
Suhu politik memanas antara Rusia dan Ukraina akhirnya berakhir dengan sebuah peperangan. Rusia menginvasi Ukraina. Ukraina berusaha mempertahankan diri.
Akhirnya dengan simpati dari berbagai belahan negara, Rusia di embargo di berbagai Sektor. Utamanya ekonomi. Bahkan pembalap Rusia Nikita Mazepin harus merasakan pahitnya perang. Mazepin di depak sepihak oleh HAAS, tim balap yang menaunginya. Padahal ada duit Uralkali ikut menyokong dana buat HAAS yang notabene salah satu sponsor yang dibawa Mazepin di tim itu. For your information, Uralkali adalah perusahaan milik ayah Mazepin, Dmitri Mazepin.
Tak ada yang bisa banyak diperbuat oleh Mazepin, selain hengkang. Tak cukup sampai disitu, bahkan GP Rusia pun di coret dari agenda.
GP Rusia sedianya di helat di sirkuit Sochi.
Sekarang mari kita bahas tentang Sirkuit Sochi. Di arsiteki oleh seorang Arsitek asal Jerman, Herman Tilke, sirkuit sepanjang 5848 kilometer ini sejatinya dulu adalah sebuah taman Olimpiade Sochi. Julukan lain adalah Sochi Autodrome. Nama Sochi diambil dari nama kota letak sirkuit, yaitu kota Sochi, Kransodar Krai.
Sedikit informasi tentang Kota Sochi. Sochi adalah sebuah kota kecil di Pantai laut hitam. Sebagai mana layaknya kota Kecil, Sochi dulunya sepi. Pemerintah Rusia akhirnya berinisiatif menggelar even-even olahraga berskala Internasional.
Dan Formula 1 adalah salah satunya.
Konsep Shoci sendiri adalah trek jalan raya.
Sirkuit ini sangat cocok dengan karakter Mercedes. Kita tidak tahu, apakah Herman Tilke , sang Arsitek, Kong kalikong, ‘mengkondisikan’ demikian, karena Herman Tilke pun berasal dari Jerman atau tidak. Tapi Kita tidka boleh berburuk sangka seperti itu. Walau setidaknya, sejak dibangun pada 2014, Mercedes menjadi ‘raja’ di Sochi.
Setidaknya Hamilton langganan menang disini, yaitu pada tahun 2014, tahun pertama Sochi dibuka, lalu 2015, dan 2018. Sedangkan Nico Rosberg mencicipi indahnya kemenangan padatahun 2016, disusul oleh Valteri Botas per musim 2017.

Pada tahun 2019 seorang pembalap Inggris dengan mobil silvernya kembali menduduki puncak podium di Sochi. Pastilah Hamilton orangnya! Ya, 2019 Hamilton kembali jadi artis lintasan nomor satu disana. Tahun berikutnya, Botas kembali menegaskan bahwa Sochi dibangun untuk kemenangan Mercedes, tim lain sekedar mengikuti laju mereka.
Cukup? Belum!
Pada tahun 2020 Hamilton menduduki posisi Pole. Walau akhirnya Botas yang memenangkan pertandingan. Siapa pun lah, yang jelas ke dua pembalap itu memacu mobil Mercedes.
Tahun 2021 Hamilton kembali menjadi selebriti pertama disana! Luar biasa, 7 tahun berturut-turut sochi dikuasai mobil Silver bermesin Mercedes.
Tapi tentu saja itu pintar-pintarnya para insinyur di Mercedes membuat settingan yang tepat sesuai dengan kondisi Sirkuit Sochi.
Tapi bukan hanya Mercedes yang mempunyai kenangan manis di Sochi. Setidaknya pernah ada sebuah momen indah buat kita orang Indonesia ketika helatan tahun 2017. Sebuah mobil Manor, tim medioker, memimpin balapan dengan pembalapnya seorang Rio Haryanto!
Tapi sayang, seiring keluarnya safety car lintasan dan Rio gagal mempertahankan posisinya.
