Banyak pembalap melakukan perpindahan dari MotoGP ke World SuperBike ataupun sebaliknya dalam 3 dekade terakhir,, Sebut saja Cal Crutchlow, Ben Spies, Marco Melandri, Max Biaggi, Nicky Hayden, dan masih banyak lagi.
Dalam dekade terakhir ini, kesuksesan pembalap yang pindah dari World Superbike ke MotoGP sangatlah sedikit,,penyebab utamanya karena perbedaan regulasi antara ajang balap motor produksi dan motor prototype, ditambah lagi keengganan dari pabrikan untuk membuat mesin khusus untuk ajang balap Superbike.
Namun terkadang, bintang dari ajang Superbike mampu membuktikan kalau dia pantas menjadi pembalap MotoGP.
Seperti yang terjadi di tahun 2012, saat 2 kali juara dunia MotoGP Casey Stoner terpaksa harus absen 3 seri balapan karena menderita cedera engkel kakinya, Tim Honda Repsol kemudian memanggil Jonathan Rea (baca: Rey) untuk menggantikan posisi Stoner di seri balap San Marino dan Aragon.
Sebelumnya, Rea menjalani debutnya di World Superbike di tahun 2009 dengan motor Hondanya, dan semenjak itu dia juga beberapa kali berhasil meraih podium dan kemenangan dengan motor Honda Fireblade CBR1000RR nya.
Tapi beralih dari motor dengan spec mesin Superbike ke spec mesin pabrikan Honda RC212V MotoGP sangatlah jauh berbeda. Ditambah lagi perbedaan dari ban, Elektronik dan rem karbon yang digunakan,, bisa dibilang MotoGP merupakan dunia yang jauh berbeda dari yang Rea hadapi di ajang Superbike
Sederhananya, melakukan balapan di Misano dan Aragon merupakan pekerjaan yang sangat berat. Ditambah lagi dalam sebulan dia harus menjalani balapan 4 minggu berturut turut,, 2 untuk MotoGP dan 2 untuk World SuperBike. Ini berarti dia harus bisa beradaptasi dengan hal teknis yang berbeda setiap minggunya, seperti pada ban, rem, elektronik dan banyak hal lainnya, mengingat dia belum pernah sekalipun mencicipi motor MotoGP
Rea cukup sulitmenjalani debut pertamanya di Misano . Hujan turun Pada sesi Free Practice di hari jumat dan di hari sabtu, membuat percobaan pertama pada motor MotoGP di kondisi lintasan kering harus ia lakukan pada sesi kualifikasi. Meski catatan waktunya terpaut 1,5 detik dibelakang peraih pole position saat itu Dani Pedrosa, Rea masih bisa meraih hasil yang cukup baik, yaitu di posisi ke sembilan. Pada balapan di hari minggu ia berhasil finish di urutan ke 8 terpaut 43 detik dari pemenang balapan saat itu Jorge Lorenzo. Hasil yang cukup bagus bagi seorang yang baru 3 hari menjajal motor prototype MotoGP.
Di minggu berikutnya Rea harus kembali balapan di World Superbike di seri Portugal, dimana dia berhasil meraih podium, dan minggu berikutnya lagi dia kembali balapan di MotoGP seri Aragon. Pada sesi kualifikasi ia menempati posisi ke 7, catatan waktunya hanya terpaut 1 detik dari peraih pole position Jorge Lorenzo, dan terpaut 0,4 detik dari pembalap tim satelit Honda LCR Stefan Bradl. Lalu pada race di hari minggu Rea berhasil finish di urutan ke 7, terpaut 32 detik dari pemenang balapan sekaligus rekan setimnya Dani Pedrosa.
Rea sebenarnya ditugaskan untuk terus menjadi pengganti Stoner di seri balap berikutnya di Motegi dan Sepang, karena awalnya Stoner dijadwalkan akan kembali balapan di Phillip Island. Namun pembalap Australia ini ternyata bisa turun balapan di Motegi, membuat Rea harus kembali balapan di World Superbike.
Jonathan Rea memang hanya bisa tampil 2 seri balapan di tahun 2012 bahkan dengan motor Honda yang sulit waktu itu, meski begitu Rea mampu tampil mengesankan. Bukan tidak mungkin jika Rea diberi paket motor yang bagus di MotoGP, dia bisa menunjukan hasil yang bagus.
Mungkin masih belum cukup kuat untuk menyaingi Marc Marquez, tapi setidaknya dia pasti bisa menang 2 seri Grand Prix di MotoGP
Jonathan Rea adalah pembalap yang hampir tak terkalahkan di Superbike, bahkan tahun lalu saat Alvaro Bautista sempat unggul jauh dengan motor Ducati Panigale V4R nya, Rea masih bisa mempertahakankan mahkota juaranya. Semua ini tak lain karena bakatnya yang luar biasa.