Ada 4 kontrol utama dari sebuah motor MotoGP, yaitu gas, kopling, rem depan dan rem belakang. Keempat alat ini bisa juga digunakan untuk melakukan hal yang tidak biasanya dilakukan. Sebagai contoh, kontrol gas pada motor bisa juga digunakan untuk memberikan efek slide pada motor untuk menikung dengan agresif saat di tikungan, lalu kopling pada motor MotoGP bisa juga digunakan sebagai kontrol traksi, meskipun ini dilakukan sebelum era elektronik dimulai, dan lain sebagainya
Alat yang paling sering digunakan dari semuanya tadi adalah rem belakang. Yang mana para pembalap menggunakannya untuk menghentikan motor sebelum masuk tikungan, mengubah arah motor saat masuk tikungan dan mengurangi efek wheelie pada saat keluar tikungan.
Dua pembalap Yamaha Maverick Vinales dan Valentino Rossi pernah mengatakan bahwa alasan mengapa Fabio Quartararo bisa sangat cepat diatas motor Yamaha adalah, karena dia sangat menguasai penggunaan rem belakang motornya sehingga ia bisa menghentikan motor lebih cepat dari pembalap lain. Hal ini tidak hanya menghemat waktu saat mengerem tapi juga meningkatkan kecepatannya saat di lintasan lurus, jadi dia tidak perlu mengambil resiko terlalu banyak saat melakukan pengereman saat memasuki tikungan
Teknik ini juga salah satu yang sangat dikuasai Marc Marquez. Bisa dilihat saat Marquez mengerem saat akan masuk ke tikungan lambat, ban belakang motornya selalu bergerak ke kanan dan ke kiri. Lalu dia membanting bagian belakang motornya ke sisi yang berlawanan seperti pembalap rally dan di momen yang tepat dia mengarahkan motornya masuk ke dalam tikungan
Di era ban Bridgestone, banyak pembalap yang sulit untuk menggunakan rem belakang untuk menghentikan motor, ini karena grip ban depan bridgestone sangat kuat jadi pembalap bisa mengerahkan kekuatan pengeremannya hanya pada ban depan melalui cakram depan
Namun di era sekarang teknik seperti itu tidak bisa digunakan. Grip ban depan Bridgstone memang lebih kuat daripada ban belakangnya, namun ban belakang Michelin grip nya lebih kuat daripada ban depannya. Jadi pembalap sangat membutuhkan ban belakang untuk membuat motor berhenti melaju.
Kebanyakan pembalap sekarang adalah seorang late braker yang kuat, terkadang mereka mengerem sampai ban depannya terkunci atau hampir terkunci. Inilah mengapa teknik pengereman rem belakang lebih penting di era sekarang. Dan inilah yang membuat pembalap seperti Bradley Smith kesulitan di MotoGP, karena gaya balapnya yang terlalu menggunakan rem depan, sementara di era ban Michelin ini teknik rem belakang lebih penting
Di era MotoGP sekarang, tidak hanya bagaimana pembalap menggunakan rem belakang, namun juga bagaimana pembalap mengendalikan motornya untuk tetap menjaga ban belakangnya tetap mendapat kontak dengan aspal, karena jika pembalap terlalu dalam menggunakan rem depan, ban belakang akan terangkat dan tidak bisa melakukan pengereman di titik pengereman lintasan
Teknik yang bisa dilihat saat Quartararo akan masuk tikungan adalah dia menekan rem belakang lebih dulu sebelum dia menekan rem depan, ini dilakukan untuk memberikan tekanan pada rem belakang. Selebihnya sulit menjelaskan secara detail bagaimana Quaratararo bisa sangat cepat di tikungan, kecuali pihak Yamaha mau membuka akses untuk melihat data telemetri motornya,
Yang bisa kita lihat dengan jelas adalah Quartararo mempunyai gaya balap yang sangat cocok dengan karakter Yamaha. Ditambah lagi Quartararo dan timnya bisa mensetting motornya dengan tepat, seperti mengatur secara detail tekanan pada rem depan, rem belakang, posisi badan saat melakukan pengereman dan lain sebagainya, ini dilakukan untuk mendapatkan cengkraman ban yang bagus dan kekuatan pengereman pada ban depan dan ban belakang saat mendekati tikungan.
Mungkin inilah hal yang paling penting dalam meningkatkan kekuatan pada rem belakang. Yang merupakan tugas utama dari crew chief dan para mekanik untuk bekerja mengatur keseimbangan traksi ban depan maupun ban belakang pada motor Quartararo