Seperti sirkuit jalan raya lainnya, Sochi memiliki dinding pembatas berdekatan dengan trek dan area run-off yang terbatas. Layout sirkuit menuntut pembalap pintar-pintar mengatur tenaga mesin dan rem.
Walau disebut sirkuit jalan raya, tapi Sochi lebih terkesan permanen, setidaknya jika di bandingkan monako. Karena kalau Monako kan ‘full’ jalan raya yang ditutup setiap kali balapan di gelar. Tapi Sochi adalah sebuah ‘park’, taman yang dibuat sirkuit dengan karakteristik jalan raya. Ini beda yang mendasar.
Ada 12 tikungan yang disajikan di Sochi, 6 kanan, sisanya lagi ke kiri, dan dengan sudut 90 derajat pada tikungan ke dua ( Turn 2) yang pernah mnyebabkan Carlos sainz kecelakaan disini. Bukan kedelakaan yang parah sih, tapi karena Sainz kurang perhitungan memasukinya, sehingga menyebabkan roda depan putra Carloz Sainz, sr tersebut menabrak pagar pembatas dan menyebabkan kerusakan sehingga memaksanya untuk mengakhiri balapan.
Tentu saja hal ini menjadikan Sochi minim trek lurus. Dan dengan kondisi seperti ini, Sochi tidak bisa dikatakan sebagai sirkuit cepat.
Kelak, ini pula yang menyebabkan Rio Haryanto kesulitan menaklukkan sirkuit ini. Bukan soal kemampuan Rio, tapi justru dari karakteristik mobil Manor yang di geber. Manor cukup kencang di trek lurus, tapi untuk bisa cepat ditikungan, masih butuh pengembangan lebih lanjut. Hal ini bukan bualan belaka, bahwa Rio cukup kencang di Sochi. Buktinya pada tahun 2016 Rio yang kala itu membalap GP2 berhasil finish kedua.
Dan Mercedes adalah mobil yang sangat cepat di Sochi. Artinya, urusan melahap tikungan, dari sisi aerodinamika Mercedes unggul. Trek lurus yang sedikit juga bukan persoalan besar buat Mercy. Mereka sudah membuktikan hal itu selama 7 musim disana.
Praktis sejak dibuka pada 2014, sampai setidaknya musim 2021 belum ada tim yang menang disana. Paling banter Ferrari yang pernah menempati Pole pada 2017 dengan Sebastian Vettel. Dan pada 2019 dengan Charles Leclerc.
Dengan segala penjabaran diatas, tentu kita semua penasaran dengan musim 2022, akankah tahun ini Sochi milik Mercedes lagi atau tidak.
Apa boleh buat, sampai saat ini tetap Mercedes yang pegang rekor disana. Karena faktanya, FIA mengeluarkan pengumuman bahwa akan mencoret Sochi dari jadwal Balapan.
Kalau pun misalnya berandai-andai, konflik antara Rusia-Ukraina nggak terjadi, lalu Sochi tetap masuk dalam jadwal balapan tahun ini, akankah Mercedes tetap kompetitif? Mengingat penampilan mereka pada dua race terakhir ini kurang greget?
Saya tidak yakin!
Saya tidak yakin, tapi kalau meihat performa Ferrari yang cukup kencang di dua balapan terakhir, rasanya masuk akal kalau kita mempertaruhkan keberuntungan untuk bertaruh dan memasanng uang kita pada dua mobil made in Maranello tersebut!
Ferrari udah punya histori disana. Ferrari cukup kompetitif disana, walau belum pernah menang, tapi setidaknya dua kali pole position cukup membuktikan bahwa Ferrari bisa menaklukkan Sochi.
Apa lacur, GP Sochi di coret dari Jadwal, dan balapan dialihkan ke Turki.
Ada nggak yang mengkhayal, kalau misalnya tahun 2023 konflik belum selesai, dan FIA tetap menjatuhkan ‘hukuman’ ke Rusia, balapan akan di alihkan ke Mandalika?