Subscribe
Starting Grid
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1
No Result
View All Result
Starting Grid
Home Analisa

Memahami Tantangan Perubahan Kondisi Motor yang Harus Dihadapi Pembalap MotoGP Saat Balapan Berlangsung

Dika Cielers by Dika Cielers
19 Maret 2021
in Analisa, Inside GP
Reading Time: 2 mins read
308 16
0
1k
SHARES
5.4k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Saat pembalap mulai meninggalkan pit boxnya untuk balapan, motor yang digunakan itu kemungkinan besar mengalami berbagai kondisi yang berbeda di lintasan sebelum akhirnya kembali menemui para mekanik di garasi.

Lalu apa yang membuat kondisi komponen di motor bisa berubah ketika balapan? dan yang lebih pentingnya lagi adalah bagaimana pubahan ini memengaruhi performa motor di lintasan?

Tepat Saat memulai balapan hingga sampai motor MotoGP melewati garis finish, ada dua faktor utama yang berdampak cukup besar pada performa motor, yaitu saat kehabisan bahan bakar dan keausan pada ban. Kedua faktor ini sangat berhubungan satu sama lain .

Tim tim di MotoGP memulai balapan dengan tangki bahan bakar yang penuh, tepatnya ada 22 liter yang mana itu adalah jumlah maksimum yang dibolehkan sesuai regulasi MotoGP. Bahan bakar ini menambah bobot sebesar 16,5kg  dari total keseluruhan bobot motor dan pembalap,  ini jumlah beban yang cukup besar terhadap motor. Karena bobot motor bertambah maka performa motor akan menurun – tentunya ini akan berdampak pada sulitnya motor untuk mencapai kecepatan maksimum dan meningkatkan resiko dari motor untuk melebar ketika akan menikung.

Ini tentu bisa menjadi masalah, tapi untungnya ketika bahan bakar sedang penuh, ban masih tetap dalam kondisi yang sempurna. Ketika pembalap menjalani sesi warm up lap, ban akan memiliki grip yang kuat terhadap aspal lintasan setelah melakukan satu lap pertama. Setelah itu ban akan mengalami keausan seiring berlangsungnya balapan, namun ini bersamaan juga dengan berkurangnya bahan bakar di tangki motor, sehingga akan mengimbangi penurunan performa dari karet ban pada saat balapan berlangsung.

Kondisi cuaca di lintasan juga memiliki efek dramatis pada ban. Contohnya ketika hujan lebat ban akan mengalami sedikit keausan karena suhu lintasan yang lebih rendah dan kecepatan motor yang menurun saat balapan. Tetapi jika ban basah dipakai pada lintasan yang kering maka akan cepat rusak parah sama halnya seperti ketika kita menggosokan karet penghapus pensil ke selembar kertas.

Disamping itu para pembalap juga harus memperhatikan pada cakram rem. Komponen ini biasanya dibuat dari karbon atau baja, yang kemungkinan juga bisa mengalami keausan yang parah tergantung bagaimana pembalap menggunakan rem di lintasan saat balapan berlangsung. Pada suhu yang sangat tinggi, cakram karbon dapat hancur berkeping-keping. Itulah kenapa tim MotoGP menggunakan cakram rem yang lebih lebar yang dapat mendistribusikan panas lebih baik di suhu yang panas seperti yang terjadi di Sepang, atau saat pembalap sering mengerem dengan keras seperti di sirkuit Motegi.

Saat pembalap bisa menyelesaikan balapan, maka tangki bahan bakar akan semakin kosong saat balapan berlangsung. Pengurangan bobot ini berarti motor membutuhkan lebih sedikit tenaga untuk mencapai kecepatan maksimumnya. Meski begitu, keausan pada ban yang terjadi berarti bahwa pembalap harus mengubah cara dalam mengontrol motor mereka.  Pembalap yang lebih menggunakan tekniknya, yang mana tidak terlalu memaksakan ban saat balapan akan mendapatkan manfaat pada saat momen ini . sementara, para pembalap yang agresif harus mengendalikan motornya dengan lebih berhati-hati agar tidak kehilangan waktu karena ban yang mulai aus, dan juga harus memerhatikan hal-hal kecil saat balapan agar dapat memulihkan kecepatan motornya.

