrari atau sering di sebut sebagai Tifosi.
Selanjutnya pihak keamanan berhasil mengamankan pria nekat itu. Tapi mau takmau latihan pun ditunda.
DRAMA DI KATALUNYA 2001.
Pada setiap balapan, khususnya di Formula 1, pasti menyuguhkan paling tidak satu atau beberapa kejadian unik, lucu, dan kadang (bahkan) satu kejadian tragis yang berakibat pada kematian. Terakhir drama yang paling tragis yang berujung kematian adalah balapan di Imola yang menyebabkan kematian Ayrton Senna. Seiring dengan perubahan (peningkatan) keamanan membuat makin hari FORMULA 1 ajang paling aman.
Beberapa kecelakaan hebat tidak menyebabkan cedera yang berarti.
Selanjutnya kejadian unik terjadi di Katalunya, Spanyol. Hasil yang paling menentukan dalam sebuah balapan adalah lap terakhir. Setidaknya itulah yang dialami oleh Mika Hakkinen pda musim balapan 2001 di Catalunya, Spanyol.
Bagaimana tidak (nyesek), menjelang berakhirnya balapan mesin mobilnya justru ‘njeblug’ sesaat sebelum bisa mencapai garis finish!!
Yang lebih menyedihkan, saat itu Mika dengan MP4/16-nya sedang memimpin balapan. Perlahan Mika pun menepikan mobilnya dengan tangan terangkat keatas seperti menyerah. Di Paddcok, Erja, sang istri, hanya bisa menutupkan tangan ke separo wajahnya seperti menyesali sesuatu dengan mimik wajah yang sulit dijelaskan.
Mika Pun membiarkan mobil Michael Schumacher ( Ferarri), lalu disusul oleh Juan Pablo Montoya ( William BMW), dan Jaques Villenueve ( BAR-Honda), serta David Coulthard, ( McLaren), lewat begitu saja tanpa bisa berbuat apa-apa.
Hakkinen memandangi mereka dengan senyum kecut.
Itulah kekalahan yang amat menyesakkan dada. Mengingat tahun itu musim terakhir Hakkinen sebelum akhirnya pensiun dari segala drama mahal bernama Formula 1 sebelum akhirnya posisinya di gantikan oleh rekan senegaranya, Kimmi ‘ iceman’ Raikonnen.
Tapi sepanjang musim 2001 performa tim Mclaren makin menurun secara drastis pasca dilarangnya penggunaan material Berilium sebagai bahan blok mesin. Berilium adalah logam alkali tanah. Karakter Berilium yang kuat, ringan, tapi getas, membuat Berilum pas digunakan sebagai pelapis Aloy sebagai bahan blok silinder yang dikembangkan oleh Mercedes sebagai pemasok mesin ke Mclaren.
Yang mendasari pelarangan itu tak lain adalah protes yang dilayangkan tim-tim papan atas, terutama Ferrari, ke FIA. Akhirnya pada tahun 2000 Berilium resmi dilarang, dan tahun 2001 pihak Mercy sudah menghentikan pemakaian Berilium untuk mesin yang di pasok ke Mclaren.
Itulah yang menyebabkan performa Tim asal, Woking, Inggris turun drastis. Pasalnya, mereka musti putar otak untuk pengembangan mesin dengan bahan konvensional, dan musti beradaptasi sana-sini untuk menghasilkan performa maksimal. Celakanya, bukannya performa bagus, malah mesin mereka kurang durable.
Jadilah 2001 menjadi anti klimaks bagi karier Hakkinen, dan Mclaren sebagai tim yang menaungi pembalap asal finlandia itu.
Kembali ke soal balapan Catalunya.
Mika Hakkinen akhirnya ‘menumpang’ mobil David Coulthard, rekan setimnya, mengitari sirkuit ( Victory lap) sambil melambai ke seluruh penonton.
Selepas balapan, tampak Schumacher memeluk Mika, dan Mika memberi ucapan selamat kepada Schumacher. Mika berusaha tersenyum, meski senyumnya adalah senyum kekecewaan.
Jujur, sebagai Fans Mclaren waktu itu penulis nyesek!
Pun begitu, banyak orang yang tetap mengidolakan Mclaren. Meski musim-musim selanjutnya mahkota juara diborong habis oleh Michael Schumacher dengan mobil merahnya yang bermarkas di Maranello sampai tahun 2004.
Buat kami, mengidolakan sesuatu tidak harus hebat terus menerus. Mengidolakan sesuatu, buat kami, adalah menerima apa adanya bagaimana pun keadaannya. Walau Mclaren terus menerus terpuruk.
Sama seperti mencintai seseorang dengan segala kelebihan dan kekurangan.