 

Singkatnya, meskipun jika dilihat dari luar sepertinya semua motor tampak sama saja ketika balapan di lintasan, ini terjadi karena adanya keseimbangan antara penggunaan bahan bakar dengan keausan ban. Dan tantangan para pembalap adalah mereka harus bisa menjaga kedua hal itu sepanjang balapan dan tau bagaimana caranya untuk mengkombinasikan kedua hal itu untuk mendapatkan performa motor yang maksimal.

Share410Tweet256Pin92Scan
Previous Post

Bagaimana Pembalap MotoGP Mengatasi Penglihatan yang Terbatas Ketika diatas Motor ?

Next Post

Adakah Peluang Hadirnya Tim VR46 Yamaha dan Petronas Suzuki di MotoGP 2022 ?

Related Posts

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang
Analisa

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.
Story

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.
Inside GP

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab
Story

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023
Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike
Analisa

Inilah Alasan Kenapa MotoGP era 800cc Masih Lebih Cepat Daripada Superbike

29 September 2023
Next Post

Adakah Peluang Hadirnya Tim VR46 Yamaha dan Petronas Suzuki di MotoGP 2022 ?

Rentetan Nasib Buruk yang Menimpa Andrea Dovizioso Sejak tahun 2015

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

Bermesin Hanya 1600cc, Kenapa Mobil F1 bisa menghasilkan 1000 Horse Power ?

23 Oktober 2022
Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

Sirkuit Bersejarah Di MotoGP Yang Kini Tidak Dipakai Lagi (Part 1)

13 Februari 2022
Analisa Perbandingan Kecepatan Mesin 2-tak Vs 4-tak Di MotoGP, Mana yang Lebih Cepat?

Analisa Perbandingan Kecepatan Mesin 2-tak Vs 4-tak Di MotoGP, Mana yang Lebih Cepat?

4 Mei 2023

MotoGP Vs Kawasaki H2R! Bisakah MotoGP Kalahkan Kehebatan H2R? Ini Analisanya!

4 Desember 2022
Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

Melihat Update Komponen Baru di MotoGP Jepang

2 Oktober 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Ini Dia Perpindahan Tim Pembalap Motogp yang Paling Besar Dampaknya Pada Kejuaraan

29 September 2023
Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

Fantastic 4, Empat Pembalap Terhebat di Motogp di Tahun 2000an.

29 September 2023
Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

Lebih Sulit Beradaptasi Ganti Merek Ban daripada Ganti Motor.

29 September 2023
Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

Colin Edwards, Rekan Setim Valentino Rossi yang Paling Akrab

29 September 2023

Popular

  • Kegagalan sebuah tim kaya.

    Kegagalan sebuah tim kaya.

    1761 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Mengenal Arm Pump, Momok Menakutkan yang Banyak Dialami Para Pembalap MotoGP

    1304 shares
    Share 522 Tweet 326
  • Cerita Maverick Vinales Pernah Marah dan Mogok Balapan Saat di Moto3

    1093 shares
    Share 437 Tweet 273
  • Schumacher Yang Bukan Schumy.

    1061 shares
    Share 424 Tweet 265
  • Menelisik Sejarah Dan Keunikan Sirkuit Portimao Di MotoGP

    1059 shares
    Share 424 Tweet 265
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Contact
FINIS

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

  • Login
No Result
View All Result
  • Home
  • Story
  • Inside GP
  • Analisa
  • Teknologi
  • List
  • Formula 1

© 2021 StartingGrid.id - Informative MotoGP Blog.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In